Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Setiap hari kita disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi (ingat slogan 4 sehat 5 jadi sempurna). Agama Islam mengajarkan umatnya makan makanan yang halalan thoyyiban, dan cukup (tidak berlebihan). Salah satu makanan bergizi yang banyak dikonsumsi masyarakat kita adalah telur ayam karena kandungan proteinnya yang tinggi.
Telur
dihasilkan induk ayam dalam wujud diselubungi lapisan keras yang kita sebut
cangkang/kulit telur. Tahukah kita terbuat dari apakah cangkang telur itu? Dari
manakah asal bahan baku cangkang telur teresbut disuplai? Bagaimana mekanisme
proses pembentukan cangkang telur teresbut? dll. Nah, di sinilah kita akan
menemukan keunikan dan keajaiban dari misteri penciptaan cangkang telur dalam
tubuh ayam. Dan, di sini juga-lah mata kita akan terbelalak melihat begitu
agung dan sempurnanya cara kerja Allah swt dalam menciptakan cangkang telur
ayam.
Komposisi
utama dari cangkang telur adalah kalsit, yaitu bentuk kristalin dari kalsium
karbonat (CaCO3). Bobot rata-rata sebuah cangkang telur sekitar 5
gram dan 40%-nya adalah kalsium. Sebagian besar kalsium dalam cangkang telur
mengendap dalam waktu 16 jam. Ini berarti laju deposisinya sekitar 125 mg/jam
(Chang, 2003). Tahukah kita bahwa tidak
ada seekor ayam-pun yang dapat mengkonsumsi kalsium begitu cepat untuk
memenuhi tuntutan ini? Lantas, bagaimana cara ayam dapat mensuplai kebutuhan kalsiumnya yang begitu besar?
Nah, di sinilah letak
keunikannya dan tampak ke-Mahakuasa-Nya Allah Swt dalam mengatur dan menjamin
kelangsungan hidup makhluk-makhluk-Nya. Ternyata Allah mempunyai sekenario
tersendiri melalui sunnatullah (hukum-hukum alam-Nya) untuk membuat ayam tidak
kekurangan bahan baku kalsium untuk pembentukan cangkang telur. Sebagai
gantinya, kalsium dipasok oleh
massa-massa tulang khusus yang terdapat pada tulang ayam, yang mengumpulkan
cadangan kalsium dalam jumlah besar untuk pembentukan cangkang. Uniknya, ternyata ayam dapat menggunakan 10% dari
jumlah seluruh kalsium dalam tulangnya hanya
untuk membentuk sebutir telur. Coba kita pikirkan bersama keajaiban fenomena alam
ini, jika hanya untuk
membentuk cangkang sebutir telur saja ayam memerlukan 10% keseluruhan kalsium
dalam massa tulangnya, apakah cadangan kalsium di tulangya cukup? Padahal
seekor ayam dapat bertelur lebih dari sebutir bahkan ada yang lebih dari 10
butir. Lantas kalau memang kebutuhan kalsium hanya diambilkan dari tulang,
seharusnya tulang ayam menjadi keropos. Tetapi faktanya bagaimana? TIDAK !!!
Kalau begitu, sekenario cerdas apalagi yang mau ditunjukkan Allah swt kepada
kita?
Ternyata,
sekenario cerdas Allah swt dalam menjaga kelangsungan proses pembentukan
cangkang telur ayam adalah menggunakan prinsip REAKSI KESETIMBANGAN. Bagaimana penjelasannya? Biasanya, bahan baku
cangkang telur yaitu ion kalsium (Ca2+) dan ion karbonat (CO32-)
dipasok oleh darah ke kelenjar cangkang. Proses kalsifikasinya adalah reaksi
pengendapan. Dalam darah, ion Ca2+ bebas
akan berada dalam kesetimbangan dengan ion Ca2+ yang terikat pada
protein. Ketika ion kalsium bebas diambil oleh kelenjar cangkang, lebih banyak
lagi ion kalsium akan dihasilkan dari penguraian kalsium yang terikat protein.
Ion karbonat yang diperlukan untuk pembentukan cangkang telur adalah produk
samping metabolisme. Karbon dioksida yang dihasikan selama metabolisme diubah
menjadi asam karbonat (H2CO3) oleh enzim karbonat
anhidrase (CA). Asam karbonat terionisasi secara bertahap menghasilkan ion
karbonat (Chang, 2003):
Hikmah
kehidupan apa yang dapat kita ambil dari fenomena tersebut? Hikmah yang pertama adalah Ayam menerima kehendak sang penciptanya dengan
ikhlas mengorbankan tulangnya untuk mensuplai ion kalsium dalam rangka menjaga
kelangsungan hidup keturunannya dan juga untuk menjalankan perintah Allah Swt
yaitu memberi manfaat bagi umat manusia berupa telur. Fenomena ini memberikan
pelajaran untuk kita semua bahwa kita harus mau berkorban untuk mencapai tujuan
yang lebih besar, mau berkorban untuk kesejahteraan anak-anak kita, mau
berkorban untuk menggapai cita-cita kita, mau berkorban untuk dapat bermanfaat
bagi orang lain, mau berkorban untuk menjaga kemuliaan agama kita, mau
berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara kita, dll. Semua pengorbanan
tersebut harus dilakukan tanpa rasa keterpaksaan, tetapi diniatkan ikhlas
semata-mata karena menjalankan perintah Allah Swt.
Hikmah kedua
adalah Allah Swt menunjukkan kepada kita umat manusia bagaimana Allah swt
memberikan berbagai sumber agar kebutuhan ion kalsium untuk pembentukan
cangkang telur ayam terpenuhi, bisa dari makanan, bisa dari tulang, dan bisa
dari darah. Hal ini dapat kita analogkan bahwa Allah swt telah menyediakan
rezeki untuk kita di mana saja, bisa di pasar, bisa di kantor, bisa di toko,
bisa di sawah, bisa di sekolah, dll. Kita seharusnya lebih kreatif menggunakan
berbagai cara, metode, pemikiran sesuai keahlian/kompetensi kita masing-masing
untuk menjemput rezeki Allah Swt tersebut. Kalau kita hanya menunggu dan diam
saja (pasif), Allah swt tidak akan mengirimkan rezeki-Nya mendatangi kita,
kita-lah yang harus aktif bergerak (action)
dengan bekerja dan ikhlas menjemput rezeki yang telah ditebar Allah swt di
permukaan bumi ini. WaAllahu a’lam.
Sumber Artikel :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar