ANTARA KOMITMEN, LOYALITAS, DAN HARAPAN KEBAIKAN:
Catatan Kopdar 9 SPK di Pondok Pesantren Al-Islah
dan Darul Istiqomah Bondowoso
Oleh:
Agung Nugroho
Catur Saputro
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu
memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah
(nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku
sangat berat (QS. Ibrahim : 7).
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Komitmen
dan konsistensi merupakan faktor penting yang harus dimiliki seorang calon
penulis. Komitmen untuk selalu menulis tanpa mengenal kondisi memanglah tidak
mudah. Banyak orang yang ingin menjadi penulis tapi berakhir hanya sekadar
keinginan karena mereka tidak segera mulai menulis. Banyak orang mengikuti berbagai seminar,
pelatihan, dan workshop tentang menulis tapi tidak juga menghasilkan tulisan. Menulis
itu tidak hanya mengandalkan kemampuan tapi juga kemauan. Mampu menulis tapi
tidak mau menulis maka tidak akan pernah menghasilkan tulisan.
Selain
kemampuan dan kemauan untuk menulis, ada faktor lain lagi yang dapat mendukung
semangat menulis yaitu bergaul dan berinteraksi dengan para penulis. Bergaul
dengan para penulis akan dapat meningkatkan kemampuan menulis dan
mempertahankan semangat menulis. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang
penulis untuk bergabung dalam sebuah komunitas menulis. Salah satu komunitas
menulis yang telah membuktikan kiprah dan eksistensinya serta layak untuk diikuti
adalah Sahabat Pena Kita (SPK).
Sahabat
Pena Kita (SPK) berdiri pada 24 Maret 2018 dan sejak 23 Juli 2019 SPK telah
berbadan hukum dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor:
AHU-001097.AH.01.04.Tahun 2019, tentang pengesahan pendirian badan hukum Yayasan
Sahabat Pena Kita. Sahabat Pena Kita (SPK) juga telah memiliki unit penerbitan
buku sendiri dan bisa mengusulkan ISBN ke perpusnas. Penerbit Sahabat Pena Kita
telah menerbitkan puluhan buku karya anggota SPK, baik buku-buku antologi
maupun buku solo. Salah satu kegiatan rutin grup Sahabat Pena Kita (SPK) adalah
mengadakan Kopdar (kopi darat) karena grup SPK berbasis grup WhatsApp (GWA)
sehingga secara periodik perlu mengadakan pertemuan secara langsung. Grup
Sahabat Pena Kita (SPK) mengadakan acara Kopdar rutin setiap 6 bulan sekali
yang selalu disertai acara seminar literasi.
Sahabat
Pena Kita (SPK) telah mengadakan acara Kopdar sebanyak 8 kali, artinya usia
komunitas menulis Sahabat Pena Kita (SPK) telah memasuki tahun ke-4. Pada bulan
Agustus 2022 ini grup Sahabat Pena Kita (SPK) akan mengadakan acara Kopdar ke-9
yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Islah Bondowoso. Pada acara Kopdar
9 SPK ini juga dilaksanakan acara Seminar Literasi Nasional yang mengusung tema
“Masa Depan Perbukuan di Indonesia”. Sebagai narasumber seminar literasi kali
ini adalah Prof. Dr. Ngainun Naim, Penulis, Ketua LP2M dan Guru Besar UIN
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang juga merupakan Dewan Pembina Grup SPK,
dan narasumber kedua adalah Muhammad Hairul, S.Pd.,M.Pd., Instruktur Nasional
Literasi Baca-Tulis Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Sebelum kedua
narasumber menyampaikan paparan materinya, seminar diawali dengan penyampaian sambutan
oleh Dr. M. Arfan Mu’ammar, M.Pd.I. selaku Ketua SPK dan penyampaian Welcoming Speech oleh Abi KH. Thoha
Yusuf Zakariya, Lc selaku Pimpinan dan Pengasuh Ponpes Al-Islah Bondowoso.
Di
awal diinformasikannya acara Kopdar 9 SPK yang akan dilaksanakan di Pondok
Pesantren Al-Islah Bondowoso, saya sempat agak ragu-ragu akan ikut atau tidak.
Selain pertimbangan faktor kesehatan karena sebelumnya beberapa kali kesehatan
saya sempat ngedrop, ada juga faktor lain yang tidak kalah penting yaitu
masalah biaya perjalanan. Saya menyadari bahwa untuk mendatangi acara kopdar 9
SPK di Bondowoso memerlukan biaya yang tidak sedikit, baik menggunakan
transportasi umum maupun menggunakan mobil pribadi. Untuk mengantisipasi faktor
kesehatan, saya berusaha menjaga stamina tubuh agar tetap sehat dan semakin
sehat dengan menjaga pola makan, pola istirahat dan olah raga. Sedangkan untuk
faktor biaya bagi saya saat itu cukup mengganggu pikiran karena kondisi
keuangan keluarga saya dalam posisi harus berhemat karena belum lama ada
pengeluaran lumayan besar untuk biaya renovasi rumah dan membayar biaya SPP studi
S3 saya sehingga cukup menguras saldo tabungan. Oleh karena itu saya sempat
ragu-ragu mau berangkat kopdar atau tidak. Cukup lama saya mengalami
kebingungan dan kebimbangan untuk memutuskan ikut kopdar atau tidak.
Akhirnya
dengan beberapa pertimbangan, antara lain bahwa saya harus menjaga komitmen dan
loyalitas saya selaku anggota SPK sebagaimana kesanggupan saya dahulu ketika
awal mendaftar menjadi anggota SPK bahwa akan mengikuti acara Kopdar SPK yang
diadakan setiap 6 bulan sekali. Saya menyadari bahwa melalui komunitas menulis SPK
inilah saya bisa mengenal teman-teman penulis dan berdampak positif terhadap
semangat berliterasi saya dengan menjadikannya saya lebih produktif dalam menulis
dan menghasilkan karya-karya buku. Sampai saat ini tercatat saya telah menulis
buku lebih dari 80 judul, baik buku solo maupun buku antologi/kolaborasi.
Memang dari sekian banyak buku yang telah saya tulis, mayoritas berupa buku
karya bersama (antologi/kolaborasi). Selain itu, saya juga telah memiliki 28
sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia yang semuanya berupa Hak Cipta Buku. Selain pertimbangan komitmen dan
loyalitas, karena acara kopdar 9 SPK ini dilaksanakan di Pondok Pesantren, sebuah
tempat yang insyaAllah penuh rahmat dan berkah Allah Swt, saya meyakini bahwa pasti
akan ada hikmah kebaikan dari mengikuti acara kopdar tersebut. Berdasarkan dua
pertimbangan tersebut, akhirnya saya pun dengan tekat bulat memutuskan untuk
berangkat ikut acara kopdar 9 SPK di Bondowoso. Setelah mencari informasi
tentang perjalanan ke Bondowoso, saya memutuskan untuk menggunakan mobil
pribadi dengan mengajak seorang driver. Saya memilih menggunakan mobil pribadi
walaupun biaya yang harus saya keluarkan lebih besar dibandingkan dengan
transportasi umum, karena dengan membawa kendaraan sendiri perjalanan lebih
fleksibel waktunya. Untuk melakukan perjalanan ke Bondowoso ini saya memang
harus menyiapkan biaya yang tidak sedikit meliputi biaya membeli bensin
(pertamax), biaya isi saldo e-toll, dan biaya jasa driver selama dua hari. Beberapa
hari sebelum keberangkatan, saya juga mengeluarkan biaya untuk service mobil ke
bengkel karena akan digunakan untuk menempuh perjalanan jauh maka kondisi mobil
harus prima.
Semula
saya akan mengajak keluarga untuk ikut acara kopdar ke Bondowoso sebagaimana saat
acara kopdar 3 SPK di UNNES Semarang, tetapi karena pertimbangan anak-anak pada
hari Senin masuk sekolah sehingga dikawatirkan kecapekan, maka diputuskanlah
saya berangkat sendiri bersama driver. Semula saya berencana berangkat Jumat siang
agar sampai ke Bondowoso sore hari, tetapi ternyata ada undangan rapat mendadak
di kampus sehingga jadwal keberangkatan saya geser ke pukul 16.00 wib dengan
perkiraan sampai Bondowoso sekitar pukul 20.00an. Ternyata rapat di kampus berlangsung
sampai sore dan baru selesai pada pukul 16.30 wib. Maka selesai rapat saya
langsung pulang dan sampai rumah menjelang maghrib. Karena sudah akan memasuki
waktu sholat Maghrib, maka saya memutuskan berangkat ke Bondowoso setelah
sholat Maghrib. Maka pada pukul 18.30 wib setelah sholat Maghrib dan makan
malam, saya bersama seorang driver yang merupakan teman masa kecil yang sering
mendampingi saya ketika acara ke luar kota berangkat ke Bondowoso.
Pada
pukul 03.30 wib dini hari saya sampai di pintu gerbang Pondok Pesantren Al-Islah
Bondowoso. Segera saya menemui penjaga pintu gerbang Ponpes dan mengutarakan
maksud kedatangan saya. Ternyata dua penjaga pintu gerbang (perkiraan saya
mereka adalah siswa/santri ponpes) tidak mengetahui tentang acara SPK. Perkiraan
saya mungkin terjadi sedikit miskomunikasi antara panitia kopdar dengan penjaga
pintu gerbang ponpes. Saya pun segera mencoba menelpon ustad Febry Suprapto
yang menjadi tuan rumah acara kopdar dan juga pengajar Ponpes, tetapi beberapa
kali menelepon tidak diangkat, mungkin beliau masih terlelap tidur. Saya pun
kemudian menulis pesan chat WA ke
beliau. Kemudian saya mencoba menelepon bapak Dr. Muhammad Arfan (ketua SPK)
dan Prof. Ngainun Naim yang sudah sampai lebih dahulu, tetapi juga sama telepon
tidak diangkat. Akhirnya saya memutuskan menunggu di dalam mobil sampai pagi
karena kami tidak diperbolehkan memasuki area ponpes. Kurang lebih 30 menit
kemudian, ada suara telepon masuk yang ternyata dari ustad Febry Suprapto.
Setelah saya angkat teleponnya, beliau meminta memberikan telepon ke penjaga
pintu gerbang. Setelah ustad Febry berbicara dengan penjaga pintu gerbang,
barulah saya dipersilakan masuk ke Ponpes. Akhirnya menjelang azan Shubuh
berkumandang, saya bisa bergabung dengan Prof. Ngainun Naim, pak Dr. Arfan dan
pak Emcho. Kami ngobrol sebentar sebelum sholat Shubuh dan melanjutkan sisa
waktu untuk tidur kembali karena badan masih capek dan kurang istirahat.
Pagi
hari sebelum acara Seminar Literasi, kami rombongan anggota SPK dijamu makan
pagi di ruang makan. Menu makan paginya sangat lezat, khususnya menu lalapan
terong goreng dan rebusan sayur jepan dengan sambalnya yang langsung menarik
perhatian saya. Saya memang menyukai menu lalapan terong goreng dan rebusan sayur
Jepan dengan sambal. Setelah selesai makan pagi, kami diajak silaturahmi ke
kediaman Abi KH. Thoha Yusuf Zakariya, Lc selaku Pimpinan Ponpes Al-Islah
Bondowoso. Setelah acara silaturahmi selesai, barulah kami mengikuti acara
seminar literasi.
Siang
hari setelah selesai acara seminar literasi, kami menuju ke Pondok Pesantren
Darul Istiqomah (Daris) Bondowoso yang diasuh oleh KH. Masruri Abd. Muhit, Lc
yang juga anggota grup SPK. Di pondok Daris inilah kami mengadakan acara Kopdar
9 SPK yang agendanya adalah mengadakan pemilihan ketua SPK periode 2022-2024. Dalam
acara pemilu raya grup SPK ini, saya terpilih sebagai Ketua SPK periode
2022-2024. Sebagai anggota SPK yang menjunjung tinggi komitmen dan loyalitas
pada organisasi, saya menerima amanah menjadi Ketua SPK untuk masa jabatan
2022-2024. Saya menyadari bahwa keberlanjutan jalannya organisasi bergantung
pada kesuksesan proses regenerasi kepemimpinan di tubuh organisasi tersebut.
