Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Judul artikel ini
terinspirasi dari judul bab buku "Hibah Buku dan Promosi Kepakaran"
dalam buku "Pendidikan Tanpa Rangking" karya Abdul Halim Fathani. Pak
Fathani (begitu saya memanggil beliau) adalah dosen di Universitas Islam Malang
(UNISMA). Selain sebagai dosen, pak Fathani merupakan seorang penulis yang
produktif.
Pak Fathani aktif
menulis buku dan artikel-artikel yang dipublikasikan di berbagai media massa,
baik media cetak maupun media online. Sudah banyak buku yang ditulis dan
diterbitkan oleh beliau. Beberapa judul buku beliau yang telah terbit antara
lain : Al-Quran dalam Fuzzy Clustering, Mathematical Intelligence, Matematika
Praktis, Mukjizat Angka di Dalam Al-Quran, Hitam Putih Pendidikan, dll. Selain
itu, beliau juga seorang editor buku yang aktif, dan juga pengelola jurnal
ilmiah. Saat ini pak Fathani sedang mengemban amanah sebagai Kepala Bagian
Kemahasiswaan UNISMA.
Saya sengaja
menggunakan kata "Sedekah" dibandingkan kata "Hibah" karena
saya lebih suka dengan istilah sedekah dibanding hibah. Di samping itu,
beberapa waktu ini saya melakukan aktivitas "berbagi buku" kepada
beberapa orang yang saya pandang pantas mendapatkan buku saya dengan niat
sedekah ilmu atau lebih konkretnya adalah sedekah buku.
Menurut artikel yang
saya baca di bukunya pak Fathani tersebut, kebiasaan berbagi buku (hibah buku)
ini telah menjadi tradisi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Setiap ada tamu
yang berkunjung ke kampus tersebut, maka selalu diberi oleh-oleh yang dikenal
dengan istilah "oleh-oleh Akademik". Oleh-oleh Akademik tersebut
berupa buku-buku hasil karya para dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang
diterbitkan UIN-Maliki Press. Mengapa perlu menjadikan buku sebagai
"oleh-oleh Akademik"? Salah satu alasan yang mendasarinya adalah
hibah buku tersebut sebagai sarana strategis untuk promosi kepakaran keilmuan
para dosen.
Kalau mendengar kata
sedekah, maka kemungkinan besar yang terbayang/tergambar dalam pikiran kita
adalah uang dan harta. Pengetahuan kita terhadap sesuatu yang hanya sebatas
gambaran dalam ilmu mantik dikenal dengan istilah "Tashawwur".
Sedekah merupakan kata baku dalam bahasa Indonesia. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, sedekah didefinisikan sebagai "Pemberian sesuatu kepada fakir
miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah
sesuai dengan kemampuan pemberi; derma" (kbbi.kemdikbud.go.id).
Kata sedekah masih
jarang dikaitkan dengan ilmu. Umumnya kata sedekah diasosiasikan dengan harta
benda atau uang semata. Padahal inti dari sedekah adalah berbagi manfaat dengan
orang lain yang lebih membutuhkan. Sedekah merupakan salah satu cara alternatif
berbuat kebaikan. Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
orang lain. Lantas, apakah berbagi ilmu melalui buku yang ditulisnya (sedekah
buku) tidak bermanfaat? Apakah sedekah buku bukan kebaikan? Mengapa kita-kaum
terdidik dan berilmu- tidak menyisihkan sebagian waktu dan ilmu kita untuk
diniatkan berbagi manfaat kebaikan?
Beberapa waktu yang
lalu saya mengirimkan ke pak Fathani buku terbaru saya yang berjudul
"Menggagas Pendidikan Berbasis Nilai" (Penerbit Haura Utama, 2020).
Waktu itu beliau tertarik pada buku saya tersebut setelah membaca postingan saya
tentang buku tersebut. Saya pun segera mengirimkan ke beliau dengan niat
sedekah buku.
Beberapa waktu
kemudian, pak Fathani mengabarkan kalau kiriman buku saya sudah sampai dan
beliau menanyakan biayanya. Saya pun menjawab tidak perlu dibayar karena saya
niatkan sedekah buku. Saya juga sampaikan ke beliau, jika berkenan pak Fathani
bisa mengirimkan juga buku karyanya ke saya sehingga kita saling sedekah buku.
Ternyata pak Fathani menyetujui usulan saya tersebut.
Tidak berapa lama
datanglah paket kiriman buku dari pak Fathani ke rumah. Setelah saya buka,
subhanallah...ternyata isinya dua buku karya beliau. Dua buku karya pak Fathani
yang baru saja saya terima tersebut berjudul "Integrasi Ilmu"
(Penerbit Genius Media, 2017) dan "Pendidikan Tanpa Rangking"
(Penerbit UIN-Maliki Press, 2019). Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT dan
berterima kasih kepada pak Fathani atas kebaikan hatinya. Saya mengirimkan satu
buku tapi beliau membalas dengan mengirimkan dua buku karyanya. Satu kebaikan
dibalas dengan dua kebaikan. Semoga kebaikan ini menjadi amal jariyah pak
Fathani. Amin.
Saya tambah kaget lagi
ketika baru saja ada pesan WA dari pak Fathani masuk ke HP saya. Setelah saya
buka ternyata isi pesannya adalah sebuah tautan artikel resensi beliau tentang
buku saya yang dimuat di media online.
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/287133/berpikir-untuk-pendidikan-
Ya Allah...betapa bahagia dan bersyukurnya
saya karena telah dipertemukan dengan orang baik seperti pak Fathani ini. Saya
beruntung bisa mengenal dan berinteraksi dengan pak Fathani. Saya bersyukur
bisa menjalin silaturahmi dengan penulis berbakat dan produktif seperti pak
Fathani ini.
Saya pun merenung, begitu
besarnya dampak positif dari sedekah buku ini. Secara tidak langsung dengan
sedekah buku seorang penulis telah mempromosikan bukunya dan mensosialisasikan
pemikirannya. Dengan bersedekah buku penulis juga akan memperoleh keberkahan
dari terjalinya ikatan silaturahmi. Padahal Rasulullah Saw pernah bersabda
bahwa menjalin silaturahmi dapat memperpanjang umur dan melapangkan rezeki.
Terima kasih pak
Fathani untuk kejutan-kejutan yang membahagiakan ini. Semoga silaturahmi ini
tetap terjalin sampai kapanpun. Dan saya mendoakan semoga semua kebaikan pak
Fathani kepada saya dicatat Allah SWT sebagai kebaikan jariyah yang akan
memberatkan timbangan amal kebaikan pak Fathani besok di Yaumil akhir. Allahumma Aamiin. []
_______________________________
*) Penulis adalah
staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret
(UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran
MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku tersertifikasi BNSP, Penulis
dan pegiat literasi yang telah menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penerbitan
buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar