Powered By Blogger

Sabtu, 22 Februari 2025

MENGENAL MIND MAP: ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

 


MENGENAL MIND MAP: ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro 




Saya mulai aktif menjadi blogger, yaitu aktif menulis di blog baru tahun 2020. Selamat empat tahun lebih, saya sudah menulis dan memosting artikel dengan berbagai topik sebanyak 366 judul. Dari sekian ratus judul artikel yang saya tulis tersebut, ternyata ada satu judul artikel yang mendapat apresiasi dan perhatian paling banyak dari pengunjung blog. 


Artikel yang selama empat tahun lebih ini yang paling banyak dibaca (berdasarkan jumlah view) pengunjung blog adalah berjudul "Mengenal Mind Map". Artikel berjudul  "Mengenal Mind Map" yang saya tulis setelah mengikuti sertifikasi internasional ThinkBuzan Certified iMindMap Leader (2020) ini mendapat respon yang luar biasa dari pembaca blog. Artikel "Mengenal Mind Map" telah dibaca pengunjung blog sebanyak 1,87 ribu kali. Sebuah angka yang cukup luar biasa untuk sebuah judul artikel di blog pribadi. 


Artikel "Mengenal Mind Map" ini saya tulis sebagai bagian dari tanggung jawab moral untuk memperkenalkan teknik Mind Map kepada masyarakat yang lebih luas. Salah satu cara efektif untuk mengendalikan teknik Mind Map adalah melalui tulisan di media digital. Dan cara yang saya tempuh adalah dengan menuliskannya di blog pribadi yang beralamat di https://sharing-literasi.blogspot.com. 


Terima kasih sebesar-besarnya saya haturkan kepada yang terhormat Prof Djohan Yoga yang telah mengajarkan dan membimbing saya memahami teknik Mind Map dan radiant thinking. Teknik radiant thinking dan Mind Map ini saya dalami lagi menjadi bagian topik penelitian disertasi studi doktoral saya yang saat ini masih proses berlangsung. 


Walaupun artikel "Mengenal Mind Map" ini tidak terindeks oleh Google Scholar saya sehingga tidak menambah jumlah sitasi ataupun menaikkan h-index akun Google Scholar saya karena bukan artikel jurnal ilmiah, tetapi saya tetap bersyukur karena ternyata artikel sederhana saya banyak dicari dan dibaca oleh orang banyak. Saya sangat bersyukur karena artikel tulisan saya tersebut telah banyak dimanfaatkan oleh orang banyak  yang tertarik mempelajari teknik Mind Map. []


Gumpang Baru, 23 Februari 2025


_____________________________

*) Agung Nugroho Catur Saputro adalah Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret dan Trainer tersertifikasi internasional: ThinkBuzan Certified iMindMap Leader, ThinkBuzan Certified Applied Innovation Facilitator, Indomindmap Certified Trainer-ICT, Indomindmap Certified Growth Mindset Coach, dan Growth Mindset Academy Certified Growth Mindset Advanced Coach.

Jumat, 21 Februari 2025

AD SCIENTIFIC INDEX 2025: Indonesia TOP 10.000 Scientists

AD SCIENTIFIC INDEX 2025:

Indonesia TOP 10.000 Scientists 

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro*) 



Menurut data SINTA Dikti, jumlah Scientists di Indonesia sebanyak 303.229 orang. Sebuah lembaga pemeringkatan Scientists dunia yaitu AD Scientific Index melakukan seleksi Scientists dunia dari berbagai negara. Dan setelah melalui proses seleksi, diperoleh data jumlah Scientists Indonesia yang layak masuk dalam database-nya sebanyak 109.079 orang. 


Data AD Scientific Index di atas menunjukkan bahwa masih banyak Scientists Indonesia yang tidak lolos seleksi masuk ke dalam database. Berdasarkan database AD Scientific Index diketahui bahwa masih ada 194.150 (64%) Scientist Indonesia yang tidak masuk dalam database AD Scientific Index. Hanya  109.079 (36%) Scientists Indonesia saja yang masuk dalam database AD Scientific Index. Padahal database AD Scientific Index hanya berbasis data Google Scholar. 


Dari 109.079 Scientists Indonesia tersebut, AD Scientific Index membuatkan daftar pemeringkatan scientists dunia (World Scientists Ranking) yaitu "Indonesia TOP 10.000 Scientists". 


Berdasarkan daftar "Indonesia TOP 10.000 Scientists" tersebut, saya mencoba menganalisis dimana posisi saya dalam World Scientists Ranking menurut AD Scientific Index 2025: 


1. Dalam daftar "Indonesia TOP 10.000 Scientists" tahun 2025 berdasarkan pemeringkatan AD Scientific Index 2025, saya menduduki posisi peringkat ke-8 untuk bidang Chemical Sciences dan peringkat ke-40 untuk bidang Natural Sciences. 


2. Di tingkat Nasional, saya masuk dalam daftar "Indonesia TOP 10 Scientists in Chemical Sciences dengan menempati peringkat ke-8.

 

3. Di tingkat nasional saya termasuk dalam kategori "Indonesia TOP 3% Scientists" di bidang Natural Sciences dan Chemical Sciences. 


4. Di tingkat perguruan tinggi (Universitas Sebelas Maret), saya masuk dalam daftar "Universitas Sebelas Maret: TOP 10 Scientists" dengan menempati peringkat ke-4.


5.Di tingkat Perguruan Tinggi (Universitas Sebelas Maret), saya masuk dalam daftar "Universitas Sebelas Maret: TOP 10 Scientists in Natural Sciences" dengan menempati peringkat ke-1.


6.Di tingkat Perguruan Tinggi (Universitas Sebelas Maret), saya masuk dalam daftar "Universitas Sebelas Maret: TOP 10 Scientists in Chemical Sciences" dengan menempati peringkat ke-1.


Alhamdulillah, walaupun belum maksimal tetap layak untuk disyukuri. Sebagai dosen yang masih termasuk kategori junior, pencapaian ini merupakan prestasi yang cukup bisa dibanggakan. Semoga ke depannya bisa terus meningkat peringkatnya dan semakin produktif dalam menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Amin. []


____________________________________

*) Agung Nugroho Catur Saputro adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Pemenang juara 1 tingkat Nasional Lomba Penulisan Buku Pelajaran Kimia SMA/MA di Kementerian Agama RI (2007). Penulis buku non fiksi yang tersertifikasi BNSP yang telah menulis 121 judul buku (tunggal dan kolaborasi) dan memiliki 46 sertifikat hak cipta dari Kemenkumham RI.

Kamis, 06 Februari 2025

GAGAL MENJADI LAKI-LAKI

 


GAGAL MENJADI LAKI-LAKI 

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro 



Beberapa waktu lalu penulis membaca sebuah postingan di sebuah grup. Isi postingan secara umum tentang keluhan  menderitanya dilahirkan sebagai laki-laki yang selalu dimarahi. Ketika kecil dimarahi orang tua, ketika sekolah dimarahi guru, ketika ngaji dimarahi kyai, ketika dewasa dan bekerja dimarahi bos, ketika menikah dimarahi istri, dan ketika meninggal dimarahi malaikat. 


Membaca isi postingan tersebut, penulis kurang tahu apa motifnya, apakah postingan tersebut hanya sebatas candaan atau malah mungkin wujud keluhan sang pemosting. Apakah postingan tersebut sebagai bentuk keluh kesah dan protes dia ke Tuhan yang telah menciptakan dia terlahir sebagai laki-laki yang seumur hidup harus menderita? 


Tuhan menciptakan setiap manusia baik sebagai laki-laki maupun sebagai perempuan pastilah memiliki tujuan. Derajat  laki-laki maupun perempuan sama di hadapan Tuhan. Penciptaan laki-laki maupun perempuan juga dibekali dengan sifat dan kemampuan yang mendukung ketercapaian tujuan penciptaan tersebut. 


Laki-laki dilahirkan dengan fitrah memiliki sifat bertanggung jawab, melindungi dan mengayomi karena ia diciptakan untuk menjadi pemimpin bagi keluarganya. Laki-laki ketika sudah dewasa dan berkeluarga akan menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya. 


Keberhasilan peran laki-laki sebagai seorang pemimpin dapat dilihat dari indikator bagaimana kondisi keluarganya. Jika istri dan anak-anaknya hidup dengan damai, tenteram, bahagia, dan sejahtera atau berkecukupan, maka itu menunjukkan bahwa ia telah sukses menjadi pemimpin bagi keluarganya. 


Dan sebaliknya jika istri dan anak-anaknya hidupnya tidak bahagia, kekurangan dan menderita, maka berarti ia gagal menjalankan fungsi kepemimpinannya. Laki-laki adalah pemimpin keluarga, maka ia harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjamin keluarganya hidup berkecukupan, sejahtera dan bahagia. 


Harus ditanamkan di pikiran setiap laki-laki bahwa ketika ia berniat akan meminang atau menikahi seorang perempuan, maka itu bermakna ia akan mengambil alih tanggung jawab orang tuanya. Maka ia harus menjamin bahwa perempuan yang akan dinikahinya nanti hidupnya akan menjadi lebih baik (lebih sejahtera, lebih bahagia), minimal sama seperti ketika dalam tanggung jawab orang tuanya.


Ironis sekali jika ada seorang laki-laki yang mau menikahi perempuan tapi niatnya mau diajak hidup susah bersama. Kalau ada laki-laki seperti itu, berarti sejak awal dia telah gagal menjadi laki-laki. Ia telah gagal menjadi sosok pemimpin bagi keluarganya. Harusnya dia malu menjadi seorang laki-laki jika niatnya menikahi perempuan adalah mencari teman hidup susah. Laki-laki sejati adalah ketika menikahi perempuan karena ingin membahagiakannya dan mencukupi kebutuhan hidupnya menjadi lebih baik dibandingkan ketika sebelum dinikahi. 


Bagaimana kalau  kehidupan laki-laki tersebut ternyata belum sebaik kehidupan keluarga calon istrinya, sedangkan ia sangat mencintai calon istrinya tersebut? Maka ia harus berusaha dulu untuk memantaskan dirinya agar setara atau memiliki keyakinan kuat bahwa ia pasti mampu memberikan kehidupan yang setara atau lebih baik untuk calon istrinya. Keyakinan tersebut tidak sekadar rencana di pikiran, tetapi dibuktikan dengan perencanaan yang matang dan langkah kongkret untuk mewujudkannya. 


Oleh karena itu, sebelum seorang laki-laki berani atau berniat menikahi seorang perempuan, ia  harus mengukur diri sendiri terlebih dahulu apakah ia sudah mampu dan pantas mengambil alih tanggung jawab orang tua calon istrinya tersebut atau belum. Harus dipastikan bahwa dirinya akan mampu mensejahterakan dan membahagiakan perempuan yang akan dinikahinya. 


Demikianlah yang dulu penulis lakukan. Penulis baru berani melamar dan menikahi perempuan muslimah yang sekarang menjadi istri penulis setelah penulis memiliki pekerjaan tetap sebagai dosen PNS. Walaupun gaji dosen baru waktu itu masih tergolong kecil, terapi penulis berpikir yang penting sudah memiliki penghasilan tetap dan seiring waktu pasti akan meningkat penghasilan penulis. Dengan keyakinan tersebut, akhirnya penulis memutuskan untuk berani menikah. 


Seorang perempuan sebelum menikah, hidupnya menjadi tanggung jawab orang tuanya, khususnya ayahnya. Tetapi ketika ia sudah menikah, maka tanggung jawab orang tuanya (ayahnya) diambil alih oleh suaminya. Jadi laki-laki yang menikahi perempuan memiliki tanggung jawab untuk memberikan ke istrinya kehidupan yang layak, berkecukupan, sejahtera, dan membahagiakan. []


Gumpang Baru, 07 Februari 2025


Postingan Populer