Sabtu, 18 Januari 2025
PAHALA DAN SELF-IMPROVEMENT
Oleh:
Senin, 06 Januari 2025
PAPI SUDAH SIAP JADI JUARA?
PAPI SUDAH SIAP JADI JUARA?
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Setelah menjadi warga di perumahan Gumpang Baru RT 10, saya berusaha untuk bisa terlibat aktif di setiap kegiatan RT. Setiap bulan juga saya berusaha untuk bisa datang menghadiri rapat rutin pertemuan warga RT. Kalau tidak ada acara lain yang benar-benar penting dan mendesak, saya berusaha untuk bisa hadir di pertemuan rutin warga RT setiap bulan sekali.
Tanggal 4 Januari 2025 ada acara lomba memasak mie goreng untuk bapak-bapak antar RT di lingkup RW 02. Kebetulan RT 10 dipercaya untuk menjadi panitia penyelenggaranya. Saya dan istri ikut terlibat dalam penyiapan lomba memasak tingkat RW 02 tersebut. Dan kebetulan saya bersama pak Hendri (sekretaris RT) ditunjuk oleh ketua RT untuk mewakili warga RT 10 mengikuti lomba memasak mie goreng tingkat RW 02 tersebut.
Karena ditunjuk mewakili RT, maka saya serius mempersiapkan persiapan untuk lomba memasak mie goreng. Saya cari-cari info cara memasak mie goreng dari beberapa orang, termasuk tanya ke istri. Kemudian saya juga mencari ide penyajian mie goreng yang unik dan menarik agar bisa memenangkan lomba.
Salah satu orang yang sangat mensupport saya dalam mengikuti lomba memasak mie goreng ini adalah putri kecil kami yaitu si kecil Icha. Seminggu sebelum hari pelaksanaan lomba masak, dia setiap hari bertanya kapan papinya latihan masak mie goreng. Setelah saya jelaskan rencana penyajiannya, dia semangat ingin tahu bagaimana bentuk penyajian (plating) mie gorengnya nanti.
Maka saya dan Icha berselancar di internet mencari ide plating mie goreng. Setiap saya menemukan ide plating, dia memberikan pendapat dan penilaiannya. Beberapa bentuk plating saya pilih dan si kecil Icha memberikan penilaiannya. Hingga akhirnya kami sepakat memilih satu bentuk plating mie goreng yang tepat dan unik serta menarik.
Sabtu malam menjelang pelaksanaan lomba memasak mie goreng, si kecil Icha bertanya ke saya, "Apakah papi siap jadi juara?" Saya pun menjawab, "Papi siap jadi juara". Si kecil Icha sangat semangat dan antusias mendukung papinya ikut lomba memasak mie goreng. Dia sering bertanya, "Apakah papi bisa dapat juara?" Saya menjawab, "Insyaallah papi dapat menjadi juara. Tetapi nanti hasilnya tergantung penilaian tim juri".
Malam itu setelah sholat Isyak, kami sekeluarga pergi ke balai RT 10 tempat penyelenggaraan lomba masak. Sore bakda sholat ashar kami juga sudah di balai RT untuk ikut menyiapkan segala keperluan lomba memasak karena kami ikut menjadi panitia penyelenggara. Si kecil Icha juga ikut datang ke balai RT.
Setelah waktu lomba memasak selesai, selanjutnya waktunya tim juri melakukan penilaian. Saya kembali ke tempat duduk penonton lomba dan mengobrol dengan si kecil Icha. Dia kembali bertanya, "Papi dapat juara tidak?". Saya menjawab, "Belum tahu karena masih menunggu penilaian tim juri".
Sambil menunggu tim juri selesai menilai masakan peserta lomba, panitia menyelingi dengan acara pembagian door prize kehadiran. Banyak hadiah door prize untuk dibagikan kepada seluruh pengunjung yang hadir, baik panitia, peserta, maupun warga yang ikut menonton lomba masak. Kami dapat empat voucher door prize dan Alhamdulillah keempat-empatnya mendapatkan door prize hiburan. Si kecil Icha cukup senang mendapatkan door prize hiburan yang cukup banyak.
Ketika waktunya tim juri membacakan juara pemenang lomba memasak mie goreng antar RT di lingkungan RW 02, saya hampir tidak percaya kalau tim Master Chef RT 10 mendapatkan juara pertama. Hal itu dikarenakan kami merasa penampilan kami masih banyak kekurangannya, baik dari rasa masakan maupun bentuk penyajiannya (plating) yang tidak sesuai dengan rencana semula. Karena waktu lomba hampir habis, akhirnya kami buru-buru menata sajian mie goreng kami sejadinya sehingga tidak sesuai desain awal kami.
Ketika selesai mengumpulkan hasil masakan mie goreng, saya merasa tidak akan dapat juara. Saya merasa gagal menyajikan masakan mie goreng sesuai desain plating semula. Oleh karena itu, saya sangat kaget dan agak tidak percaya jika ternyata masakan mie goreng kami mendapatkan skor tertinggi dan dinyatakan oleh tim juri (juri independen dari RT dan RW lain) sebagai juara 1. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah akhirnya kami tidak mengecewakan bapak ketua dan seluruh warga RT 10. RT 10 memang layak menyandang juara pertama. RT 10: guyub rukun sehat bahagia selamanya. []
Gumpang Baru, 06 Januari 2025
Jumat, 03 Januari 2025
STRUKTUR KIMIA BENZENA DAN MIMPI KEKULE
Seri Filsafat Kimia (8)
STRUKTUR KIMIA BENZENA DAN MIMPI KEKULE
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Kisah-kisah tentang kebenaran mimpi seseorang mungkin sudah biasa kita dengar. Apalagi kalau terkait kisah-kisah para Nabi dan Rasul Allah, kita pasti sudah pernah mendengarnya.
Dalam kisah para nabi dan rasul, kita ingat tentang mimpi seseorang pada zaman Nabi Yusuf a.s. terkait masa kemarau dan paceklik panjang yang akhirnya menjadi sarana diangkatnya beliau menjadi pejabat kerajaan dan kisah mimpinya Nabi Ibrahim a.s. tentang perintah menyembelih putra kesayangannya Ismail a.s. yang akhirnya menjadi cikal bakal perintah ibadah qurban, serta kisah-kisah lainnya.
Bagaimana dalam ilmu kimia, apakah juga ada kisah mimpi seorang ilmuwan kimia yang melegenda? Ternyata dalam sejarah perkembangan ilmu kimia, pernah juga ada kisah mimpi seorang ilmuwan terkait penentuan struktur kimia senyawa benzena (C6H6). Bagaimana kisahnya?
Benzena merupakan salah satu senyawa organik yang unik. Mengapa unik? Sifat benzena berbeda dengan sifat senyawa organik yang memiliki jumlah atom C dan H yang sama. Senyawa-senyawa yang demikian dikatakan tak jenuh jika dilihat dari kebutuhan hidrogen, yang berarti senyawa-senyawa ini masih mampu mengikat beberapa atom hidrogen, tetapi tidak terjadi pada benzena.
Keunikan lain dari benzena adalah sebelum 1865, tak seorangpun yang mampu menentukan rumus bangun (rumus struktur) yang sesuai untuk benzena. Orang yang mampu melakukannya adalah Friedrich August Kekule.
Kekule diakui sebagai salah satu guru terbesar ilmu kimia di abad 19. Tiga dari lima hadiah Nobel pertama bidang kimia dianugerahkan kepada murid-muridnya : Jacobus van't Hoff (1901), Emil Fischer (1902), dan Adolf von Baeyer (1905). Meskipun mendapat kemasyuran sebagai seorang guru, Kekule sangat dikenal oleh para ahli kimia karena teori-teorinya tentang struktur molekul senyawa organik.
Teori rumus struktur benzena diusulkan oleh Kekule pada tahun 1865. Kekule dalam mengusulkan rumus struktur benzena ternyata berdasarkan mimpinya di suatu malam. Kisah mimpi Kekule ini disampaikan oleh Kekule pada pidatonya tahun 1890 pada saat menerima penghargaan di peringatan ulang tahun ke-25 pengumuman rumus benzena di Berlin's City Hall.
Pidato Kekule tersebut di kemudian hari diterbitkan di jurnal ilmiah (Benfey, Journal of Chemical Education,Volume 35 Tahun 1958 Halaman 21) bersamaan perayaan ulang tahun ke-100 teori umum tentang struktur.
