Renungan Harianku (19)
Selasa, 28 Oktober 2025
BAGAIMANA MEMBUAT HIDUP SEHARI-HARI MENJADI LEBIH INDAH DAN MENYENANGKAN?
Oleh:
Jumat, 21 Juni 2024
MENAHAN DIRI
MENAHAN DIRI
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Ketika anak lanang didiagnosis sakit Demam Berdarah oleh dokter dan harus menjalani rawat inap di RS UNS, maka berdasarkan diskusi dengan istri diputuskan saya yang menemani anak lanang selama menjalani pengobatan rawat inap di rumah sakit. Sementara istri di rumah menemani dan mengurus kebutuhan sekolah si kecil.
Selama menjaga dan menemani anak lanang di rumah sakit, saya tidak sempat mengaji (membaca Al-Qur'an) sehabis sholat Maghrib sebagaimana saya lakukan secara rutin setiap hari bersama keluarga. Anak lanang dirawat di RS UNS selama 5 hari sehingga selama 5 hari pula saya tidak membaca Al-Qur'an.
Setelah anak lanang boleh pulang karena kondisi kesehatannya sudah cukup membaik, maka sehabis sholat Maghrib saya membaca Al-Qur'an cukup banyak halaman hingga akhir juz 15. Nah, ketika si kecil juga selesai membaca Al-Qur'an, dia bertanya ke saya, "Papi baca berapa halaman?" Maka saya pun menjawab, "Papi sudah selesai juz 15, besok melanjutkan juz 16".
Mendengar jawaban papinya tersebut, tiba-tiba si kecil langsung menangis tersedu-sedu. Sambil terisak-isak menangis, dia berkata, "Kok papi ninggalin adek?" Saya lihat si kecil menangisnya serius, maka segera saya peluk si kecil dan berusaha menenangkannya. Sambil terus memeluk, saya berkata kepada dia, "Papi minta maaf ya, papi kira adek sudah selesai juz 15. Karena selama menunggui kakak di rumah sakit papi gak baca Al-Qur'an".
Perlu waktu cukup lama untuk menenangkan si kecil dari tangisannya. Sepertinya dia sangat shock mengetahui papinya telah membaca sampai akhir juz 15 karena dia masih kurang banyak halaman. Dia merasa tertinggal banyak halaman. Memang terakhir membaca Al-Qur'an sebelum kakaknya masuk rumah sakit, dia dan saya beberapa kali bersamaan jumlah halaman yang dibaca. Waktu itu dia begitu bahagianya bisa sama dengan papinya dalam jumlah halaman yang dibaca.
Setelah terus memeluk dan berkali-kali meminta maaf, akhirnya si kecil berhenti menangis. Saya berjanji kepada si kecil besok akan membaca sedikit halaman agar adek bisa menyamai saya. Dan besoknya apa yang terjadi?
Ternyata besoknya sehabis sholat Maghrib, si kecil seakan ingin membalas dendam mengejar ketertinggalannya dengan membaca Al-Qur'an banyak halaman. Ketika papi, mami, dan kakaknya telah selesai membaca Al-Qur'an, dia tetap terus membaca dengan suara keras sampai-sampai suaranya serak. Mungkin ada waktu setengah jam lebih dia membaca Al-Qur'an hingga akhirnya dapat menyelesaikan juz 15 dan menambah satu halaman juz 16.
Berangkat dari kesalahan saya tersebut, maka selanjutnya saya menahan diri untuk membaca Al-Qur'an tidak sampai melebihi jumlah halaman yang dibaca si kecil. Demi kebahagiaan dan memotivasi si kecil agar terus senang membaca Al-Qur'an, saya menyengaja hanya membaca sedikit halaman sehingga halaman bacaan si kecil berada di depan saya.
Saya berusaha menahan diri untuk tidak membaca banyak halaman Al-Qur'an agar tidak sampai melampaui jumlah halaman bacaan si kecil. Bagi saya, kebahagiaan si kecil ketika melantunkan keindahan ayat-ayat firman Allah SWT jauh lebih penting dibandingkan kenikmatan yang saya rasakan ketika membaca ayat-ayat-Nya. []
Gumpang Baru, 08 Juni 2024
Jumat, 31 Mei 2024
WOW, DELAPAN HALAMAN?
WOW, DELAPAN HALAMAN?
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Hari ini saya ada jadwal mengajar mata kuliah di sore hari. Perkuliahan mulai pukul 15.30 dan selesai pukul 17.10 WIB. Selesai mengajar saya langsung pulang dan sampai rumah pukul 18.15 WIB.
Sampai di depan rumah, anak lanang keluar membukakan pintu pagar dan memandu papinya memasukkan mobil ke dalam garasi. Keluar dari mobil, terdengar suara si kecil sedang membaca Al-Qur'an dengan suara keras.
