Powered By Blogger
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 April 2025

DRESS CODE BAJU LEBARAN KELUARGA


DRESS CODE BAJU LEBARAN KELUARGA

Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro




Hari raya Idul Fitri merupakan hari yang ditunggu-tunggu setiap umat Islam. Semua umat Islam menyambut gembira kedatangan hari raya Idul Fitri. Hari raya Idul Fitri bagi umat Islam adalah hari kemenangan karena setelah selama sebulan penuh berjuang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan yang cukup berat.

Untuk menyambut kedatangan hari raya Idul Fitri, umat Islam sibuk mempersiapkan berbagai persiapan, mulai dari membersihkan rumah, menyiapkan aneka makanan yang enak-enak, menyiapkan bingkisan lebaran, menyiapkan uang THR, dan menyiapkan baju lebaran.

Di keluarga kami, karena merupakan keluarga kecil dan keluarga muda, maka jarang ada tamu yang berkunjung. Tetangga perumahan juga kebanyakan mudik. Oleh karena itu, kami tidak terlalu fokus menyiapkan makanan untuk menjamu tamu karena memang jarang ada tamu.

Untuk bingkisan lebaran, dulu kami biasa menyiapkan bingkisan lebaran untuk kami bagi-bagikan ke tetangga dekat dan saudara di keluarga besar. Tetapi untuk saat ini, karena sesuatu hal, kami lebih fokus menyiapkan bingkisan lebaran untuk orang tua kami.

Adapun untuk baju lebaran, memang kami secara khusus tidak menyiapkan. Hanya kadang-kadang saja kami membeli baju yang warnanya sama untuk sekeluarga. Tetapi lebih seringnya kami memakai baju bebas atau baju yang sudah ada. Kami juga tidak secara khusus membeli baju baru untuk lebaran.

Tetapi di lebaran tahun ini kami agak berbeda. Di beberapa hari terakhir bulan Ramadhan, putri kecil kami si kecil Icha beberapa kali bertanya ke papinya besok lebaran pakai baju warna apa. Karena si kecil Icha terus bertanya besok lebaran pakai baju warna apa dan sekeluarga harus sama warnanya, maka saya berkata ke istri, "Wah sepertinya ini pertanda kita harus beli baju baru yang seragam warnanya karena kalau pakai baju yang ada tidak ada yang sama". Si kecil Icha juga menegaskan nanti lebaran jangan pakai baju warna putih karena tahun kemarin sudah pakai warna putih.

Maka ketika si kecil Icha mengajak buka bersama (bukber) di luar, katanya bukber terakhir sebelum lebaran, maka saya niatkan sekalian membelikan baju baru untuk dia. Sebelum masuk ke rumah makan di dalam supermarket, saya ajak dulu si kecil masuk ke toko pakaian khusus muslimah. Saya bilang ke dia, "Silakan adek pilih baju yang diinginkan. Nanti papi, mami, dan kakak menyesuaikan warnanya".

Setelah si kecil Icha memilih baju yang diinginkan, selanjutnya memilih jilbabnya. Ternyata dia memilih jilbab yang lebih bagus yang tentu saja harganya relatif lebih mahal. Saya berkata ke istri sambil tersenyum, "Ternyata adek sudah bisa memilih mana barang bagus dan mana yang kurang bagus". Setelah si kecil selesai memilih baju dan jilbabnya, selanjutnya saya persilakan istri untuk memilih baju dan jilbab yang sesuai dengan warna baju si kecil Icha. Berapa kali si kecil Icha ikut memberikan penilaian terhadap baju dan jilbab yang dipilih maminya. Setelah semua keperluan si kecil Icha dan maminya selesai, sekarang giliran papinya untuk menyelesaikan urusan pembayarannya ke kasir he..he..

Selanjutnya kami pindah ke toko baju laki-laki untuk membeli baju Koko untuk si kakak dan papinya. Setelah memilah dan memilih, akhir kami menemukan baju yang warnanya senada dengan warna baju si kecil Icha dan maminya, walau tidak sama persis. Setelah dicoba, si kakak cocok ukurannya tetapi untuk papinya kurang besar ukurannya. Akhirnya papinya dapat baju lain yang warnanya sama tetapi kualitas bahannya di bawah kualitas bahan baju si kakak, yang artinya harga baju papinya lebih murah dari harga baju si kakak. Setelah deal baju yang dibeli, selanjutnya tugas papinya untuk menyelesaikan pembayaran di kasir.

Setelah semua sudah dapat baju lebaran, saya meminta si kakak untuk memasukkan dahulu belanjaan baju ke mobil sebelum masuk ke rumah makan untuk buka bersama. Setelah melihat-lihat nota pembayaran baju-baju lebaran, ternyata harga baju dan jilbab si kecil Icha yang paling mahal. Urutan harga yang paling murah adalah baju papinya.

Demikianlah sepenggal cerita tentang persiapan dress code baju lebaran tahun ini di keluarga kami. Kami yang semula tidak ada rencana untuk membeli baju batu, tetapi gara-gara si kecil Icha menanyakan terus baju apa yang akan dipakai untuk lebaran, akhirnya papinya harus menganggarkan anggaran tambahan untuk membeli baju lebaran sekeluarga. Walaupun harus mengeluarkan uang tambahan di luar rencana, tetapi kami senang dan bahagia karena melihat si kecil Icha tampak bahagia dibelikan baju baju. Hitung-hitung sekalian sebagai hadiah karena si kecil Icha telah mampu berpuasa sehari penuh selama sebulan tanpa terputus. Juga sebagai hadiah atas prestasinya mendapatkan juara 1 dan 2 tingkat nasional pada ajang lomba olimpiade nasional bidang bahasa Inggris dan Matematika. []


Gumpang Baru, 02 April 2025

Kamis, 03 April 2025

PRESTASI HEBAT PUTRI KECIL KAMI

 


PRESTASI HEBAT PUTRI KECIL KAMI

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro 



Tahun ini begitu istimewa bagi keluarga kami. Kami sangat bahagia karena di tahun 2025 ini, putri kecil kami Aisyah atau biasa dipanggil Icha telah menorehkan beberapa prestasi. 


Prestasi pertama adalah di awal tahun 2025 ini, pertama kali putri kecil kami mampu mengkhatamkan membaca Al-Qur'an 30 Juz. Sejak bisa membaca Al-Qur'an waktu di TK B, dia setiap hari bakda sholat Maghrib rutin membaca Al-Qur'an. Hingga akhirnya dia mampu khatam membaca Al-Qur'an 30 Juz. Ini adalah prestasi besar dia yang sangat kami syukuri sebagai orang tuanya. 


Prestasi kedua yang diraih si kecil Icha adalah di bulan Ramadhan tahun ini, pertama kalinya dia mampu menjalankan ibadah puasa Ramadhan sehari penuh selama 30 hari tanpa terputus. Ini adalah prestasi hebat yang dia capai sebagai seorang muslimah. Kami sangat bangga dan bahagia dengan pencapaian putri kecil kami. 


Prestasi ketiga yang dicapai oleh putri kecil kami Icha adalah saat hari penerimaan raport hasil Asesmen Tengah Semester (STS) II di semester ini. Dari hasil raport alhamdulillah si kecil Icha memperoleh nilai rata-rata raport sebesar 99. Nilai raport si kecil Icha merupakan nilai rata-rata raport tertinggi di kelasnya. Artinya si kecil Icha mampu mempertahankan prestasinya sebagai peraih rangking 1 di kelasnya sejak semester 1. 


Prestasi keempat yang diraih putri kecil kami di penghujung akhir bulan Ramadhan ini adalah ketika mengikuti lomba olimpiade nasional, dia mendapatkan juara 1 olimpiade nasional bidang bahasa Inggris dan juara 2 olimpiade nasional bidang Matematika pada ajang Kompetisi Online Nasional. Sebuah prestasi luar biasa yang diraih putri kecil kami. Kami sangat bangga dan bersyukur sekali putri kecil kami telah tumbuh menjadi anak yang pintar dan shalihah. 


Demikian beberapa prestasi luar biasa yang diraih putri kecil kami Icha, baik prestasi di bidang akademik maupun prestasi di bidang pengamalan ajaran agama Islam. Semoga Allah SWT terus membimbing putri kecil kami hingga kelak saat dewasa dapat menjadi seorang muslimah yang shalihah, taat beragama, berbakti kepada kedua orang tua, pintar, sukses, dan bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat dan negara. Amin. []


Gumpang Baru, 30 Maret 2025


Sabtu, 15 Maret 2025

PERAN PENTING KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK

 


PERAN PENTING KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK

Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro




Di dalam keluarga kami, pendidikan karakter kami ajarkan ke anak-anak melalui metode keteladanan. Kami mendidik anak-anak dengan pemberian contoh nyata dalam sikap dan tindakan. Kami tidak sekadar menasihati, tapi juga memberikan contoh nyata perilaku yang benar kepada anak-anak.

Dalam menyelenggarakan pendidikan karakter di lingkungan keluarga, kami menggunakan pendekatan yang demokratis. Kami tidak memaksakan ke anak-anak untuk melakukan suatu aktivitas. Kami lebih banyak memberikan contoh keteladanan ke anak-anak.

Di bulan Ramadhan ini, kami mengajarkan puasa untuk si kecil Icha. Waktu masih sekolah TK, si kecil Icha sudah pernah puasa sehari penuh, walaupun masih bolong-bolong diselingi puasa setengah hari. Kami tidak memaksanya untuk berpuasa penuh. Kami hanya memotivasinya untuk bisa berpuasa penuh. Ketika dia belum mau puasa penuh, kami tidak memaksanya. Pernah di minggu terakhir bulan Ramadhan, tiba-tiba si kecil Icha bilang besok ingin puasa penuh. Kami cukup kaget mengapa tiba-tiba dia ingin puasa penuh.

Saat ini si kecil Icha sudah sekolah SD kelas 1. Bulan Ramadhan tahun ini merupakan bulan Ramadhan pertama dia sekolah SD. Karena waktu di sekolah TK dia sudah pernah berpuasa sehari penuh, maka di bulan Ramadhan tahun ini kami memotivasinya untuk berpuasa penuh. Awalnya dia masih ragu-ragu apakah nanti kuat berpuasa sehari penuh. Tetapi setelah kami meyakinkan dia bahwa adek pasti kuat karena waktu masih TK sudah pernah berpuasa penuh, akhirnya si kecil Icha bersedia berpuasa sehari penuh.

Untuk memotivasi si kecil Icha agar semangat dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, terkadang kami mengajak dia berbuka puasa di luar (di rumah makan). Dan ternyata si kecil Icha sangat senang dan bahagia saat bisa buka puasa bersama di luar karena dia bisa bebas memilih menu makanan berbuka yang diinginkan.

Saat ini bulan Ramadhan telah memasuki hari ke-15, alhamdulilah si kecil Icha telah mampu berpuasa sehari penuh tanpa jeda. Biasanya ketika melatih anak kecil berpuasa menghadapi masalah saat membangunkan anak untuk makan sahur. Tetapi tidak demikian dengan si kecil Icha, alhamdulillah dia mudah dibangunkan dan mau makan sahur.

Ada sedikit drama masalah ketika hari pertama si kecil Icha masuk sekolah setelah libur sekolah awal Ramadhan. Ketika pulang sekolah di hari pertama masuk sekolah, dia merengek-rengek mau puasa setengah hari. Setelah kami tanya mengapa mau puasa setengah hari, padahal sudah beberapa hari kuat berpuasa sehari penuh. Ternyata dia berubah mau puasa setengah hari dikarenakan ada teman sekelasnya yang berpuasa setengah hari. Setelah kami bujuk-bujuk dan motivasi, akhirnya si kecil Icha kembali mau berpuasa sehari penuh.

Berdasarkan pengalaman si kecil Icha tersebut, ternyata lingkungan pergaulan sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak. Ketika di lingkungan keluarga kami latihkan, biasakan dan contohkan untuk berpuasa sehari penuh, dan dia mampu menjalankan puasa sehari penuh tanpa ada hambatan. Tetapi ketika bertemu dengan teman-teman di sekolah yang ternyata ada sebagian teman-temannya yang masih berpuasa setengah hari, maka si kecil Icha terpengaruh juga mau berpuasa setengah hari. Tetapi dengan motivasi dan dukungan keluarga, si kecil Icha bisa kembali semangat menjalankan puasa Ramadhan sehari penuh. Di sinilah peran penting keluarga dalam membentuk sikap dan kepribadian anak. []


Gumpang Baru, 15 Maret 2025

Sabtu, 01 Maret 2025

SPIRIT MENULIS: ANTARA MENJAGA KESEHATAN DAN PRODUKTIVITAS


SPIRIT MENULIS: ANTARA MENJAGA KESEHATAN DAN PRODUKTIVITAS

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Menulis merupakan aktivitas yang banyak manfaatnya, di antaranya adalah menulis berpengaruh positif terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mental (psikis). Kesehatan mental sangat penting bagi setiap orang. Orang yang mengalami gangguan mental akan juga mengalami gangguan kesehatan fisik atau jasmaninya. Kesehatan mental sangat berkaitan erat dengan kesehatan jasmani.

 

Mengutip dari Intermountain Healthcare, menulis dapat membantu mengekspresikan emosi melalui kata-kata sehingga dapat membantu penyembuhan. Menulis juga bisa menjadi salah satu cara mengatur dan mengurangi stres. Hal itu karena stres bisa merusak kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang. Berdasarkan penelitian terbitan Advances In Psychiatric Treatment, diketahui bahwa menulis selama 15-20 menit setiap 3-5 hari dalam 4 bulan bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi hati. Selain itu, ternyata menulis tentang pengalaman hidup dan cerita yang membuat stres akan membantu mengelola stres dengan cara yang sehat. Bahkan, menulis bisa menjadi kebiasaan meditasi sebelum tidur yang membantu melepas dan menghilangkan stress (Herliafifah, 2022).

 

Saat seseorang sedang menulis, dia sedang menuangkan isi pikirannya. Semua ide, gagasan dan pemikirannya yang ada di otaknya dia pindahkan ke bentuk tulisan. Menuangkan isi pikiran ke dalam bentuk tulisan itu merupakan aktivitas yang menyehatkan. Mengapa? Karena seseorang yang banyak memiliki pikiran, jika tidak dikeluarkan akan menganggu kesehatannya. Menulis dapat diibaratkan seperti orang yang sedang curhat (mencurahkan isi hati). Kalau curhat lebih berkaitan dengan mengeluarkan isi perasaan atau isi hatinya, sedangkan menulis lebih kepada mengeluarkan isi pikirannya.

 

Jika seseorang memiliki banyak masalah yang dipikirkan, sedangkan ia tidak mempunyai wadah untuk menuangkan isi pikirannya, maka hal itu bisa berpengaruh negatif terhadap kesehatan mental dan jasmaninya. Oleh karena itu, pantaslah ketika seseorang yang sedang mempunyai banyak masalah yang dipikirkan, kemudian ia menemukan teman ngobrol yang cocok sehingga ia bisa menceritakan segala permasalahan di pikirannya atau melakukan curhat, maka ia setelah itu akan merasa plong, pikirannya menjadi lebih jernih dan hatinya menjadi lebih tenang.

 

Kalau dengan curhat ke seseorang, orang yang sedang memiliki banyak masalah yang dipikirkan  bisa mengembalikan kesehatan mental dan jasmaninya, maka tentunya hal yang sama juga bisa berlaku ketika seseorang menuangkan segala permasalahan di pikirannya menjadi bentuk tulisan. Menulis dapat dijadikan sebagai sarana curhat, bedanya kalau curhat memerlukan bantuan orang lain yang mau mendengarkan curahan isi pikirannya, sedangkan menulis tidak membutuhkan bantuan orang lain. Orang yang ingin curhat melalui menulis hanya membutuhkan alat tulis dan media untuk menulis saja.


 

Menurut Dr. James W Pennebaker, seorang Psikolog dan ahli bahasa,  seorang yang memelopori terapi kejiwaan dengan menulis. Melalui karyanya yang berjudul Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotion“.  Penebaker mengatakan jika sedang mengalami permasalahan, mulailah menulis sedikit demi sedikit, kata demi kata. Untuk mengurangi depresi yang menekan jiwa, maka tuliskan saja apa saja yang kita bisa tuliskan. Menulis tentang hal-hal yang negatif akan memberikan pelepasan emosi yang dapat membangkitkan perasaan puas dan lega. Dari sisi kesehatan jiwa, bagi orang yang dapat menuliskan pikiran dan perasaan terdalam mereka mengenai pengalaman traumatisnya, berdasarkan risetnya menunjukkan akan terjadi peningkatan kekebalan tubuhnya dibandingkan dengan orang yang hanya menuliskan masalah-masalah yang remeh-temeh saja (Lisa, 2023).


Orang dapat menulis sebebas-bebasnya apa yang ingin ditulis tanpa memerlukan bantuan orang lain. Cukup dengan menuliskan segala isi pikiran atau permasalahan yang ada di pikirannya menjadi bentuk tulisan, maka seseorang dapat kembali bugar mental dan jasmaninya. Berdasarkan manfaat menulis, salah satunya adalah terkait dengan manfaat dalam kesehatan mental, menulis bisa dijadikan sarana untuk menuliskan suasana hati, terapi dan juga untuk melepaskan emosi. Menulis juga bisa menjadi jembatan informasi pengalaman kehidupan yang bisa kita bisa ambil hikmahnya kelak, pengingat pembelajaran hidup ataupun bisa juga menjadi pembelajaran kehidupan buat orang lain (Lisa, 2023).

 

Melalui aktivitas menulis, orang dapat mengembalikan kesehatan mental dan jasmaninya, serta sekaligus meningkatkan produktivitasnya dalam berkarya. Ada beberapa orang yang awalnya menulis hanya untuk sekadar menyalurkan uneg-uneg pikirannya. Tetapi setelah merasakan manfaatnya terhadap kesehatannya mental dan jasmaninya, mereka akhirnya meneruskan aktivitas menulisnya. Hingga akhirnya, ketika mereka sudah pulih kesehatannya, mereka tetap melanjutkan aktivitas literasinya dan akhirnya menjadi penulis yang produktif.


Menjadi penulis yang produktif tidak muncul dengan sendirinya. Perlu usaha dan komitmen yang tinggi untuk bisa menjadi seorang penulis yang produktif. Banyak gangguan dan hambatan yang akan dihadapi saat seseorang ingin aktif menulis. Mulai dari kesibukan alias merasa tidak punya waktu untuk menulis hingga merasa kehilangan mood atau semangat menulis. Hambatan-hambatan menulis seperti itu bisa menghinggapi siapapun. Bukan hanya para penulis pemula yang mengalami kondisi kurang mood menulis, bahkan para penulis yang sudah memiliki jam terbang tinggi dalam menulis juga bisa mengalami kondisi stagnan tersebut.

