Powered By Blogger
Tampilkan postingan dengan label Resensi Buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Resensi Buku. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Januari 2023

CATATAN PERJALANAN SEORANG BIROKRAT: Kisah Mini Kehidupan Adrinal Tanjung

 


CATATAN PERJALANAN SEORANG BIROKRAT:

Kisah Mini Kehidupan Adrinal Tanjung

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Sebuah perjalanan dapat merepresentasikan kisah kehidupan seseorang. Tempat-tempat yang dikunjungi merefleksikan karakter seseorang. Orang yang suka bersosialisasi akan terlihat dari aktivitasnya yang sering mengunjungi dan bersilaturahmi dengan orang lain. Orang yang suka sejarah masa lalu akan sering mengunjungi tempat-tempat peninggalan purbakala. Orang yang suka kuliner akan sering mengunjungi banyak rumah makan, restoran maupun kafe. Orang yang relegius akan sering mengunjungi tempat ibadah maupun tempat-tempat yang membangkitkan spiritualitas diri. Demikianlah, rekaman perjalanan seseorang ke tempat-tempat tertentu dapat merepresentasikan karakter dan kepribadian orang tersebut.

          Birokrat adalah sebuah profesi yang dekat dengan image aktivitas rutin dan monoton. Hal itu dikarenakan seorang birokrat melakukan tugas-tugas keprofesian sesuai tupoksinya dan hampir sama secara terus-menerus. Demikian pula yang dilakukan Adrinal Tanjung, seoramg birokrat di lembaga pemerintahan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Beliau seorang birokrat yang sering melakukan perjalanan, baik perjalanan dinas untuk melaksanakan tugas-tugas keprofesiannya maupun perjalanan lain yang tidak berkaitan dengan tugas kedinasan. Namun demikian, ada yang berbeda dengan sosok Adrinal Tanjung ini. Dia berbeda dengan birokrat pada umumnya. Dia sosok yang unik dan menarik. Kiprah keprofesiannya diliputi dengan aktivitas lain yang sangat jauh dari profesinya sebagai seorang birokrat.

        Saya mengenal Adrinal Tanjung baru beberapa tahun ini melalui media sosial Facebook. Dari pertemanan di Facebook berlanjut berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp. Karena intensitas komunikasi yang semakin meningkat, akhirnya kami sepakat akan bertemu secara langsung. Beberapa kali kami merencanakan pertemuan face to face tetapi belum juga terwujud hingga akhirnya ketika beliau ada tugas kedinasan di salah satu hotel di kota Solo, kami bisa benar-benar bertemu secara langsung. Dalam pertemuan tersebut kami berbincang-bincang seputar dunia buku dan literasi. Karena memiliki visi misi yang sama terkait literasi, kami sepakat untuk saling mendukung aktivitas literasi satu sama lain. Beberapa kali beliau meminta saya memberikan testimoni untuk buku baru beliau dan mengundang saya sebagai pembicara pada acara launching buku barunya. Setiap kali terbit buku baru beliau, saya selalu membelinya sebagai bentuk dukungan saya kepada beliau.

      Sepanjang yang saya tangkap dari kepribadian beliau, Adrinal Tanjung merupakan sosok birokrat yang unik dan lain dari yang lain. Beliau seorang birokrat yang juga seorang penulis. Beliau adalah seorang birokrat penulis. Sudah ada beberapa puluh judul buku yang beliau tulis. Adrinal Tanjung adalah seorang birokrat yang menyenangi dunia literasi dan suka mengadakan perjalanan. Kemanapun beliau mengadakan perjalanan dan bertemu dengan siapapun pasti akan ditulisnya menjadi sebuah kisah yang menarik dan penuh hikmah. Beliau adalah sosok orang yang selalu berpikiran positif. Setiap perjalanan yang beliau tempuh, entah kemana dan dengan siapa, selalu beliau jadikan sebuah tulisan yang penuh makna. Demikianlah sosok Adrinal Tanjung yang saya kenal.

         Selain aktif menulis buku, Adrinal Tanjung juga seorang penggerak literasi di kalangan birokrat. Untuk mengakomodir spirit dan cita-citanya untuk membumikan budaya literasi di kalangan birokrat, beliau mendirikan komunitas Sabisabu (Satu Birokrat Satu Buku). Melalui komunitas SabiSabu tersebut, Adrinal Tanjung mengajak para birokrat untuk menulis dan membukukannya. SabiSabu memfasilitasi para ASN dan masyarakat umum yang ingin menulis buku dengan mengadakan berbagai kegiatan literasi seperti pelatihan menulis, webinar kepenulisan, bincang literasi, menulis bersama, dan launching buku.  

        Sebagai founder komunitas Sabisabu dengan puluhan karya bukunya, di awal tahun 2023 ini beliau kembali akan menerbitkan bukunya yang kesekian kalinya yang berjudul Catatan Perjalanan Seorang Birokrat. Buku ini merupakan rekaman perjalanan beliau ke berbagai tempat dan perjumpaan beliau dengan tokoh-tokoh penting di birokrasi. Ada yang berbeda antara buku beliau ini dengan buku sejenis lainnya yang berbicara tentang seputar perjalanan. Dalam buku barunya ini, beliau tidak hanya sekadar menceritakan tempat-tempat yang beliau kunjungi dan tokoh-tokoh yang beliau temui, tetapi beliau dengan kemampuan menulisnya yang tidak diragukan kualitasnya mampu menyajikan kondisi tempat-tempat tersebut dan tokoh-tokoh yang ditemui menjadi sebuah kisah perjalanan yang menarik, enak dibaca, dan penuh hikmah.

         Menurut pendapat saya, buku Catatan Perjalanan Seorang Birokrat karya Adrinal Tanjung ini bukan sekadar buku biasa yang berisi cerita tentang tempat-tempat yang beliau kunjungi maupun cerita pertemuan beliau dengan tokoh-tokoh penting, melainkan lebih dari itu. Saya melihatnya bahwa buku Catatan Perjalanan Seorang Birokrat ini merupakan gambaran bagaimana sosok Adrinal Tanjung. Boleh dikatakan bahwa buku Catatan Perjalanan Seorang Birokrat dapat diibaratkan sebuah mini kisah kehidupan Adrinal Tanjung yang dipotret dari sudut pandang atau framework tempat-tempat yang dikunjungi dan tokoh-tokoh yang ditemui. Bagaimana cara beliau menceritakan tempat-tempat yang dikunjungi dan siapa tokoh-tokoh yang ditemuinya menunjukkan secara tidak langsung bagaimana gambaran sosok Adrinal Tanjung.

        Akhirnya, saya mengucapkan selamat kepada bapak Adrinal Tanjung atas terbitnya buku Catatan Perjalanan Seorang Birokrat ini. Semoga buku ini mampu memotivasi dan menginspirasi para birokrat untuk mau menuliskan kisah-kisah perjalanan hidupnya yang pasti mengandung banyak pelajaran berharga bagi orang lain. Tidak lupa, saya juga mengucapkan selamat atas prestasi dan capaian komunitas Sabisabu. Semoga komunitas Sabisabu semakin sukses dan menjadi komunitas penggerak literasi di lingkup birokrasi. Amin. []

Senin, 28 Februari 2022

SEGUMPAL DAGING ITU ADALAH JANTUNG : Literasi Makna Al-Qalbu dalam Hadis Rasulullah Saw. Tentang Kesehatan

 


SEGUMPAL DAGING ITU ADALAH JANTUNG :

Literasi Makna Al-Qalbu dalam Hadis Rasulullah Saw. Tentang Kesehatan

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Sembilan belas tahun yang lalu, tepatnya tanggal 26 Desember 2002 saya pernah membeli sebuah buku yang membahas hadis-hadis yang berkaitan dengan kesehatan. Saya tertarik untuk membeli buku tersebut karena menurut saya isi pembahasan dalam bukunya sangat menarik. Masih jarang atau sedikit kajian-kajian dari disiplin ilmu umum terhadap isi hadis, khususnya  yang berkaitan dengan tema kesehatan. Judul buku tersebut adalah “Sehat itu Nikmat : Telaah Hadis Tentang Kesehatan” yang ditulis oleh Muhammad Hasan Aydid, diterbitkan oleh Gema Insani Press Tahun 1996.

        Ketika membuka buku tersebut langsung memberikan kesan bahwa buku tersebut adalah buku yang berkualitas. Kesan ini muncul dilihat dari banyaknya tokoh-tokoh yang memberikan kata sambutan pada buku tersebut. Di dalam buku tersebut terdapat kata sambutan dari Ketua MUI DKI Jakarta, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Dokter ahli penyakit jantung RS. Jantung Harapan Kita, dan Dokter Spesialis Paru-Paru RS. Persahabatan Jakarta. Dengan melihat tokoh-tokoh penting dan kompeten di bidang kesehatan yang memberikan kata sambutan, menunjukkan bahwa buku tersebut berkualitas tinggi karena orang-orang hebat tersebut berkenan memberikan kata sambutan. Dengan demikian, saya berasumsi bahwa penulisnya juga seorang penulis yang berkualitas tinggi yang kompeten di bidang ilmu hadis dan ilmu kedokteran atau kesehatan. Sangat disayangkan di dalam buku tersebut tidak disertakan biografi singkat  penulisnya sehingga saya kesulitan mencari informasi tentang profil penulisnya. Saya sudah mencoba melakukan penelusuran di Google dengan menggunakan kata kunci nama penulis buku tersebut dengan harapan mendapatkan sedikit informasi tentang rekam jejak dan profil penulisnya, tetapi sangat disayangkan saya tidak mendapatkan informasi apapun selain foto sampul bukunya yang dijual di beberapa toko online. Saya juga tidak menemukan buku-buku atau karya tulis lain dari sang penulis.

            Setelah membuka-buka isi buku, saya sangat tertarik dengan pembahasan di bab 3, yaitu hadis tentang kesehatan jantung (al-qalbu). Di dalam bab 3, penulis membahas satu hadis Rasulullah Muhammad Saw yang sangat terkenal. Banyak buku-buku agama terutama topik manajemen qalbu dan tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) yang membahas hadis tersebut. Walaupun sudah banyak buku-buku karya penulis lain yang membahas hadis tersebut, ternyata tidak menyurutkan Muhammad Hasan Aydid untuk membahas hadis tersebut juga dalam bukunya. Namun, ada yang berbeda dan unik dari pembahasan yang ditulis oleh Muhammad Hasan Aydid, yaitu beliau membahas hadis tersebut dikaitkan dengan aspek kesehatan, sedangkan para penulis buku lainnya kebanyakan mengkaitkannya dengan topik pembahasan tentang penyucian hati atau jiwa. Alasan inilah yang membuat saya tertarik untuk membeli buku karya Muhammad Hasan Aydid tersebut. Saya sangat penasaran bagaimana ia mengkaji hadis tersebut dikaitkan dengan kesehatan jasmani.

            Apakah hadis yang saya bicarakan tersebut? Hadis Rasulullah Saw yang saya maksud dalam artikel ini adalah hadis berikut.

Dari Nu’man bin Basyir r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HR. Bukhari dan Muslim). (Tuasikal, 2012)

 

Ini adalah contoh salah satu kutipan terjemahan hadis yang umumnya dituliskan dalam buku-buku manajemen qalbu dan tazkiyatun nafs.  Banyak penulis menerjahkan kata al-qalbu dalam hadis tersebut sebagai “hati”. Tetapi dalam buku “Sehat itu Nikmat”, Muhammad Hasan Aydid tidak demikian mengartikan kata al-qalbu, dia menerjemahkan kata al-qalbu dengan “jantung”. Dalam bukunya tersebut, beliau menuliskan hadis tersebut dengan kalimat redaksional sebagai berikut.

“Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging, bila ia baik maka akan sehatlah seluruh tubuh ini; dan jika ia rusak maka akan sakitlah seluruh tubuh itu. Sesungguhnya itu adalah jantung” (HR. Bukhari dan Muslim).

           

Dengan membandingkan penggunaan kalimat redaksional kedua sumber tersebut, terdapat dua kata yang berbeda secara prinsip, yaitu kata “baik-sehat” dan “hati-jantung”. Dalam banyak buku-buku topik manajemen qalbu dan tazkiyatun nafs digunakan kata baik dan hati, sedangkan di buku “Sehat Itu Nikmat digunakan kata “sehat” dan “jantung. Apa perbedaan implikasi dari cara penerjemahan dan pemaknaan kedua sumber pustaka tersebut? Menurut pendapat saya pribadi, penggunaan kata “baik” merujuk kepada sikap, karakter, perilaku, akhlak; dan kata “hati” merujuk kepada jiwa, ruh. Jadi penggunaan terjemahan kata baik dan hati lebih cenderung memaknai al-qalbu bukan sebagai benda fisik tetapi jiwa, ruh, atau sesuatu yang abstrak karena hati (jiwa) yang mempengaruhi akhlak dan karakter seseorang. sementara pemilihan kata sehat dan jantung lebih merujuk ke makna benda fisik atau jasmani. Sehingga kandungan pesan hadis tersebut dapat dimaknai bahwa jantung yang sehat akan membuat tubuh jasmani juga sehat dan sebaliknya.

Saya sendiri lebih setuju mengartikan kata al-qalbu dalam hadis Rasulullah Saw di atas dengan “jantung” karena pemaknaan jantung tidak memiliki makna lain selain benda fisik. Hal ini sesuai dengan analogi yang dipergunakan Rasulullah Saw dengan menyebutkan kata mudhghah atau “segumpal daging”. Saya rasa kata “segumpal daging” jelas-jelas merujuk ke benda jasmani atau benda fisik, bukan benda non fisik yang abstrak seperti jiwa atau ruh karena jiwa tidak mendeskripsikan bentuk yang tertentu (tidak bisa dilihat maupun diraba).

Apa yang menjadi alasan Muhammad Hasan Aydid dalam buku “Sehat Itu Nikmat” mengartikan al-qalbu dengan jantung? Ada empat faktor yang menjadi argumentasi beliau mengapa kata al-qalbu bermakna jantung (Aydid, 1996 : 31), yaitu:

1.    Rasulullah Saw mengungkapkan kata jasad yang berarti tubuh manusia.

2.    Rasulullah Saw menekankan adanya mudhghah, yaitu segumpal daging (sebesar geganggaman tangan dan berada di dalam tubuh manusia). ketika Rasulullah Saw menyabdakan hadis tersebut, beliau menggenggamkan/mengepalkan tangannya.

3.    Rasulullah Saw menjelaskan bahwa segumpal daging yang dimaksud adalah al-qalbu yang lazim diartikan jantung, bukan hati karena bahasa Arab hati adalah al-kabida. Itulah sebabnya Rasulullah Saw tidak menyebut al-mudhghah dengan al-kabidu.

4.    Rasulullah Saw menegaskan jika segumpal daging atau al-qalbu itu sehat maka sehatlah seluruh tubuh kita, sebaliknya jika segumpal daging itu rusak, akan sakitlah seluruh tubuh kita.

Jantung merupakan organ tubuh tubuh kita yang paling rajin bekerja dan setia menjaga tubuh kita bahkan meskipun kita sedang tidur. Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah ke seluruh tubuh. Setiap menit jantung akan memompa 4,5 liter darah ke seluruh tubuh sehingga sehari jantung kita memompa 6480 liter darah (bayangkah satu tangki berisi 5000 liter minyak, sebanyak itulah jantung kita memompa darah sehari-harinya). Sementara itu, darah merupakan cairan terpenting yang menghidupi setiap organ tubuh kita. Di dalam tubuh manusia terdapat + 5 liter darah yang terus-menerus mengalir ke seluruh tubuh. Dikatakan juga bahwa berat jantung manusia hanya sekitar 250 s.d. 340 gr, sedangkan berat tubuh yang harus diberi darah sekitar 60 s.d. 100 kg.  Dari sini dapat terlihat betapa berat dan kerasnya jantung kita bekerja. Dalam keadaan istirahat, jantung berdenyut + 70 kali semenit; berarti 4200 kali dalam satu jam (Aydid, 1996 : 34).

Berdasarkan penjelasan fungsi jantung di atas, betapa pentingnya fungsi jantung bagi kelangsungan hidup kita. Dari penjelasan tersebut kita juga jadi mengetahui betapa beratnya kerja jantung kita setiap menitnya. Oleh karena itu, kita harus berusaha selalu menjaga dan merawat agar jantung kita tetap sehat. Ketidaknormalan kerja jantung bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit berat hingga kematian. Sampai saat ini penyakit jantung masih menjadi juara penyebab kematian. Penyakit kardiovaskuler atau jantung merupakan penyebab nomor satu kematian di dunia. Pada tahun 2019, WHO mencatat adannya 17,9 juta orang yang meninggal dunia karena penyakit jantung dengan 85% di antaranya disebabkan oleh serangan jantung dan stroke (Wibawa, 2021). Jantung yang sehat akan membuat seluruh tubuh juga sehat, sebaliknya jantung yang sakit atau tidak normal akan membuat seluruh tubuh juga sakit. Sangat tepatlah apa yang dinyatakan Rasulullah Saw dalam hadisnya di atas.

            Terkait dengan buku “Sehat Itu Nikmat” karya Muhammad Hasan Aydid tersebut, saya sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas upaya dan sumbangsihnya dalam menuliskan karya tulis berkualitas dalam wujud buku tentang topik hadis-hadis Rasulullah Saw yang berkaitan dengan ilmu kesehatan. Apa yang dilakukan oleh Muhammad Hasan Aydid melalui karya tulis dan karya pemikirannya yang berasal dari hasil  telaah hadis-hadis Rasulullah Saw tentang kesehatan patut untuk dicontoh dan ditindaklanjuti oleh para akademisi dan intelektual muslim lainnya. Umat Islam membutuhkan sebanyak-banyaknya muslim muslimah akademisi dan intelektual yang menguasai atau memiliki kompetensi di bidang ilmu-ilmu umum (sains) untuk menuliskan hasil telaah, kajian, penelitian dan pemikirannya tentang keterkaitan ajaran agama Islam dengan ilmu sains.

Saya sendiri selaku akademisi juga sudah pernah menulis artikel tentang hubungan antara reaksi kimia dengan bersuci atau thaharah (Saputro, 2017). Bidang keilmuan akademik saya adalah kimia dan pendidikan kimia, yang dibuktikan dari riwayat pendidikan tinggi saya dari jenjang sarjana hingga saat ini menempuh pendidikan doktoral. Dengan bekal pengetahuan ilmu kimia yang saya miliki, saya mencoba berkontribusi positif terhadap dakwah agama Islam dalam menjelaskan hukum air untuk bersuci (thaharah) ditinjau dari disiplin ilmu kimia. Saya mengamati bahwa aturan penetapan kesucian air untuk thaharah dapat dijelaskan dengan pendekatan menggunakan konsep reaksi kimia. Dengan menggunakan pendekatan  konsep reaksi kimia, aturan hukum air suci untuk thaharah dapat lebih mudah dipahami oleh akal atau lebih rasional.

            Sebagai penutup artikel ini, saya mengajak kepada para akademisi dan intelektual muslim khususnya yang mendalami ilmu-ilmu umum (sains) hendaknya ikut memberikan kontribusi positif terhadap dakwah agama Islam dengan membuat karya-karya tulis dan karya pemikiran  seputar ajaran agama Islam ditinjau dari sisi ilmu sains. Banyak ayat-ayat maupun hadis-hadis Rasulullah Saw yang berkaitan dengan ilmu sains. Sumbangsih pemikiran dan ide gagasan dari para akademisi dan kaum intelektual yang menguasai ilmu-ilmu sains akan dapat membantu umat memahami aturan-aturan agama secara lebih rasional sehingga tidak mudah jatuh pada tindakan taklid buta atau sekadar ikut-ikutan tanpa dilandasi pemahaman yang benar dan mendalam.

Setiap muslim dan muslimah dapat ikut berdakwah melalui bidang keahlian atau kompetensi dan profesinya masing-masing tanpa harus menjadi penceramah agama. Untuk ajaran-ajaran agama yang bersinggungan dengan ilmu sains atau gejala alam, maka yang lebih layak menjelaskan adalah orang yang mendalami ilmu sains. Sebagai contoh tentang pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona, maka yang layak memberikan penjelasan adalah para ahli virus (virologis) atau dokter, bukan orang yang sama sekali tidak memiliki kompetensi di bidang kesehatan dan virus. Jika dipaksakan, maka yang terjadi adalah penjelasan yang tidak berdasar dan asal-asalan saja. Agama Islam sangat menjunjung tinggi proses berpikir dan menalar, maka jangan sampai umat Islam disuguhi dengan informasi-informasi yang hanya berdasarkan asumsi, perkiraan, dugaan, dan ilmu cocoklogi yang tidak memiliki bukti dan evidensi yang kuat. []

 

Gumpang Baru, 28 Februari 2022

 

Sumber Referensi

Aydid, M. H. (1996). Sehat Itu Nikmat: Telaah Hadits Tentang Kesehatan. Jakarta: Gema Insani Press.

Saputro, A. N. C. (2017, Oktober). MENGUNGKAP HUBUNGAN REAKSI KIMIA DAN THOHAROH : Sebuah Pemikiran Analisis Korelasional Antara Reaksi Kimia dan Syarat Air Suci. Retrieved February 28, 2022, from https://www.facebook.com/agung.n.saputro.5/posts/832184630296678

Tuasikal, M. A. (2012, December 9). Jika Hati Baik ... Retrieved February 28, 2022, from Rumaysho.Com website: https://rumaysho.com/3028-jika-hati-baik.html

Wibawa, S. W. (2021, October 12). Penyakit Jantung Penyebab Nomor 1 Kematian di Dunia, Bagaimana Mencegahnya? Halaman all. Retrieved February 28, 2022, from KOMPAS.com website: https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/12/163000123/penyakit-jantung-penyebab-nomor-1-kematian-di-dunia-bagaimana-mencegahnya

 

             

Biodata Penulis

Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan sarjana (S.Pd) ditempuh di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana tingkat Master (M.Sc.) ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan 75 judul buku (baik buku solo maupun buku kolaborasi), Peraih Juara 1 nasional lomba penulisan buku pelajaran kimia di Kementerian Agama RI (2007), Peraih SPK Award Peringkat 1 Kategori “Anggota Teraktif” (2021), Penulis buku non fiksi tersertifikasi BNSP, Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2 dan 3, dan trainer tersertifikasi Indomindmap Certified Trainer-ICT (Indonesia), ThinkBuzan Certified iMindMap Leader (UK), ThinkBuzan Certified Applied Innovation Facilitator (UK), ThinkBuzan Certified Speed Reading Practitioner (UK), ThinkBuzan Certified Memory Practitioner (UK), dan Indomindmap Certified Growth Mindset Coach-GMC. Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-tulisan penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com

 

Rabu, 23 Februari 2022

KATA PENGANTAR BUKU MANAJEMEN MUTU TERPADU UNTUK PENDIDIKAN


KATA PENGANTAR BUKU MANAJEMEN MUTU TERPADU UNTUK PENDIDIKAN

Oleh: 

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

 

Mutu dalam percakapan sehari-hari sebagian besar dipahami sebagai sesuatu yang absolut. Dalam definisi yang absolut, sesuatu yang bermutu merupakan bagian dari standar yang sangat tinggi yang tidak dapat diungguli. Produk-produk yang bermutu adalah sesuatu yang dibuat dengan sempurna dan dengan biaya yang mahal. Produk-produk tersebut dapat dinilai serta membuat puas dan bangga para pemiliknya. Mutu dalam pandangan ini digunakan untuk menyampaikan keunggulan status dan posisi, dan kepemilikan terhadap barang yang memiliki “mutu”, akan membuat pemiliknya berbeda dari orang lain yang tidak mampu memilikinya. Mutu dalam pengertian yang demikian, lebih tepat disebut dengan “high quality” atau “top quality” yang bermakna mutu tinggi (Sallis, 2006 : 52). Mutu atau kualitas menjadi isu penting dalam pengelolaan organisasi, perusahaan, ataupun institusi pendidikan. Karena mutu atau kualitas merupakan tujuan dari setiap proses manajemen, maka Manajemen Mutu Terpadu (MMT) menjadi penting untuk diimplementasikan di setiap organisasi, perusahaan, maupun institusi pendidikan.


Manajemen Mutu Terpadu (MMT) penting diterapkan di setiap organisasi maupun perusahaan, tidak terkecuali institusi pendidikan karena dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang diberikan ke pelanggan. Kepuasan pelanggan, baik pelanggan eksternal maupun pelanggan internal merupakan faktor utama dalam proses bisnis. Tujuan dijalankannya proses bisnis adalah menghasilkan produk atau jasa yang bermutu tinggi. Indikator bermutu atau berkualitasnya produk atau jasa yang dihasilkan sebuah organisasi, perusahaan maupun institusi  pendidikan adalah pelanggan merasa puas. Oleh karena itu, manajemen suatu organisasi, perusahaan maupun institusi pendidikan harus berusaha dapat memberikan pelayana yang memuaskan bagi pelanggannya, dan bahkan jika memungkinkan mampu melampaui harapan pelanggannya. Di sinilah semangat Kaizen penting dijalankan dalam proses manajemennya.


Buku berjudul ”Manajemen Mutu Terpadu untuk Pendidikan” ini disusun untuk menambah dan melengkapi literatur-literatur terkait manajemen pendidikan, manajemen mutu terpadu, dan implementasi sistem manajemen mutu di institusi pendidikan. Oleh karena itu, buku ini dapat dipergunakan oleh mahasiswa, guru, dan dosen yang mendalami manajemen pendidikan dan sistem manajemen mutu, serta praktisi manajemen mutu pendidikan. Keunggulan dari buku ini adalah buku ini ditulis oleh para akademisi dengan latar belakang ilmu manajemen pendidikan ataupun praktisi sistem manajemen mutu. Melalui kolaborasi para ahli ilmu manajemen pendidikan dan praktisi sistem manajemen mutu dalam satu buku menjadikan buku ini menjadi sebuah buku referensi yang bermutu tinggi dan layak dijadikan rujukan dalam pembelajaran ilmu manajemen pendidikan dan praktik manajemen mutu di institusi pendidikan.


Buku ini disusun dengan tujuan untuk menyediakan tambahan referensi berupa buku yang membahas tentang seluk beluk manajemen mutu terpadu di bidang pendidikan. Buku ini dapat dipergunakan sebagai rujukan referensi alternatif bagi para akademisi yang sedang membelajarkan manajemen pendidikan maupun yang sedang mendalami manajemen mutu terpadu dalam pendidikan. Buku ini berisi tulisan-tulisan para akademisi yang berkolaborasi bersama dalam satu buku. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi buku ini, maka penyajian materi dalam buku ini dilakukan secara rapi, sistematis dan terstruktur dalam bentuk judul-judul bab. 


Pembahasan dalam buku ini disajikan dalam 14 Bab yaitu :

1.        Konsep dan pengertian Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan (MMT)

2.        Filosofi mutu / essensi mutu

3.        Memahami pelanggan dan kempuasannya

4.        Perkembangan mutu

5.        Pemikir mutu: Juran, Deming, Crosby, Ishikawa dan Feigenbaun

6.        Performansi mutu

7.        Jaminam mutu (Assurance quality)

8.        Gugus Kendali mutu

9.        Mutu Pendidikan: Mutu jasa pelayanan

10.    Manajemen mutu Pendidikan

11.    Manajemen mutu berbasis sekolah

12.    Peningkatan mutu akademik

13.    Kepemimpinan dalam peningkatan mutu pendidikan

14.    Benchmarking mutu Pendidikan


Dengan terselesaikannya penulisan buku ini, kami tim penulis mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT karena tanpa limpahan nikmat, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya maka kami tim penulis tidak akan mampu  menyelesaikan penulisan buku ini sesuai yang diharapkan.


Tidak lupa kami tim penulis juga menghaturkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pimpinan dan redaksi penerbit Yayasan Kita Menulis yang berkenan menerbitkan buku ini. Juga kepada semua pihak yang telah banyak memberikan dorongan kepada kami untuk menyelesaikan penulisan buku ini. Kami para penulis menyadari bahwa penulisan buku ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kepada para pembaca, diharapkan kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan buku ini masa mendatang. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan meridhoi amal usaha ini.


Aamiiin yaa Rabbal‘Alaamiiin.

 

 

Sukoharjo,  Februari 2022

Penulis 

 

 

Agung Nugroho Catur Saputro, dkk. 

Minggu, 18 Juli 2021

PRESTASI ANAK MENCERMINKAN PRESTASI ORANG TUA : PAPARAN PRA LAUNCHING BUKU “TRIBUTE TO AYAH” KARYA ADRINAL TANJUNG

 



 PRESTASI ANAK MENCERMINKAN PRESTASI ORANG TUA : PAPARAN PRA LAUNCHING BUKU “TRIBUTE TO AYAH” KARYA ADRINAL TANJUNG

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro*

 

Saat ini, menulis masih menjadi kemampuan yang istimewa dan unik. Mengapa? Karena ternyata tidak semua orang mampu menulis. Walaupun banyak orang yang berpendidikan, tetapi tidak banyak yang mampu menghasilkan tulisan. Mengapa orang yang berpendidikan yang berarti pernah menulis tugas-tugas studi atau tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi) tidak otomatis menjadikannya mahir menulis? Jawabannya karena menulis bukan hanya tentang mampu atau tidak mampu, tetapi lebih dominan pada mau atau tidak mau.

Seseorang yang memiliki kemampuan menulis tetapi tidak mau menulis, maka dipastikan tidak akan pernah menghasilkan sebuah tulisan. Sampai kapan pun orang ini tidak akan pernah bisa menulis (menghasilkan tulisan) karena ia tidak memiliki kemauan. Sebaliknya,seseorang yang belum memiliki kemampuan menulis tetapi mempunyai keinginan atau kemauan untuk menulis, maka orang ini punya peluang untuk mampu menulis selama ia mau belajar dan berlatih menulis secara konsisten.

Banyak orang mengaku sulit menulis karena tidak mempunyai ide atau bahan untuk ditulis. Apalagi seorang ASN atau birokrat, aneh rasanya kalau tidak memiliki ide untuk bahan tulisan.  Ide tulisan ada di mana-mana. Di kantor atau tempat kerja, tugas dari atasan, interaksi dengan orang lain, aktivitas sehari-hari dirinya, kehidupan keluarganya, peristiwa yang dilihat di jalan, pemikiran yang muncul di pikiran, dan lain sebagainya.

Di kantor, seorang birokrat atau ASN bisa saja menulis tentang aktivitas pekerjaannya.  Mungkin kalau tulisan/buku tentang job deskripsi suatu jabatan tertentu mungkin sudah ada buku-buku yang membahasnya, tetapi untuk aktivitas yang dilakukan orang yang menduduki jabatan tertentu, saya kira ini belum banyak dan tulisan/buku seperti ini akan sangat bermanfaat bagi orang lain yang ingin/akan menduduki jabatan tersebut. Tulisan/buku yang berisi pengalaman nyata yang ditulis langsung oleh seorang pejabat di suatu instansi pasti memiliki keunikan yang berbeda dengan pejabat lainnya. Pengalaman riel inilah yang tidak ada di buku manapun. Maka buku-buku yang “unik” dan khusus ini pasti sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan oleh orang lain.

Selain tentang pekerjaannya, seorang ASN atau birokrat juga bisa menuliskan aktivitas sehari-harinya yang secara langsung tidak berkaitan dengan tupoksinya tetapi sangat mewarnai aktivitas pekerjaanya. Hal ini telah dilakukan oleh bapak Adrinal Tanjung dengan tulisan-tulisannya yang berisi seputar aktivitas sehari-harinya dan apa yang dirasakan atau dipikirkannya dalam buku-buku beliau seperti Birokrat Menulis 1, 2, 3, Bukan Birokrat Biasa, dan Sabi Sabu : Bukan Birokrat Biasa #2. Dan sekarang beliau akan melaunching buku baru beliau yang berjudul “Tribute to Ayah”. Buku ini adalah buku ke-33 beliau.

