Oleh
:
Agung
Nugroho Catur Saputro
Tadi
siang seorang teman seangkatan waktu sekolah di MAN 1 Surakarta yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMKIT Solopeduli mengirimkan sebuah pesan WhatsApp ke saya. Isi pesannya adalah mengabarkan
bahwa dia sekarang sedang membantu proyek temannya untuk menuliskan biografi
seorang tokoh yang menjabat sebagai bupati. Dia bertanya kepada saya bagaimana
langkah-langkah menulis buku biografi.
Membaca
pesan teman saya tersebut, saya segera membalasnya bahwa ada beberapa teknik
dalam menulis buku biografi seorang tokoh. Tetapi karena perlu memberikan
ulasan penjelasan yang cukup panjang dan contohnya, maka saya pun menjawab kalau
nanti saya jelaskan. Untuk memberikan penjelasan yang runtut dan sistematis,
saya perlu membuka kembali buku-buku tentang bagaimana menulis buku biografi.
Kata “Biografi” berasal
dari bahasa Yunani, yaitu “Bios” yang mana berarti hidup dan “Graphien”
yang mempunyai arti tulisan. Secara singkat pengertian biografi adalah tulisan
yang membahas tentang kehidupan seseorang (https://pengajar.co.id/biografi-adalah/).
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan biografi sebagai riwayat
hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain (https://www.kbbi.web.id/biografi). Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa biografi adalah suatu tulisan
yang menjelaskan atau menerangkan tentang kisah dan kehidupan seseorang atau
lebih tepatnya adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis secara runtut dan
sistematis berdasarkan fakta yang benar.
Biografi harus ditulis
berdasarkan fakta atau data yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Biografi
tidak boleh dituliskan berdasarkan informasi dari sumber yang tidak valid atau
perkiraan. Secara umum pembuatan Biografi hanya untuk tokoh-tokoh penting saja
dan mempunyai pengaruh besar bagi banyak orang. Tetapi menurut pendapat penulis
pribadi, siapa pun boleh menuliskan biografinya sendiri, baik dituliskan oleh
orang lain maupun ditulis sendiri (otobiografi). Buku biografi menjadi rekaman
sejarah kehidupan seseorang. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika setiap
orang memiliki buku biografinya sendiri. Biografi bisa berupa tulisan singkat
di dalam artikel pendek, akan tetapi bisa juga dalam bentuk buku ataupun bisa
lebih dari satu buku.
Kembali
ke pesan teman saya di atas. Sore harinya kemudian saya memberikan balasan
kepada teman saya tersebut tentang beberapa teknik menulis buku biografi. Saya jelaskan
bahwa terdapat tiga teknik atau metode dalam menuliskan biografi seorang tokoh.
Ketiga metode ini juga dapat dipergunakan untuk menulis otobiografi. Ketiga metode
penulisan biografi dan otobiografi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Metode
Pertama : Menggunakan Daftar Riwayat Hidup Tokoh sebagai Bahan Tulisan.
Terlebih dahulu buatlah
atau mintakan kepada sang tokoh daftar riwayat hidupnya. Data pada daftar
riwayat hidup sang tokoh pastilah berisi tentang hal-hal yang bagus-bagus,
hebat dan menjual. Meskipun daftar riwayat hidup bukanlah biografi/otobiografi,
tetapi dengan membuat daftar riwayat hidup akan memudahkan penulis membuat
biografi seoranh tokoh. Poin-poin daftar riwayat hidup tersebut dapat diulas
lebih lanjut, diperluas, dan diperdalam lagi sehingga menjadi lebih detail. Tambahkan
hal-hal yang memiliki keistimewaan pada setiap poin daftar riwayat hidup. Menulis
biografi berbasis daftar riwayat hidup akan lebih mudah karena penulis akan
tahu bagaimana garis besar/benag merah kisah hidup sang tokoh.
2.
Metode
Kedua : Membagi Perjalanan Hidup Tokoh dalam Beberapa Fase
Pada metode ini, untuk memudahkan
penulisan biografi sang tokoh, penulis dapat membagi fase-fase kehidupan tokoh
berdasarkan usia. Misalnya pada usia kanak-kanak, apa saja yang terjadi pada
saat tokoh kanak-kanak? Masih banyakkah yang bias diingat tokoh tentang
kehidupan masa kanak-kanaknya? Tulislah apa saja yang diingat tokoh, tidak
perlu memperhatikan kronologis, lalu jadikan satu draft. Setelah jadi satu
draft, barulah urutan kronologis kejadian diurutkan.
Misalnya :
A.
Masa
Kanak-kanak
1. Prasekolah
2. Sekolah
Dasar
B.
Masa
Remaja
1. SMP
2. SMA
C.
Masa
Mahasiswa
D.
Masa
Membangun Rumah Tangga
E.
Karier
3.
Metode
Ketiga : Membuat Biografi Tokoh dengan Poin-Poin.
Metode ketiga ini sangat cocok bagi
orang yang masih sangat awam dalam teknik penulisan. Dengan cara ini penulis
cukup menuliskan poin-poin apa saja yang diingat tokoh dengan bantuan nomor. Tulis
saja jangan berpikir urutannya secara kronologis karena itu urusan belakang. Kumpulan
poin-poin itulah yang disebut draft.
Misalkan :
Masa
Balita
1….
2….
3. dst
Masa
Prasekolah
1….
2….
3. dst
Masa
Sekolah Dasar
1…
2…
3. dst
Poin-poin tersebut
kemudian disatukan membentuk suatu paragraph dengan tema-tema tertentu. Awalnya
nomor poin-poin dapat tetap ditulis untuk melihat urutan kronologis cerita.
Jika kronologi ceritanya sudah tersusun dengan urut dan sistematis, penomoran bias
dihilangkan sehingga akan diperoleh paragraph yang utuh tentang tema tertentu. Langkah
ini dilakukan juga pada tema-tema kehidupan yang lain dari sang tokoh.
Demikian penjelasan
singkat saya kepada teman saya tersebut tentang bagaimana teknik menulis buku
biografi maupun otobiografi. Semoga bermanfaat. Salam literasi. []
Sumber
bacaan :
Setiawan G. Sasongko. (2012). Menyelamatkan Sejarah Hidup. Klaten :
Pustaka Wasilah
Gumpang Baru, 23 September 2020
*) Penulis adalah staff pengajar di Program
Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Peraih Juara 1 Nasional
lomba penulisan buku pelajaran Kimia di Kementerian Agama RI (2007), Penulis
buku non fiksi sertifikasi BNSP, Penulis dan pengiat literasi yang telah
menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penulisan buku pelajaran kimia dan IPA,
dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar