Powered By Blogger

Kamis, 17 September 2020

KOLABORASI MENULIS BUKU BERSAMA SANG BIROKRAT PENULIS

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

Kemarin saat saya membuka handphone saya di pag hari, ternyata ada sebuah pesan WhatsApp yang masuk. Pesan WhatsApp tersebut berasal dari nomornya bapak Adrinal Tanjung, sahabat saya yang menjadi seorang birokrat di Kementerian PAN-RB. Setelah saya baca pesan beliau, ternyata isinya adalah tawaran beliau kepada saya untuk kesediannya menyumbangkan satu artikel yang akan dimuat di buku barunya yang berjudul “Satu Birokrat Satu Buku (SABISABU) : Bukan Birokrat Biasa #2”. Bagaimana tanggapan saya, apakah saya menerima tawaran beliau atau justru menolak? Sebagai sesama pegiat literasi dan memiliki hobi menulis, berkesempatan untuk dapat berkolaborasi menulis dalam satu buku adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Saya merasa sangat bahagia dan bangga mendapatkan tawaran dari beliau. Maka, tidak perlu menunggu waktu lama, saya pun segera membalas pesan beliau bahwa saya menyatakan bersedia menerima tawaran menulis bareng beliau di buku barunya tersebut.

Di buku beliau tersebut nantinya artikel tulisan saya akan ditempatkan pada bagian “Sahabat Menulis” bersama artikel tulisan sahabat-sahabat pak Adrinal Tanjung yang lain. Artikel-artikel yang nantinya berada di bagian “Sahabat Menulis” merupakan tulisan-tulisan dari para sahabat beliau yang selama ini banyak mendukung kiprahnya di literasi kepenulisan. Saya adalah salah satu orang yang beruntung mendapatkan kesempatan menyumbang tulisan di bagian buku beliau. Saya merasa terhormat karena beliau menganggap saya sebagai salah satu sahabat yang banyak mendukung kiprah beliau di dunia kepenulisan.

Karena akan berada di bagian ‘Sahabat Menulis” yang dimaksudkan untuk menampung karya-karya para sahabat yang mendukung kiprah kepenulisan beliau, maka saya merasa tema tulisan yang cocok untuk tampil di buku beliau adalah berkaitan dengan dukungan saya kepada beliau. Oleh karena itu saya mengirimkan kepada beliau artikel tulisan saya yang berisi tentang kisah perkenalan dan pertemuan saya dengan beliau yang dikemas dalam judul “Semua Berawal dari Buku : Kisah Pertemuanku dengan Sang Penulis Buku Birokrat Menulis”. Dengan judul artikel tersebut, saya ingin mengabadikan kisah persahabatan literasi kami dan bagaimana akhirnya kami dapat bertemu secara langsung dalam buku beliau tersebut. Dengan tambahan artikel tulisan saya tersebut diharapkan dapat menambah panjang kisah perjalanan beliau dalam menekuni aktivitas literasi kepenulisan.

 Berikut sekilas kisah persahabatan saya dengan beliau. Saya mengenal bapak Adrinal Tanjung sekitar tiga tahun yang lalu yang awalnya hanya dari komunikasi melalui media sosial Facebook. Karena kami sama-sama menyukai dunia literasi menulis, makanya hubungan persahabatan kami cepat menjadi erat. Setelah beberapa waktu kami hanya berkomunikasi melalui dunia maya, akhirnya ada keinginan untuk bertemu di dunia nyata alias kopdar (kopi darat). Suatu waktu beliau mendapat tugas memberikan pelatihan di UGM, sedangkan waktu itu saya juga sedang studi lanjut di UNY. Maka kami pun berencana akan kopdar di Yogyakarta. Ternyata rencana tinggal rencana, karena padatnya jadwal beliau akhirnya rencana kopdar kami tidak jadi terwujud.

 Selanjutnya di lain waktu, beliau mengabari saya bahwa beliau akan mendapat tugas ke kota Solo. Beliau mengajak ketemuan di Solo. Saya pun menyambut gembira ajakan beliau tersebut. Di hari yang telah ditentukan, beliau akan terbang ke Solo sore hari. Mengetahui jadwal penerbangan beliau tersebut, saya berencana nanti menemui beliau di hotel saja karena hari itu jadwal kuliah saya sampai sore sehingga pulang sampai solo sudah sangat sore.

 Setelah kuliah selesai, saya pun segera memacu laju mobil saya pulang ke solo untuk menemui sahabat literasi saya tersebut. Saya sampai rumah sekitar pukul 16.30 wib. Setelah sampai rumah dan beristirahat sebentar, saya menghubungi pak Adrinal Tanjung untuk apakah beliau sudah sampai hotel, jika sudah di hotel saya berencana menemui beliau nanti bakda maghrib sambil makan malam bersama. Di luar dugaan saya, ternyata beliau mengabari bahwa beliau posisinya masih berada di bandara Adi Sumarmo Solo karena masih menuggu rombongan teman-teman sekantor beliau yang berbeda jadwal penerbangan. Karena jarak rumah saya ke bandara Adi Sumarmo tidak terlalu jauh, hanya perlu waktu sekitar 30 menitan, maka saya pun menawarkan ke beliau bagaimana kalau beliau kami jemput di bandara, nanti kami sekalian antar  beliau ke hotel. Alhamdulillah daripada lama menunggu di bandara, beliau menerima tawaran saya untuk menjemputnya di bandara.

 Setelah mengetahui beliau berkenan dijemput, lantas saya pun mengajak istri dan anak untuk ikut menjemput beliau di bandara Adi Sumarmo. Akhirnya saya bisa bertemu langsung dengan pak Adrinal Tanjung di bandara. Beliaupun kami bawa mampir dulu ke rumah makan yang letaknya tidak jauh dari lingkungan perumahan kami, sekitar 2 km dari rumah kami. Dan ternyata hotel tempat acara beliau juga tidak jauh dari rumah makan tersebut, sekitar 15 menitan.

 Di rumah makan kami tidak lama bercengkerama dan berdiskusi, hanya sekitar 1 jam karena waktu sudah memasuki waktu sholat Maghrib dan beliau juga harus segera check in di hotel. Selesai acara di rumah makan, kami pun membawa pak Adrinal menuju ke hotel yang tidak jauh tempat. Sampai di hotel, sebelum kami berpisah kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama dan saling bertukar buku.

 Demikian cerita singkat perkenalan dan pertemuan saya dengan bapak Adrinal Tanjung, sang penulis buku Birokrat Menulis. Setiap tahun beliau rutin menerbitkan buku baru dan saya pun aktif memesan buku-buku karya beliau. Sampai sekarang saya telah mengoleksi lima judul buku beliau yaitu Birokrat Menulis, Birokrat Menulis 2, Birokrat Menulis 3, Bukan Birokrat Biasa, dan satu buku biografi beliau yang berjudul Birokrat pun Bisa Menulis. Saya pun pernah diminta beliau memberikan testimoni di buku Birokrat Menulis 2. Dan sekarang, beliau akan kembali melanjutkan penerbit buku beliau yang berjudul Bukan Birokrat Biasa 2. Di buku terbaru beliau ini, saya mendapatkan kesempatan berharga dari beliau untuk menyumbangkan satu tulisan, sebuah tulisan tentang beliau dari sahabat yang mendukung aktivitas literasi  beliau.

 Saya bersyukur dan beruntung dapat mengenal dan bersahabat dengan bapak Adrinal Tanjung, sosok birokrat yang tidak biasa. Sosok Adrinal Tanjung sering dianggap berbeda dari kebanyakan PNS birokrat pada umumnya. Biasanya PNS birokrat  berpikir linier dan bekerja sesuai system yang ada, tetapi ia mampu menjadi diri sendiri dengan hobinya menulis dan melahirkan banyak karya. Selama 13 tahun menekuni literasi menulis di samping profesi utamanya sebagai seorang birokrat di KemanPAN-RB, beliau telah menulis dan menerbitkan lebih dari 20 judul buku. Selain seri Birokrat Menulis 1-3 dan Bukan Birokrat Biasa, judul buku-buku yang sudah beliau terbitkan antara lain Anything is Possible, Birokrat Move On, Putar Arah Sekarang Juga, Buku Pintar SOP, dan lain-lain. []

 

Gumpang Baru, 17 September 2020

 ____________________________________

*) Penulis adalah staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku tersertifikasi BNSP, Penulis dan pegiat literasi yang telah menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2. 

Tidak ada komentar:

Postingan Populer