Saya merasa terhormat karena diberikan kehormatan oleh pak Adrinal Tanjung untuk membaca draft buku baru beliau ini.  “Tribute to Ayah”, judul buku karya bapak Adrinal ini membuat saya teringat kembali pada ayah saya yang telah berpulang beberapa tahun yang lalu. Ayah saya adalah sosok laki-laki sederhana yang sangat menginspirasi saya. Beliau memiliki semangat yang tinggi untuk menyekolahkan anak-anaknya, walaupun kehidupan keluarganya jauh dari kecukupan, tapi impiannya untuk kesuksesan anak-anaknya melewati batas ruang dan waktu. Beliau adalah sosok ayah yang ingin anak-anaknya sukses dan tidak mengalami hidup susah seperti dirinya. Sosok orang tua yang sangat perhatian terhadap masa depan anak-anaknya. Dan tak henti berjuang agar anak-anaknya menjadi 'orang'. Bagi saya, ayah adalah sumber inspirasi dalam menjalani kehidupan ini. Ibarat mata air sejuk yang tak pernah kering, begitu pula peran ayah dalam memberikan kesejukan dan kecemerlangan di dalam kehidupan saya.

Secara umum, buku beliau ini gaya penulisannya tidak berbeda dengan buku-buku beliau sebelumnya, yaitu berisi catatan-catatan lepas sehari-hari beliua selalu seorang birokrat di instansi pemerintahan. Efek dari kesibukan pekerjaan sehari-hari beliau yang mempengaruhi sikap dan perilaku beliau, beliau tulisakan dalam catatan-catatan singkat. Catatan-cattatan inilah yang menjadi modal dari penulisan buku ini. Jadi buku ini adalah gambaran riel apa yang beliau lakukan, pikirkan, rasakan. Buku beliau ini adalah representasi dari sikap kehidupan beliau.

Dalam buku Tribute to Ayah ini, bapak Adrinal Tanjung lebih mengkhususkan pembahasan isinya untuk persembahan bagi ayahnya. Apa yang tertulis di dalam buku ini merepresentasikan atas apa yang telah ayah beliau ajarkan. Nasihat-nasihat dan ketauladanan dalam menjalani kehidupan telah membentuk seorang anak bernama Adrinal menjadi sosok yang tangguh dan tidak mudah putus asa. Pendidikan keluarga yang dijalankan oleh kedua orang tuanya telah mampu membentuk dirinya menjadi sosok pribadi yang sekarang ini. Sikap dan perilaku Adrinal Tanjung sekarang ini pada hakikatnya  merupakan gambaran dari sikap dan perilaku yang diajarkan oleh orang tuanya, khususnya ayah beliau. Jadi dalam buku ini, bapak Adrinal seolah-olah ingin menunjukkan bagaimana sang ayah telah membentuk dirinya hingga seperti sekarang ini. Kisah-kisah dalam buku ini adalah fakta kehidupan beliau dan fakta kehidupan keluarga beliau. Membaca buku beliau ini, pembaca akan menemukan cara pandang lain tentang  bagaimana sistem pendidikan keluarga sangat mempengaruhi kehdupan anak-anak.

Beliau membagi pembahasan bukunya ke dalam tiga bagian besar. Bagian pertama membahas tentang kehdupan masa lalu beliau di kampungnya, tentang keluarga beliau, masa sekolah beliau, saudara-saudara beliau, dan lain-lain yang dilatar belakangi oleh kerinduan beliau pada sang ayah. Beliau ingin berbincang-bincang lagi dengan sang ayah, tetapi karena kondisi ayahya yang tidak memungkinkan lagi, maka beliau mencurahkannya dalam wujud buku “Tribute To Ayah”. Buku ini adalah perwujudan rasa syukur dan terima kasih beliau kepada sang ayah. Buku ini merupakan persembahan istimewa beliau untuk ayah beliau.

Bagian kedua tentang Hidup Sebagai Birokrat dan Penulis , Kehidupan beliau sebagai Birokrat dan juga seorang penulis. Bagian kedua ini mendeskripsikan bagaimana beliau menjalankan kehidupan dengan dua profesi, yaitu menjadi seorang birokrat dan sekaligus seorang penulis. Umumnya birokrat itu identik dengan aktivitas rutin dan monoton, serta kesibukan yang tinggi. Tetapi beliau dengan piawainya menjalankan aktivitas menulis di sela-sela kesibukan aktivitasnya. Beliau memberikan contoh bagaimana antara profesi dan hobi bisa jalan beriringan dan bahkan saling mendukung.

Bagian Ketiga tentang, yang terucap akan sirna, yang tertulis akan abadi. Bagian ketiga ini berisi tentang motivasi dan tips-tips beliau dalam menulis, cita-cita beliau untuk menggerakan literasi di kalangan birokrat,dan kejutan-kejutan yang beliau dapatkan dari aktivitas beliau menulis.

Buku karya sahabat saya ini, merupakan perwujudan dari rasa syukur dan terima kasihnya kepada sang ayah yang telah mendidik dan membentuknya menjadi pribadi yang tangguh dan pantang menyerah. Nilai-nilai baik yang diwariskan melalui nasihat-nasihat tentang kehidupan dan keteladanan seperti bangun pagi, senantiasa sabar, banyak mengalah, kerja keras, dan jangan pernah meninggalkan salat lima waktu. Buku ini memang tidak melulu bercerita tentang ayah sang penulis, tetapi juga berisi banyak kisah tentang segala kehidupan bapak Adrinal, baik kisah kehidupan bersama orang tua, saudara-saudara, keluarganya maupun kisah-kisah perjalanan hidup pribadinya, baik dalam meniti karier maupun dalam menghadapi berbagai permasalahan hidupnya.

Buku ini mengisahkan lika-liku kehidupan Adrinal, saat masa kecil, saat bersama ayah ibunya, saat bersama saudara-saudaranya, saat menempuh karier, saat bersama keluarganya, dan saat mengejar cita-citanya membangun gerakan literasi SabiSabu. Kisah kehidupan pak Adrinal ini memang tidak mengkhususkan cerita yang berkaitan dengan ayahnya, tetapi lebih banyak cerita tentang dirinya sendiri. Tetapi semua yang diraih Adrinal sampai saat ini adalah cerminan perjuangan orang tuanya, khususnya ayahnya. Maka judul “Tribute to Ayah” sangat cocok menggambarkan isi buku ini karena pada hakikatnya sang penulis sedang mempersembahkan rekam jejak sang ayah melalui cerminan prestasi dan perjalanan kehidupan dirinya.