 

Untuk  meningkatkan produktivitas dalam menulis, seseorang harus menjaga spirit menulisnya. Spirit menulis itu bersifat fluktuatif, terkadang tinggi dan terkadang rendah. Oleh karena itu perlu upaya bagaimana agar tetap mampu menjaga spirit menulis tetap optimal. Salah satu cara menjaga spirit menulis agar tetap tinggi adalah melalui menjaga motivasi menulis. Untuk menjaga motivasi menulis selalu tinggi, kita bisa menyiasatinya dengan berada di lingkungan yang kondusif untuk selalu menulis. Caranya adalah dengan bergaul dengan para penulis lain yang produktif menulis.

 

Untuk dapat berada di lingkugan pergaulan para penulis produktif, kita bisa bergabung dalam sebuah komunitas menulis. Di komunitas menulis, biasanya para anggota berusaha menjaga ritme dan spirit menulisnya dengan cara rutin menulis setiap waktu. Dengan berada di lingkungan yang berisi para penulis produktif tersebut, kita akan juga terpengaruh untuk produktif menulis. Ketika bergabung di sebuah komunitas menulis, kita harus meniatkan diri untuk terus belajar menulis dan menjaga spirit menulis. Di komunitas menulis, kita harus juga aktif menulis setiap waktu. Hanya dengan aktif dan rutin menulis setiap waktu, kita akan mampu menjaga spirit menulis kita yang pada akhirnya kita akan mampu meningkatkan produktivitas kita dalam menghasilkan karya-karya tulis.

 

Dengan semangat menulis setiap waktu dan terus meningkatkan kualitas tulisan dengan cara banyak membaca karya-karya tulis penulis lain yang memiliki jam terbang tinggi dalam menulis, maka lambat laun kualitas tulisan yang kita hasilkan juga akan meningkatkan kualitasnya. Kualitas yang tinggi tidak bisa diperoleh dengan cara instan, melainkan harus melalui proses perjalanan panjang dan perjuangan yang berat. Para penulis pemula harus selalu ingat bahwa para penulis professional dan memiliki jam terbang tinggi dalam menulis dulunya juga berawal dari seorang penulis pemula. Karya-karya besar para penulis hebat dulunya juga berawal dari tulisan-tulisan sederhana. []

 

Gumpang Baru, 01 Maret 2025

 

 

Referensi

Herliafifah, R. (2022, February 9). 7 Manfaat Menulis untuk Kesehatan, Termasuk Mengasah Memori. Hello Sehat. https://hellosehat.com/mental/stres/manfaat-menulis-untuk-kesehatan/#google_vignette

Lisa, W. (2023, July 11). Sehat Mental Dengan Menulis – Prodi Psikologi. https://fpsi.gunadarma.ac.id/psikologi/2023/07/11/sehat-mental-dengan-menulis/

Sabtu, 22 Februari 2025

MENGENAL MIND MAP: ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

 


MENGENAL MIND MAP: ARTIKEL PALING BANYAK DIBACA

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro 




Saya mulai aktif menjadi blogger, yaitu aktif menulis di blog baru tahun 2020. Selamat empat tahun lebih, saya sudah menulis dan memosting artikel dengan berbagai topik sebanyak 366 judul. Dari sekian ratus judul artikel yang saya tulis tersebut, ternyata ada satu judul artikel yang mendapat apresiasi dan perhatian paling banyak dari pengunjung blog. 


Artikel yang selama empat tahun lebih ini yang paling banyak dibaca (berdasarkan jumlah view) pengunjung blog adalah berjudul "Mengenal Mind Map". Artikel berjudul  "Mengenal Mind Map" yang saya tulis setelah mengikuti sertifikasi internasional ThinkBuzan Certified iMindMap Leader (2020) ini mendapat respon yang luar biasa dari pembaca blog. Artikel "Mengenal Mind Map" telah dibaca pengunjung blog sebanyak 1,87 ribu kali. Sebuah angka yang cukup luar biasa untuk sebuah judul artikel di blog pribadi. 


Artikel "Mengenal Mind Map" ini saya tulis sebagai bagian dari tanggung jawab moral untuk memperkenalkan teknik Mind Map kepada masyarakat yang lebih luas. Salah satu cara efektif untuk mengendalikan teknik Mind Map adalah melalui tulisan di media digital. Dan cara yang saya tempuh adalah dengan menuliskannya di blog pribadi yang beralamat di https://sharing-literasi.blogspot.com. 


Terima kasih sebesar-besarnya saya haturkan kepada yang terhormat Prof Djohan Yoga yang telah mengajarkan dan membimbing saya memahami teknik Mind Map dan radiant thinking. Teknik radiant thinking dan Mind Map ini saya dalami lagi menjadi bagian topik penelitian disertasi studi doktoral saya yang saat ini masih proses berlangsung. 


Walaupun artikel "Mengenal Mind Map" ini tidak terindeks oleh Google Scholar saya sehingga tidak menambah jumlah sitasi ataupun menaikkan h-index akun Google Scholar saya karena bukan artikel jurnal ilmiah, tetapi saya tetap bersyukur karena ternyata artikel sederhana saya banyak dicari dan dibaca oleh orang banyak. Saya sangat bersyukur karena artikel tulisan saya tersebut telah banyak dimanfaatkan oleh orang banyak  yang tertarik mempelajari teknik Mind Map. []


Gumpang Baru, 23 Februari 2025


_____________________________

*) Agung Nugroho Catur Saputro adalah Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret dan Trainer tersertifikasi internasional: ThinkBuzan Certified iMindMap Leader, ThinkBuzan Certified Applied Innovation Facilitator, Indomindmap Certified Trainer-ICT, Indomindmap Certified Growth Mindset Coach, dan Growth Mindset Academy Certified Growth Mindset Advanced Coach.

Jumat, 21 Februari 2025

AD SCIENTIFIC INDEX 2025: Indonesia TOP 10.000 Scientists

AD SCIENTIFIC INDEX 2025:

Indonesia TOP 10.000 Scientists 

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro*) 



Menurut data SINTA Dikti, jumlah Scientists di Indonesia sebanyak 303.229 orang. Sebuah lembaga pemeringkatan Scientists dunia yaitu AD Scientific Index melakukan seleksi Scientists dunia dari berbagai negara. Dan setelah melalui proses seleksi, diperoleh data jumlah Scientists Indonesia yang layak masuk dalam database-nya sebanyak 109.079 orang. 


Data AD Scientific Index di atas menunjukkan bahwa masih banyak Scientists Indonesia yang tidak lolos seleksi masuk ke dalam database. Berdasarkan database AD Scientific Index diketahui bahwa masih ada 194.150 (64%) Scientist Indonesia yang tidak masuk dalam database AD Scientific Index. Hanya  109.079 (36%) Scientists Indonesia saja yang masuk dalam database AD Scientific Index. Padahal database AD Scientific Index hanya berbasis data Google Scholar. 


Dari 109.079 Scientists Indonesia tersebut, AD Scientific Index membuatkan daftar pemeringkatan scientists dunia (World Scientists Ranking) yaitu "Indonesia TOP 10.000 Scientists". 


Berdasarkan daftar "Indonesia TOP 10.000 Scientists" tersebut, saya mencoba menganalisis dimana posisi saya dalam World Scientists Ranking menurut AD Scientific Index 2025: 


1. Dalam daftar "Indonesia TOP 10.000 Scientists" tahun 2025 berdasarkan pemeringkatan AD Scientific Index 2025, saya menduduki posisi peringkat ke-8 untuk bidang Chemical Sciences dan peringkat ke-40 untuk bidang Natural Sciences. 


2. Di tingkat Nasional, saya masuk dalam daftar "Indonesia TOP 10 Scientists in Chemical Sciences dengan menempati peringkat ke-8.

 

3. Di tingkat nasional saya termasuk dalam kategori "Indonesia TOP 3% Scientists" di bidang Natural Sciences dan Chemical Sciences. 


4. Di tingkat perguruan tinggi (Universitas Sebelas Maret), saya masuk dalam daftar "Universitas Sebelas Maret: TOP 10 Scientists" dengan menempati peringkat ke-4.


5.Di tingkat Perguruan Tinggi (Universitas Sebelas Maret), saya masuk dalam daftar "Universitas Sebelas Maret: TOP 10 Scientists in Natural Sciences" dengan menempati peringkat ke-1.


6.Di tingkat Perguruan Tinggi (Universitas Sebelas Maret), saya masuk dalam daftar "Universitas Sebelas Maret: TOP 10 Scientists in Chemical Sciences" dengan menempati peringkat ke-1.


Alhamdulillah, walaupun belum maksimal tetap layak untuk disyukuri. Sebagai dosen yang masih termasuk kategori junior, pencapaian ini merupakan prestasi yang cukup bisa dibanggakan. Semoga ke depannya bisa terus meningkat peringkatnya dan semakin produktif dalam menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Amin. []


____________________________________

*) Agung Nugroho Catur Saputro adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Pemenang juara 1 tingkat Nasional Lomba Penulisan Buku Pelajaran Kimia SMA/MA di Kementerian Agama RI (2007). Penulis buku non fiksi yang tersertifikasi BNSP yang telah menulis 121 judul buku (tunggal dan kolaborasi) dan memiliki 46 sertifikat hak cipta dari Kemenkumham RI.

Kamis, 06 Februari 2025

GAGAL MENJADI LAKI-LAKI

 


GAGAL MENJADI LAKI-LAKI 

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro 



Beberapa waktu lalu penulis membaca sebuah postingan di sebuah grup. Isi postingan secara umum tentang keluhan  menderitanya dilahirkan sebagai laki-laki yang selalu dimarahi. Ketika kecil dimarahi orang tua, ketika sekolah dimarahi guru, ketika ngaji dimarahi kyai, ketika dewasa dan bekerja dimarahi bos, ketika menikah dimarahi istri, dan ketika meninggal dimarahi malaikat. 


Membaca isi postingan tersebut, penulis kurang tahu apa motifnya, apakah postingan tersebut hanya sebatas candaan atau malah mungkin wujud keluhan sang pemosting. Apakah postingan tersebut sebagai bentuk keluh kesah dan protes dia ke Tuhan yang telah menciptakan dia terlahir sebagai laki-laki yang seumur hidup harus menderita? 


Tuhan menciptakan setiap manusia baik sebagai laki-laki maupun sebagai perempuan pastilah memiliki tujuan. Derajat  laki-laki maupun perempuan sama di hadapan Tuhan. Penciptaan laki-laki maupun perempuan juga dibekali dengan sifat dan kemampuan yang mendukung ketercapaian tujuan penciptaan tersebut. 


Laki-laki dilahirkan dengan fitrah memiliki sifat bertanggung jawab, melindungi dan mengayomi karena ia diciptakan untuk menjadi pemimpin bagi keluarganya. Laki-laki ketika sudah dewasa dan berkeluarga akan menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya. 


Keberhasilan peran laki-laki sebagai seorang pemimpin dapat dilihat dari indikator bagaimana kondisi keluarganya. Jika istri dan anak-anaknya hidup dengan damai, tenteram, bahagia, dan sejahtera atau berkecukupan, maka itu menunjukkan bahwa ia telah sukses menjadi pemimpin bagi keluarganya. 


Dan sebaliknya jika istri dan anak-anaknya hidupnya tidak bahagia, kekurangan dan menderita, maka berarti ia gagal menjalankan fungsi kepemimpinannya. Laki-laki adalah pemimpin keluarga, maka ia harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjamin keluarganya hidup berkecukupan, sejahtera dan bahagia. 


Harus ditanamkan di pikiran setiap laki-laki bahwa ketika ia berniat akan meminang atau menikahi seorang perempuan, maka itu bermakna ia akan mengambil alih tanggung jawab orang tuanya. Maka ia harus menjamin bahwa perempuan yang akan dinikahinya nanti hidupnya akan menjadi lebih baik (lebih sejahtera, lebih bahagia), minimal sama seperti ketika dalam tanggung jawab orang tuanya.


Ironis sekali jika ada seorang laki-laki yang mau menikahi perempuan tapi niatnya mau diajak hidup susah bersama. Kalau ada laki-laki seperti itu, berarti sejak awal dia telah gagal menjadi laki-laki. Ia telah gagal menjadi sosok pemimpin bagi keluarganya. Harusnya dia malu menjadi seorang laki-laki jika niatnya menikahi perempuan adalah mencari teman hidup susah. Laki-laki sejati adalah ketika menikahi perempuan karena ingin membahagiakannya dan mencukupi kebutuhan hidupnya menjadi lebih baik dibandingkan ketika sebelum dinikahi. 


Bagaimana kalau  kehidupan laki-laki tersebut ternyata belum sebaik kehidupan keluarga calon istrinya, sedangkan ia sangat mencintai calon istrinya tersebut? Maka ia harus berusaha dulu untuk memantaskan dirinya agar setara atau memiliki keyakinan kuat bahwa ia pasti mampu memberikan kehidupan yang setara atau lebih baik untuk calon istrinya. Keyakinan tersebut tidak sekadar rencana di pikiran, tetapi dibuktikan dengan perencanaan yang matang dan langkah kongkret untuk mewujudkannya. 


Oleh karena itu, sebelum seorang laki-laki berani atau berniat menikahi seorang perempuan, ia  harus mengukur diri sendiri terlebih dahulu apakah ia sudah mampu dan pantas mengambil alih tanggung jawab orang tua calon istrinya tersebut atau belum. Harus dipastikan bahwa dirinya akan mampu mensejahterakan dan membahagiakan perempuan yang akan dinikahinya. 


Demikianlah yang dulu penulis lakukan. Penulis baru berani melamar dan menikahi perempuan muslimah yang sekarang menjadi istri penulis setelah penulis memiliki pekerjaan tetap sebagai dosen PNS. Walaupun gaji dosen baru waktu itu masih tergolong kecil, terapi penulis berpikir yang penting sudah memiliki penghasilan tetap dan seiring waktu pasti akan meningkat penghasilan penulis. Dengan keyakinan tersebut, akhirnya penulis memutuskan untuk berani menikah. 


Seorang perempuan sebelum menikah, hidupnya menjadi tanggung jawab orang tuanya, khususnya ayahnya. Tetapi ketika ia sudah menikah, maka tanggung jawab orang tuanya (ayahnya) diambil alih oleh suaminya. Jadi laki-laki yang menikahi perempuan memiliki tanggung jawab untuk memberikan ke istrinya kehidupan yang layak, berkecukupan, sejahtera, dan membahagiakan. []


Gumpang Baru, 07 Februari 2025


Rabu, 29 Januari 2025

KEUNTUNGAN MENULIS BUKU

 


KEUNTUNGAN MENULIS BUKU

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Buku merupakan salah satu media untuk mendiseminasikan ide, gagasan, pemikiran dan menyebarkan ilmu pengetahuan ke masyarakat. Buku menjadi media yang efektif untuk menyebarkan informasi karena masyarakat sudah sangat familier dengan buku. Ada banyak jenis buku, tergantung jenis buku yang mana yang ingin digunakan penulis untuk membagikan pengetahuan, ide, gagasan dan pemikirannya ke publik.

            Dalam dunia pendidikan, peran buku pelajaran menjadi sangat urgen. Buku pelajaran menjadi panduan utama bagi peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran. Buku pelajaran juga bisa menjadi alat bantu guru untuk mendorong peserta didik lebih mendalami materi pelajaran yang disampaikan secara mandiri (self learning). Tanpa keberadaan buku pelajaran, maka proses pembelajaran tidak akan berjalan maksimal dan tujuan pembelajaran juga akan lebih sulit tercapai. Walaupun ada sumber melimpah di internet, tetapi materi pelajaran yang disajikan dalam buku pelajaran lebih sistematis, terstruktur, dan mendukung aktivitas belajar peserta didik.

            Sejak kecil saya menaruh ketertarikan untuk menjadi penulis buku. Setiap kali melihat buku yang halamannya tebal berisi ratusan hingga ribuan halaman, muncul rasa kagum dan takjub di hati saya, betapa hebatnya sang penulis buku tersebut. Saya penasaran bagaimana caranya sang penulis buku tersebut mampu menulis sekian banyak halaman. Saya sangat takjub betapa tinggi dan mendalam ilmu yang dimiliki sang penulis buku sehingga mampu menuangkan pengetahuan dan pemikirannya ke dalam halaman-halaman buku yang jumlahnya sangat banyak.

            Saya ingin sekali bisa menulis buku seperti para penulis buku yang hebat-hebat tersebut. Saya selalu merasa kagum dengan kehebatan para penulis buku. Saya ingin bisa seperti mereka yang mampu menulis berates-ratus hingga beribu-ribu halaman. Saya sangat mengidolakan para penulis yang hebat-hebat tersebut. Bagi saya, penulis buku itu sangat keren, hebat, dan pastinya orang pintar. Karena kalau bukan orang pintar atau berilmu tinggi, bagaimana mungkin mereka mampu menulis buku dengan jumlah halaman yang sangat banyak. Entah sampai kapan keinginan saya untuk menjadi seorang penulis buku dapat terwujud.

            Hingga saya lulus sarjana S1, keinginan untuk bisa menulis buku masih hanya sebatas angan-angan saja. Saya belum tahu ilmunya bagaimana cara menulis sebuah buku. Selama menempuh pendidikan S1 saya belum pernah ikut kursus atau pelatihan menulis buku. Saya baru pernah mengikuti pelatihan menulis karya tulis ilmiah dan memenangkan beberapa kejuaraan lomba penulisan karya tulis ilmiah. Bekal ilmu dari mengikuti pelatihan menulis karya tulis ilmiah dan pengalaman menjadi juara lomba karya tulis ilmiah belum mampu menjadikan saya bisa menulis buku.

            Ketika bekerja sebagai guru Kimia SMA setelah lulus sarjana S1, saya pernah mendapatkan undangan dari sebuah penerbit buku untuk menulis buku pelajaran Kimia SMA. Waktu itu saya menerima undangan menulis buku pelajaran Kimia SMA dari penerbit tersebut. Dengan berbekal pengalaman menulis karya tulis ilmiah, saya mencoba menulis buku pelajaran Kimia SMA kelas X. Setelah beberapa waktu berlalu, ternyata saya belum mampu menghasilkan satu bab pun.

            Saya benar-benar mengalami kesulitan dan kebuntuan ide untuk menyelesaikan penulisan buku pelajaran Kimia SMA kelas X. Akhirnya saya menyatakan menyerah dan tidak melanjutkan proses penulisan buku pelajaran Kimia SMA. Meskipun undangan penulisan buku pelajaran tersebut merupakan kesempatan langka dan berharga sekali karena ada jaminan kepastian buku akan diterbitkan oleh penerbit, tetapi saya harus menerima kenyataan pahit bahwa saya belum mampu menulis buku. Demikian pengalaman pertama saya mencoba menulis buku dan berakhir dengan sebuah kegagalan.

            Kesempatan menulis buku kedua datang berupa penawaran untuk menulis buku pelajaran Kimia SMA tetapi dalam bentuk buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Mendapatkan tawaran tersebut, saya menyanggupinya dan berusaha sekuat tenaga menyelesaikan naskah buku LKSnya. Setelah berjuang dengan sekuat tenaga dan bersungguh-sungguh, akhirnya saya mampu menyelesaikan satu naskah buku LKS Kimia SMA dengan baik. Pengalaman pertama menulis buku LKS Kimia SMA ini akhirnya menjadi bekal saya untuk menyelesaikan projek-projek penulisan buku pelajaran berikutnya. Master dokumen buku LKS Kimia SMA yang saya buat tersebut juga kelak akan saya pergunakan untuk bahan menulis buku pelajaran Kimia SMA pada ajang lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI.

            Setelah menjadi dosen PNS di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, saya bersama-sama dengan kolega dosen di Program Studi Pendidikan Kimia menulis buku pelajaran Kimia SMA. Buku pelajaran Kimia SMA yang kami hasilkan tersebut akhirnya dibeli hak ciptanya  oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional RI dan statusnya menjadi BSE (Buku Sekolah Elektronik) yang dapat diunduh dan dicetak oleh siapapun dan bahkan bebas diperjual belikan dengan mengikuti HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah. Royalti bagi hasil dari pembelian hak cipta buku tersebut kemudian saya pergunakan untuk membelikan motor baru untuk istri tercinta.

            Pengalaman menulis buku pelajaran Kimia SMA/MA berikutnya adalah ketika saya dan teman Studi Pascasarjana S2 mengikuti lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI. Saya mengerjakan projek penulisan buku pelajaran Kimia SMA/MA untuk kepentingan lomba tersebut saat sedang menempuh pendidikan studi lanjut Pascasarjana Kimia di Program Studi S2 Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Alhamdulillah buku yang kami tulis mendapatkan apresiasi dan penghargaan sebagai juara 1 Nasional. Dari memenangkan lomba penulisan buku pelajaran Kimia SMA/MA tersebut, saya mendapatkan hadiah uang yang jumlahnya cukup besar. Uang hadiah memenangkan lomba penulisan buku pelajaran MIPA tersebut kemudian saya pergunakan untuk membeli sebuah rumah yang kami tempati hingga sekarang ini.

            Setelah memenangkan lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI tersebut, kami mendapat undangan dari panitia lomba untuk membahas rencana penerbitan buku-buku pemenang lomba. Dikarenakan sejak awal di pengumuman lomba dinyatakan bahwa hak cipta buku pemenang lomba ada pada penulis, maka ketika buku kami diterbitkan oleh Kementerian Agama RI melalui proyek pengadaan buku pelajaran MIPA untuk MA seluruh Indonesia, maka kami selaku penulis buku berhak atas royalty dari biaya pengadaan buku tersebut. Alhamdulillah dari penerbitan buku tersebut, saya mendapatkan royalty yang cukup besar dan kemudian saya pergunakan untuk biaya merenovasi rumah yaitu menambah luas bangunan rumah.

            Setelah lulus studi lanjut Pascasarjana S2, saya mengikuti lomba penulisan buku pengayaan yang diselenggarakan oleh Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional RI. Walaupun tidak memperoleh juara, tetapi saya mendapatkan bantuan sosial berupa uang beberapa juta rupiah untuk memperbaiki kualitas buku dan biaya penerbitan buku. Buku tersebut di kemudian hari saya terbitkan di sebuah penerbit buku di kota Malang.

            Di kampus saya, kemudian ada penawaran pemberian insentif penulisan buku ajar untuk mendukung perkuliahan. Mendengar informasi tersebut, saya langsung tertarik mengikutinya. Alhamdulillah akhirnya saya dapat menyelesaikan satu naskah buku ajar untuk mata kuliah yang saya ajar dan mendapatkan insentif uang beberapa juta rupiah. Di kemudian hari, buku ajar tersebut saya terbitkan di penerbit buku di kota Yogyakarta. Hingga saat ini, buku ajar saya tersebut masih dicetak dan diperjualbelikan. Dan setiap tahun saya masih mendapatkan royalty dari hasil penjualan buku ajar kimia yang saya tulis tersebut.

            Sejak pengalaman-pengalaman menyenangkan dalam menulis buku tersebut, saya semakin semangat dalam menulis buku. Saya semakin produktif menulis dan menerbitkan buku setiap tahunnya. Selain menulis buku tunggal, saya juga banyak menulis buku-buku kolaborasi bersama kolega penulis maupun dosen-dosen di seluruh Indonesia. Hingga artikel ini ditulis, saya tercatat telah menulis dan menerbitkan buku sebanyak 121 judul buku, baik buku tunggal maupun buku kolaborasi. Selain itu saya juga telah memiliki sertifikat hak cipta buku dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebanyak 46 buah. Untuk mendukung kompetensi saya sebagai penulis buku secara forma, saya telah memiliki sertifikat kompetensi sebagai penulis buku non fiksi dari BNSP [1].

            Demikian cerita keuntungan-keuntungan yang saya peroleh setelah menjalani aktivitas menulis buku. Saya merasa sangat bersyukur sekali karena dari aktivitas menulis yang semula hanya sebuah hobi atau kesenangan belaka akhirnya bisa menjadi sumber pendapatan alternatif selain penghasilan rutin selaku dosen PNS. Selain mendapatkan keuntungan material berupa keuntungan finansial, setelah menekuni aktivitas menulis buku saya juga mendapatkan keuntungan immaterial yaitu berupa kepuasan dan kebanggaan serta kebahagiaan karena cita-cita dan keinginan saya terdahulu untuk mampu menulis buku akhirnya terwujud. Dari aktif menulis buku tersebut, akhirnya saya juga bisa mengenal banyak penulis hebat lain sehingga bermanfaat memotivasi spirit menulis saya.

Sebagai seorang akademisi yang bekerja di perguruan tinggi, aktivitas menulis buku yang saya jalani sangat mendukung profesi sebagai dosen. Berkat ketekunan saya dalam menulis buku, baik buku tunggal maupun buku-buku kolaborasi dengan para kolega dosen dari berbagai perguruan tinggi, profil Google Scholar saya memiliki jumlah sitasi dan h-indeks yang relative tinggi. Hingga saat artikel ini ditulis, tercatat akun Google Scholar saya memiliki jumlah kutipan: 4.086, indeks-h: 36, dan indeks-i10: 69 [2].

Dari ketekunan menulis buku juga saya pernah dua kali mendapatkan penghargaan Rektor Universitas Sebelas Maret sebagai “Inovasi dan P2M Award” Peringkat 2 dan 3 Kategori Lektor Bidang Sainstek pada tahun 2022 dan 2023. Selain itu, berkat aktif menulis buku nama saya juga masuk dalam daftar Indonesia Top 10.000 Scientists yang dikeluarkan oleh lembaga pengindeks dari USA yakni AD Scientific Index. Awal tahun 2025 ini, di daftar World Scientist and University Ranking 2025 yang dirilis oleh AD Scientific Index, saya menduduki posisi peringkat 1 di bidang Chemical Sciences dan Natural Sciences tingkat Universitas. Di tingkat Nasional, saya menduduki peringkat 8 bidang Chemical Sciences dan peringkat 40 bidang Natural Sciences [3]. []

 

 

Surakarta, 30 Januari 2025

 

Tautan pendukung artikel:

[1]

https://sharing-literasi.blogspot.com/2024/11/profil-penulis-agung-nugroho-catur.html

[2]

https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=SVzbvn4AAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate&gmla=AGd7smHKVMe22xVNZoCcONyKS1fXsYfxhKHxwLwJU5klwA1zlbp2j5BMOLuFk6oBXWPB-1foglnV6txbHhQDWmVur_kamyNpwJBiNWmbPA6tXtU6OrtV4QRaSg&sciund=6561976900141841353

[3]

https://www.adscientificindex.com/scientist/agung-nugroho-catur-saputro/301914

 

Sabtu, 18 Januari 2025

PAHALA DAN SELF-IMPROVEMENT



 PAHALA DAN SELF-IMPROVEMENT

Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro




Dalam ajaran Islam banyak ditemukan dorongan untuk melakukan perbuatan baik. Balasan perbuatan baik dijanjikan balasan berupa "pahala" dan surga. Allah Swt lebih suka memberi pahala daripada memberi dosa. Allah Swt suka melipatgandakan pahala suatu perbuatan kebaikan, tetapi tidak demikian dengan perbuatan keburukan.

Dalam Islam banyak dijumpai keterangan tentang keutamaan suatu perbuatan dibandingkan perbuatan lain, misalnya hadits tentang "Tangan di atas (memberi) "lebih baik" daripada tangan di bawah (meminta-minta)". Hadits ini memberikan dorongan kepada umat Islam agar suka memberi (membantu orang lain), karena memberi itu perbuatan yang lebih mulia dibandingkan meminta-minta.

Tetapi hadits di atas jangan kemudian dimaknai bahwa meminta-minta itu hukumnya haram dan perbuatan yang dibenci Allah Swt dan pantas untuk dihina. Tidak seperti itu dalam memaknai isi hadits tersebut. Islam itu agama yang menentramkan, agama yang mengutamakan kemuliaan, tidak pernah menyuruh umatnya untuk mengejek dan menghina umat lain.

Dalam Islam, seseorang tidak diharamkan untuk meminta "sedekah" pada orang yang kaya kalau dia termasuk kategori fakir dan miskin, tetapi tetap pada batas kewajaran dan cara yang baik. Mengapa meminta-minta sedekah tidak diharamkan? Karena pada harta orang kaya terkandung sebagian hak fakir miskin yang harus diberikan, dan justru itu menjadi kewajiban bagi orang kaya untuk menunaikannya.

Pada kasus di atas, jika seseorang yang fakir miskin tersebut tidak mau mengambil haknya dengan meminta sedekah dan "lebih suka" bekerja, maka itu lebih utama dan lebih mulia serta lebih disukai Allah Swt. Hal ini seiring dengan hadits lain yang menyatakan keutamaan bekerja, "Sedekah yang paling baik adalah yang berasal dari hasil tangan sendiri (bekerja)".

Dalam redaksional lain, terkadang Allah Swt menggunakan kata " melipatgandakan pahala" untuk mendorong umat Islam berbuat baik, misalnya "Setiap harta yang disedekahkan akan dibalas dengan kelipatan 700 kali bahkan bisa lebih kalau Allah Swt berkehendak. Contoh lain adalah "Puasa Ramadhan yang dilanjutkan puasa enam hari di bulan Syawal pahalanya seperti puasa satu tahun penuh".

Dari beberapa hadits tersebut di atas, tampak sekali bahwa Allah Swt tidak menggunakan "ukuran kuantitatif" dalam membalas perbuatan baik, tetapi Allah Swt selalu menggunakan "ukuran kualitatif". Allah Swt tidak pernah membalas suatu perbuatan baik karena perbuatan itu sendiri dengan mengatakan perbuatan itu "pahalanya sekian" (ukuran kuantitatif), tetapi selalu membandingkan dengan perbuatan lain (ukuran kualitatif). Apa makna tersirat dari ajaran-ajaran Islam tersebut?

Ajaran-ajaran dalam Islam tersebut mengisyaratkan bahwa setiap umat Islam itu harus selalu melakukan perbuatan yang "lebih baik", setiap umat Islam harus mengerjakan pekerjaannya maupun kewajibannya dengan lebih baik. Atau dengan redaksional lain, Islam sangat menjunjung tinggi aktivitas "perbaikan diri" dan "peningkatan kualitas diri" (self-improvement).

Islam tidak menganjurkan umatnya untuk cepat berpuas diri dengan capaian prestasinya. Islam tidak menganjurkan umatnya "merasa" sudah lebih baik dibandingkan umat lain yang bisa mengakibatkan sifat sombong dan takabur. Justru Islam sangat peduli dengan sikap "ahsan" atau "profesional" dalam setiap aktivitas atau pekerjaan. Ya, sikap PROFESIONAL adalah ciri khas kinerja umat Islam yang sangat disukai Allah Swt. Bagaimana kenyataan di kehidupan sehari-hari? Bagaimana kondisi kinerja umat Islam secara umum? Mari kita renungkan bersama. WaAllahu a'lam. []


*) Staf Pengajar Kimia di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS)

Postingan Populer