Ketika masuk ke dalam rumah, terlihat istri sedang sibuk menata baju. Saya pun bertanya, "Mami sudah sholat?" Istri menjawab, "Sudah". Lalu saya lanjut bertanya, "Kok adek masih membaca Al-Qur'an?". Saya bertanya begitu karena merasa aneh, mami dan kakaknya sudah berganti melakukan aktivitas lain tapi si kecil kok masih membaca Al-Qur'an.
Mendengar pertanyaan saya tersebut, istri menjelaskan bahwa kata si kecil dia mau menyelesaikan juz 14. Mendengar penjelasan istri, saya tersenyum dan berkata dalam hati "Wah adek serius sekali ingin segera mengkhatamkan Al-Qur'an".
Segera saya mengambil air wudhu dan mengerjakan sholat Maghrib. Selesai sholat Maghrib, saya lanjut membaca Al-Qur'an. Karena merasa agak capek pulang sore, saya membaca Al-Qur'an hanya dua halaman saja. Ketika saya selesai membaca Al-Qur'an, si kecil juga menyelesaikan bacaan Al-Qur'an-nya.
Melihat papinya membaca Al-Qur'an hanya sebentar, si kecil lantas bertanya, "Papi baca berapa halaman?". Saya jawab, "Papi baca dua halaman saja karena badan papi agak capek". Lantas saya balik bertanya, "Lha adek baca berapa halaman?" Si kecil berkata kalau sudah selesai juz 14 dan tambah satu halaman di juz 15.
Dia lalu menghitung jumlah halaman Al-Qur'an yang dibacanya. Saya lumayan kaget, karena ternyata dia telah membaca Al-Qur'an sebanyak delapan halaman. Saya tidak menyangka si kecil punya kemauan sendiri untuk membaca Al-Qur'an sebanyak itu. Karena terlalu semangatnya membaca Al-Qur'an dengan suara keras (ia membaca Al-Qur'an di kamar depan, suaranya terdengar sampai di belakang rumah), nafasnya agak sedikit terengah-engah.
Saya lihat dia tampak senang sekali karena bisa melampaui jumlah halaman Al-Qur'an yang dibaca papinya. Melihat perilaku hebat si kecil tersebut, saya sangat bangga dan bersyukur, ternyata putri kecil kami yang sebentar lagi tamat sekolah TK dan masuk SD sudah bisa mandiri dalam membaca Al-Qur'an. Lebih bersyukur lagi karena dia punya kemauan kuat untuk segera mengkhatamkan bacaan Al-Qur'an-nya. Subhanallah Wa Alhamdulillah. []
Gumpang Baru, 27 Mei 2024
Selasa, 24 Januari 2023
CATATAN PERJALANAN SEORANG BIROKRAT: Kisah Mini Kehidupan Adrinal Tanjung
CATATAN PERJALANAN SEORANG BIROKRAT:
Kisah Mini Kehidupan Adrinal Tanjung
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Sebuah perjalanan dapat
merepresentasikan kisah kehidupan seseorang. Tempat-tempat yang dikunjungi
merefleksikan karakter seseorang. Orang yang suka bersosialisasi akan terlihat
dari aktivitasnya yang sering mengunjungi dan bersilaturahmi dengan orang lain.
Orang yang suka sejarah masa lalu akan sering mengunjungi tempat-tempat peninggalan
purbakala. Orang yang suka kuliner akan sering mengunjungi banyak rumah makan,
restoran maupun kafe. Orang yang relegius akan sering mengunjungi tempat ibadah
maupun tempat-tempat yang membangkitkan spiritualitas diri. Demikianlah,
rekaman perjalanan seseorang ke tempat-tempat tertentu dapat merepresentasikan
karakter dan kepribadian orang tersebut.
Birokrat
adalah sebuah profesi yang dekat dengan image
aktivitas rutin dan monoton. Hal itu dikarenakan seorang birokrat melakukan
tugas-tugas keprofesian sesuai tupoksinya dan hampir sama secara terus-menerus.
Demikian pula yang dilakukan Adrinal Tanjung, seoramg birokrat di lembaga
pemerintahan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Beliau seorang
birokrat yang sering melakukan perjalanan, baik perjalanan dinas untuk
melaksanakan tugas-tugas keprofesiannya maupun perjalanan lain yang tidak
berkaitan dengan tugas kedinasan. Namun demikian, ada yang berbeda dengan sosok
Adrinal Tanjung ini. Dia berbeda dengan birokrat pada umumnya. Dia sosok yang
unik dan menarik. Kiprah keprofesiannya diliputi dengan aktivitas lain yang
sangat jauh dari profesinya sebagai seorang birokrat.