Mimpinya tentang seekor ular menggigit ekornya sendiri, menuntun Kekule untuk mengusulkan struktur siklik benzena, dengan enam atom karbon dalam suatu cincin.
Cerita tentang mimpi Kekule yang telah mengilhami teori struktur benzena ternyata tidak semua ahli kimia percaya. Beberapa penulis (Chemical anx Engineering News, 4 November 1985, hal. 22; 20 Januari 1986, hal. 3) telah mengkritik dan bahkan meragukan laporan Kekule tentang mimpi-mimpinya dan tentang peran mimpi-mimpi tersebut untuk dimasukkan dalam usulan arsitektur molekulnya. Dalam publikasinya di tahun 1860-an Kekule tidak menunjuk pada asal mula mimpi-mimpinya. Namun demikian, banyak ilmuwan yang tidak mencantumkan dalam publikasi formalnya asal mula mereka mendapatkan gagasan-gagasannya.
Jika dalam publikasi awalnya Kekule enggan menyatakan bahwa ia telah memimpikan teori-teori struktur molekulnya dan jika ia menyimpan pengakuan ini untuk diberikan dalam pidatonya di perayaan ulang tahun, kita tidak perlu terlalu terkejut atau curiga.
Dalam bagian lain dari pidato Kekule, perlu kita pertimbangkan sifat seorang ilmuwan besar yang juga seorang pemimpi :
"Marilah kita belajar untuk bermimpi, para hadirin, kemudian kita mungkin akan menemukan kebenaran. Tetapi, marilah kita berhati-hati untuk mempublikasikan mimpi-mimpi kita sampai mimpi-mimpi tersebut telah diuji oleh pemahaman alam sadar" (Benfey, hal.21).
Meskipun Kekule tidak dapat menerima Hadiah Nobel karena hadiah tersebut diberikan pertama kali setelah kematiannya, ia adalah tipe manusia yang diingat oleh Nobel. Beberapa bulan sebelum kematiannya, Nobel berkata, "Saya ingin membantu para pemimpi, yang kesulitan untuk menjadikan mimpi itu menjadi kenyataan." []
Sumber Bacaan :
Royston M. Robert, 2004, Serendipity: Penemuan-penemuan di Bidang Sains yang Tidak Disengaja. Terjemahan. Bandung: Pakar Raya.
*) Staf Pengajar Kimia di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS).
Rabu, 11 Desember 2024
SILATURAHMI KE "EYANG"
SILATURAHMI KE "EYANG"
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Minggu, 08 Desember 2024
JANGAN SOMBONG
JANGAN SOMBONG
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Sabtu, 30 November 2024
URGENSI MEMILIKI PENGETAHUAN DASAR AGAMA
URGENSI MEMILIKI PENGETAHUAN DASAR AGAMA
MENGUBAH MINDSET DALAM MENULIS BUKU
MENGUBAH MINDSET DALAM MENULIS BUKU
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Jumat, 29 November 2024
KAPAN WAKTU TERBAIK UNTUK MENULIS?
KAPAN WAKTU TERBAIK UNTUK MENULIS?
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Menulis
merupakan aktivitas yang tidak banyak ditekuni setiap orang. Walaupun banyak
manfaat dari melakukan aktivitas menulis, tetapi tetap saja tidak banyak orang
yang mau menulis. Beragam alasan dikemukakan oleh orang-orang mengapa mereka
tidak mau menulis. Di masyarakat, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menulis
adalah pekerjaan berat dan sulit. Hal dikaitkan dengan asumsi bahwa menulis itu
harus memeras otak untuk menemukan ide tulisan. Kemudian juga harus menyediakan
waktu khusus untuk menulis karena menulis itu membutuhkan konsentrasi tinggi.
Menulis membutuhkan
komitmen dan kedisiplinan yang tinggi. Tanpa memiliki komitmen yang tinggi dan
mendisiplinkan diri, seseorang akan sulit menjadi penulis produktif.
Produktivitas menulis sangat berkorelasi dengan kemampuan menjaga spirit
menulis. Spirit menulis harus terus dijaga agar penulis memiliki energi dan
kemauan untuk terus menulis. Penulis yang produktif pun suatu waktu bisa saja
mengalami penurunan semangat menulis karena situasi dan kesibukan lain yang
banyak menyita waktu dan energinya. Oleh karena itu, para penulis produktif
memiliki cara-cara tersendiri untuk bagaimana menjaga dan memelihara spirit
menulisnya.
Penulis yang produktif
tidak mengenal batasan waktu menulis. Maksudnya adalah seorang penulis
produktif akan berusaha tetap menulis kapan saja. Ia tidak tergantung pada
kondisi dan waktu tertentu untuk menulis. Ia tidak menunggu waktu longgar untuk
bisa menulis. Justru sebaliknya ia berusaha menyempatkan diri untuk menulis di
tengah kesibukannya yang padat. Waktu dan kesempatan menulis bukan untuk
ditunggu kapan datangnya, melainkan justru harus diadakan dan diupayakan. Tanpa
kesengajaan untuk menyempatkan waktu untuk menulis, maka waktu menulis tidak
akan pernah ada karena habis untuk focus pada kesibukan dan pekerjaan.
Memang seorang penulis
seharusnya tidak menggantungkan diri pada waktu longgar untuk menulis. Waktu
kapanpun seharusnya bisa dipergunakan untuk menulis. Tema tulisan bisa
menyesuaikan kondisi dan waktu yang dimilikinya. Seorang penulis yang profesional
harus mampu memilih dan memilah tema-tema tulisan yang akan ditulisnya dengan
menyesuaikan situasi dan kondisi.
Ketika waktunya
longgar, seorang penulis bisa menulis tema-tema tulisan yang agak berat karena
punya waktu banyak untuk menyiapkan bahan, proses berpikir dan menulis. Tetapi
ketika waktunya sempit, seorang penulis dapat menulis tema-tema ringan dan
sederhana sekadar untuk tetap menjaga spirit menulis dan produktivitasnya.
Jadi memang seorang
penulis produktif akan selalu berusaha memanfaatkan waktu yang dimilikinya
untuk terus menulis dan berkarya. Kesibukan dan waktu sempit bukanlah menjadi
batu penghalang untuk tetap berkarya. Ia akan menyempatkan diri tetap menulis
di antara waktu sibuknya. Atau ia akan menggunakan sebagian waktu istirahatnya
untuk menulis.
Kesempatan bukan untuk
ditunggu, melainkan diciptakan. Demikian pula halnya dalam menjalani aktivitas
menulis. Banyak orang yang tidak menulis dengan alasan tidak punya waktu karena
sibuk bekerja atau melakukan aktivitas profesi. Mereka akan menulis jika punya
waktu longgar.
Pandangan sebagian
orang tersebut di atas tidaklah tepat. Mereka mengatakan akan menulis ketika
sudah tidak sibuk lagi. Tapi benarkah demikian? Apakah mereka pasti akan
menulis jika mempunyai waktu longgar? Apakah orang yang memiliki waktu longgar
pasti akan bisa menulis? Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa kita dapatkan
dengan melihat kondisi para penulis produktif.
Apakah para penulis
produktif adalah orang-orang yang tidak sibuk dan punya banyak waktu longgar?
Sepertinya tidak, karena banyak penulis produktif yang juga sangat sibuk.
Mereka tetap bisa menulis walaupun sangat sibuk atau sedikit waktu longgarnya.
Jadi menulis tidak ditentukan oleh punya waktu longgar atau tidak, tetapi oleh
punya kemauan atau tidak dan punya komitmen atau tidak.
Banyak penulis
produktif yang menyempatkan diri tetap menulis dengan menciptakan waktu khusus
menulis. Ada penulis yang menyempatkan menulis sebelum waktu tidur. Ada penulis
lain yang menyempatkan menulis dengan bangun tengah malam. Ada juga penulis
yang menyempatkan menulis di waktu sebelum dan sesudah sholat Shubuh.
Bahkan ada pula
penulis yang menyempatkan menulis di antara waktu bekerja atau aktivitasnya
dengan metode "ngemil", yaitu menulis sedikit demi sedikit hingga
akhirnya selesai tulisannya. Penulis tipe ngemil ini tidak terlalu mempersoalkan
butuh waktu berapa lama hingga tulisannya akan selesai, tetapi yang diutamakan
adalah ia tetap terus konsisten menulis walau dengan cara mencicil.
Berdasarkan uraian di
atas, maka kapan waktu terbaik untuk menulis? Jawabannya adalah semua waktu
baik untuk menulis. Semuanya tergantung pada diri kita masing-masing kapan kita
merasa nyaman untuk menulis. Kita sendiri yang lebih tahu kapan waktu pikiran
kita bisa berpikir jernih dan menemukan banyak ide tulisan dan mengubahnya
menjadi tulisan. Selamat menulis dan semangat berkarya. Karya hebat diawali
dari karya sederhana. []
Ruang rawat inap RS UNS, 10 November 2024
PROFIL PENULIS: AGUNG NUGROHO CATUR SAPUTRO
PROFIL PENULIS:
AGUNG NUGROHO CATUR SAPUTRO, S.Pd.,M.Sc.
(ICT, C.MMF, C.AIF, C.GMC, C.CEP, C.MIP, C.SRP, C.MP)
Agung Nugroho Catur Saputro adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Menempuh Pendidikan S1 (S.Pd) di Universitas Sebelas Maret dan Pendidikan S2 (M.Sc.) di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Selain sebagai dosen, beliau juga aktif sebagai Blogger di https://sharing-literasi.blogspot.com, seorang Pegiat literasi dan Penulis yang telah menerbitkan 120+ judul buku (baik buku solo maupun buku kolaborasi) dan memiliki 46 sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kemenkumham RI.
Banyak prestasi dan penghargaan yang diraih penulis, yaitu Peraih Juara 1 Nasional lomba penulisan buku pelajaran kimia MA/SMA di Kementerian Agama RI (2007), Peraih Sahabat Pena Kita (SPK) Award ”Anggota Teraktif” Peringkat 1 (2021), Peraih Penghargaan Rektor UNS sebagai ”Inovasi dan P2M Award LPPM UNS” Peringkat 2 (2022), Peraih Indonesia Top 3% Scientists bidang Chemical Sciences ”AD Scientific Index” (2023), Peraih World’s Top 20% Scientists bidang Natural Sciences ”AD Scientific Index” (2024), Peraih Penghargaan Rektor UNS sebagai ”Inovasi dan P2M Award LPPM UNS” Peringkat 3 (2023), Peraih Sahabat Pena Kita (SPK) Award ”Top Three Most Views of The Month” Peringkat 1 (2023).
Penulis adalah seorang penulis buku non fiksi yang tersertifikasi BNSP (2020), menjadi Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, menjadi Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 3, dan anggota pengurus Komite Madrasah di MAN 1 Surakarta.
Selain menjadi dosen dan penulis buku produktif, Penulis juga seorang Trainer yang telah tersertifikasi oleh lembaha sertifikasi tingkat nasional maupun internasional, yaitu Indomindmap Certified Trainer-ICT, Indomindmap Certified Growth Mindset Coach, Indomindmap Certified Multipe Intelligences Practitioner, Indomindmap Certified Character Education Practitioner, ThinkBuzan Certified Applied Innovation Facilitator (UK), ThinkBuzan Certified Speed Reading Practitioner (UK), ThinkBuzan Certified Memory Practitioner (UK), ThinkBuzan Certified iMind Map Leader (UK), dan ThinkBuzan Certified Mind Map Facilitator (UK).
Penulis dapat
dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email:
anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-tulisan penulis dapat dibaca di akun Facebook:
Agung Nugroho Catur Saputro, website: https://sahabatpenakita.id dan blog: https://sharing-literasi.blogspot.com. []
Postingan Populer
-
MENGENAL MIND MAP Oleh: Agung Nugroho Catur Saputro Di era sekarang ini yang serba modern dan mengandalkan kecepatan, kita dituntu...
-
Oleh : Agung Nugroho Catur Saputro Manusia adalah makhluk yang mendapatkan karunia keistimewaan dari Allah swt. Keistimewaan te...
-
Foto: Bersama teman-teman waktu MTs mengunjungi guru yang sedang sakit. AGAMA DAN KESALEHAN SOSIAL Oleh: Agung Nugroho Catur Saputro Penda...