Membaca buku “luar biasa” ini, Anda akan merasakan seolah-olah mengalami kembali kenangan-kengan indah bersama ayah Anda. Membaca buku ini akan membuka cara pandang Anda tentang bagaimana cara bersyukur kepada orang tua. Mensyukuri nikmat kehidupan yang Anda rasakan saat ini yang hakikatnya adalah representasi dari hasil perjuangan orang tua Anda. Beginilah cara Adrinal mengungkapkan rasa syukurnya kepada sang ayah melalui persembahan buku berjudul “Tribute to Ayah”. Sebuah persembahan yang menginspirasi dan menggugah nurani.

Buku ini adalah karya nonfiksi karena ditulis berdasarkan fakta. Umumnya karya-karya nonfiksi selalu ada halaman daftar pustakanya, tetapi tidak demikian dengan buku ini. Buku ini tidak ada daftar pustakanya karena sumber primer data dari buku ini adalah sang penulisnya sendiri. Buku ini adalah kisah kehidupan sebenarnya dari sang penulisnya yang didedikasikan untuk sang ayah.

Sebagai penutup, saya mengucapkan selamat kepada pak Adrinal Tanjung untuk penerbitan buku barunya yang ke-33 yang berjudul “Tribute to Ayah”. Semoga buku ini dapat menginspirasi para ASN dan birokrat lain untuk semangat mengabadikan momen-momen berharga dalam kehidupannya ke dalam bentuk tulisan dan buku. Demikian pula selamat kepada komunitas Sabisabu (satu birokrat satu buku) yang telah sukses menyelenggarakan acara pra launching buku Tribute To Ayah ini. Salam sehat dan sukses selalu. []

 

Sukoharjo, 16 Juli 2021

 

 

Biodata Penulis

Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan dasar dan menengah dijalani di madrasah, yaitu MI Al-Islam 1 Ngesrep, MTs Nurul Islam 2 Ngesrep, dan MAN 1 Surakarta. Pendidikan sarjana (S.Pd) ditempuh di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana tingkat Master (M.Sc.) ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain aktif sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan lebih dari 50 judul buku (baik buku solo maupun buku antologi), Peraih Juara 1 Nasional bidang kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku non fiksi yang telah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2 dan SINTA 3, Indomindmap Certified Trainer-ICT (Indonesia), Internatioal Certified ThinkBuzan iMindMap Leader (UK), International Certified ThinkBuzan Facilitator in Applied Innovation (UK), Internatioal Certified ThinkBuzan Practitioner in Speed Reading (UK), dan Internatioal Certified ThinkBuzan Praktitioner in Memory (UK). Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-artikel penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com

Senin, 12 Oktober 2020

BAGAIMANA MEMBUAT HIDUP SEHARI-HARI MENJADI LEBIH INDAH DAN MENYENANGKAN?



Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

Sebuah pepatah Cina mengatakan :

Panjang dan pendek itu tergantung pada pikiran.

Lebar dan sempit itu ditentukan oleh pikiran

Karena itu, orang yang tenang merasa

Satu hari lebih panjang dari ribuan tahun.

 

Pikiran yang luas memandangi ruang yang kecil

Bagai seluas langit dan bumi

Anda adalah apa yang Anda pikirkan.

Jika pikiran Anda luas, maka taka da benda duniawi apa pun yang bisa membatasinya.

Pikiran seperti ini bisa hidup di mana-mana.

 

Demikianlah sebagian penggalan kutipan kata pengantar penerbit untuk buku Living a Beautiful Life karya Alexandra Stoddard (h.6). Hidup adalah anugerah terindah dari Tuhan “sang Maestro Agung”. Oleh karenanya sepantasnyalah kita mengisi hidup ini dengan “keindahan” pula. DIA telah menyediakan segala yang kita perlukan, dan DIA juga tahu apa yang kita butuhkan. Segalanya telah tersedia untuk kita. Dari hal-hal yang kecil sampai ke hal-hal yang besar. Selanjutnya adalah tugas kita untuk menggunakan dan mengembangkannya (h.5). Hidup ini menjadi indah dan menyenangkan adalah tergantung kita sendiri. Apakah kita memiliki pikiran yang luas atau tidak, ataukah kita memandang hidup ini sebagai suatu beban.

            Di halaman Catatan Untuk Pembaca, Alexandra Stoddard mengatakan bahwa “Menjadikan apa yang Anda lakukan setiap hari seindah dan senikmat mungkin adalah cara menjalani hidup yang menyenangkan. Tapi banyak di antara kita yang belum melakukannya. Dia menceritakan pengalaman bekerja di bidang desain interior selama 25 tahun. Dia mengamati bahwa banyak orang yang mempunyai kecenderungan menyimpan 95% uang mereka dan berusaha menghabiskan 5% untuk kehidupan mereka, menikmati acara-acara seperti ulang tahun, peringatan hari-hari besar serta membuat tempat yang istimewa untuk orang lain di rumah, seperti ruang tamu atau ruang makan. Menurut Alexandra, cara menikmati kehidupan yang indah adalah menjadikan 95% kehidupan sehari-hari kita menjadi kehidupan yang luar bisaa (h.8).

            Di dalam bukunya tersebut, Alexandra Stoddard menemukan bahwa selama menjalani pekerjaan sebagai desainer interior, lebih banyak orang yang memerlukan  bantuan saran untuk mendesain kembali detail kecil kehidupan sehari-hari dibandingkan saran bagaimana merancang ruang tamu baru. Apa yang ditemukan oleh Alexandra ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang belum menikmati kehidupannya. Masih banyak orang yang merasakan bahwa kehidupannya monoton, kurang menggairahkan (h.13).

            Mensikapi kondisi kebanyakan orang tersebut, untuk membantu banyak orang menemukan kembali kehidupannya yang indah dan membahagiakan, Alexandra mengenalkan konsep baru yang dinamai “RITUAL” yang dijadikan sebagai judul bab 1 dalam bukunya. Dia mengatakan, “Ritual adalah istilah saya untuk pola yang Anda ciptakan dalam kehidupan sehari-hari Anda yang memperbaiki cara Anda melakukan hal-hal bisaa. Karena itu tugas-tugas sederhana naik ke tingkat sesuatu yang special, seremonial dan ritualistic. Ritual bisa memperbaiki perasaan Anda terhadap diri sendiri, kehilangan Anda dan yang membuat Anda lebih tenang, lebih bebas dan lebih bermanfaat (h.14).

Kata kunci untuk memahami konsep Ritual-nya Alexandra Stoddard adalah mewarnai hari-hari dengan sentuhan warna/seni yang indah. Dengan memberikan sentuhan seni dan keindahan pada aktivitas rutin kita sehari-hari, maka hidup kita tidak akan lagi monoton dan membosankan. Setiap kita akan melakukan pekerjaan rutin, selalu ada yang istimewa dari pekerjaan tersebut. Menurut Alexandra, perbedaan antara perasaan bosan dan perasaan lebih hidup berada pada kehidupan sehari-hari yang penuh gairah yang dikembangkan menjadi pengalaman lebih memuaskan lewat detail yang menyenangkan (h.14). Logan Pearsall Smith dalam bukunya All Trivia mengatakan, “Ada dua tujuan dalam hidup. Pertama, mendapatkan apa yang Anda inginkan, dan setelah itu atau kedua adalah menikmatinya. Hanya manusia paling bijaksana yang bisa mencapai yang kedua”. (h.15)

Kebutuhan pokok manusia sebenarnya sangat sederhana, demikian kata Alexandra Stoddard, dan kebutuhan itu tak berubah sejak Zaman Batu. Kita makan, tidur dan mandi. Kita tetap melakukannya sampai sekarang. Memasukkan keindahan dalam tiga kegiatan itu akan membuat perbedaan besar yang membantu memperbaiki kualitas hidup Anda. (h.16)

Menajamkan indera lewat detail kegiatan sehari-hari membuat bekerja menjadi menyenangkan. Saya suka bekerja, tapi saya sudah belajar membuatnya lebih menyenangkan. Semakin banyak indera yang bekerja, semakin baik. Saya menyadari bahwa dengan meningkatkan kepekaan indera dengan cara saya, saya bisa memperkaya aktivitas dan menjadikan waktu yang saya habiskan untuk mengerjakannya terasa menyenangkan. Karena itu saya dengan sengaja berusaha membangunkan kelima indera apapun yang sedang saya kerjakan (h.17).

Joyce Carol Oates, dalam bukunya Solstice, menulis tentang jam, dan mengatakan, “Jam hanya bisa menunjuk ke satu arah”. Tak ada seorangpun yang bisa menganggap remeh. Waktu tidak bisa direkayasa. Kalau Anda tidak memperkaya kehidupan Anda sehari-hari, maka Anda merampok kebahagiaan Anda sendiri, kebahagiaan yang sebetulnya mudah didapat dengan seni menjalani kehidupan yang sebenarnya. Ritual dimulai di rumah. Ketika Anda menginvestasikan kesempurnaan dalam segala hal yang Anda lakukan setiap hari, kesempurnaan itu akan membantu menghindarkan kehidupan sehari-hari dari kondisi yang terasa stagnan dan membosankan (h.19).

Alexandra Stoddard meyakini bahwa keindahan tercipta lewat hal-hal terkecil dan paling sederhana dan keindahan ini akan memperkaya pengalaman kerja Anda. Perhatian terhadap keindahan dalam hal-hal kecil bias menambah pengalaman kerja Anda dengan bentuk seni kreatif (h.22). Ritual dan detail bukan tujuan tapi batu loncatan, alat yang membantu kita menikmati proses menjalani hidup seutuh dan sekreatif mungkin. Nilai dan ritual saling terkait; lewat ritual kita bias mengekspresikan nilai-nilai kita, memberi martabat, vitalitas dan kesenangan dalam kehidupan kita (h.23).

Di akhir setiap bab, Alexandra Stoddard mencantumkan satu feature yang menjadi ciri khas bukunya tersebut yaitu “Catatan Keindahan”. Berikut “Catatan Keindahan” untuk bab Ritual.

1. Bekerja cerdas, bukan bekerja keras. Ketika anda merasa penat, beristirahatlah dari apapun yang membuat anda tertekan dan lakukan kegiatan-kegiatan penting yang menyenangkan anda dan memberi kepuasan dengan cepat. Aturlah barang-barang di atas meja anda atau isi satu atau dua lacinya. Lalu kembali mengerjakan tugas yang lebih besar dengan energy baru.

2. Kalau anda sedang merasa sedih, ambil buku seni favorit dan segarkan diri dengan gambar-gambar indah.

3.  Datanglah tiga menit lebih awal dari jadwal perjanjian anda dan menunggulah dengan tenang. Selain menunjukkan penghargaan anda untuk waktu dan kehidupan orang lain, anda juga punya waktu mengatur pikiran-pikiran anda.

4.  Pebaiki suasana hati dengan wewangian.

5. Luangkan waktu beberapa menit seorang diri selama beberapa kali sehari. Konsentrasikan pada pernafasan. Meditasi. Anda akan merasa badan segar kembali.

6. Simpan sebuah buku catatan yang mencatat semua kata-kata dan peribahasa anda di masa kanak-kanak.

7. Buatlah buku kata-kata bijak anda sendiri. Setiap kali anda membaca atau memikirkan sesuatu yang ingin anda ingat, masukkan dalam buku itu. Melihat lagi kata-kata anda akan membantu anda berpikir.

8.  dan lain-lain.

Demikian sedikit ringkasan bab 1 Ritual dalam buku Living a Beautiful Life karya Alexandra Stoddard tentang kiat-kiat bagaimana membuat hidup sehari-hari kita menjadi lebih elegan, teratur, indah dan menyenangkan. Semoga bermanfaat. Salam bahagia. []

 

Identitas Buku

Judul

:

Living a Beautiful Life : 500 Ways To Add Elegance, Order, Beauty and Joy to Every Day of Your Life

Penulis

:

Alexandra Stoddard

Penerbit

:

AVON BOOKS, INC.

Kota Penerbitan

:

New York

Tahun Terbit

:

1986

Judul Terjemahan

:

Living a Beautiful Life : Menjalani Hidup Lebih Baik

Penerbit

:

Torrent Books

Kota Penerbitan

:

Yogyakarta

Tahun Terbit

:

2004

 

Gumpang Baru, 13 Oktober 2020

 

____________________________________

*) Penulis adalah staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku tersertifikasi BNSP, Penulis dan pegiat literasi yang telah menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2. Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id.

  

Postingan Populer