Sumber gambar : https://republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/02/26/olznje284-tidak-ada-jalan-pintas-jadi-penulis
Oleh :
Agung Nugroho
Catur Saputro
“Mengapa
hari ini saya sulit mendapatkan ide tulisan ya?” Mungkin kalimat seperti ini
pernah terucap oleh lisan anda atau pernah muncul dalam pikiran anda. Mungkin kondisi
seperti itu pernah anda alami ketika seharian belum menghasilkan tulisan apapun.
Apakah kondisi seperti itu hanya anda sendiri yang mengalami atau juga dialami
oleh para penulis lain? Lantas bagaimana solusi untuk mengatasi kebuntuan ide
seperti itu?
Sejak tiga tahunan ini saya menekuni
aktivitas menulis, memang terkadang saya mengalami situasi seperti itu,
mengalami kebuntuan pikiran, bingung mau menulis apa karena tidak ada ide
tulisan apapun di pikiran. Tetapi saya juga sering mengalami kondisi yang
sebaliknya, yaitu dalam sehari muncul banyak ide untuk ditulis. Makanya terkadang
saya dalam sehari mampu menulis beberapa artikel sekaligus. Kalau mengalami
kondisi yang terakhir ini saya pasti enjoy-enjoy saja dan menikmati kegembiraan
menulis, tetapi bagaimana jika sedang mengalami kondisi yang pertama? Apa yang
saya lakukan agar segera menemukan ide tulisan?
Sebelum saya menjelaskan solusi
untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu saya sampaikan kepada anda bahwa
seorang penulis itu adalah manusia biasa, dimana ada sisi kekurangan dan
kelemahan. Seorang manusia biasa wajar jika terkadang mengalami kebuntuan
pikiran karena ia manusia yang terkadang mengalami kelelahan pikiran sehingga
otaknya agak lambat dalam mengolah informasi yang terpendam dalam memori. Jika ada
penulis yang sama sekali tidak pernah mengalami kebuntuan pikiran atau
kehabisan ide tulisan, maka penulis tersebut patut diragukan sifat
kemanusiaannya.
Semua
penulis pasti pernah mengalami kejadian kebuntuan pikiran. Seorang penulis
besar pun pasti pernah mengalami kebuntuan ide, apalagi penulis pemula. Maka saran
saya, nikmatilah aktivitas menulis dengan santai dan alami. Tidak usah
memaksakan diri untuk harus menulis setiap hari. Jika pun ingin mentarget
setiap hari harus menulis, silakan saja karena itu bertujuan baik. Tetapi yang
perlu saya tekankan adalah tanyalah pada diri sendiri, apakah keinginan untuk
menulis setiap hari itu datang dari dorongan faktor eksternal ataukah faktor internal?
Maksudnya faktor eksternal adalah seperti agar tampak hebat dan keren,
sedangkan faktor internal adalah misalnya demi merasakan kepuasan batin dan
kebahagiaan.
Lalu
bagaimana agar kita dapat selalu memiliki ide tulisan? Kata kuncinya adalah happy alias bahagia ketika menulis. Ide akan
selalu mengalir dalam pikiran kita jika kita bahagia ketika menulis, bukan terpaksa atau dipaksa untuk menulis.
Menulislah dengan bahagia. Menulislah dengan enjoy. Menulislah karena kepuasan batin. Menulislah dengan hati
gembira. Menulislah karena anda memang butuh menulis. Menulislah karena anda
memang ingin menulis. Ciptakan sebuah kondisi batiniah dimana ketika anda tidak
menulis, anda merasa ada yang hilang
dari diri anda. Jika kondisi batiniah seperti ini sudah tercipta dalam diri
anda, maka pasti anda tidak akan mengalami lagi yang namanya kebuntuan ide dan
kebuntuan pikiran. Kapan kondisi batinah seperti itu dapat tercapai? Jawabannya
adalah ketika anda sudah menganggap bahwa menulis itu bukan suatu kebutuhan
tetapi justru sebuah hobi, kegemaran, kesenangan atau klangenan. Ketika menulis
telah menjadi kegemaran maupun klangenan, maka anda pasti dengan senang hati
akan melakukannya dan hati penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Ada kepuasan
batiniah ketika anda telah menulis, dan sebaliknya anda merasa ada yang hilang
ketika anda belum menulis.
Bagaimana
langkah awal agar menulis bisa menjadi sebuah hobi, kegemaran maupun klangenan?
Mulailah dari menulis hal-hal yang sederhana dan anda senangi. Tulislah tema-tema
yang anda minati. Tulislah kejadian sehari-hari yang anda lakukan dan anda
lihat. Tulislah apapun yang anda pikiran. Tulislah apapun yang anda renungkan. Tulislah
apapun yang baru saja terbersit dalam pikiran. Lakukan hal ini secara
berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan rutin dan terasa enjoy. Ituah cara mudah agar kita bisa menikmati proses menulis. Mudah
bukan? Ayo menulis. Menulis untuk mengabdi dan mengabadi. Salam literasi.
Gumpang Baru, 01
Oktober 2020
____________________________________
*) Penulis adalah staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku tersertifikasi BNSP, Penulis dan pegiat literasi yang telah menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2. Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id.
1 komentar:
Keren tulisannya, saya semacam mendapat inspirasi hehe
Posting Komentar