Menurut
Anda, Kalimat "mengajarkan kimia melalui pendidikan" dengan
"mendidik melalui kimia" apakah sama? Sekilas memang ada kesamaannya,
yaitu kedua-duanya mengandung kata "mendidik atau pendidikan" dan
"kimia", yang berbeda hanya susunannya. Apa benar demikian?
"Mengajarkan
kimia melalui pendidikan" merupakan paradigma pembelajaran kimia yang
lama, sedangkan "mendidik melalui kimia" merupakan paradigma baru
yang sedang trend sekarang. Paradigma "Mengajarkan kimia melalui
pendidikan" mengandung makna bahwa kimia adalah objek yang diajarkan dan
pendidikan sebagai sarana mengajarkan. Di sini fungsi kimia hanya sebatas
objek, kimia hanya sebagai objek pembelajaran, tidak ada fungsi lain selain
objek yang dipelajari.
Sementara
itu, paradigma "mendidik melalui kimia" sangat berbeda sekali dengan
paradigma sebelumnya. Dalam paradigma yang baru ini, peran kimia bukan sebagai
objek kajian, tetapi justru sebagai sarana atau media untuk mendidik.
Pendidikan di sini justru yang menjadi objek pembelajaran. Jadi kalau
diungkapkan dengan kalimat redaksional yang berbeda menjadi "Mengajarkan
Pendidikan Melalui Kimia".
Dalam
konteks pendidikan karakter, paradigma "Mendidik Melalui Kimia"
menurut pendapat penulis sangat relevan. Mengapa demikian? Sebagaimna
tulisan-tulisan penulis pada rubrik "Kimia Kehidupan" di akun Facebook penulis, kimia merupakan materi pelajaran yang
mempelajari materi dan perubahannya. Sifat-sifat materi dan perubahannya
dipengaruhi oleh hukum-hukum alam yang mengaturnya.
Hukum
alam atau sunatullah sebenarnya tidak lain adalah "kehendak" Allah
Swt, hukum alam adalah sebuah ketetapan Allah Swt yang diberikan kepada setiap materi
di alam semesta. Kalau kita mempelajari materi di alam semesta ini secara tidak
langsung kita juga mempelajari hukum-hukum atau kehendak Allah Swt. Melalui
pengkajian sifat-sifat materi dan perubahannya, sama dengan kita mengkaji
mekanisme kerja Allah Swt dalam mengatur alam semesta ini.
Allah
Swt menetapkan "kehendak"-Nya pada setiap materi dan gejala perubahan
materi pasti bertujuan positif, tidak mungkin Allah Swt punya tujuan negatif
terhadap makhluk-Nya karena tidak ada manfaatnya. Nah...dengan memfungsikan
kimia sebagai sarana mendidik itu sama dengan memanfaatkan "
kehendak" Allah Swt dalam bentuk hukum/hikmah/ibroh dalam setiap materi
sebagai sarana mengajarkan nilai-nilai karakter insan mulia kepada peserta
didik (siswa maupun mahasiswa).
Jadi,
mari kita didik karakter siswa/mahasiswa kita melalui mencontoh langsung
karakter-karakter Allah Swt yang diwujudkan dalam hukum-hukum alam yang berlaku
pada materi dan perubahannya. Untuk dapat mengajarkan karakter-karakter Allah
Swt yang tercermin dalam fenomena Allam, maka seorang pendidik (guru dan dosen)
harus mampu mengungkap dan menemukan pesan tersirat/hikmah/pelajaran/ibroh apa
saja yang terkandung dalam setiap gejala alam. WaAllahu a'lam. []
_______________________________________
*) Penulis adalah
staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret
(UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran
MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku tersertifikasi BNSP, Penulis
dan pegiat literasi yang telah menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penerbitan
buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar