Powered By Blogger

Rabu, 23 September 2020

METODE PENULISAN BUKU BIOGRAFI

 


Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

     

        Tadi siang seorang teman seangkatan waktu sekolah di MAN 1 Surakarta yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMKIT Solopeduli mengirimkan sebuah pesan WhatsApp ke saya. Isi pesannya adalah mengabarkan bahwa dia sekarang sedang membantu proyek temannya untuk menuliskan biografi seorang tokoh yang menjabat sebagai bupati. Dia bertanya kepada saya bagaimana langkah-langkah menulis buku biografi.

        Membaca pesan teman saya tersebut, saya segera membalasnya bahwa ada beberapa teknik dalam menulis buku biografi seorang tokoh. Tetapi karena perlu memberikan ulasan penjelasan yang cukup panjang dan contohnya, maka saya pun menjawab kalau nanti saya jelaskan. Untuk memberikan penjelasan yang runtut dan sistematis, saya perlu membuka kembali buku-buku tentang bagaimana menulis buku biografi.

Kata “Biografi” berasal dari bahasa Yunani,  yaitu “Bios” yang mana berarti hidup dan “Graphien”  yang mempunyai arti tulisan. Secara singkat pengertian biografi adalah tulisan yang membahas tentang kehidupan seseorang (https://pengajar.co.id/biografi-adalah/). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan biografi sebagai riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain (https://www.kbbi.web.id/biografi). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa biografi adalah suatu tulisan yang menjelaskan atau menerangkan tentang kisah dan kehidupan seseorang atau lebih tepatnya adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis secara runtut dan sistematis berdasarkan fakta yang benar.

Biografi harus ditulis berdasarkan fakta atau data yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Biografi tidak boleh dituliskan berdasarkan informasi dari sumber yang tidak valid atau perkiraan. Secara umum pembuatan Biografi hanya untuk tokoh-tokoh penting saja dan mempunyai pengaruh besar bagi banyak orang. Tetapi menurut pendapat penulis pribadi, siapa pun boleh menuliskan biografinya sendiri, baik dituliskan oleh orang lain maupun ditulis sendiri (otobiografi). Buku biografi menjadi rekaman sejarah kehidupan seseorang. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika setiap orang memiliki buku biografinya sendiri. Biografi bisa berupa tulisan singkat di dalam artikel pendek, akan tetapi bisa juga dalam bentuk buku ataupun bisa lebih dari satu buku.

            Kembali ke pesan teman saya di atas. Sore harinya kemudian saya memberikan balasan kepada teman saya tersebut tentang beberapa teknik menulis buku biografi. Saya jelaskan bahwa terdapat tiga teknik atau metode dalam menuliskan biografi seorang tokoh. Ketiga metode ini juga dapat dipergunakan untuk menulis otobiografi. Ketiga metode penulisan biografi dan otobiografi tersebut adalah sebagai berikut:

 

1.        Metode Pertama : Menggunakan Daftar Riwayat Hidup Tokoh sebagai Bahan Tulisan.

Terlebih dahulu buatlah atau mintakan kepada sang tokoh daftar riwayat hidupnya. Data pada daftar riwayat hidup sang tokoh pastilah berisi tentang hal-hal yang bagus-bagus, hebat dan menjual. Meskipun daftar riwayat hidup bukanlah biografi/otobiografi, tetapi dengan membuat daftar riwayat hidup akan memudahkan penulis membuat biografi seoranh tokoh. Poin-poin daftar riwayat hidup tersebut dapat diulas lebih lanjut, diperluas, dan diperdalam lagi sehingga menjadi lebih detail. Tambahkan hal-hal yang memiliki keistimewaan pada setiap poin daftar riwayat hidup. Menulis biografi berbasis daftar riwayat hidup akan lebih mudah karena penulis akan tahu bagaimana garis besar/benag merah kisah hidup sang tokoh.

 

2.        Metode Kedua : Membagi Perjalanan Hidup Tokoh dalam Beberapa Fase

Pada metode ini, untuk memudahkan penulisan biografi sang tokoh, penulis dapat membagi fase-fase kehidupan tokoh berdasarkan usia. Misalnya pada usia kanak-kanak, apa saja yang terjadi pada saat tokoh kanak-kanak? Masih banyakkah yang bias diingat tokoh tentang kehidupan masa kanak-kanaknya? Tulislah apa saja yang diingat tokoh, tidak perlu memperhatikan kronologis, lalu jadikan satu draft. Setelah jadi satu draft, barulah urutan kronologis kejadian diurutkan.

Misalnya :

A.      Masa Kanak-kanak

1.      Prasekolah

2.      Sekolah Dasar

B.       Masa Remaja

1.      SMP

2.      SMA

C.      Masa Mahasiswa

D.      Masa Membangun Rumah Tangga

E.       Karier

 

3.        Metode Ketiga : Membuat Biografi Tokoh dengan Poin-Poin.

Metode ketiga ini sangat cocok bagi orang yang masih sangat awam dalam teknik penulisan. Dengan cara ini penulis cukup menuliskan poin-poin apa saja yang diingat tokoh dengan bantuan nomor. Tulis saja jangan berpikir urutannya secara kronologis karena itu urusan belakang. Kumpulan poin-poin itulah yang disebut draft.

Misalkan :

Masa Balita

1….

2….

3. dst

Masa Prasekolah

1….

2….

3. dst

Masa Sekolah Dasar

1…

2…

3. dst

Poin-poin tersebut kemudian disatukan membentuk suatu paragraph dengan tema-tema tertentu. Awalnya nomor poin-poin dapat tetap ditulis untuk melihat urutan kronologis cerita. Jika kronologi ceritanya sudah tersusun dengan urut dan sistematis, penomoran bias dihilangkan sehingga akan diperoleh paragraph yang utuh tentang tema tertentu. Langkah ini dilakukan juga pada tema-tema kehidupan yang lain dari sang tokoh.

Demikian penjelasan singkat saya kepada teman saya tersebut tentang bagaimana teknik menulis buku biografi maupun otobiografi. Semoga bermanfaat. Salam literasi. []

 

Sumber bacaan :

Setiawan G. Sasongko. (2012). Menyelamatkan Sejarah Hidup. Klaten : Pustaka Wasilah

 

 

Gumpang Baru, 23 September 2020

 ___________________________________________________

*) Penulis adalah staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Peraih Juara 1 Nasional lomba penulisan buku pelajaran Kimia di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku non fiksi sertifikasi BNSP, Penulis dan pengiat literasi yang telah menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penulisan buku pelajaran kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2.

Tidak ada komentar:

Postingan Populer