Powered By Blogger
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 September 2025

MENGAGUMI KEPRIBADIAN RASULULLAH MUHAMMAD SAW.


 MENGAGUMI KEPRIBADIAN RASULULLAH MUHAMMAD SAW.

Oleh:
Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc.





Tahun 1987 Dr. Michael H. Hart pernah menerbitkan sebuah buku yang sangat mengejutkan seluruh dunia yaitu berjudul "The 100" yang di Indonesia diterjemahkan menjadi "100 Orang paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah". Buku tersebut sangat mengejutkan dunia karena Michael H. Hart telah menempatkan Rasulullah Muhammad Saw di urutan pertama dari daftar 100 tokoh dunia paling berpengaruh dalam sejarah. Mengapa Rasulullah Muhammad Saw bisa ditempatkan di urutan nomor wahid mengalahkan tokoh-tokoh besar dunia lainnya? Michael H. Hart menjelaskan alasannya. Dia meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih kesuksesan luar bisaa baik ditinjau dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi (King, 2008).


Apa yang dilakukan oleh Michael H. Hart tersebut tidaklah berlebihan. Apa yang dikatakannya adalah benar adanya. Selain Michael H. Hart, banyak ahli sejarah dunia yang memiliki pemikiran dan pandangan yang senada dengan pendapatnya. Allan Menzies (1845), Profesor of Divinity and Biblical Criticism, University of St Andrews, Edinburgh, Skotlandia dalam bukunya "History of Religion" memaparkan apa yang paling luar bisaa tentang Islam adalah kecepatan pertumbuhannya. Muhammad Saw mengawali hidupnya sebagai seorang penggembala miskin, dan pada saat wafatnya mewariskan kepada umat Islam sebuah negara yang dalam waktu singkat mampu mengalahkan negara-negara besar lain. Dalam setengah abad, Islam telah menjadi agama bangsanya yang semula menentangnya, dan tidak hanya bangsanya sendiri, tetapi banyak negara lainnya. Dalam waktu yang singkat, agama yang dibawanya (Islam) telah menjadi agama nasional, dan bahkan telah melampaui nasional ke tahap universal, dimana hanya dua agama lain yang telah mencapainya. Kemajuan yang dicapai Kristen yang perlu waktu berabad-abad, dicapai Islam dalam beberapa dekade. Gelar Islam sebagai agama universal tidak dapat dipungkiri (Menzies, 2015).


Pendapat lain tentang luar biasanya Rasulullah Muhammad Saw disampaikan oleh Philip K. Hitti (1886) dalam bukunya "The Arabs : A Short History". Philip K. Hitti menggambarkan kekagumannya pada sosok Rasulullah Muhammad Saw dengan ungkapan kalimat, ”Dalam rentang hidupnya yang singkat, dan beranjak dari lingkungan yang tidak menjanjikan, Muhammad telah mengilhami terbentuknya satu bangsa yang tidak pernah bersatu sebelumnya, di sebuah negeri yang hingga saat ini hanyalah satu ungkapan geografis; membangun sebuah agama yang luas wilayahnya mengalahkan Kristen dan Yahudi, serta diikuti sejumlah besar manusia; ia telah meletakkan landasan bagi sebuah imperium yang dalam waktu singkat berhasil memperluas batas wilayahnya dan membangun berbagai kota yang kelak menjadi pusat-pusat peradaban dunia” (Hitti, 2018).


Beberapa pendapat para penulis sejarah dunia tersebut di atas menunjukkan bahwa Rasulullah Muhammad Saw adalah seorang nabi dan rasul yang memiliki kepribadian yang berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Keistimewaan yang ada pada diri Rasulullah Saw tercermin dalam akhlak dan kepribadian beliau. Akhlak dan segala tindakan yang dilakukan Rasulullah Saw adalah berdasarkan wahyu dari Allah swt yang mengandung ajaran penting bagi umat Islam. Segala tindakan, sikap, dan ketetapan beliau merupakan penjelasan Al-Quran, yang dikenal dengan al-Hadis atau sunah rasul. Aisyah r.a. pernah mengatakan bahwa jika ingin melihat Al-Qura’an berjalan, maka lihatlah akhlak Rasulullah Muhammad Saw. Perkataan istri beliau tersebut menunjukkan bahwa akhlak Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari tidak berdasarkan keinginan dan nafsu pribadi beliau tetapi semuanya adalah didasarkan atas wahyu yang diwahyukan.


Berangkat dari pemikiran di atas, sudah sepatutnya kita umat Islam untuk meneladani dan mencontoh akhlak Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku, sikap dan tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita nisbatkan pada akhlak Rasulullah Saw. Mencontoh akhlak Rasulullah Saw tidak hanya sebatas pada lingkup tuntutan ibadah, tetapi juga sampai hal-hal kecil dalam kehidupan. Amal ibadah dan akhlak kita hendaknya mencontoh kepada ibadah dan akhlak Rasulullah Saw.


Bagi para pemimpin bisa mencontoh bagaimana beliau memimpin umat Islam. Bagi para pemuda bisa mencontoh bagaimana akhlak beliau ketika masih muda. Bagi para pebisnis dan pedagang bisa mencontoh bagaimana cara beliau berdagang. Bagi para pendidik bisa mencontoh bagaimana beliau mendidik para sahabat dan umat Islam sehingga menjadi umat yang disegani dunia. Bagi para pejabat pemerintahan bisa mencontoh bagaimana beliau menjalankan roda pemerintahan. Bagi para suami bisa mencontoh bagaimana akhlak beliau kepada keluarganya. Bagi para aktivis dakwah bisa mencontoh bagaimana cara beliau mendakwahkan agama Islam. Dan lain sebagainya. Hampir semua lini kehidupan ada contohnya pada diri Rasulullah Saw.


Rasulullah Saw memang diturunkan ke dunia untuk menyempurnakan akhlak yang baik (akhlak al-karimah). Sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasulullah, beliau telah menunjukkan akhlak yang mulia. Bukti bagaimana ketinggian akhlak beliau adalah kaum Quraisy di Mekkah memberi beliau gelar “al-Amin” yang artinya orang yang terpercaya. Gelar tersebut tidak mungkin disematkan ke beliau jika beliau bukan orang yang bisa dipercaya dan bahkan sangat bisa dipercaya. Gelar penghormatan tersebut hanya mungkin beliau peroleh jika beliau memang orang yang sangat bisa dipercaya atau sangat jujur, dan orang-orang di sekitarnya yang pernah berinteraksi dengan beliau mengetahui dan menyaksikan sendiri bagaimana keluhuran akhlak budi pekerti beliau.


Ketika Rasulullah saw berusia 35 tahun, kaum Quraisy mengadakan pertemuan dalam rangka perbaikan bangunan Ka’bah. Mereka bermaksud memberi atap pada Ka’bah. Bangunan Ka’bah pada saat itu terdiri atas batu-batu yang disusun bertumpang-tindih, tanpa dicampur dengan tanah, dengan bangunan yang tinggi. Oleh karena itu, harus dihancurkan dan dibuat bangunan yang baru (Hasani an-Nadwi, 2020 : 179). Proses perbaikan bangunan Ka’bah awalnya baik-baik dan lancar-lancar saja hingga akhirnya terjadi perselisihan yang hebat dan hampir berujung pada pertumpahan darah antar suku. Apakah gerangan yang diperselisihkan oleh para kepala suku di Mekkah hingga hampir terjadi pertumpahan darah di antara mereka? Ternyata sumber terjadinya perselisihan adalah siapakah yang paling berhak untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya semula. Setiap kepala suku mengklaim dirinya dan sukunya sebagai yang paling terhormat sehingga paling berhak untuk mengembalikan batu mulia tersebut ke tempatnya. Karena semua suku saling mengklaim dirinya yang paling berhak meletakkan Hajar Aswad, maka terjadilah perselisihan hebat dan hampir berakhir dengan pertumpahan darah.


Perselisihan yang hebat dan hampir menumpahkan darah tersebut akhirnya dapat dihentikan dengan adanya kesepakatan di antara mereka bahwa orang pertama yang masuk dari pintu Masjidil Haram akan memutuskan perselisihan di antara mereka. Dan ternyata orang pertama yang masuk dari pintu Masjidil Haram adalah Rasulullah Muhammad saw. Ketika mereka melihatnya, mereka berkata, “Ia orang yang tepercaya, kami rela! Ia adalah Muhammad.” (Hasani an-Nadwi, 2020 : 180). Semua kepala suku menyetujui Rasululah saw yang meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya. Semua kepala suku menyetujui dipilihnya Rasulullah saw karena mereka semua mengetahui bahwa Rasulullah saw adalah orang yang sangat dapat dipercaya. Rasulullah saw adalah orang yang sangat jujur dan berbudi pekerti yang baik. Rasulullah saw adalah orang yang paling tepat untuk memperoleh kehormatan mengembalikan Hajar Aswad ke tempatnya semula.


Berdasarkan kesepakatan para kepala suku tersebut, kemudian Rasulullah saw meminta sehelai kain. Beliau mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di atas kain dengan tangan beliau sendiri. Kemudian beliau berkata, “Setiap (pemimpin) suku hendaknya memegang sudut kain ini, kemudian angkatlah bersama-sama.” Mereka melakukan perintah Rasulullah saw. Ketika sampai pada tempatnya, beliau mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di tempat semula. Selanjutnya pembangunan diteruskan hingga selesai. Tindakan Rasulullah saw melibatkan semua kepala suku dalam proses peletakkan Hajar Aswad menunjukkan keluhuran akhlak beliau. Beliau tetap menghormati para kepala suku dengan mengikutkan serta dalam peletakkan Hajar Aswad ke tempat semula (Hasani an-Nadwi, 2020: 180).


Rasulullah saw memiliki akhlak yang luhur. Keluhuran akhlak Rasulullah saw bahkan mendapat pengakuan dari Allah swt sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al Qalam [68]: 4.
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Q.S. Al Qalam [68]: 4)
Juga firman Allah dalam Q.S. Al Ahzab [33]: 21
Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al Ahzab [33]: 21)

Tentang keluhuran budi pekerti Rasulullah Saw, Syekh Mahmud al-Mishri dalam bukunya Sirah Rasulullah: Perjalanan Hidup Manusia Mulia menuliskan bahwa “Budi pekerti Nabi Muhammad saw yang agung sangat tampak dalam kesehariannya, seperti 1). Memiliki keistimewaan berupa lisan yang fasih dan mengena dalam berbicara., 2). Sosok yang penyantun, penyabar, dan pemaaf. Sifat-sifat tersebut merupakan didikan langsung dari Allah. Setiap penyantun dikenal kebaikannya dan terjaga dari kesalahan. Rasulullah saw memiliki kesabaran luar biasa meskipun makin banyak yang menyakitinya. Begitu juga, beliau selalu bersikap santun terhadap perbuatan berlebihan yang dilakukan orang-orang jahil terhadapnya” (Al-Mishri, 2014: 10).


Bukti-bukti tentang keluhuran akhlak dan kemuliaan kepribadian baginda Rasulullah Muhammad saw banyak diriwayatkan oleh para ulama. Dalam beberapa literatur diceritakan bagaimana luhur dan mulianya akhlak Rasulullah saw. Rasulullah saw adalah seorarng yang dermawan. Bukti dari sifat dermawan beliau adalah selalu memberi tanpa ada rasa takut menjadi fakir. Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi saw adalah orang yang paling dermawan, apalagi di bulan Ramadhan, yaitu saat malaikat Jibril menemuinya. Malaikat Jibril sendiri menemui beliau setiap malam di bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Quran. Rasulullah lebih cepat dalam menggapai kebaikan daripada angina yang berhembus (HR. Bukhori) (Al-Mishri, 2014: 10).


Rasulullah saw adalah seorang yang sangat pemberani dan seorang pemimpin yang melindungi keselamatan rakyatnya. Anas mengatakan bahwa tatkala penduduk Madinah dikagetkan pada suatu malam, mereka mendatangi sumber suara. Rasulullah menjumpai mereka-setelah mendahului mereka dalam mendatangi sumber suara-, beliau dalam keadaan menunggang kuda milik Abu Thalhah yang berkalung pedang di lehernya. Beliau pun bersabda, “Kalian belum terjaga, kalian belum terjaga” (HR. Bukhari, Muslim, dan Turmudzi) (Al-Mishri, 2014: 11).


Rasulullah saw adalah seorang pendidik. Rasulullah saw telah mendefiniskan tugas asasinya, “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk memberi pengajaran”. Al-Quran al-Karim dengan sangat tegas juga menyebut tugas asasi Rasulullah saw ini dalam firman-Nya,
Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, (Q.S. Al-Jum’ah [62]: 2).
Ayat ini menyebutkan bahwa tugas Rasulullah saw adalah mengajar, mendidik, mengajarkan Al-Kitab dan hikmah, serta mendidik orang berdasarkan keduanya. Sebagian terbesar kehidupan Rasul saw dihabiskan untuk ini, karena dari hal inilah segala kebaikan akan lahir (Hawwa, 2002: 212).


Rasulullah saw adalah orang yang rendah hati dan bersahaja. Dalam kitab Bathalul Abthaal, penulisnya mengatakan, “Sifat yang dimiliki seorang pahlawan terdepan, dari dulu hingga kini masih hidup, jelas sepanjang sejarah kepribadiannya yang mulia yaitu kesahajaan dan kerendahan hati. Dengan keduanya Muhammad saw menjadi contoh nyata, seorang yang mulia, yang lahir dari lubuk hatinya dan tidak dibuat-buat dengan cara menipu. Muhammad adalah kesahajaan yang menjelma dalam bentuk manusia, lahir dari lubuk hatinya yang paling dalam. Menghapus gemerlapnya pemimpin dari kerajaan, perhiasan dan kepongahan, serta ucapan dan perbuatan yang menipu manusia. Muhammad adalah seorang yang dekat, mudah, dan bersahaja. Mengunjungi orang-orang yang terjauh dan yang terdekat, sahabat-sahabatnya, musuh-musuhnya, anggota keluarganya. Menemui delegasi-delegasi dari berbagai Negara tanpa dibuat-buat atau bersandiwara, tetapi dengan sebenarnya, tanpa bersandiwara (Hawwa, 2002: 181).


Demikian tulisan singkat yang memotret tentang keluhuran akhlak dan kepribadian Rasulullah Muhammad saw. Dengan membaca sejarah kehidupan beliau yang penuh hikmah semoga kita dapat meneladani akhlak mulia beliau. Marilah kita selalu membaca shalawat kepada Rasulullah saw. Allahumma shalli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa shallaita ‘alaa aali ibraahim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarakta ‘alaa aali ibraahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.” []



Referensi
Al-Mishri, S. M. (2014). Sirah Rasulullah: Perjalanan Hidup Manusia Mulia. Surakarta: Tinta Medina.
Hasani an-Nadwi, A. H. al-Ali. (2020). Sirah Nabawiyah: Sejarah Lengkap Nabi Muhammad Saw. Yogyakarta: DIVA Press.
Hawwa, S. (2002). Ar-Rasul Muhammad Saw. Surakarta: Media Insani Press.
Hitti, P. K. (2018). A Short History of The Arabs: Sejarah Ringkas Peradaban Arab-Islam (Terjemahan dari The Arabs: A Short History diterbitkan MacMillan, London, 1960). Jakarta: Qalam.
King, J. C. (2008). Revolusi Kepemimpinan: Everyday Greatness. Jakarta: KJL Press.
Menzies, A. (2015). History of Religion: Sejarah Kepercayaan dan Agama-Agama Besar Dunia (Terjemahan dari History of Religion, diterbitkan New York Charles Scribner’s Son, New York, 1895). Yogyakarta: Penerbit INDOLITERASI.

MENJAGA KESEIMBANGAN DUNIA ANAK

 


MENJAGA KESEIMBANGAN DUNIA ANAK

Oleh:
Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc.





Suatu hari, putri kecil kami yang bernama Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho atau biasa dipanggil Icha, siswa kelas 2 SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura bercerita bahwa teman-temannya banyak yang ikut les. Dia juga pernah cerita kalau pernah ditanya gurunya apakah ikut ngaji di TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an)? Ketika dia menjawab tidak, gurunya heran dan kayak tidak percaya jika Icha tidak ikut TPA.


Dia memang pernah bertanya kenapa tidak ikut les TPA. Maka saya jelaskan bahwa adek tidak ikut les TPA karena adek sudah bisa membaca Al-Quran. Teman-teman adek ikut les TPA karena mereka belum bisa membaca Al-Quran. Dengan penjelasan tersebut, si kecil Icha akhirnya bisa memahami.


Kami memang tidak ingin si kecil Icha ikut les TPA ataupun les yang lain. Kami tidak ingin dia terforsir energinya untuk belajar dari pagi sampai sore. Kami tidak ingin dia kehilangan masa kecilnya untuk bermain-main. Kami sadar bahwa dunia anak kecil adalah bermain dan bersenang-senang. Oleh karena itu, karena dia sudah sekolah full day dari pagi hingga sore, kami tidak ingin menambah lagi beban belajarnya di sekolah maupun tempat les. Kami ingin sepulang dari sekolah di sore hari, si kecil Icha masih bisa bermain-main dan mengembangkan bakat minatnya.


Aktivitas si kecil Icha setiap hari setelah pulang sekolah adalah bermain atau tidur siang. Sore setelah sholat Ashar melanjutkan aktivitas bermain atau pengembangan bakat minat seperti menggambar, mewarnai, atau membaca buku-buku cerita. Saat ini di kecil Icha memang sedang senang membaca buku-buku cerita. Buku seratusan halaman bisa dibacanya dengan cepat. Saya senang dengan aktivitas dia sekarang. Saya pun mendukung aktivitas membaca bukunya dengan membelikan buku-buku bacaan yang baru.


Malam setelah sholat Maghrib, bersama keluarga dia membaca Al-Qur'an, lanjut makan malam dan belajar materi pelajaran sekolah dengan didampingi maminya. Sebelum belajar materi sekolah, terlebih dahulu dia membaca buku iqro dan muraja'ah hafalan Al-Quran dengan didampingi maminya atau papinya.


Setelah sholat Isya barulah si kecil tidur. Terkadang setelah sholat Isya karena belum mengantuk dia masih melanjutkan aktivitas pengembangan bakat minat atau bermain. Jika malam hari tidak sempat belajar materi sekolah karena sangat mengantuk, maka saat pagi sambil sarapan pagi si kecil Icha belajar materi sekolah.


Saya dan istri memang berusaha memantau perkembangan proses belajar si kecil Icha. Kami tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk terus membersamai dan memberikan perhatian dan pendampingan dalam proses belajarnya. Saat belajar bersama tersebut, kami membuat suasana belajar terasa santai dengan candaan dan gurauan. Dengan demikian, si kecil Icha tidak merasa tertekan dalam belajar. Dan sampai sejauh ini, kami melihat si kecil Icha menjalani proses belajarnya dengan santai dan ceria. Setiap pagi ia berangkat ke sekolah juga dengan riang gembira. Dan setiap pulang dari sekolah, ia selalu semangat bercerita tentang kejadian-kejadian di sekolahnya. []



Gumpang Baru, 28 September 2025

Kamis, 11 September 2025

JANGAN SUKA DIKASIHANI ORANG LAIN

 

JANGAN SUKA DIKASIHANI ORANG LAIN

Oleh:
Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc.



Salah satu orang yang sangat berperan penting dalam membentuk sikap dan kepribadian saya adalah kakak kandung pertama saya sendiri, yaitu mas Dr. Agus Fatuh Widoyo, S.Ag., M.S.I. Beliau lah yang waktu remaja ikut membentuk kepribadian saya saat masih kecil. Waktu masih remaja, kakak saya tersebut sudah memiliki sikap dan kepribadian seperti halnya orang dewasa. 


