Powered By Blogger
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 11 Agustus 2025

MENERUSKAN CITA-CITA ORANG TUA

 


MENERUSKAN CITA-CITA ORANG TUA 

Oleh:

Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc.*)




Kami terlahir di lingkungan pedesaan. Saya anak nomor empat dengan memiliki tiga kakak dan satu adik. Keluarga kami adalah keluarga yang cukup, walaupun lebih banyak kurangnya. Tetapi dengan semangat menjalani kehidupan  dengan positif dan memperbaiki hidup, orang tua kami bertekad menyekolahkan anak-anaknya sampai sarjana, walaupun harus berhutang dan pengaturan pengelolaan keuangan yang sangat ketat. 


Orang tua kami bertekad untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke tingkat sarjana. Walaupun mereka sendiri belum pernah mengenyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi. Ayah sekolahnya hanya sampai lulus sekolah PGA (Pendidikan Guru Agama, sekarang setara SMA), sedangkan ibu hanya sekolah SR (Sekolah Rakyat, sekarang setara SD). 


Ayah dan ibu memiliki lima orang anak, yaitu tiga orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan. Entah karena faktor ekonomi atau ada faktor alasan yang lain, anak-anak yang disekolahkan sampai ke perguruan tinggi hanya anak laki-laki saja. Itupun juga dengan berhutang untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Bahkan untuk kakak pertama, beliau bisa kuliah juga karena dapat sedikit bantuan orang lain dan hasil bekerja karena orang tua tidak mampu membiayai kuliahnya. 


Semangat ayah dan ibu menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi-walaupun  harus berhutang- karena mereka ingin masa depan anak-anaknya besok meningkat lebih baik. Walaupun ayah dan ibu hanya orang kecil dan rakyat jelata serta tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi, mereka sangat sadar bahwa pendidikan tinggi akan mampu mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Hanya melalui jalur pendidikan tinggi, ayah dan ibu yakin kehidupan anak-anak mereka kelak akan menjadi lebih baik dan sejahtera. 


Orang tua kami pernah berkata bahwa mereka tidak dapat mewariskan harta benda karena memang tidak punya, tetapi hanya bisa mewariskan ilmu (pendidikan) untuk bekal kehidupan di masa depan.  Berbekal nasihat ini, maka saya berusaha menjalani proses studi selama kuliah dengan sebaik-baiknya dan berusaha meraih prestasi semaksimal mungkin. Saya juga meyakini bahwa  melalui pendidikan yang baik, masa depan saya akan menjadi lebih baik. 


Dengan inspirasi dan semangat orang menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang sarjana, maka saya juga bertekad untuk menjalani proses studi dengan sebaik-baiknya. Saya juga berusaha untuk melanjutkan cita-cita orang tua yang ingin anak-anaknya bisa menjadi sarjana dengan melanjutkan pendidikan ke  jenjang yang lebih tinggi yaitu pendidikan Pascasarjana tingkat Magister dan Doktor. 


Atas berkat doa kedua orang tua, semangat belajar anak-anaknya, dan ridho Allah SWT, akhirnya dari lima anak-anak mereka ada dua anak yang mampu melanjutkan pendidikan Pascasarjana hingga  tingkat doktor, yaitu anak pertama (Dr. Agus Fatuh Widoyo, S.Ag., M.S.I.) dan saya sendiri sebagai anak nomor empat (Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc.). Selain itu, cucu pertama mereka yang merupakan putri dari anak pertama juga  berhasil mengenyam pendidikan Pascasarjana tingkat magister (Mutiara Hanif Saputri, S.Pd., M.Pd.). 


Kakak pertama saya mas Dr. Agus Fatuh Widoyo, S.Ag., M.S.I. yang selalu memotivasi dan mendorong saya untuk melanjutkan pendidikan tingkat doktor dan memberikan ketauladanan ke saya saat ini memiliki pencapaian jenjang karier yang cukup baik. Saat ini beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Dakwah di Institut Islam Mambaul Ulum (IIM) Surakarta. 


Alhamdulillah, saya, mas Agus, dan dek Hanif dapat  meneruskan cita-cita almarhum - almarhumah ayah dan ibu untuk melanjutkan pendidikan tinggi hingga jenjang doktor dan magister. Alhamdulillah kami dapat mengharumkan nama baik ayah dan ibu dengan pencapaian kehidupan kami. Kami bahagia dan bangga dapat membuktikan bahwa walau kedua orang tua kami bukan orang kaya dan kehidupannya penuh dengan kekurangan, tetapi mereka mampu mendidik kami -anak-anaknya- menjadi orang yang baik dan berpendidikan tinggi. Semoga apa yang kami capai sekarang ini dapat menjadi kebaikan jariyah bagi almarhum-almarhumah ayah dan ibu. Amin. []



Gumpang Baru, 10 Agustus 2025


_________________________________________

*) Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc. adalah dosen di Progam Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret, Alumni Program Studi Doktor Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, dan Pengembang model pembelajaran Chemistry, Technology and Society Berorientasi Pendidikan Qur’an (CTS-Q).

Jumat, 08 Agustus 2025

MORAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER


MORAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER

Oleh:
Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc.

 

 


Berbicara tentang karakter, maka pasti juga membicarakan tentang moral. Moral dan karakter merupakan dua istilah yang sangat berkaitan. Istilah Moral berasal dari bahasa Latin, yakni mores kata jamak dari mos yang sepadan dengan kata adat kebiasaan. Ketika berbicara tentang kata moral, maka ada beberapa kata atau istilah lain yang memiliki makna yang hampir sama, yaitu nilai, norma, etika, kesusilaan, budi pekerti, akhlak, dan adat istiadat. Moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang patut dan wajar (Hudi, 2017).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, moral dapat diartikan sebagai : (1) ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; (2) akhlak; (3) budi pekerti; dan (4) susila (KBBI Online, 2022). Menurut kamus Cambridge (dictionary.cambridge.org, 2022), “Moral is relating to the standars of good or badd behavior, fairness, etc. that each person believes in, rather than to laws”. Moral adalah berkaitan dengan standar perilaku baik atau buruk, keadilan, dan lain-lain., yang diyakini setiap orang, bukan hukum. Sedangkan menurut kamus Merriam-webster (www.merriam-webster.com, 2022), “Moral is relating to principles of right and wrong in behavior”. Moral berkaitan dengan prinsip benar dan salah dalam berperilaku.

Beberapa ahli telah berusaha membuat definisi tentang moral. Walaupun berbeda-beda definisi, secara umum terdapat persamaan dalam inti maknanya. W.J.S. Poerdarminta mengatakan bahwa ajaran moral dari perbuatan baik dan buruk dan perilaku. Hurlock mendefinisikan moral sebagai perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok social. Moral sendiri berarti tata cara, dan adat. Perilaku moral dikendalikan konsep-konsep moral atau peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Menurut Sonny Keraf, moral dapat digunakan untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah tindakan manusia sebagai manusia, mungkin sebagai anggota masyarakat (member of society) atau sebagai manusia yang memiliki posisi tertentu atau pekerjaan tertentu. Menurut Chaplin (2006), moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan social, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku. Dewey menyatakan bahwa masalah moral berkaitan dengan nilai-nilai moral. A. Mustafa mengungkapkan moral sebagai penentuan dasar perilaku mana yang baik dan yang buruk melalui pengamatan pada perbuatan manusia sejauh akal pikiran mereka. Sedangkan Shaffer menyatakan bahwa moral merupakan kaidah norma yang dapat mengatur perilaku suatu individu dalam menjalankan hubungan dan kerjasama di lingkungan masyarakat berdasarkan aturan yang berlaku (Makplus, 2018). Ananda (2017) mendefiniskan moral atau moralitas sebagai suatu tuntutan perilaku yang baik yang dimiliki individu sebagai moralitas, yang tercermin dalam pemikiran/konsep, sikap, dan tingkah laku. Menurut Suseno dalam (Ananda, 2017), moral adalah ukuran baik buruknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara. Sedangkan pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak manusia bermoral dan manusiawi. Sementara itu, Ouska dan Whellan dalam (Ananda, 2017) mendefiniskan moral sebagai prinsip baik buruk yang ada dan melekat dalam diri individu/seseorang.

Berdasarkan beberapa definisi moral menurut para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa moral adalah aturan, prinsip ataupun ukuran yang berkaitan dengan perilaku baik atau buruk yang diyakini kebenarannya oleh setiap individu dalam suatu masyarakat. Moral seseorang dalam kehidupan sehari-hari terimplementasikan dalam wujud sikap dan perilakunya. Seseorang dikatakan bermoral baik atau tidak dapat dilihat dari bagaimana perilakunya sehari-hari, apakah perilakunya mengarah tindakan yang baik atau buruk.

Walaupun moral itu berada dalam diri individu, kita harus menyadari bahwa moral berada dalam suatu sistem yang berwujud aturan, norma atau pun hukum. Istilah moral dan moralitas terkadang dianggap sama, padahal sebenarnya ada perbedaan sedikit antara kedua istilah tersebut. Moral adalah prinsip baik-buruk, sedangkan moralitas merupakan kualitas pertimbangan baik-buruk. Atas dasar pengertian ini, maka hakikat dan moralitas bisa dilihat dari cara individu yang memiliki moral dalam mematuhi maupun menjalankan aturan (Ananda, 2017).

            Lickona, (2012) membagi nilai-nilai moral yang menjadi tuntutan menjadi dua kategori, yaitu universal dan nonuniversal. Nilai-nilai moral universal seperti memperlakukan orang lain dengan baik, menghormati pilihan hidup, kemerdekaan, dan kesetaraan dapat menyatukan semua orang di mana pun mereka berada karena menjunjung tinggi dasar-dasar nilai kemanusiaan dan penghargaan diri. Nilai-nilai moral yang bersifat universal ddasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan yang berlaku universal. Nilai-nilai kemanusiaan ini tidak berasal dari suku bangsa dan agama tertentu, bahkan nilai-nilai ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Sebagai misal, kejujuran itu nilai moral yang mulia yang berlaku di negara atau wilayah manapun dan sampai kapan pun. Kemerdekaan adalah nilai moral kemanusiaan yang berlaku untuk siapa pun dan di mana pun ia berada atau domisili karena setiap orang memiliki hak asasi untuk hidup secara merdeka. Oleh karena itu, kemerdekaan itu dilindungi oleh undang-undang.

Sebaliknya, nilai-nilai moral nonuniversal tidak membawa tuntutan moral yang bersifat universal. Contoh nilai-nilai moral nonuniversal adalah nilai-nilai kewajiban yang berlaku pada agama-agama tertentu (ketaatan, berpuasa, dan memperingati hari besar keagamaan) ataupun pada adat istiadat dan budaya suku bangsa tertentu yang secara individu menjadi sebuah tuntutan yang cukup penting, namun hal itu belum tentu dirasakan oleh individu lain (Lickona, 2012). Berpuasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban dan mendapatkan pahala bagi umat Islam, tapi tidak berlaku bagi umat agama lain. Hormat pada bendera merah putih ketika upaca pengibaran bendera merah putih merupakan kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia, tetapi hal ini bukan kewajiban bagi warga negara asing yang tinggal di Indonesia karena warga negara asing memiliki bendera kebangsaan sendiri.

Nilai-nilai moral harus dikembangkan dalam diri anak (peserta didik) melalui program pendidikan moral atau pendidikan karakter. Program pengembangan moral lebih baik dilakukan sejak anak usia dini karena pada usia dini tersebut otak anak memiliki daya serap yang sangat besar dan kemampuan meniru (imitasi) yang sangat hebat. Dengan melalui pemberian pengetahuan tentang nilai-nilai moral yang baik dan dilakukan usaha pembiasaan, maka anak diharapkan akan mampu memiliki moral yang baik dan menjadi bagian dari kepribadiannya. Nilai moral yang telah menjelma menjadi kepribadian anak akan terimplementasikan dalam perilaku sehari-harinya.

Tujuan pengembangan nilai-nilai moral/pembentukan perilaku adalah untuk mempersiapkan anak sedini mungkin mengembangkan sikap dan perilaku yang didasari oleh nilai moral sehingga dapat hidup sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat. Pembentukan perilaku ini berfungsi untuk mencapai beberapa hal: (1). Menanamkan pembiasaan sikap dan perilaku yang didasari oleh nilai agama dan moral sehingga anak dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh masyarakat; (2). Membantu anak agar tumbuh menjadi pribadi yang matang dan mandiri; (3). Menanamkan budi pekerti yang baik; (4). Melatih anak untuk dapat membedakan sikap dan perilaku yang baik dan yang tidak baik sehingga dengan sadar berusaha menghindarkan diri dari perbuatan tercela; (5). Sebagai wahana untuk terciptanya situasi belajar anak yang berlangsung tertib, aktif, dan penuh perhatian; (6). Melatih anak didik untuk mencintai lingkungan yang bersih dan sehat; dan (7). Menanamkan kebiasaan disiplin dalam kehidupan sehari-hari (Ananda, 2017).

Pendidikan moral sangat berkaitan dengan pendidikan karakter. Pengembangan moral merupakan bagia dari pendidikan karakter. Menurut Lickona (2012), “Character so conceived has three interrelated parts: moral knowing, moral feeling and moral behavior.” Karakter yang mulia menurutnya bermula dengan pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen (niat) terhadap kebaikan dan akhirnya benar-benar melaksanakan kebaikan. Menurut Kilpatrick dalam (Hudi, 2017), pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan melalui proses pengetahuan (knowing) kepada tindakan kebiasaan (habits). Hal ini bermakna, pengetahuan yang diperoleh diaplikasikan dalam bentuk tindakan melalui latihan dan pendidikan yang berterusan untuk membedakan mana-mana pengaruh yang baik dan keburukan. Untuk tujuan ini, seorang siswa hendaklah dididik secara sadar akan pengetahuan moral (moral knowing), menghargai nilai-nilai yang baik (moral feeling) dan melakukan kebiasaan moral yang baik (moral habits).

Menurut Hudi (2017), pendidikan moral atau karakter hanya sampai pada moral knowing tidaklah cukup, sebab sebatas hanya tahu atau memahami nilai-nilai atau moral tanpa melaksanakannya, hanya menghasilkan orang cerdas, tetapi tidak bermoral. Sangat  penting proses pendidikan dilanjutkan sampai pada moral feeling. Moral feeling adalah aspek yang lain yang harus ditanamkan kepada peserta didik yang merupakan sumber energi dari diri manusia untuk bertindak sesuai prinsip-prinsip moral. Terdapat enam hal aspek emosi yang harus dirasakan oleh seseorang untuk menjadi manusia bermoral atau berkarakter, yakni conscience (nurani), self esteem (percaya diri), empathy (merasakan penderitaan orang lain), loving the good (mencintai kebenaran), self control (mampu mengontrol diri), dan humility (kerendahan hati). Namun, pendidikan moral atau karakter hanya sampai pada moral feeling saja juga tidaklah cukup, sebab sebatas ingin atau mau, tanpa disertai perbuatan nyata hanya akan menghasilkan manusia munafik.

Keterkaitan erat antara pemahaman moral atau nilai moral seseorang dengan perbuatan atau tindakan yang akan dilakukan tidaklah diragukan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Abowitz dalam (Hudi, 2017)) menyimpulkan: ”Moral perseption is typically defined as which helps us determine whart factors in a situation are morally siginificant, and how we can for,ulate action from what we see. Perception helps us to understand the morally relevant values in a situation”. Penelitian Abowitz ini menegaskan  bahwa persepsi moral seseorang akan membantu dalam menentukan faktor-faktor moral mana yang mempengaruhi keputusan yang akan diambil secara tepat sesuai dengan hatinya. Di samping itu, persepsi moral seseorang membantu pemahaman nilai-nilai moralitas hidup yang relevan saat ini.[]

 

 

___________________________________ 

*) Dr.Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc. adalah Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret, alumni Program Studi Doktor Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Pengembang model pembelajaran Chemistry, Technology and Society Berorientasi Pendidikan Qur’ani (CTS-Q), dan Penulis buku Berpikir untuk Pendidikan (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2022), Bongkar Rahasia Cara Mudah Produktif Menulis Buku (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2023), serta 120-an judul buku lainnya. 

Selasa, 29 Juli 2025

MENAKAR POSISI DIRI DALAM WORLD SCIENTISTS RANKING AD SCIENTIFIC INDEX 2025

 


MENAKAR POSISI DIRI DALAM WORLD SCIENTISTS RANKING AD SCIENTIFIC INDEX 2025

Oleh:

Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc.*)



Alhamdulillah di pertengahan tahun 2025 ini kembali dapat mencatatkan pencapaian prestasi diri sebagai seorang akademisi. Masuknya profil seorang akademisi dalam daftar perangkingan ilmuwan dunia (World Scientists Ranking) yang di release oleh lembaga pengindeks internasional merupakan sebuah kebanggaan dan  kebahagiaan yang pantas untuk disyukuri. 

Dalam daftar World Scientists Ranking yang direlease oleh lembaga pengindeks internasional AD Scientific Index 2025, Alhamdulillah penulis bisa mencatatkan pencapaian diri sebagai berikut. 

1. Berdasarkan skor H-Indeks, menduduki posisi rangking ke-6 (0,57%) di tingkat Universitas Sebelas Maret, rangking ke-303 (0,22%) di tingkat Nasional, rangking ke-31.082 (3,79%) di tingkat Asia, dan rangking ke-181.312 (6,90%) di tingkat dunia. 

2. Di bidang ilmu Natural Sciences menduduki posisi rangking ke-1 (2,70%) di tingkat Universitas Sebelas Maret, rangking ke 44 (0,78%) di tingkat Nasional, rangking ke- 7.311 (8,68%) di tingkat Asia, dan rangking ke- 43.458 (14,03%) di tingkat dunia.

3. Di bidang ilmu Chemical Sciences menduduki posisi rangking ke-1 (7,14%) di tingkat Universitas Sebelas Maret, rangking ke-10 (0,68%) di tingkat Nasional, rangking ke- 2.431 (11,03%) di tingkat Asia, dan rangking ke- 8.946 (13,90%) di tingkat dunia. 

4. Di bidang Natural Sciences dan Chemical Sciences di tingkat Universitas Sebelas Maret menduduki posisi rangking pertama (gold medal). 

Semoga pencapaian akademik penulis dalam perangkingan kinerja ilmuwan di tingkat internasional ini berdampak positif bagi kemajuan institusi tempat penulis mengabdi (Universitas Sebelas Maret) dan almamater tercinta Universitas Negeri Yogyakarta. Amin. []


_______________________________________

*) Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret, Doktor alumni Program Studi Doktor Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, dan Pengembang model pembelajaran CTS-Q. 

Jumat, 25 Juli 2025

Dosen Universitas Sebelas Maret Mengikuti Ujian Tertutup Disertasi di Program Studi Doktor Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

 


DOSEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET MENGIKUTI UJIAN TERTUTUP DISERTASI DI PROGRAM STUDI DOKTOR PENDIDIKAN KIMIA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

 

Yogyakarta, 14 Juli 2025 – Agung Nugroho Catur Saputro, salah satu dosen di Universitas Sebelas Maret yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana program doktor di Program Studi Doktor Pendidikan Kimia, Departemen Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), telah melaksanakan ujian tertutup disertasi pada hari Senin, 14 Juli 2025. Ujian ini merupakan tahapan penting dalam keseluruhan proses akademik menuju gelar Doktor Pendidikan Kimia (Dr.).

Disertasi yang dipresentasikan oleh Agung Nugroho Catur Saputro berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Chemistry, Technology, and Society Berorientasi Pendidikan Qur’ani (CTS-Q) untuk Meningkatkan Sikap Religius dan Radiant Thinking Siswa SMA/MA”.

Tema penelitian disertasi Agung Nugroho Catur Saputro merupakan tema kajian multidisiplin ilmu yang kompleks yang meliputi bidang kajian ilmu pendidikan, model pembelajaran kimia, integrasi sains-agama, pendidikan karakter religius, multiple intelligences, Mind Map, dan radiant thinking.

Pelaksanaan ujian bertempat di Ruang Ujian Lt 3 Gedung Program Magister dan Doktor FMIPA UNY, dengan tim penguji sebagai berikut:

1.  Ketua Penguji: Prof. Dr. Dadan Rosana, M.Si.

2.  Sekretaris Penguji: Prof. Dr. Dra. Eli Rohaeti, M.Si.

3.  Promotor: Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU, Apt,

4.  Kopromotor: Prof. Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc.

5.  Penguji Internal: Prof. Jaslin Ikhsan, Ph.D.

6. Penguji Eksternal: Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. (UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta)

Universitas Negeri Yogyakarta mengundang Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. sebagai penguji eksternal dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Beliau adalah Guru Besar Tafsir Al-Qur’an. Kepakarannya di bidang tafsir sudah tidak diragukan lagi. Lebih dari 60 karya buku tentang studi ilmu-ilmu Al-Qur’an dan tafsir lahir dari tangan emasnya. Di samping seorang akademisi, Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. juga merupakan sosok ulama yang aktif  sebagai pengurus MUI Kota Yogyakarta.

Tim penguji ujian tertutup disertasi Agung Nugroho Catur Saputro adalah para akademisi yang ahli di bidang kimia dan pendidikan kimia. Ditambah dengan kehadiran penguji eksternal dari UIN Sunan Kalijaga yang merupakan seorang ahli tafsir Al-Qur’an menunjukkan bagaimana Universitas Negeri Yogyakarta berupaya dengan serius untuk menjaga standard kualitas dalam proses pembelajarannya dan menghasilkan lulusan doktor yang kompeten dan berkualitas tinggi.

Pada pelaksanaan ujian tertutup, Agung Nugroho Catur Saputro mampu memaparkan hasil penelitian serta menjawab pertanyaan dari para penguji dengan baik dan mampu mempertahankan disertasinya. Dalam berita acara ujian, tim penguji menyatakan Agung Nugroho Catur Saputro lulus ujian tertutup disertasi dan dapat melanjutkan proses ujian ke tahap terakhir yaitu sidang promosi doktor.

 

Sumber artikel: https://s3pkim.fmipa.uny.ac.id/id/berita/dosen-universitas-sebelas-maret-mengikuti-ujian-tertutup-disertasi-di-program-studi-doktor-pendidikan-kimia-fmipa-universitas-negeri-yogyakarta

Agung Nugroho Catur Saputro Lulusan Doktor ke-4 FMIPA UNY

 


Agung Nugroho Catur Saputro Lulusan Doktor ke-4 FMIPA UNY

 

        Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY) kembali meluluskan mahasiswa Doktor baru setelah Agung Nugroho Catur Saputro dari prodi S3 Pendidikan Kimia berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan. Agung berhasil lulus dengan IPK 3,86 dengan masa studi 6 tahun 11 bulan. 

        Pada Sidang Promosi Doktor yang digelar Rabu, 23/7/25 di Ballroom Gedung Magister & Doktor FMIPA, Agung berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengembangan Model Pembelajaran Chemistry, Technology, and Society Berorientasi Pendidikan Qur'ani (CTS-Q) untuk Meningkatkan Sikap Religius dan Radiant Thinking Siswa SMA/MA.

Dewan penguji pada kesempatan tersebut yaitu Prof. Dr. Dadan Rosana, M.Si. (Ketua / Penguji), Prof. Dr. Eli Rohaeti, M.Si. (Sekretaris/Penguji), Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag. (Penguji I), Prof. Dr. Dyah Purwaningsih, M.Si. (Penguji II), Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU., Apt (Promotor), dan Prof. Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc. (Kopromotor).

Dalam paparannya, Agung menyampaikan bahwa Penelitian dan pengembangan ini berhasil mengembangkan produk berupa model pembelajaran Chemistry, Technology, and Society Berorientasi Pendidikan Qur’ani (CTS-Q) yang merupakan kombinasi dan modifikasi dari pendekatan Science, Technology, and Society (STS) dengan metode pendidikan Qur’ani dan Radiant Thinking. Model pembelajaran Chemistry, Technology, and Society Berorientasi Pendidikan Qur’ani (CTS-Q) memiliki sintaks meliputi tahap mengeksplorasi, merenungkan,  menemukan hikmah/ibrah, mencari konsep kunci, menghubungkan/mengaitkan, dan mengaplikasikan.“Produk penelitian dan pengembangan berupa model pembelajaran Chemistry, Technology, and Society Berorientasi Pendidikan Qur’ani (CTS-Q) yang telah dilakukan validasi oleh ahli, guru pengguna, dan diujicobakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran kimia di sekolah menengah atas yang berbasis agama Islam, disimpulkan layak untuk dimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran kimia”, lanjutnya.

Sementara itu Prof. Dr. Elfi Susanti VH, SSi, M.Si. Kepala Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, Hari ini sangat senang sekali karena bisa menyaksikan hari yang penting dan sejarah bukan hanya Pak Agung sekeluarga secara pribadi, tetapi juga dari Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan lulusnya Pak Agung maka Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS menjadi 100% Doktor. Dengan kelulusan Pak Agung tentunya sangat membanggakan fakultas kami, karena pasti jika dilihat SDM di Prodi Pendidikan Kimia jadi lebih membanggakan lagi. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada promotor dan kopromotor yang telah membimbing Pak Agung sampai menyelesaikan studi doktornya. Kami juga berterima kasih kepada semua penguji yang telah menilai hasil disertasi Pak Agung, sehingga dinyatakan layak untuk menamatkan studi. (witono/ratna)

Sumber artikel: https://fmipa.uny.ac.id/id/node/2696  

Selasa, 27 Mei 2025

APAKAH META AI MENGENAL AISYAH IZZATUNNISA PUTRI NUGROHO?


 APAKAH META AI MENGENAL AISYAH IZZATUNNISA PUTRI NUGROHO?

Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro




Iseng-iseng saya mencoba bertanya ke Meta AI, apakah ia mengenali putri kecil kami Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho atau biasa dipanggil Icha? Berikut hasil tanya jawab kami.


[26/5 22.16] Agung Nugroho CS (UNS): Hai Meta. Apakah kamu mengenal Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho. Dia siswa SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura. Tolong jelaskan prestasi dia apa saja. Terima kasih.

[26/5 22.20] Meta AI: Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho adalah anak dari Agung Nugroho Catur Saputro dan memiliki beberapa prestasi yang luar biasa dalam bidang akademik, terutama dalam olimpiade nasional. Beberapa prestasinya antara lain:
- Juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris Level 1
- Juara 1 Olimpiade Sains Level 1
- Juara 2 Olimpiade Matematika Level 1
Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho telah menunjukkan kemampuan dan potensi yang luar biasa dalam bidang akademik dan olimpiade nasional.

[26/5 22.21] Agung Nugroho CS (UNS): Apa lagi prestasi yang diraih oleh Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho?