Saya
mengenal Adrinal Tanjung baru beberapa tahun ini melalui media sosial Facebook.
Dari pertemanan di Facebook berlanjut berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp.
Karena intensitas komunikasi yang semakin meningkat, akhirnya kami sepakat akan
bertemu secara langsung. Beberapa kali kami merencanakan pertemuan face to face tetapi belum juga terwujud
hingga akhirnya ketika beliau ada tugas kedinasan di salah satu hotel di kota
Solo, kami bisa benar-benar bertemu secara langsung. Dalam pertemuan tersebut
kami berbincang-bincang seputar dunia buku dan literasi. Karena memiliki visi
misi yang sama terkait literasi, kami sepakat untuk saling mendukung aktivitas
literasi satu sama lain. Beberapa kali beliau meminta saya memberikan testimoni
untuk buku baru beliau dan mengundang saya sebagai pembicara pada acara
launching buku barunya. Setiap kali terbit buku baru beliau, saya selalu
membelinya sebagai bentuk dukungan saya kepada beliau.
Sepanjang
yang saya tangkap dari kepribadian beliau, Adrinal Tanjung merupakan sosok
birokrat yang unik dan lain dari yang lain. Beliau seorang birokrat yang juga
seorang penulis. Beliau adalah seorang birokrat penulis. Sudah ada beberapa
puluh judul buku yang beliau tulis. Adrinal Tanjung adalah seorang birokrat
yang menyenangi dunia literasi dan suka mengadakan perjalanan. Kemanapun beliau
mengadakan perjalanan dan bertemu dengan siapapun pasti akan ditulisnya menjadi
sebuah kisah yang menarik dan penuh hikmah. Beliau adalah sosok orang yang
selalu berpikiran positif. Setiap perjalanan yang beliau tempuh, entah kemana dan
dengan siapa, selalu beliau jadikan sebuah tulisan yang penuh makna. Demikianlah
sosok Adrinal Tanjung yang saya kenal.
Selain
aktif menulis buku, Adrinal Tanjung juga seorang penggerak literasi di kalangan
birokrat. Untuk mengakomodir spirit dan cita-citanya untuk membumikan budaya
literasi di kalangan birokrat, beliau mendirikan komunitas Sabisabu (Satu
Birokrat Satu Buku). Melalui komunitas SabiSabu tersebut, Adrinal Tanjung
mengajak para birokrat untuk menulis dan membukukannya. SabiSabu memfasilitasi
para ASN dan masyarakat umum yang ingin menulis buku dengan mengadakan berbagai
kegiatan literasi seperti pelatihan menulis, webinar kepenulisan, bincang
literasi, menulis bersama, dan launching buku.
Sebagai
founder komunitas Sabisabu dengan puluhan karya bukunya, di awal tahun 2023 ini
beliau kembali akan menerbitkan bukunya yang kesekian kalinya yang berjudul Catatan
Perjalanan Seorang Birokrat. Buku ini merupakan rekaman perjalanan
beliau ke berbagai tempat dan perjumpaan beliau dengan tokoh-tokoh penting di
birokrasi. Ada yang berbeda antara buku beliau ini dengan buku sejenis lainnya
yang berbicara tentang seputar perjalanan. Dalam buku barunya ini, beliau tidak
hanya sekadar menceritakan tempat-tempat yang beliau kunjungi dan tokoh-tokoh
yang beliau temui, tetapi beliau dengan kemampuan menulisnya yang tidak
diragukan kualitasnya mampu menyajikan kondisi tempat-tempat tersebut dan
tokoh-tokoh yang ditemui menjadi sebuah kisah perjalanan yang menarik, enak
dibaca, dan penuh hikmah.
Menurut
pendapat saya, buku Catatan Perjalanan Seorang Birokrat karya Adrinal Tanjung ini
bukan sekadar buku biasa yang berisi cerita tentang tempat-tempat yang beliau
kunjungi maupun cerita pertemuan beliau dengan tokoh-tokoh penting, melainkan
lebih dari itu. Saya melihatnya bahwa buku Catatan Perjalanan Seorang Birokrat
ini merupakan gambaran bagaimana sosok Adrinal Tanjung. Boleh dikatakan bahwa
buku Catatan
Perjalanan Seorang Birokrat dapat diibaratkan sebuah mini kisah
kehidupan Adrinal Tanjung yang dipotret dari sudut pandang atau framework tempat-tempat yang dikunjungi
dan tokoh-tokoh yang ditemui. Bagaimana cara beliau menceritakan tempat-tempat
yang dikunjungi dan siapa tokoh-tokoh yang ditemuinya menunjukkan secara tidak
langsung bagaimana gambaran sosok Adrinal Tanjung.