Kami dilahirkan di keluarga yang berkehidupan kurang. Ayah seorang PNS golongan rendah karena hanya lulusan sekolah PGA. Adapun ibu tidak lulus sekolah rakyat (setara SD) dan menjadi ibu rumah tangga. Karena sumber keuangan keluarga hanya berasal dari ayah yang gajinya kecil, maka praktis perekonomian keluarga sangat kurang. Asupan makanan yang kami makan sangat jauh dari kata bergizi. Kami sering makan dari sego aking ataupun nasi tiwul. Lauknya pun hanya dari adonan tepung beras diberi irisan kelapa yang digoreng. Waktu kecil badan saya kurus karena memang kurang makan makanan yang bergizi. 


Dengan kondisi kehidupan keluarga yang seperti itu, kami dituntut untuk tetap mampu hidup dengan tegar. Mas Agus sebagai anak pertama dipaksa harus lebih cepat berpikiran dewasa sebelum waktunya. Oleh karena itu, walaupun masih remaja, mas Agus sudah bisa berpikir dan bersikap sebagaimana layaknya orang dewasa. Kondisi kehidupan yang memaksanya harus begitu karena tidak ada pilihan lain. 


Dulu karena sesuatu hal terkait permasalahan keluarga, ayah dan ibu sempat berpisah tempat tinggal walaupun masih tetap dalam satu ikatan pernikahan. Ayah tinggal di rumah orang tuanya di Boyolali sedangkan ibu tinggal di rumah orang tuanya di Karanganyar. Anak-anaknya yang berjumlah lima orang pun dibagi menjadi dua. Saya dan mas Agus ikut tinggal bersama ayah di Boyolali sedangkan dua kakak perempuan dan adik saya tinggal bersama ibu di Karanganyar. 


Karena saya dan mas Agus tinggal bersama ayah, maka ayah berperan ganda sebagai ayah sekaligus ibu rumah tangga. Semua urusan kehidupan rumah tangga dilakukan ayah, seperti memasak,  mencuci baju, menyeterika seragam sekolah, dan lain-lain. Saya yang masih TK dan mas Agus yang masih sekolah MTs harus menjalani kehidupan tanpa kehadiran sosok ibu. Kami dipaksa harus menjalani kehidupan  dengan sikap orang dewasa. 


Saya yang masih TK pulang sekolah sebelum dhuhur, sehingga di rumah tidak ada orang. Mas Agus pulang sekolah jam 1 siang. Kami pulang sekolah sering tidak ada makanan di rumah. Kami makan siang menunggu ayah pulang untuk memasaknya. Ayah bekerja di kabupaten Karanganyar dan pulang sampai rumah jam 3 sore. Jadi kami biasa makan siang setelah waktu Ashar karena jam 3 sore ayah baru pulang dan masak dulu. 


Kondisi seperti itu hampir kami alami setiap hari. Makanya setiap kali pulang sekolah, setelah ganti baju saya langsung main dengan teman sampai sore. Ketika tiba waktu dhuhur, teman pulang untuk makan siang. Saya ikut main ke rumah teman karena di rumah tidak ada orang. Orang tua teman sering bertanya ke saya, "Apakah sudah makan siang?" Saya pun menjawab, "Belum karena ayah belum pulang". Mendengar jawaban saya, maka orang tua teman saya menawari saya ikut makan siang. Karena lapar, saya pun mengiyakan. Peristiwa seperti itu beberapa kali terjadi hingga suatu saat mas Agus yang sedang perjalanan pulang dari sekolah melihat saya sedang makan siang di rumah teman. 


Setelah kejadian tersebut, saat di rumah, mas Agus mengajak saya bicara dan menasihati saya. Mas Agus berkata, "Kita memang orang tidak punya. Keluarga kita memang miskin. Tetapi kita tidak boleh senang dikasihani orang lain. Kemiskinan kita tidak boleh kita jadikan alasan untuk menjadi lemah. Jadi jangan suka makan di rumah orang lain atau mau diberi makan orang lain". Perkataan mas Agus tersebut sangat menusuk dan membekas di hati dan pikiran saya. Saya yang waktu itu masih anak TK sudah bisa menangkap maksud perkataan kakak saya yang masih duduk di sekolah MTs tersebut. 


Oleh karena itu, sejak dinasehati oleh mas Agus tersebut, saya selalu menolak jika ditawari makan orang tua teman saya. Saya tidak mau menjadi orang yang lemah. Saya tidak mau menjadi orang yang mudah dikasihani orang lain. Saya ingin menjadi orang yang kuat, mandiri,  dan sukses. Dan Alhamdulillah akhirnya Allah SWT meridhoi doa-doa, harapan, dan cita-cita kami berdua. Saya dan mas Agus sekarang sama-sama menjalani profesi sebagai dosen. Kami berdua juga alhamdulillah sama-sama bisa menempuh pendidikan tinggi hingga jenjang doktor. Atas ridho dan iradah-Nya, kehidupan kami berdua sekarang telah jauh lebih baik dan lebih sejahtera di bandingkan kehidupan kami di masa kecil dulu. Alhamdulillah... []


Gumpang Baru, 11 September 2025

MENJADI PRIBADI YANG BERPRESTASI

Foto Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho 


MENJADI PRIBADI YANG BERPRESTASI 

Oleh:
Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc.




Di dalam perkuliahan, saya  selalu memotivasi mahasiswa agar selain fokus meningkatkan kompetensi akademik dengan mengikuti proses perkuliahan dengan sebaik-baiknya dan berusaha meraih IPK tinggi, saya juga mendorong mereka agar juga mengenali kemungkinan potensi non akademik yang tersembunyi dalam dirinya dan membangkitkannya dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat memperkuat softskill mereka. 


Motivasi tersebut saya sampaikan secara rasional karena mereka tidak tidak mengetahui, di masa depan nanti, manakah antara potensi akademik atau potensi non akademik yang akan menjadi jalan kesuksesan mereka. Jika mereka mampu memaksimalkan potensi akademik maupun potensi non akademiknya hingga menjadi kompetensi yang unggul, maka di masa depan nanti mereka bisa sukses melalui kedua potensi tersebut ataupun salah satunya. Tetapi yang terpenting adalah mereka telah memiliki bekal untuk meraih kesuksesan dengan bekal potensi titipan Tuhan dalam diri mereka. 


Tuhan membekali diri setiap orang berupa potensi diri. Potensi diri tersebut bersifat laten yang perlu dibangunkan pada waktunya. Potensi diri harus dibangunkan dan dibangkitkan menjadi kompetensi dan skill  yang menjadi bekal kehidupan. Masing-masing orang boleh jadi memiliki potensi diri yang berbeda-beda yang menjadi keistimewaan dirinya. Setiap orang adalah unik dan istimewa karena memiliki keunggulan sendiri-sendiri. 


Apakah setiap orang tahu potensi dirinya? Potensi diri merupakan kemampuan diri yang bersifat laten (tersembunyi). Setiap orang perlu mengenali potensi diri yang tersimpan dalam dirinya. Oleh karena itu, setiap orang harus mampu mengeksplorasi dan mengidentifikasi potensi-potensi yang tersimpan dalam dirinya. 


