Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Ketika menempuh pendidikan sarjana saya sudah mulai menyukai
dunia literasi, terutama literasi menulis. Saya mengawali hobi menulis dengan
sering ikut lomba-lomba penulisan karya tulis ilmiah dan buku. Alhamdulillah
pernah memperoleh juara pada lomba penulisan karya ilmiah dan penulisan buku.
Saya senang membeli dan mengkoleksi buku-buku berbagai genre.
Dulu sewaktu masih kuliah S1, setiap bulan saya selalu menyempatkan pergi ke
toko buku dan membeli minimal satu buku. Tetapi sekarang, rata-rata setiap
bulan saya bisa membeli 2-3 buku untuk menambah daftar koleksi buku di
perpustakaan pribadi di rumah.
Di setiap kesempatan jika kebetulan menemukan stand penjual
buku, saya pasti menyempatkan diri untuk melihat-lihat display buku-buku yang
dijual, barangkali ada buku yang judulnya menarik. Saya sangat bahagia ketika
dapat menambah jumlah koleksi buku-buku di rumah. Saya senang melihat buku-buku
tersebut berjejer rapi di rak buku di rumah, bersama dengan deretan buku-buku
karya saya sendiri. Alhamdulillah, di rak buku perpustakaan pribadi saya telah
terjejer puluhan buku karya saya sendiri, berdiri tegak bersama buku-buku karya
penulis lain.
Ketika menemani istri belanja kebutuhan keluarga di supermarket,
selalu tempat yang pertama saya tuju adalah stand toko buku. Saya selalu
mengecek stand toko buku tersebut, barangkali ada buku baru yang didisplay.
Terkadang saya lebih asyik di toko buku tersebut sedangkan istri dan anak-anak
melanjutkan berbelanja kebutuhan rumah tangga.
Buku-buku
koleksi saya kebanyakan saya beli di toko buku atau sewaktu ada pameran buku
murah. Selain itu, ada juga buku-buku yang saya beli dari teman-teman sesama
penulis. Saya senang membeli buku-buku yang ditulis teman sendiri, bagi saya
itu adalah cara saya menghargai mereka dan sarana menjalin tali silaturahmi.
Beberapa teman penulis dimana saya pernah berjumpa secara
langsung, beberapa buku mereka telah mengisi koleksi buku-buku saya. Di antara
teman penulis yang telah saya koleksi bukunya adalah bapak Adrinal
Tanjung,
Dr. Ngainun
Naim,
Dr. M. Arfan
Muammar,
Dr. Didi
Junaedi,
Haidar
Musyafa
dan Husni
Mubarok.
Adrinal
Tanjung, sang Birokrat Menulis. Beliau seorang birokrat di KemenPAN-RB
yang menekuni dunia literasi. Saya mengenal beliau berawal dari media sosial
hingga akhirnya bisa bertemu secara langsung. Saya memiliki tiga judul buku
karya beliau. Dua judul buku saya peroleh secara gratis ketika bertukar buku
saat beliau datang ke kota Solo dan satu judul buku saya beli. Ketiga judul
buku karya pak Adrinal Tanjung yang saya koleksi adalah Birokrat pun Bisa Menulis
(Biografi Adrinal Tanjung), Birokrat Menulis, dan Birokrat Menulis 2. Saat ini
saya sedang berusaha untuk dapat mengoleksi buku terbaru beliau yang berjudul
Birokrat Menulis 3.
Dr.
Ngainun Naim adalah salah satu motivator saya dalam
membangkitkan semangat menulis. Beliau merupakan salah satu penulis senior di
grup Sahabat Pena Kita (SPK), komunitas penulis dimana saya menjadi salah satu
anggotanya. Saya mengoleksi buku-buku karya Dr. Ngainun Naim sebanyak 4 judul,
dan semuanya saya peroleh dengan cara membeli. Keempat judul buku beliau yang
ikut menghiasi rak buku perpustakaan pribadi saya adalah Teraju, Proses Kreatif
Penulisan Akademik, Menipu Setan, dan Spirit Literasi.
Dr.
M. Arfan Mu’ammar adalah ketua grup Sahabat Pena Kita (SPK). Saya
mengenal dan bertemu dengan beliau ketika mengikuti kopdar 2 SPK di IAIN
Tulungagung. Saya memiliki tiga judul buku karya beliau, yaitu Islam Puritan di
Pesantren, Pendidikan Karakter, dan Be A Writer. Buku Islam Puritan di
Pesantren merupakan buku hasil penelitian disertasi beliau. Sedangkan Be A
Writer adalah karya beliau yang merupakan terbitan perdana grup Sahabat Pena
Kita (SPK).
Dr.
Didi Junaedi adalah seorang penulis aktif dengan karya puluhan
buku. Beliau adalah dosen di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Saya mengkoleksi tiga
judul buku karya beliau, yaitu Raup Berkah Saat Umur Bertambah, Tafsir
Kebahagiaan, dan Tuhan Maha Menggoda. Buku Tafsir Kebahagiaan merupakan buku
hasil penelitian disertasi beliau. Saat ini saya sedang menunggu datangnya
paket kiriman buku karya beliau sebanyak 2 judul yang sudah saya pesan secara
langsung dari penulisnya.
Haidar
Musyafa, seorang penulis muda berbakat dengan spesialis karya novel
biografi. Saya beruntung dapat mengenal dan berinteraksi dengan beliau. Saya
mengenal dan dapat bertemu langsung dengan beliau setelah bergabung di grup
Sahabat Pena Kita (SPK). Beliau telah menulis puluhan buku novel biografi para
tokoh dan puluhan buku-buku Islami. Walau karya beliau sangat banyak, tetapi
saya baru memiliki dua judul buku karya beliau, yaitu Dahlan dan karya
terbarunya Memahami Hamka. Ke depannya saya akan menambah koleksi buku saya
dengan buku-buku karya penulis hebat ini.
Husni
Mubarok, seorang guru yang memiliki semangat menulis yang luar biasa.
Dalam waktu yang relatif singkat, beliau mampu menghasilkan beberapa buku yang
terbit di penerbit mayor. Saya beruntung bisa mengenal beliau dan sama-sama
menjadi anggota grup SPK. Saya memiliki dua judul buku beliau yang saya beli
langsung dari penulisnya, yaitu Mutiara Hati Penggugah Hati dan Menjadi Guru
yang Berbeda.
Demikianlah cara saya mengapresiasi, menghargai dan menjalin
tali silaturahmi dengan teman-teman penulis. Membeli dan mengkoleksi buku-buku
karya teman sendiri merupakan kebanggan dan kebahagiaan tersendiri bagi saya.
Bagaimana dengan anda?
--------------------------------------------------
*) Penulis adalah staff pengajar
di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Peraih
Juara 1 Nasional bidang kimia pada lomba penulisan buku pelajaran di Kemenag RI
(2007), penulis buku tersertifikasi BNSP, penulis dan pegiat literasi yang
telah menerbitkan 30 judul buku, dan konsultan penerbitan buku pelajaran bidang
kimia dan IPA, serta Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar