Powered By Blogger

Jumat, 18 September 2020

BAGAIKAN MENGEJAR BAYANG-BAYANG : Sebuah Refleksi Pencarian Kebahagiaan

 


Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

Kebahagiaan, sebuah perasaan yang membuat setiap orang memiliki semangat untuk menjalani kehidupan. Kebahagiaan, sebuah perasaan yang dicari setiap insan di dunia ini. Kebahagiaan, sebuah perasaan yang penuh misteri, bagaimana memperolehnya dan dimana menjumpainya.

Setiap orang pasti mendambakan kebahagiaan dalam hidupnya. Semua orang berlomba-lomba mencapai kebahagiaannya dengan berbagai cara dan mencarinya di berbagai tempat di belahan dunia ini. Mengapa kebahagiaan itu terkesan sulit ditemui? Di manakah sebenarnya kebahagiaan itu berada? Bagaimana cara untuk memperoleh kebahagiaan?

Setiap orang mungkin berbeda-beda dalam menafsirkan makna kebahagiaan. Setiap orang mungkin memiliki caranya sendiri-sendiri dalam memburu kebahagiaan. Dan mungkin juga setiap orang berbeda-beda dalam memilih tempat untuk menjumpai kebahagiaannya.

Ada orang yang merasa akan bahagia jika memiliki harta yang banyak, maka ia akan berusaha mengumpulkan banyak harta atau bercita-cita menjadi orang kaya. Ada orang yang merasa akan bahagia jika dapat berbagi dengan orang lain, maka ia akan melakukan banyak kegiatan berbagi untuk sesama. Ada orang yang merasa akan bahagia jika memiliki banyak prestasi dan penghargaan, maka ia akan berusaha membuat banyak prestasi dan memperoleh penghargaan. Ada orang yang merasa akan bahagia jika menjadi orang terkenal, maka ia akan berusaha sekuat tenaga agar menjadi seorang public figure. Ada orang yang merasa akan bahagia jika menjadi pejabat negara, maka ia akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat menjadi seorang pejabat negara. Ada orang yang merasa akan bahagia jika dikenal sebagai orang alim, maka ia akan berusaha agar tampak seperti orang alim, dan lain sebagainya. Jadi setiap orang pasti mempunyai persepsi sendiri-sendiri tentang konsep kebahagiaan.

Dengan persepsinya masing-masing tentang konsep kebahagiaan tersebut, maka setiap orang akan berusaha sekuat tenaga dan menempuh berbagai cara untuk memburu kebahagiaannya. Fenomena seperti itu wajar-wajar saja, tidak ada yang salah dengan konsep kebahagiaan mereka tersebut selama upaya perburuan kebahagiaan versi mereka itu tidak sampai melanggar hak-hak orang lain dan merugikan kepentingan orang lain.

Terkait pencarian kebahagiaan, yang patut kita pikirkan dan kita renungkan bersama adalah apakah kebahagiaan yang selama ini kita buru itu merupakan kebahagiaan hakiki atau hanya kebahagiaan semu belaka? Apakah setelah kita nanti memperoleh kebahagiaan yang selama ini kita cari, kita sudah tidak akan terikat lagi dengan kebahagiaan tersebut karena kita sendiri sudah bahagia? Kalau jawabannya belum, berarti kebahagiaan yang selama ini kita cari habis-habisan tersebut baru kebahagiaan semu, belum merupakan kebahagiaan yang hakiki.

Marilah kita kejar kebahagiaan kita masing-masing, tetapi kejarlah kebahagian yang hakiki. Janganlah mengejar kebahagian bagaikan mengejar bayang-bayang karena bayang-bayang itu tidak hakiki. Bayang-bayang itu hanyalah cerminan diri kita sendiri tetapi tidak persis sama. Kejarlah kebahagiaan hakiki kita dengan menengok diri kita sendiri dan bertanyalah pada hati nurani kita sendiri, sebenarnya apa yang kita cari dalam kehidupan ini? Sebenarnya apa yang kita butuhkan dalam kehidupan ini? Selama ini kita mencari kebutuhan kita atau keinginan kita? Di manakah letak kebahagiaan sejati kita? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut kembali ke diri kita masing-masing. WaAllahu a’lam. []

 Sumber :

Agung Nugroho Catur Saputro. (2018). Renungan Kehidupan : Kumpulan Refleksi Kehidupan Sehari-Hari untuk Mengasah Ketajaman Mata Hati. Kebumen :CV. Intishar Publishing.

 

____________________________________

*) Penulis adalah staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku tersertifikasi BNSP, Penulis dan pegiat literasi yang telah menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2.

Tidak ada komentar:

Postingan Populer