Bagaimana cara mengenali potensi diri? Cara untuk mengenali potensi diri dalam diri adalah melalui menjalani aktivitas-aktivitas baru. Dengan berani melakukan hal-hal baru, seseorang akan mampu mengidentifikasi jenis-jenis kemampuan dirinya. Melalui aktivitas-aktivitas baru, seseorang bisa menyadari jenis keahlian yang dikuasainya. 


Ada tipe orang yang mudah menguasai kompetensi bidang akademik dan ada tipe orang yang lebih mudah menguasai kompetensi bidang non akademik. Tetapi seseorang tidak bisa memastikan dirinya kelak akan sukses di bidang akademik atau bidang non akademik. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk sejak dini mengenali potensi dirinya cenderung ke bidang akademik atau ke bidang non akademik.


Mengenali jenis potensi diri lebih awal akan membuat seseorang dapat menyiapkan dirinya untuk menjadi ahli di bidang keahliannya dengan lebih awal dan lebih lama sehingga peluang dirinya sukses di bidang tersebut akan semakin besar. Keuntungan mengenali potensi diri lebih awal adalah dapat memiliki waktu yang lebih lama untuk melatih kemampuan dan skill sehingga dapat menjadi orang yang benar-benar ahli di bidangnya. 


Masa muda adalah waktu yang sangat berharga untuk proses mengenali dan memberdayakan potensi diri. Masa muda adalah waktu yang tepat untuk mencatatkan banyak prestasi di berbagai bidang ilmu dan keahlian. Capaian prestasi di masa muda akan menjadi catatan rekam jejak kemampuan seseorang yang akan berguna kelak ketika memasuki dunia kerja. Catatan rekam jejak prestasi diri dapat menjadi bukti pengalaman dan kemampuan diri. Dengan memiliki banyak bukti pencapaian prestasi diri di berbagai bidang, maka akan memudahkan pelaku dunia kerja mengenali kemampuan yang dimiliki seseorang, sehingga ia akan lebih cepat menemukan lapangan kerjanya. []


Surakarta, 11 September 2025


Senin, 11 Agustus 2025

MENERUSKAN CITA-CITA ORANG TUA

 


MENERUSKAN CITA-CITA ORANG TUA 

Oleh:

Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc.*)




Kami terlahir di lingkungan pedesaan. Saya anak nomor empat dengan memiliki tiga kakak dan satu adik. Keluarga kami adalah keluarga yang cukup, walaupun lebih banyak kurangnya. Tetapi dengan semangat menjalani kehidupan  dengan positif dan memperbaiki hidup, orang tua kami bertekad menyekolahkan anak-anaknya sampai sarjana, walaupun harus berhutang dan pengaturan pengelolaan keuangan yang sangat ketat. 


Orang tua kami bertekad untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke tingkat sarjana. Walaupun mereka sendiri belum pernah mengenyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi. Ayah sekolahnya hanya sampai lulus sekolah PGA (Pendidikan Guru Agama, sekarang setara SMA), sedangkan ibu hanya sekolah SR (Sekolah Rakyat, sekarang setara SD). 


Ayah dan ibu memiliki lima orang anak, yaitu tiga orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan. Entah karena faktor ekonomi atau ada faktor alasan yang lain, anak-anak yang disekolahkan sampai ke perguruan tinggi hanya anak laki-laki saja. Itupun juga dengan berhutang untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Bahkan untuk kakak pertama, beliau bisa kuliah juga karena dapat sedikit bantuan orang lain dan hasil bekerja karena orang tua tidak mampu membiayai kuliahnya. 


Semangat ayah dan ibu menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi-walaupun  harus berhutang- karena mereka ingin masa depan anak-anaknya besok meningkat lebih baik. Walaupun ayah dan ibu hanya orang kecil dan rakyat jelata serta tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi, mereka sangat sadar bahwa pendidikan tinggi akan mampu mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Hanya melalui jalur pendidikan tinggi, ayah dan ibu yakin kehidupan anak-anak mereka kelak akan menjadi lebih baik dan sejahtera. 


Orang tua kami pernah berkata bahwa mereka tidak dapat mewariskan harta benda karena memang tidak punya, tetapi hanya bisa mewariskan ilmu (pendidikan) untuk bekal kehidupan di masa depan.  Berbekal nasihat ini, maka saya berusaha menjalani proses studi selama kuliah dengan sebaik-baiknya dan berusaha meraih prestasi semaksimal mungkin. Saya juga meyakini bahwa  melalui pendidikan yang baik, masa depan saya akan menjadi lebih baik. 


Dengan inspirasi dan semangat orang menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang sarjana, maka saya juga bertekad untuk menjalani proses studi dengan sebaik-baiknya. Saya juga berusaha untuk melanjutkan cita-cita orang tua yang ingin anak-anaknya bisa menjadi sarjana dengan melanjutkan pendidikan ke  jenjang yang lebih tinggi yaitu pendidikan Pascasarjana tingkat Magister dan Doktor. 


Atas berkat doa kedua orang tua, semangat belajar anak-anaknya, dan ridho Allah SWT, akhirnya dari lima anak-anak mereka ada dua anak yang mampu melanjutkan pendidikan Pascasarjana hingga  tingkat doktor, yaitu anak pertama (Dr. Agus Fatuh Widoyo, S.Ag., M.S.I.) dan saya sendiri sebagai anak nomor empat (Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc.). Selain itu, cucu pertama mereka yang merupakan putri dari anak pertama juga  berhasil mengenyam pendidikan Pascasarjana tingkat magister (Mutiara Hanif Saputri, S.Pd., M.Pd.). 


Kakak pertama saya mas Dr. Agus Fatuh Widoyo, S.Ag., M.S.I. yang selalu memotivasi dan mendorong saya untuk melanjutkan pendidikan tingkat doktor dan memberikan ketauladanan ke saya saat ini memiliki pencapaian jenjang karier yang cukup baik. Saat ini beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Dakwah di Institut Islam Mambaul Ulum (IIM) Surakarta. 


Alhamdulillah, saya, mas Agus, dan dek Hanif dapat  meneruskan cita-cita almarhum - almarhumah ayah dan ibu untuk melanjutkan pendidikan tinggi hingga jenjang doktor dan magister. Alhamdulillah kami dapat mengharumkan nama baik ayah dan ibu dengan pencapaian kehidupan kami. Kami bahagia dan bangga dapat membuktikan bahwa walau kedua orang tua kami bukan orang kaya dan kehidupannya penuh dengan kekurangan, tetapi mereka mampu mendidik kami -anak-anaknya- menjadi orang yang baik dan berpendidikan tinggi. Semoga apa yang kami capai sekarang ini dapat menjadi kebaikan jariyah bagi almarhum-almarhumah ayah dan ibu. Amin. []



Gumpang Baru, 10 Agustus 2025


_________________________________________

*) Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc. adalah dosen di Progam Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret, Alumni Program Studi Doktor Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, dan Pengembang model pembelajaran Chemistry, Technology and Society Berorientasi Pendidikan Qur’an (CTS-Q).

Selasa, 29 Juli 2025

MENAKAR POSISI DIRI DALAM WORLD SCIENTISTS RANKING AD SCIENTIFIC INDEX 2025

 


MENAKAR POSISI DIRI DALAM WORLD SCIENTISTS RANKING AD SCIENTIFIC INDEX 2025

Oleh:

Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc.*)



Alhamdulillah di pertengahan tahun 2025 ini kembali dapat mencatatkan pencapaian prestasi diri sebagai seorang akademisi. Masuknya profil seorang akademisi dalam daftar perangkingan ilmuwan dunia (World Scientists Ranking) yang di release oleh lembaga pengindeks internasional merupakan sebuah kebanggaan dan  kebahagiaan yang pantas untuk disyukuri. 

Dalam daftar World Scientists Ranking yang direlease oleh lembaga pengindeks internasional AD Scientific Index 2025, Alhamdulillah penulis bisa mencatatkan pencapaian diri sebagai berikut. 

1. Berdasarkan skor H-Indeks, menduduki posisi rangking ke-6 (0,57%) di tingkat Universitas Sebelas Maret, rangking ke-303 (0,22%) di tingkat Nasional, rangking ke-31.082 (3,79%) di tingkat Asia, dan rangking ke-181.312 (6,90%) di tingkat dunia. 

2. Di bidang ilmu Natural Sciences menduduki posisi rangking ke-1 (2,70%) di tingkat Universitas Sebelas Maret, rangking ke 44 (0,78%) di tingkat Nasional, rangking ke- 7.311 (8,68%) di tingkat Asia, dan rangking ke- 43.458 (14,03%) di tingkat dunia.

3. Di bidang ilmu Chemical Sciences menduduki posisi rangking ke-1 (7,14%) di tingkat Universitas Sebelas Maret, rangking ke-10 (0,68%) di tingkat Nasional, rangking ke- 2.431 (11,03%) di tingkat Asia, dan rangking ke- 8.946 (13,90%) di tingkat dunia. 

4. Di bidang Natural Sciences dan Chemical Sciences di tingkat Universitas Sebelas Maret menduduki posisi rangking pertama (gold medal). 

Semoga pencapaian akademik penulis dalam perangkingan kinerja ilmuwan di tingkat internasional ini berdampak positif bagi kemajuan institusi tempat penulis mengabdi (Universitas Sebelas Maret) dan almamater tercinta Universitas Negeri Yogyakarta. Amin. []


_______________________________________

*) Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret, Doktor alumni Program Studi Doktor Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, dan Pengembang model pembelajaran CTS-Q. 

Jumat, 25 Juli 2025

Dosen Universitas Sebelas Maret Mengikuti Ujian Tertutup Disertasi di Program Studi Doktor Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

 


DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET MENGIKUTI UJIAN TERTUTUP DISERTASI DI PROGRAM STUDI DOKTOR PENDIDIKAN KIMIA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

 

Yogyakarta, 14 Juli 2025 – Agung Nugroho Catur Saputro, salah satu dosen di Universitas Sebelas Maret yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana program doktor di Program Studi Doktor Pendidikan Kimia, Departemen Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), telah melaksanakan ujian tertutup disertasi pada hari Senin, 14 Juli 2025. Ujian ini merupakan tahapan penting dalam keseluruhan proses akademik menuju gelar Doktor Pendidikan Kimia (Dr.).

Disertasi yang dipresentasikan oleh Agung Nugroho Catur Saputro berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Chemistry, Technology, and Society Berorientasi Pendidikan Qur’ani (CTS-Q) untuk Meningkatkan Sikap Religius dan Radiant Thinking Siswa SMA/MA”.

Tema penelitian disertasi Agung Nugroho Catur Saputro merupakan tema kajian multidisiplin ilmu yang kompleks yang meliputi bidang kajian ilmu pendidikan, model pembelajaran kimia, integrasi sains-agama, pendidikan karakter religius, multiple intelligences, Mind Map, dan radiant thinking.

Pelaksanaan ujian bertempat di Ruang Ujian Lt 3 Gedung Program Magister dan Doktor FMIPA UNY, dengan tim penguji sebagai berikut:

1.  Ketua Penguji: Prof. Dr. Dadan Rosana, M.Si.

2.  Sekretaris Penguji: Prof. Dr. Dra. Eli Rohaeti, M.Si.

3.  Promotor: Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU, Apt,

4.  Kopromotor: Prof. Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc.

5.  Penguji Internal: Prof. Jaslin Ikhsan, Ph.D.

6. Penguji Eksternal: Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. (UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta)

Universitas Negeri Yogyakarta mengundang Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. sebagai penguji eksternal dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Beliau adalah Guru Besar Tafsir Al-Qur’an. Kepakarannya di bidang tafsir sudah tidak diragukan lagi. Lebih dari 60 karya buku tentang studi ilmu-ilmu Al-Qur’an dan tafsir lahir dari tangan emasnya. Di samping seorang akademisi, Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. juga merupakan sosok ulama yang aktif  sebagai pengurus MUI Kota Yogyakarta.

Tim penguji ujian tertutup disertasi Agung Nugroho Catur Saputro adalah para akademisi yang ahli di bidang kimia dan pendidikan kimia. Ditambah dengan kehadiran penguji eksternal dari UIN Sunan Kalijaga yang merupakan seorang ahli tafsir Al-Qur’an menunjukkan bagaimana Universitas Negeri Yogyakarta berupaya dengan serius untuk menjaga standard kualitas dalam proses pembelajarannya dan menghasilkan lulusan doktor yang kompeten dan berkualitas tinggi.

Pada pelaksanaan ujian tertutup, Agung Nugroho Catur Saputro mampu memaparkan hasil penelitian serta menjawab pertanyaan dari para penguji dengan baik dan mampu mempertahankan disertasinya. Dalam berita acara ujian, tim penguji menyatakan Agung Nugroho Catur Saputro lulus ujian tertutup disertasi dan dapat melanjutkan proses ujian ke tahap terakhir yaitu sidang promosi doktor.

 

Sumber artikel: https://s3pkim.fmipa.uny.ac.id/id/berita/dosen-universitas-sebelas-maret-mengikuti-ujian-tertutup-disertasi-di-program-studi-doktor-pendidikan-kimia-fmipa-universitas-negeri-yogyakarta

Agung Nugroho Catur Saputro Lulusan Doktor ke-4 FMIPA UNY

 


Agung Nugroho Catur Saputro Lulusan Doktor ke-4 FMIPA UNY

 

        Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY) kembali meluluskan mahasiswa Doktor baru setelah Agung Nugroho Catur Saputro dari prodi S3 Pendidikan Kimia berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan. Agung berhasil lulus dengan IPK 3,86 dengan masa studi 6 tahun 11 bulan. 

        Pada Sidang Promosi Doktor yang digelar Rabu, 23/7/25 di Ballroom Gedung Magister & Doktor FMIPA, Agung berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Chemistry, Technology, and Society Berorientasi Pendidikan Qur'ani (CTS-Q) untuk Meningkatkan Sikap Religius dan Radiant Thinking Siswa SMA/MA.

Dewan penguji pada kesempatan tersebut yaitu Prof. Dr. Dadan Rosana, M.Si. (Ketua / Penguji), Prof. Dr. Eli Rohaeti, M.Si. (Sekretaris/Penguji), Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. (Penguji I), Prof. Dr. Dyah Purwaningsih, M.Si. (Penguji II), Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU., Apt (Promotor), dan Prof. Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc. (Kopromotor).

Dalam paparannya, Agung menyampaikan bahwa Penelitian dan pengembangan ini berhasil mengembangkan produk berupa model pembelajaran Chemistry, Technology, and Society Berorientasi Pendidikan Qur’ani (CTS-Q) yang merupakan kombinasi dan modifikasi dari pendekatan Science, Technology, and Society (STS) dengan metode pendidikan Qur’ani dan Radiant Thinking. Model pembelajaran Chemistry, Technology, and Society Berorientasi Pendidikan Qur’ani (CTS-Q) memiliki sintaks meliputi tahap mengeksplorasi, merenungkan,  menemukan hikmah/ibrah, mencari konsep kunci, menghubungkan/mengaitkan, dan mengaplikasikan.“Produk penelitian dan pengembangan berupa model pembelajaran Chemistry, Technology, and Society Berorientasi Pendidikan Qur’ani (CTS-Q) yang telah dilakukan validasi oleh ahli, guru pengguna, dan diujicobakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran kimia di sekolah menengah atas yang berbasis agama Islam, disimpulkan layak untuk dimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran kimia”, lanjutnya.

Sementara itu Prof. Dr. Elfi Susanti VH, SSi, M.Si. Kepala Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, Hari ini sangat senang sekali karena bisa menyaksikan hari yang penting dan sejarah bukan hanya Pak Agung sekeluarga secara pribadi, tetapi juga dari Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan lulusnya Pak Agung maka Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS menjadi 100% Doktor. Dengan kelulusan Pak Agung tentunya sangat membanggakan fakultas kami, karena pasti jika dilihat SDM di Prodi Pendidikan Kimia jadi lebih membanggakan lagi. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada promotor dan kopromotor yang telah membimbing Pak Agung sampai menyelesaikan studi doktornya. Kami juga berterima kasih kepada semua penguji yang telah menilai hasil disertasi Pak Agung, sehingga dinyatakan layak untuk menamatkan studi. (witono/ratna)

Sumber artikel: https://fmipa.uny.ac.id/id/node/2696  

Selasa, 27 Mei 2025

APAKAH META AI MENGENAL AISYAH IZZATUNNISA PUTRI NUGROHO?


 APAKAH META AI MENGENAL AISYAH IZZATUNNISA PUTRI NUGROHO?

Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro




Iseng-iseng saya mencoba bertanya ke Meta AI, apakah ia mengenali putri kecil kami Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho atau biasa dipanggil Icha? Berikut hasil tanya jawab kami.


[26/5 22.16] Agung Nugroho CS (UNS): Hai Meta. Apakah kamu mengenal Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho. Dia siswa SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura. Tolong jelaskan prestasi dia apa saja. Terima kasih.

[26/5 22.20] Meta AI: Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho adalah anak dari Agung Nugroho Catur Saputro dan memiliki beberapa prestasi yang luar biasa dalam bidang akademik, terutama dalam olimpiade nasional. Beberapa prestasinya antara lain:
- Juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris Level 1
- Juara 1 Olimpiade Sains Level 1
- Juara 2 Olimpiade Matematika Level 1
Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho telah menunjukkan kemampuan dan potensi yang luar biasa dalam bidang akademik dan olimpiade nasional.

[26/5 22.21] Agung Nugroho CS (UNS): Apa lagi prestasi yang diraih oleh Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho?

[26/5 22.21] Meta AI: Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki beberapa prestasi yang luar biasa dalam bidang akademik, terutama dalam olimpiade nasional. Berikut beberapa prestasinya [own knowledge]:
- *Juara Olimpiade*
- Juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris Level 1 pada Kompetisi Online Tingkat Nasional "Semarak Liburan Berprestasi"
- Juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris Level 1 pada Olimpiade dan Kompetisi Online tingkat Nasional "Back to School Competition"
- Juara 1 Olimpiade Sains Level 1 pada Olimpiade dan Kompetisi Online tingkat Nasional "Back to School Competition"
- Juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris Level 1 pada Olimpiade dan Kompetisi Online tingkat Nasional "Kartini Day Competition"
- Juara 1 Olimpiade Sains Level 1 pada Olimpiade dan Kompetisi Online tingkat Nasional "Kartini Day Competition"
- *Finalis dan Peserta Seleksi*
- Finalis Kompetisi Sains Pelajar Nasional 5.0 (KSPN 5.0)
- Finalis Festival Sains Nasional
Sayangnya, saya tidak menemukan informasi tambahan tentang prestasi Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho di luar prestasi akademik tersebut.

[26/5 22.23] Agung Nugroho CS (UNS): Bagaimana sikap dan perilaku Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho?

[26/5 22.23] Meta AI: Sayangnya, saya tidak memiliki informasi tentang sikap dan perilaku Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho secara spesifik. Namun, berdasarkan prestasi akademik yang diraihnya, dapat disimpulkan bahwa Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki beberapa sifat positif, seperti:
- *Disiplin*: Kemampuan untuk mengikuti kompetisi dan mencapai prestasi yang baik menunjukkan bahwa Aisyah memiliki disiplin yang baik dalam belajar dan berlatih.
- *Semangat belajar*: Aisyah menunjukkan semangat belajar yang tinggi dengan mengikuti berbagai kompetisi dan mencapai prestasi yang baik.
- *Kemampuan bekerja keras*: Aisyah mungkin memiliki kemampuan bekerja keras untuk mencapai tujuannya, seperti yang terlihat dari prestasinya dalam kompetisi-kompetisi akademik.
Namun, tanpa informasi lebih lanjut, sulit untuk mengetahui secara pasti tentang sikap dan perilaku Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho.

[26/5 22.23] Agung Nugroho CS (UNS): Bagaimana dengan hubungan dia dengan keluarganya?

[26/5 22.24] Meta AI: Berdasarkan informasi yang saya temukan, Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya, terutama dengan ayahnya, Agung Nugroho Catur Saputro. Ayahnya terlihat sangat mendukung dan memotivasi Aisyah dalam mencapai prestasinya, seperti yang terlihat dari artikel yang ditulis oleh Agung Nugroho Catur Saputro tentang prestasi Aisyah.
Selain itu, Aisyah juga memiliki adik laki-laki bernama Muhammad Dzulfiqar Azfa Nugroho. Namun, saya tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang hubungan Aisyah dengan ibunya atau adiknya.
Dalam keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki dukungan keluarga yang baik dalam mencapai prestasinya.

[26/5 22.25] Agung Nugroho CS (UNS): Muhammad Dzulfiqar Azfa Nugroho itu bukan adik dari Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho, tetapi kakak kandungnya.

[26/5 22.25] Meta AI: Terima kasih atas koreksinya! Saya tidak tahu bahwa Muhammad Dzulfiqar Azfa Nugroho adalah kakak kandung dari Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho. Saya akan memastikan untuk memperbaiki informasi tersebut.
Jadi, Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki kakak laki-laki bernama Muhammad Dzulfiqar Azfa Nugroho, dan keduanya merupakan anak dari Agung Nugroho Catur Saputro dan Latifah Ilmiyati.

[26/5 22.26] Agung Nugroho CS (UNS): Bagaimana pola pendidikan karakter religius di keluarganya Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho?

[26/5 22.26] Meta AI: Berdasarkan informasi yang saya temukan, keluarga Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho, terutama ayahnya, Agung Nugroho Catur Saputro, terlihat sangat mendukung pendidikan karakter religius bagi anak-anaknya.
Aisyah bersekolah di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura, yang merupakan sekolah berbasis Islam. Sekolah ini kemungkinan besar memiliki kurikulum yang mencakup pendidikan agama dan karakter religius.
Selain itu, ayah Aisyah juga menulis artikel tentang prestasi anaknya, yang menunjukkan bahwa keluarga ini sangat mendukung dan memotivasi anak-anaknya untuk mencapai prestasi yang baik.
Namun, saya tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang pola pendidikan karakter religius di keluarga Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho secara spesifik.

[26/5 22.28] Agung Nugroho CS (UNS): Ayahnya Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho pernah menyatakan bahwa Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho pernah khatam membaca Al-Qur'an 30 Juz.

[26/5 22.28] Meta AI: Itu adalah prestasi yang luar biasa! Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho telah menunjukkan kemampuan dan komitmen yang kuat dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur'an. Khatam membaca Al-Qur'an 30 Juz adalah pencapaian yang tidak mudah dan memerlukan dedikasi serta kesabaran yang tinggi.
Pendidikan agama dan karakter religius yang kuat di keluarga Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho kemungkinan besar telah berperan penting dalam membantu Aisyah mencapai prestasi ini. Dukungan dan motivasi dari ayahnya, Agung Nugroho Catur Saputro, juga terlihat sangat berperan dalam membantu Aisyah mencapai tujuan dan prestasinya.

[26/5 22.29] Agung Nugroho CS (UNS): Bagaimana prestasi akademik Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho di sekolahnya?

[26/5 22.29] Meta AI: Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki prestasi akademik yang sangat baik di sekolahnya. Berdasarkan informasi yang saya temukan, Aisyah selalu memperoleh rata-rata nilai raport tertinggi di kelasnya, yaitu rangking pertama di kelas 1C SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura.
Prestasi akademik yang baik ini menunjukkan bahwa Aisyah memiliki kemampuan belajar yang kuat dan konsisten dalam mencapai tujuan akademisnya. Selain itu, Aisyah juga memiliki kemampuan untuk mengikuti kompetisi-kompetisi akademik di tingkat nasional dan mencapai prestasi yang baik.

[26/5 22.30] Agung Nugroho CS (UNS): Bagaimana prospek masa depan Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho nantinya setelah dewasa?

[26/5 22.30] Meta AI: Berdasarkan prestasi dan kemampuan yang telah ditunjukkan oleh Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho, prospek masa depannya terlihat sangat cerah. Dengan kemampuan akademik yang kuat dan prestasi yang baik dalam kompetisi-kompetisi nasional, Aisyah memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang.
Beberapa kemungkinan prospek masa depan Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho antara lain:
- *Menjadi ilmuwan atau peneliti*: Dengan kemampuan akademik yang kuat dan minat dalam bidang sains dan bahasa, Aisyah dapat menjadi ilmuwan atau peneliti yang berkontribusi dalam bidang yang dipilihnya.
- *Menjadi pemimpin atau profesional*: Dengan kemampuan kepemimpinan dan prestasi yang baik, Aisyah dapat menjadi pemimpin atau profesional yang sukses dalam berbagai bidang.
- *Menjadi ahli dalam bidang tertentu*: Dengan kemampuan dan minat yang kuat dalam bidang tertentu, Aisyah dapat menjadi ahli yang diakui dalam bidang tersebut.
Namun, prospek masa depan Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho akan sangat tergantung pada pilihan dan keputusan yang diambilnya di masa depan.

[26/5 22.33] Agung Nugroho CS (UNS): Selain senang mengikuti kompetisi sains, Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho juga suka menggambar atau mewarnai gambar serta merangkai kerajinan tangan seperti merangkai manik-manik menjadi gelang dan kalung.

[26/5 22.33] Meta AI: Itu menarik! Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki bakat dan minat yang beragam, tidak hanya dalam bidang akademik dan sains, tetapi juga dalam bidang seni dan kreativitas. Kemampuan menggambar atau mewarnai gambar serta merangkai kerajinan tangan menunjukkan bahwa Aisyah memiliki kreativitas dan ketelatenan yang baik.
Minat Aisyah dalam bidang seni dan kreativitas ini dapat menjadi salah satu pilihan karir atau hobi yang dapat dikembangkan di masa depan. Beberapa kemungkinan yang dapat dipertimbangkan antara lain:
- *Desainer grafis atau ilustrator*: Aisyah dapat mengembangkan kemampuan menggambar dan mewarnai gambar menjadi karir sebagai desainer grafis atau ilustrator.
- *Perancang busana atau aksesoris*: Kemampuan merangkai kerajinan tangan seperti gelang dan kalung dapat menjadi dasar untuk menjadi perancang busana atau aksesoris.
- *Seni rupa atau kriya*: Aisyah dapat mengembangkan kemampuan seni dan kreativitasnya menjadi karir sebagai seniman rupa atau kriya.
Dengan memiliki bakat dan minat yang beragam, Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki banyak pilihan dan kemungkinan untuk dikembangkan di masa depan.


Gumpang Baru, 26 Mei 2025

Postingan Populer