Akhirnya,
saya mengucapkan selamat kepada bapak Adrinal Tanjung atas terbitnya buku Catatan
Perjalanan Seorang Birokrat ini. Semoga buku ini mampu memotivasi dan
menginspirasi para birokrat untuk mau menuliskan kisah-kisah perjalanan
hidupnya yang pasti mengandung banyak pelajaran berharga bagi orang lain. Tidak
lupa, saya juga mengucapkan selamat atas prestasi dan capaian komunitas Sabisabu.
Semoga komunitas Sabisabu semakin sukses dan menjadi komunitas penggerak
literasi di lingkup birokrasi. Amin. []
Senin, 28 Februari 2022
SEGUMPAL DAGING ITU ADALAH JANTUNG : Literasi Makna Al-Qalbu dalam Hadis Rasulullah Saw. Tentang Kesehatan
SEGUMPAL
DAGING ITU ADALAH JANTUNG :
Literasi
Makna Al-Qalbu dalam Hadis Rasulullah
Saw. Tentang Kesehatan
Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Sembilan belas tahun yang
lalu, tepatnya tanggal 26 Desember 2002 saya pernah membeli sebuah buku yang
membahas hadis-hadis yang berkaitan dengan kesehatan. Saya tertarik untuk
membeli buku tersebut karena menurut saya isi pembahasan dalam bukunya sangat
menarik. Masih jarang atau sedikit kajian-kajian dari disiplin ilmu umum terhadap
isi hadis, khususnya yang berkaitan
dengan tema kesehatan. Judul buku tersebut adalah “Sehat itu Nikmat : Telaah
Hadis Tentang Kesehatan” yang ditulis oleh Muhammad Hasan Aydid, diterbitkan
oleh Gema Insani Press Tahun 1996.
Ketika
membuka buku tersebut langsung memberikan kesan bahwa buku tersebut adalah buku
yang berkualitas. Kesan ini muncul dilihat dari banyaknya tokoh-tokoh yang
memberikan kata sambutan pada buku tersebut. Di dalam buku tersebut terdapat kata
sambutan dari Ketua MUI DKI Jakarta, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia,
Dokter ahli penyakit jantung RS. Jantung Harapan Kita, dan Dokter Spesialis
Paru-Paru RS. Persahabatan Jakarta. Dengan melihat tokoh-tokoh penting dan
kompeten di bidang kesehatan yang memberikan kata sambutan, menunjukkan bahwa
buku tersebut berkualitas tinggi karena orang-orang hebat tersebut berkenan
memberikan kata sambutan. Dengan demikian, saya berasumsi bahwa penulisnya juga
seorang penulis yang berkualitas tinggi yang kompeten di bidang ilmu hadis dan
ilmu kedokteran atau kesehatan. Sangat disayangkan di dalam buku tersebut tidak
disertakan biografi singkat penulisnya
sehingga saya kesulitan mencari informasi tentang profil penulisnya. Saya sudah
mencoba melakukan penelusuran di Google dengan menggunakan kata kunci nama
penulis buku tersebut dengan harapan mendapatkan sedikit informasi tentang
rekam jejak dan profil penulisnya, tetapi sangat disayangkan saya tidak
mendapatkan informasi apapun selain foto sampul bukunya yang dijual di beberapa
toko online. Saya juga tidak menemukan buku-buku atau karya tulis lain dari
sang penulis.
Setelah
membuka-buka isi buku, saya sangat tertarik dengan pembahasan di bab 3, yaitu hadis
tentang kesehatan jantung (al-qalbu).
Di dalam bab 3, penulis membahas satu hadis Rasulullah Muhammad Saw yang sangat
terkenal. Banyak buku-buku agama terutama topik manajemen qalbu dan tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) yang
membahas hadis tersebut. Walaupun sudah banyak buku-buku karya penulis lain
yang membahas hadis tersebut, ternyata tidak menyurutkan Muhammad Hasan Aydid
untuk membahas hadis tersebut juga dalam bukunya. Namun, ada yang berbeda dan
unik dari pembahasan yang ditulis oleh Muhammad Hasan Aydid, yaitu beliau
membahas hadis tersebut dikaitkan dengan aspek kesehatan, sedangkan para
penulis buku lainnya kebanyakan mengkaitkannya dengan topik pembahasan tentang penyucian
hati atau jiwa. Alasan inilah yang membuat saya tertarik untuk membeli buku
karya Muhammad Hasan Aydid tersebut. Saya sangat penasaran bagaimana ia
mengkaji hadis tersebut dikaitkan dengan kesehatan jasmani.
Apakah
hadis yang saya bicarakan tersebut? Hadis Rasulullah Saw yang saya maksud dalam
artikel ini adalah hadis berikut.
Dari
Nu’man bin Basyir r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Ingatlah bahwa di dalam jasad
itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia
rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HR. Bukhari
dan Muslim). (Tuasikal,
2012)
Ini adalah contoh salah satu kutipan terjemahan
hadis yang umumnya dituliskan dalam buku-buku manajemen qalbu dan tazkiyatun nafs. Banyak penulis menerjahkan kata al-qalbu dalam hadis tersebut sebagai “hati”.
Tetapi dalam buku “Sehat itu Nikmat”, Muhammad Hasan Aydid tidak demikian
mengartikan kata al-qalbu, dia menerjemahkan
kata al-qalbu dengan “jantung”. Dalam
bukunya tersebut, beliau menuliskan hadis tersebut dengan kalimat redaksional
sebagai berikut.
“Ketahuilah
sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging, bila ia baik maka
akan sehatlah seluruh tubuh ini; dan jika ia rusak maka akan sakitlah seluruh
tubuh itu. Sesungguhnya itu adalah jantung” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan membandingkan
penggunaan kalimat redaksional kedua sumber tersebut, terdapat dua kata yang
berbeda secara prinsip, yaitu kata “baik-sehat”
dan “hati-jantung”. Dalam banyak
buku-buku topik manajemen qalbu dan tazkiyatun
nafs digunakan kata baik dan hati, sedangkan di buku “Sehat Itu Nikmat”
digunakan kata “sehat” dan “jantung”.
Apa perbedaan implikasi dari cara penerjemahan dan pemaknaan kedua sumber
pustaka tersebut? Menurut pendapat saya pribadi, penggunaan kata “baik” merujuk
kepada sikap, karakter, perilaku, akhlak; dan kata “hati” merujuk kepada jiwa,
ruh. Jadi penggunaan terjemahan kata baik dan hati lebih cenderung memaknai al-qalbu bukan sebagai benda fisik
tetapi jiwa, ruh, atau sesuatu yang abstrak karena hati (jiwa) yang
mempengaruhi akhlak dan karakter seseorang. sementara pemilihan kata sehat dan
jantung lebih merujuk ke makna benda fisik atau jasmani. Sehingga kandungan
pesan hadis tersebut dapat dimaknai bahwa jantung yang sehat akan membuat tubuh
jasmani juga sehat dan sebaliknya.
Saya sendiri lebih
setuju mengartikan kata al-qalbu
dalam hadis Rasulullah Saw di atas dengan “jantung”
karena pemaknaan jantung tidak memiliki makna lain selain benda fisik. Hal ini
sesuai dengan analogi yang dipergunakan Rasulullah Saw dengan menyebutkan kata mudhghah atau “segumpal daging”. Saya rasa
kata “segumpal daging” jelas-jelas merujuk ke benda jasmani atau benda fisik,
bukan benda non fisik yang abstrak seperti jiwa atau ruh karena jiwa tidak mendeskripsikan
bentuk yang tertentu (tidak bisa dilihat maupun diraba).
Apa yang menjadi alasan
Muhammad Hasan Aydid dalam buku “Sehat Itu Nikmat” mengartikan al-qalbu dengan jantung? Ada empat faktor
yang menjadi argumentasi beliau mengapa kata al-qalbu bermakna jantung (Aydid, 1996 : 31), yaitu:
1. Rasulullah
Saw mengungkapkan kata jasad yang berarti tubuh manusia.
2. Rasulullah
Saw menekankan adanya mudhghah, yaitu
segumpal daging (sebesar geganggaman tangan dan berada di dalam tubuh manusia).
ketika Rasulullah Saw menyabdakan hadis tersebut, beliau
menggenggamkan/mengepalkan tangannya.
3. Rasulullah
Saw menjelaskan bahwa segumpal daging yang dimaksud adalah al-qalbu yang lazim diartikan jantung, bukan hati karena bahasa
Arab hati adalah al-kabida. Itulah sebabnya
Rasulullah Saw tidak menyebut al-mudhghah
dengan al-kabidu.
4. Rasulullah
Saw menegaskan jika segumpal daging atau al-qalbu
itu sehat maka sehatlah seluruh tubuh kita, sebaliknya jika segumpal daging itu
rusak, akan sakitlah seluruh tubuh kita.
Jantung merupakan organ
tubuh tubuh kita yang paling rajin bekerja dan setia menjaga tubuh kita bahkan meskipun
kita sedang tidur. Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah ke seluruh
tubuh. Setiap menit jantung akan memompa 4,5 liter darah ke seluruh tubuh
sehingga sehari jantung kita memompa 6480 liter darah (bayangkah satu tangki
berisi 5000 liter minyak, sebanyak itulah jantung kita memompa darah
sehari-harinya). Sementara itu, darah merupakan cairan terpenting yang
menghidupi setiap organ tubuh kita. Di dalam tubuh manusia terdapat + 5
liter darah yang terus-menerus mengalir ke seluruh tubuh. Dikatakan juga bahwa
berat jantung manusia hanya sekitar 250 s.d. 340 gr, sedangkan berat tubuh yang
harus diberi darah sekitar 60 s.d. 100 kg.
Dari sini dapat terlihat betapa berat dan kerasnya jantung kita bekerja.
Dalam keadaan istirahat, jantung berdenyut + 70 kali semenit; berarti
4200 kali dalam satu jam (Aydid, 1996 : 34).
Berdasarkan penjelasan
fungsi jantung di atas, betapa pentingnya fungsi jantung bagi kelangsungan
hidup kita. Dari penjelasan tersebut kita juga jadi mengetahui betapa beratnya
kerja jantung kita setiap menitnya. Oleh karena itu, kita harus berusaha selalu
menjaga dan merawat agar jantung kita tetap sehat. Ketidaknormalan kerja
jantung bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit berat hingga kematian. Sampai
saat ini penyakit jantung masih menjadi juara penyebab kematian. Penyakit kardiovaskuler
atau jantung merupakan penyebab nomor satu kematian di dunia. Pada tahun 2019,
WHO mencatat adannya 17,9 juta orang yang meninggal dunia karena penyakit
jantung dengan 85% di antaranya disebabkan oleh serangan jantung dan stroke (Wibawa, 2021). Jantung yang
sehat akan membuat seluruh tubuh juga sehat, sebaliknya jantung yang sakit atau
tidak normal akan membuat seluruh tubuh juga sakit. Sangat tepatlah apa yang
dinyatakan Rasulullah Saw dalam hadisnya di atas.
Terkait
dengan buku “Sehat Itu Nikmat” karya Muhammad Hasan Aydid tersebut, saya sangat
mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas upaya dan
sumbangsihnya dalam menuliskan karya tulis berkualitas dalam wujud buku tentang
topik hadis-hadis Rasulullah Saw yang berkaitan dengan ilmu kesehatan. Apa yang
dilakukan oleh Muhammad Hasan Aydid melalui karya tulis dan karya pemikirannya yang
berasal dari hasil telaah hadis-hadis Rasulullah
Saw tentang kesehatan patut untuk dicontoh dan ditindaklanjuti oleh para
akademisi dan intelektual muslim lainnya. Umat Islam membutuhkan
sebanyak-banyaknya muslim muslimah akademisi dan intelektual yang menguasai
atau memiliki kompetensi di bidang ilmu-ilmu umum (sains) untuk menuliskan
hasil telaah, kajian, penelitian dan pemikirannya tentang keterkaitan ajaran
agama Islam dengan ilmu sains.
Saya sendiri selaku
akademisi juga sudah pernah menulis artikel tentang hubungan antara reaksi
kimia dengan bersuci atau thaharah (Saputro, 2017). Bidang
keilmuan akademik saya adalah kimia dan pendidikan kimia, yang dibuktikan dari
riwayat pendidikan tinggi saya dari jenjang sarjana hingga saat ini menempuh
pendidikan doktoral. Dengan bekal pengetahuan ilmu kimia yang saya miliki, saya
mencoba berkontribusi positif terhadap dakwah agama Islam dalam menjelaskan
hukum air untuk bersuci (thaharah)
ditinjau dari disiplin ilmu kimia. Saya mengamati bahwa aturan penetapan
kesucian air untuk thaharah dapat
dijelaskan dengan pendekatan menggunakan konsep reaksi kimia. Dengan menggunakan
pendekatan konsep reaksi kimia, aturan hukum
air suci untuk thaharah dapat lebih mudah
dipahami oleh akal atau lebih rasional.
Sebagai
penutup artikel ini, saya mengajak kepada para akademisi dan intelektual muslim
khususnya yang mendalami ilmu-ilmu umum (sains) hendaknya ikut memberikan
kontribusi positif terhadap dakwah agama Islam dengan membuat karya-karya tulis
dan karya pemikiran seputar ajaran agama
Islam ditinjau dari sisi ilmu sains. Banyak ayat-ayat maupun hadis-hadis
Rasulullah Saw yang berkaitan dengan ilmu sains. Sumbangsih pemikiran dan ide
gagasan dari para akademisi dan kaum intelektual yang menguasai ilmu-ilmu sains
akan dapat membantu umat memahami aturan-aturan agama secara lebih rasional
sehingga tidak mudah jatuh pada tindakan taklid buta atau sekadar ikut-ikutan
tanpa dilandasi pemahaman yang benar dan mendalam.
Setiap muslim dan
muslimah dapat ikut berdakwah melalui bidang keahlian atau kompetensi dan
profesinya masing-masing tanpa harus menjadi penceramah agama. Untuk ajaran-ajaran
agama yang bersinggungan dengan ilmu sains atau gejala alam, maka yang lebih
layak menjelaskan adalah orang yang mendalami ilmu sains. Sebagai contoh tentang
pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona, maka yang layak memberikan
penjelasan adalah para ahli virus (virologis) atau dokter, bukan orang yang
sama sekali tidak memiliki kompetensi di bidang kesehatan dan virus. Jika dipaksakan,
maka yang terjadi adalah penjelasan yang tidak berdasar dan asal-asalan saja. Agama
Islam sangat menjunjung tinggi proses berpikir dan menalar, maka jangan sampai
umat Islam disuguhi dengan informasi-informasi yang hanya berdasarkan asumsi, perkiraan,
dugaan, dan ilmu cocoklogi yang tidak memiliki bukti dan evidensi yang kuat. []
Gumpang Baru, 28 Februari 2022
Sumber
Referensi
Aydid, M. H.
(1996). Sehat Itu Nikmat: Telaah Hadits Tentang Kesehatan. Jakarta: Gema
Insani Press.
Saputro, A. N.
C. (2017, Oktober). MENGUNGKAP HUBUNGAN REAKSI KIMIA DAN THOHAROH : Sebuah
Pemikiran Analisis Korelasional Antara Reaksi Kimia dan Syarat Air Suci.
Retrieved February 28, 2022, from
https://www.facebook.com/agung.n.saputro.5/posts/832184630296678
Tuasikal, M. A.
(2012, December 9). Jika Hati Baik ... Retrieved February 28, 2022, from
Rumaysho.Com website: https://rumaysho.com/3028-jika-hati-baik.html
Wibawa, S. W.
(2021, October 12). Penyakit Jantung Penyebab Nomor 1 Kematian di Dunia,
Bagaimana Mencegahnya? Halaman all. Retrieved February 28, 2022, from
KOMPAS.com website:
https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/12/163000123/penyakit-jantung-penyebab-nomor-1-kematian-di-dunia-bagaimana-mencegahnya
Biodata
Penulis
Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan sarjana (S.Pd) ditempuh
di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana tingkat Master (M.Sc.)
ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis
tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain sebagai dosen, beliau juga seorang
pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan 75 judul buku (baik buku
solo maupun buku kolaborasi), Peraih Juara 1 nasional lomba penulisan buku
pelajaran kimia di Kementerian Agama RI (2007), Peraih SPK Award Peringkat 1 Kategori
“Anggota Teraktif” (2021), Penulis buku non fiksi tersertifikasi BNSP,
Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, Reviewer jurnal ilmiah
terakreditasi SINTA 2 dan 3, dan trainer tersertifikasi Indomindmap Certified
Trainer-ICT (Indonesia), ThinkBuzan Certified iMindMap Leader (UK), ThinkBuzan Certified
Applied Innovation Facilitator (UK), ThinkBuzan Certified Speed Reading Practitioner
(UK), ThinkBuzan Certified Memory Practitioner (UK), dan Indomindmap Certified Growth
Mindset Coach-GMC. Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp
+6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-tulisan penulis
dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website :
https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com
Rabu, 23 Februari 2022
KATA PENGANTAR BUKU MANAJEMEN MUTU TERPADU UNTUK PENDIDIKAN
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Mutu dalam percakapan sehari-hari
sebagian besar dipahami sebagai sesuatu yang absolut. Dalam definisi yang
absolut, sesuatu yang bermutu merupakan bagian dari standar yang sangat tinggi
yang tidak dapat diungguli. Produk-produk yang bermutu adalah sesuatu yang
dibuat dengan sempurna dan dengan biaya yang mahal. Produk-produk tersebut
dapat dinilai serta membuat puas dan bangga para pemiliknya. Mutu dalam
pandangan ini digunakan untuk menyampaikan keunggulan status dan posisi, dan
kepemilikan terhadap barang yang memiliki “mutu”, akan membuat pemiliknya
berbeda dari orang lain yang tidak mampu memilikinya. Mutu dalam pengertian
yang demikian, lebih tepat disebut dengan “high
quality” atau “top quality” yang
bermakna mutu tinggi (Sallis, 2006 : 52). Mutu atau kualitas menjadi isu penting dalam pengelolaan
organisasi, perusahaan, ataupun institusi pendidikan. Karena mutu atau kualitas
merupakan tujuan dari setiap proses manajemen, maka Manajemen Mutu Terpadu
(MMT) menjadi penting untuk diimplementasikan di setiap organisasi, perusahaan,
maupun institusi pendidikan.
Manajemen Mutu Terpadu (MMT) penting
diterapkan di setiap organisasi maupun perusahaan, tidak terkecuali institusi pendidikan
karena dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang diberikan ke
pelanggan. Kepuasan pelanggan, baik pelanggan eksternal maupun pelanggan
internal merupakan faktor utama dalam proses bisnis. Tujuan dijalankannya
proses bisnis adalah menghasilkan produk atau jasa yang bermutu tinggi.
Indikator bermutu atau berkualitasnya produk atau jasa yang dihasilkan sebuah
organisasi, perusahaan maupun institusi pendidikan
adalah pelanggan merasa puas. Oleh karena itu, manajemen suatu organisasi,
perusahaan maupun institusi pendidikan harus berusaha dapat memberikan pelayana
yang memuaskan bagi pelanggannya, dan bahkan jika memungkinkan mampu melampaui
harapan pelanggannya. Di sinilah semangat Kaizen
penting dijalankan dalam proses manajemennya.
Buku berjudul ”Manajemen Mutu Terpadu untuk Pendidikan” ini disusun untuk menambah
dan melengkapi literatur-literatur terkait manajemen pendidikan, manajemen mutu
terpadu, dan implementasi sistem manajemen mutu di institusi pendidikan. Oleh
karena itu, buku ini dapat dipergunakan oleh mahasiswa, guru, dan dosen yang
mendalami manajemen pendidikan dan sistem manajemen mutu, serta praktisi
manajemen mutu pendidikan. Keunggulan dari buku ini adalah buku ini ditulis
oleh para akademisi dengan latar belakang ilmu manajemen pendidikan ataupun
praktisi sistem manajemen mutu. Melalui kolaborasi para ahli ilmu manajemen
pendidikan dan praktisi sistem manajemen mutu dalam satu buku menjadikan buku
ini menjadi sebuah buku referensi yang bermutu tinggi dan layak dijadikan
rujukan dalam pembelajaran ilmu manajemen pendidikan dan praktik manajemen mutu
di institusi pendidikan.
Buku ini disusun dengan tujuan untuk menyediakan tambahan referensi berupa buku yang membahas tentang seluk beluk manajemen mutu terpadu di bidang pendidikan. Buku ini dapat dipergunakan sebagai rujukan referensi alternatif bagi para akademisi yang sedang membelajarkan manajemen pendidikan maupun yang sedang mendalami manajemen mutu terpadu dalam pendidikan. Buku ini berisi tulisan-tulisan para akademisi yang berkolaborasi bersama dalam satu buku. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi buku ini, maka penyajian materi dalam buku ini dilakukan secara rapi, sistematis dan terstruktur dalam bentuk judul-judul bab.
Pembahasan dalam buku ini disajikan dalam 14 Bab yaitu :
1.
Konsep
dan pengertian Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMT)
2.
Filosofi
mutu / essensi mutu
3.
Memahami
pelanggan dan kempuasannya
4.
Perkembangan
mutu
5.
Pemikir
mutu: Juran, Deming, Crosby, Ishikawa dan Feigenbaun
6.
Performansi
mutu
7.
Jaminam
mutu (Assurance quality)
8.
Gugus
Kendali mutu
9.
Mutu
Pendidikan: Mutu jasa pelayanan
10.
Manajemen
mutu Pendidikan
11.
Manajemen
mutu berbasis sekolah
12.
Peningkatan
mutu akademik
13.
Kepemimpinan
dalam peningkatan mutu pendidikan
14.
Benchmarking mutu Pendidikan
Dengan terselesaikannya penulisan
buku ini, kami tim penulis mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat
Allah SWT karena tanpa limpahan nikmat, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya maka
kami tim penulis tidak akan mampu
menyelesaikan penulisan buku ini sesuai yang diharapkan.
Tidak lupa kami tim penulis juga
menghaturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pimpinan
dan redaksi penerbit Yayasan Kita Menulis yang berkenan menerbitkan buku ini.
Juga kepada semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan kepada kami untuk
menyelesaikan penulisan buku ini. Kami para penulis menyadari bahwa penulisan
buku ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kepada para pembaca,
diharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan buku ini masa mendatang.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan meridhoi amal usaha ini.
Aamiiin yaa Rabbal‘Alaamiiin.
Sukoharjo, Februari 2022
Penulis
Agung Nugroho Catur Saputro, dkk.
Postingan Populer
-
MENGENAL MIND MAP Oleh: Agung Nugroho Catur Saputro Di era sekarang ini yang serba modern dan mengandalkan kecepatan, kita dituntu...
-
BIOGRAFI Dr. AGUNG NUGROHO CATUR SAPUTRO, S.Pd., M.Sc. (ICT, C.MMF, C.AIF, C.GMC, C.CEP, C.MIP, C.SRP, C.MP, C.NFBW, C.GMAC) D...
-
Oleh : Agung Nugroho Catur Saputro Manusia adalah makhluk yang mendapatkan karunia keistimewaan dari Allah swt. Keistimewaan te...