Oleh karena itu, demi keberlanjutan dan kemajuan grup SPK saya bersedia
meneruskan tongkat kepemimpinan SPK untuk periode 2022-2024. Dengan membaca
bismillah, semoga SPK tetap eksis dan semakin maju. Amin.
Malam
hari setelah sholat Maghrib, seluruh anggota SPK yang hadir di acara Kopdar 9
ini dijamu jamuan makan malam yang sangat lezat oleh KH. Masruri. Kami
berbincang-bincang santai dengan Kyai Masruri tentang sejarah pendirian Ponpes
Daris. Banyak hikmah dan pelajaran berharga yang kami dapatkan dari
mendengarkan kisah perjuangan beliua merintis Ponpes Daris dari awalnya hanya
berupa bangunan anyaman bamboo (gedek) hingga memiliki bangunan megah seperti
sekarang ini. Sekitar pukul 20.00an seluruh anggota SPK peserta Kopdar 9
berpamitan untuk pulang kembali ke kota masing-masing. Oh ya, ketika mengikuti
acara kopdar di Ponpes Daris, saya sempat meraskan sakit kepala yang cukup
parah dan batuk flu saya kembali kambuh. Alhamdulillah berkat minum obat sakit
kepala yang telah saya siapkan sejak dari rumah, sakit kepala saya segera
membaik tetapi untuk batuk dan flu masih cukup parah. Selama perjalanan pulang
ke Solo saya batuk terus-menerus dan badan terasa sedikit demam. Akhrnya saya sampai
rumah pukul 03.30 wib, dan langsung melanjutkan istirahat.
Minggu
pagi ketika bangun tidur, badan saya terasa sangat tidak enak. Badan saya
terasa lemas tidak bertenaga, kepala sangat pusing, perut diare, dan batuk
pilek semakin parah. Akhirnya seharian saya kembali tertidur pulas sampai siang
hari karena di samping badan tidak sehat juga kurang tidur sejak keberangkatan
ke Bondowoso dan pulang kembali ke Solo. Sampai hari ke-3 kondisi badan saya
belum juga sehat, badan masih ngedrop. Hari ke-4 alhamdulillah badan sudah
lumayan sehat dan saya pergunakan untuk berangkat ke Yogyakarta karena ada
janji konsultasi dengan dosen pembimbing disertasi. Karena kondisi tubuh belum sehat
benar, maka saya meminta tolong tetangga yang biasa membantu bersih-bersih di rumah
untuk menemani saya ke Jogya menjadi driver.
Sebagaimana
saya singgung di depan bahwa di awal akan keberangkatan ke acara kopdar 9 SPK
di Ponpes Al-Islah Bondowoso, saya sempat bimbang terkait kondisi finansial
keluarga yang sedang menipis. Tetapi saya berkeyakinan bahwa pasti ada kebaikan
dari menghadiri acara kopdar di ponpes Al-Islah Bondowoso tersebut. Dan
ternyata Allah Swt menunjukkan bukti kemahabesarannya. Setelah mengikuti acara
kopdar 9 SPK dari Sabtu, dengan berangkat pada Jumat malam dan kembali sampai
rumah Minggu pagi dini hari dalam kondisi badan yang kurang sehat dan kepala
pusing, tiba-tiba pada hari Senin siang ada notifikasi SMS Banking masuk ke HP
saya berisi informasi ada dana cukup besar masuk ke rekening BNI saya yang
ternyata bantuan studi lanjut yang sudah lama saya ajukan ke Rektor. Alhamdulillah,
saya sangat bersyukur dengan berita datangnya rezeki yang tidak disangka-sangka
tersebut. SMS notifikasi dana masuk ke rekening BNI tersebut seketika membuat
pikiran saya seketika tenang kembali karena kondisi finansial keluarga kembali
normal. InsyaAllah untuk cadangan biaya bayar SPP kuliah S3 semester depan
sudah aman. Mungkin inilah hikmah kebaikan yang diberikan Allah Swt setelah
saya tetap memutuskan mengunjungi pondok pesantren Al-Islah dan Darul Istiqomah
Bondowoso.
Saat
pulang dari perjalanan Bondowoso-Solo, kondisi kesehatan badan saya langsung
ngedrop. Tenyata anak-anak sejak hari Sabtu juga mengalami sakit, baik anak
yang besar maupun yang balita. Maka hari Senin saya memutuskan untuk memintakan
izin kedua anak saya untuk tidak masuk sekolah dan memeriksakan mereka ke
dokter. Jadi kami sekeluarga yang terdiri atas empat orang pergi ke rumah sakit
terdekat untuk memeriksakan kesehatan. Hanya istri saja yang tidak periksa ke
dokter.
Menjelang
akhir bulan Agustus, kembali Allah Swt memberikan saya rezeki dari aktivitas menulis
buku untuk keluarga saya yang akhirnya saya pergunakan untuk membelikan sebuah motor
baru buat istri. Sudah lama istri berangan-angan ingin ganti motor baru. Bahagia
rasanya akhirnya bisa membahagiakan istri dengan mewujudkan mimpinya untuk memiliki
motor baru sesuai model yang diinginkannya.
Motor lama yang dipakai istri sebenarnya dulu adalah motor yang biasa saya
pakai untuk pergi ke kampus. Hanya saja setelah Allah swt menguji saya dengan
sebuah penyakit langka hingga sekarang yang menyebabkan tidak memungkinkan lagi
untuk mengendarai motor, maka akhirnya saya ke kampus naik mobil. Saya selalu
berusaha ber-positive thinking pada
Allah swt bahwa pasti ada hikmah kebaikan di balik setiap ketetapan-Nya.
Dari
peristiwa-peristiwa menakjubkan pasca mengikuti acara Kopdar 9 di Bondowoso tersebut,
saya merenung betapa Allah Swt sangat baik pada saya dan keluarga saya. Kondisi
finansial keluarga saya yang sebelum acara Kopdar sempat membuat pikiran saya agak
kawatir seketika berubah menjadi tenang dengan kejutan rezeki yang tidak
disangka-sangka, dan bahkan ditambah lagi datangnya rezeki lain sehingga
akhirnya bisa untuk membahagikan istri memiliki motor baru. Ya Allah yang Maha
Pemurah dan Maha Pemberi rezeki, terima kasih atas semua nikmat dan rezeki yang
telah Engkau berikan kepada kami. Tiada yang dapat hamba panjatkan kepada
Engkau selain ucapan Alhamdulillah dan ungkapan rasa syukur yang teramat
sangat. Semoga hamba tetap istiqomah menjadi hamba-Mu yang tawadhu’ dan pandai bersyukur. Amin. []
Gumpang Baru, 05
September 2022
BIODATA PENULIS
Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc. (ICT, C.MMF,
C.AIF, C.GMC, C.CEP, C.MIP, C.SRP, C.MP) adalah dosen di Program Studi
Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Menempuh Pendidikan
S1 (S.Pd) di Universitas Sebelas Maret dan Pendidikan S2 (M.Sc.) di Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa
doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY). Selain sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan
penulis yang telah menerbitkan lebih dari 80 judul buku (baik buku solo maupun
buku kolaborasi) dan memiliki 28 sertifikat HKI, Peraih Juara 1 Nasional lomba
penulisan buku pelajaran kimia MA/SMA (2007), Peraih SPK AWARD Peringkat 1
(2021), Peraih INOVASI DAN P2M AWARD LPPM UNS Peringkat 2 (2022), Peraih
INDONESIA TOP 5000 SCIENTISTS (2022), Penulis buku non fiksi tersertifikasi
BNSP (2020), Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, Reviewer jurnal
ilmiah terakreditasi SINTA 2 dan 3, dan Trainer tersertifikasi Indomindmap
Certified Trainer-ICT, Indomindmap
Certified Growth Mindset Coach, Indomindmap Certified Multipe Intelligences
Practitioner, Indomindmap Certified Character Education Practitioner, ThinkBuzan
Certified Applied Innovation Facilitator (UK), ThinkBuzan Certified Speed
Reading Practitioner (UK), ThinkBuzan Certified Memory Practitioner (UK), dan
ThinkBuzan Certified Mind Map Facilitator (UK). Sejak tahun 2019 penulis
bergabung menjadi anggota grup menulis Sahabat Pena Kita (SPK). Penulis dapat
dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email :
anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-tulisan penulis dapat dibaca di akun Facebook
: Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com.