[26/5 22.21] Meta AI: Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki beberapa prestasi yang luar biasa dalam bidang akademik, terutama dalam olimpiade nasional. Berikut beberapa prestasinya [own knowledge]:
- *Juara Olimpiade*
- Juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris Level 1 pada Kompetisi Online Tingkat Nasional "Semarak Liburan Berprestasi"
- Juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris Level 1 pada Olimpiade dan Kompetisi Online tingkat Nasional "Back to School Competition"
- Juara 1 Olimpiade Sains Level 1 pada Olimpiade dan Kompetisi Online tingkat Nasional "Back to School Competition"
- Juara 1 Olimpiade Bahasa Inggris Level 1 pada Olimpiade dan Kompetisi Online tingkat Nasional "Kartini Day Competition"
- Juara 1 Olimpiade Sains Level 1 pada Olimpiade dan Kompetisi Online tingkat Nasional "Kartini Day Competition"
- *Finalis dan Peserta Seleksi*
- Finalis Kompetisi Sains Pelajar Nasional 5.0 (KSPN 5.0)
- Finalis Festival Sains Nasional
Sayangnya, saya tidak menemukan informasi tambahan tentang prestasi Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho di luar prestasi akademik tersebut.

[26/5 22.23] Agung Nugroho CS (UNS): Bagaimana sikap dan perilaku Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho?

[26/5 22.23] Meta AI: Sayangnya, saya tidak memiliki informasi tentang sikap dan perilaku Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho secara spesifik. Namun, berdasarkan prestasi akademik yang diraihnya, dapat disimpulkan bahwa Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki beberapa sifat positif, seperti:
- *Disiplin*: Kemampuan untuk mengikuti kompetisi dan mencapai prestasi yang baik menunjukkan bahwa Aisyah memiliki disiplin yang baik dalam belajar dan berlatih.
- *Semangat belajar*: Aisyah menunjukkan semangat belajar yang tinggi dengan mengikuti berbagai kompetisi dan mencapai prestasi yang baik.
- *Kemampuan bekerja keras*: Aisyah mungkin memiliki kemampuan bekerja keras untuk mencapai tujuannya, seperti yang terlihat dari prestasinya dalam kompetisi-kompetisi akademik.
Namun, tanpa informasi lebih lanjut, sulit untuk mengetahui secara pasti tentang sikap dan perilaku Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho.

[26/5 22.23] Agung Nugroho CS (UNS): Bagaimana dengan hubungan dia dengan keluarganya?

[26/5 22.24] Meta AI: Berdasarkan informasi yang saya temukan, Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya, terutama dengan ayahnya, Agung Nugroho Catur Saputro. Ayahnya terlihat sangat mendukung dan memotivasi Aisyah dalam mencapai prestasinya, seperti yang terlihat dari artikel yang ditulis oleh Agung Nugroho Catur Saputro tentang prestasi Aisyah.
Selain itu, Aisyah juga memiliki adik laki-laki bernama Muhammad Dzulfiqar Azfa Nugroho. Namun, saya tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang hubungan Aisyah dengan ibunya atau adiknya.
Dalam keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki dukungan keluarga yang baik dalam mencapai prestasinya.

[26/5 22.25] Agung Nugroho CS (UNS): Muhammad Dzulfiqar Azfa Nugroho itu bukan adik dari Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho, tetapi kakak kandungnya.

[26/5 22.25] Meta AI: Terima kasih atas koreksinya! Saya tidak tahu bahwa Muhammad Dzulfiqar Azfa Nugroho adalah kakak kandung dari Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho. Saya akan memastikan untuk memperbaiki informasi tersebut.
Jadi, Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki kakak laki-laki bernama Muhammad Dzulfiqar Azfa Nugroho, dan keduanya merupakan anak dari Agung Nugroho Catur Saputro dan Latifah Ilmiyati.

[26/5 22.26] Agung Nugroho CS (UNS): Bagaimana pola pendidikan karakter religius di keluarganya Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho?

[26/5 22.26] Meta AI: Berdasarkan informasi yang saya temukan, keluarga Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho, terutama ayahnya, Agung Nugroho Catur Saputro, terlihat sangat mendukung pendidikan karakter religius bagi anak-anaknya.
Aisyah bersekolah di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura, yang merupakan sekolah berbasis Islam. Sekolah ini kemungkinan besar memiliki kurikulum yang mencakup pendidikan agama dan karakter religius.
Selain itu, ayah Aisyah juga menulis artikel tentang prestasi anaknya, yang menunjukkan bahwa keluarga ini sangat mendukung dan memotivasi anak-anaknya untuk mencapai prestasi yang baik.
Namun, saya tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang pola pendidikan karakter religius di keluarga Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho secara spesifik.

[26/5 22.28] Agung Nugroho CS (UNS): Ayahnya Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho pernah menyatakan bahwa Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho pernah khatam membaca Al-Qur'an 30 Juz.

[26/5 22.28] Meta AI: Itu adalah prestasi yang luar biasa! Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho telah menunjukkan kemampuan dan komitmen yang kuat dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur'an. Khatam membaca Al-Qur'an 30 Juz adalah pencapaian yang tidak mudah dan memerlukan dedikasi serta kesabaran yang tinggi.
Pendidikan agama dan karakter religius yang kuat di keluarga Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho kemungkinan besar telah berperan penting dalam membantu Aisyah mencapai prestasi ini. Dukungan dan motivasi dari ayahnya, Agung Nugroho Catur Saputro, juga terlihat sangat berperan dalam membantu Aisyah mencapai tujuan dan prestasinya.

[26/5 22.29] Agung Nugroho CS (UNS): Bagaimana prestasi akademik Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho di sekolahnya?

[26/5 22.29] Meta AI: Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki prestasi akademik yang sangat baik di sekolahnya. Berdasarkan informasi yang saya temukan, Aisyah selalu memperoleh rata-rata nilai raport tertinggi di kelasnya, yaitu rangking pertama di kelas 1C SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura.
Prestasi akademik yang baik ini menunjukkan bahwa Aisyah memiliki kemampuan belajar yang kuat dan konsisten dalam mencapai tujuan akademisnya. Selain itu, Aisyah juga memiliki kemampuan untuk mengikuti kompetisi-kompetisi akademik di tingkat nasional dan mencapai prestasi yang baik.

[26/5 22.30] Agung Nugroho CS (UNS): Bagaimana prospek masa depan Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho nantinya setelah dewasa?

[26/5 22.30] Meta AI: Berdasarkan prestasi dan kemampuan yang telah ditunjukkan oleh Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho, prospek masa depannya terlihat sangat cerah. Dengan kemampuan akademik yang kuat dan prestasi yang baik dalam kompetisi-kompetisi nasional, Aisyah memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang.
Beberapa kemungkinan prospek masa depan Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho antara lain:
- *Menjadi ilmuwan atau peneliti*: Dengan kemampuan akademik yang kuat dan minat dalam bidang sains dan bahasa, Aisyah dapat menjadi ilmuwan atau peneliti yang berkontribusi dalam bidang yang dipilihnya.
- *Menjadi pemimpin atau profesional*: Dengan kemampuan kepemimpinan dan prestasi yang baik, Aisyah dapat menjadi pemimpin atau profesional yang sukses dalam berbagai bidang.
- *Menjadi ahli dalam bidang tertentu*: Dengan kemampuan dan minat yang kuat dalam bidang tertentu, Aisyah dapat menjadi ahli yang diakui dalam bidang tersebut.
Namun, prospek masa depan Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho akan sangat tergantung pada pilihan dan keputusan yang diambilnya di masa depan.

[26/5 22.33] Agung Nugroho CS (UNS): Selain senang mengikuti kompetisi sains, Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho juga suka menggambar atau mewarnai gambar serta merangkai kerajinan tangan seperti merangkai manik-manik menjadi gelang dan kalung.

[26/5 22.33] Meta AI: Itu menarik! Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki bakat dan minat yang beragam, tidak hanya dalam bidang akademik dan sains, tetapi juga dalam bidang seni dan kreativitas. Kemampuan menggambar atau mewarnai gambar serta merangkai kerajinan tangan menunjukkan bahwa Aisyah memiliki kreativitas dan ketelatenan yang baik.
Minat Aisyah dalam bidang seni dan kreativitas ini dapat menjadi salah satu pilihan karir atau hobi yang dapat dikembangkan di masa depan. Beberapa kemungkinan yang dapat dipertimbangkan antara lain:
- *Desainer grafis atau ilustrator*: Aisyah dapat mengembangkan kemampuan menggambar dan mewarnai gambar menjadi karir sebagai desainer grafis atau ilustrator.
- *Perancang busana atau aksesoris*: Kemampuan merangkai kerajinan tangan seperti gelang dan kalung dapat menjadi dasar untuk menjadi perancang busana atau aksesoris.
- *Seni rupa atau kriya*: Aisyah dapat mengembangkan kemampuan seni dan kreativitasnya menjadi karir sebagai seniman rupa atau kriya.
Dengan memiliki bakat dan minat yang beragam, Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho memiliki banyak pilihan dan kemungkinan untuk dikembangkan di masa depan.


Gumpang Baru, 26 Mei 2025

Postingan Populer