Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
“Jenis pendidikan sekolah apa yang diperlukan
untuk mencapai harapan cerah? Pengetahuan memberikan sumbangan bagi pencerahan,
tapi pengetahuan yang mencerahkan harapan meliputi pengetahuan ilmiah dan
pengetahuan nilai….. pengetahuan untuk harapan cerah kadang disebut kearifan,
yang memadukan pengetahuan manusia dengan kejernihan berpikir tentang apa yang
dapat dan tidak dapat dicapai”. (Harry Broudy, 1905-1998)
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, serta karunia nikmat kesehatan dan kelonggaran waktu
sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku ini. Shalawat dan salam
semoga senantiasa dihaturkan kepada Rasulullah Muhammad Saw. atas perjuangannya
mendakwahkan ajaran Islam sehingga Islam dikenal di segala penjuru dunia.
Pendidikan merupakan
topik pembicaraan yang selalu seksi untuk dikaji dan didiskusikan. Bahkan
indikator kemajuan suatu bangsa selalu dikaitkan dengan kualitas sistem
pendidikan yang dipergunakan. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan oleh
para ahli dan praktisi pendidikan untuk menemukan sistem pendidikan yang
terbaik. Semua pimpinan negara di dunia berlomba-lomba menemukan sistem
pendidikan terbaik dan paling sesuai untuk negaranya sehingga dapat mendukung
untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera.
Pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang memanusiakan manusia, artinya pendidikan yang melihat
peserta didik sebagai manusia yang seutuhnya dengan segala potensi diri yang
dimiliki. Pendidikan merupakan jalan menuju peradaban yang maju. Oleh karena
itu, pendidikan perlu memperoleh perhatian yang lebih dari setiap orang.
Pendidikan merupakan bidang kajian yang dapat didiskusikan oleh semua orang
karena setiap sendi kehidupan sangat terkait dengan pendidikan.
Pakar pendidikan
karakter Thomas Lickona (1991) menyatakan bahwa pendidikan untuk membentuk
kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat
dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur,
bertanggungjawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya.
Nilai-nilai kehidupan dan prinsip-prinsip living value education (pendidikan
nilai-nilai kehidupan) perlu diintegrasikan ke dalam keseluruhan komponen
pembelajaran di sekolah yang meliputi materi, metode, media, sumber belajar, dan
penilaian (Komalasari dan Saripudin, 2017).
Pendidikan bukan
sekadar transfer informasi tentang ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa,
melainkan suatu proses pembentukan karakter. Ada tiga misi utama pendidikan
yaitu pewarisan pengetahuan (transfer of knowledge), pewarisan budaya (transfer
of culture), dan pewarisan nilai (transfer of value). Sebab itu, pendidikan
dapat dipahami sebagai suatu proses transformasi nilai-nilai dalam rangka
pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya (Syahidin, 2009).
Menurut Prof. Dr. Kasmadi Imam Supardi (2017), selama ini penanaman nilai-nilai
karakter kepada siswa dalam lembaga pendidikan formal terutama ditugaskan pada
mata pelajaran tertentu seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
Pendidikan Moral Pancasila dan mata pelajaran sejenisnya. Penanaman nilai-nilai
karakter religius seolah hanya menjadi tugas dan tanggung jawab guru mata
pelajaran tersebut. Sementara guru mata pelajaran lainnya seperti guru bahasa,
ilmu pengetahuan social dan apalagi guru ilmu pengetahuan alam seolah merasa
tidak ditugasi menanamkan nilai-nilai karakter religius.
Penanaman nilai-nilai
karakter religius sesunguhnya tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab guru
mata pelajaran tertentu saja, tetapi seharusnya menjadi tugas dan tanggung
jawab semua guru mata pelajaran. Apalagi dalam kurikulum 2013 telah
mencantumkan KI-1 yang menyatakan setiap materi pelajaran harus bermuatan
nilai-nilai moral termasuk nilai-nilai religius. Dengan demikian, penanaman
nilai-nilai karakter religius seharusnya juga dilakukan oleh setiap guru mata
pelajaran (Supardi, 2017).
Dewasa ini
perbincangan terkait isu-isu pendidikan selalu dikaitkan dengan pendidikan
karakter dan kompetensi. Terlebih setelah pengangkatan Nadiem Anwar Makarim yang
merupakan CEO Gojek menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI masa jabatan
2019-2024, maka isu tentang penguatan karakter dan kompetensi menjadi sorotan
publik. Pada rapat pertama Medikbud Nadiem Makarim dengan DPR, beliau
menekankan bahwa fokus kerjanya adalah memperbaiki karakter dan meningkatkan
kompetensi. Bertemali dengan tujuan Mendikbud tersebut, buku ini mengawali
pembahasannya dengan mengangkat topik pendidikan karakter di awal bab, kemudian
dilanjutkan tentang disain kurikulum pendidikan kimia, perbandingan kurikulum
sains antar negara, menjadi pendidik yang profesional, dan diakhiri dengan
pembahasan tentang perkembangan riset kimia terkini.
Buku ini berisi
kumpulan essai penulis yang berupa ide, gagasan, dan pemikiran penulis terhadap
isu-isu di bidang pendidikan sains, khususnya pendidikan kimia. Bahan tulisan
di buku ini berasal dari berbagai artikel tulisan penulis yang pernah
dipublikasikan di buku, jurnal ilmiah, prosiding seminar, website komunitas
literasi Sahabat Pena Kita (https://sahabatpenakita.id), akun media sosial
Facebook penulis, maupun tugas-tugas penyusunan makalah selama ketika menempuh
studi S3.
Penyajian buku ini
dikelompokkan ke dalam lima bagian, yaitu bagian pertama membahas tentang
pengembangan pendidikan karakter, bagian kedua membahas tentang disain kurikulum
pembelajaran kimia, bagian ketiga membahas tentang perbandingan kurikulum sains
antarnegara, bagian keempat membahas tentang menjadi pendidik profesional, dan
bagian kelima membahas tentang perkembangan riset kimia terkini. Setiap bagian
terdiri atas beberapa artikel pemikiran penulis yang membahas topik yang
sesuai.
Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen penulis di Program Studi S3
Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta yang telah
berbagi ilmu dan pengalamannya yang sangat berharga kepada penulis.
1. Kepada yang terhormat bapak Prof. Dr. Hari Sutrisno, M.Si.,
Kepala Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta.
Terima kasih telah banyak memberikan pencerahan kepada penulis seputar
penulisan ilmiah, riset material anorganik, visualisasi dan pemodelan
pembelajaran kimia di setiap sesi perkuliahan, dan diskusi hangatnya seputar
karakter dan nilai-nilai kehidupan dalam bermasyarakat, bernegara dan beragama.
2. Kepada yang terhormat ibu Prof. Dr. Nurfina Aznam, Apt., M.S.
selaku dosen pengampu mata kuliah dan sekaligus Promotor disertasi penulis.
Terima kasih atas diskusi hangatnya tentang filsafat pendidikan, sharing
pengalaman tentang ikhtiar dan doa mencari kesembuhan dan kesehatan, dan
nasihat-nasihatnya yang menenteramkan hati.
3. Kepada yang terhormat bapak Jaslin Ikhsan, M.appl.Sc., Ph.D.
Terima kasih untuk diskusi hangatnya seputar media pendidikan dan
pengintegrasian nilai-nilai kearifan dalam pembelajaran kimia.
4.
Kepada yang terhormat ibu Dr. Das Salirawati, M.Si. Terima kasih
atas diskusi hangatnya seputar penilaian dan evaluasi pendidikan, sharing
pengalaman, motivasi dan dukungannya agar penulis terus berproses menjadi
pribadi yang lebih baik. Terima kasih juga untuk perhatian dan kasih sayangnya
berupa kado boneka cantik untuk ultah putri kecil penulis. Semoga kebahagiaan
dan kesehatan senantiasa menyertai beliau. Aamiin.
5.
Kepada yang terhormat ibu Prof. Dr. Eli Rohaeti, M.Si. Terima
kasih atas keramahan dan suasana yang bersahabat selama perkuliahan dan diskusi
hangatnya seputar isu-isu dan trend penelitian pendidikan kimia. Terima kasih
juga untuk kenang-kenangan buku Kimia Polimernya.
6.
Kepada yang terhormat Ibu Prof. Dr. Endang Widjajanti L.F.X.,
M.S. Terima kasih untuk diskusi hangat dan sharing pengalamannya serta
nasihat-nasihatnya yang sangat bermanfaat bagi penulis.
7. Kepada yang terhormat Ibu Prof. Dr. Indyah Sulistyo Arty, M.S.
Terima kasih dan salam takzim penulis atas diskusi hangatnya tentang kimia
organik dan biokimia dan sharing pemahaman seputar implementasi kehidupan
beragama dan pelajaran berharganya tentang bagaimana memandang permasalahan
seputar agama.
8.
Kepada yang terhormat Ibu Dr. Antuni Wiyarsi, S.Pd.Si., M.Sc.
Dosen muda yang banyak berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar trend
penelitian pendidikan dan metode penelitian pendidikan. Terima kasih telah
menjadi dosen dan sekaligus teman diskusi yang menyenangkan.
9. Kepada yang terhormat bapak Dr. Crys Fajar Partana, M.Si. Dosen
dan sekaligus Co-Promotor disertasi penulis. Terima kasih atas suasana yang
ramah, bersahabat dan penuh keakraban selama proses perkuliahan dan
pembimbingan.
10. Kepada yang terhormat
bapak Prof. Dr. Edy Istiyono, M.Si. Terima kasih untuk sikap ramah dan diskusi
hangatnya tentang penilaian dan evaluasi pembelajaran selama perkuliahan.
11. Kepada yang terhormat
bapak Prof. K.H. Sugijarto, M.Sc., Ph.D. Terima kasih untuk materi
perkuliahannya sehingga dapat menambah wawasan keilmuwan penulis tentang topik
kimia anorganik.
12. Kepada yang terhormat
ibu Dr. Dhoriva Urwatul Wutsqa, M.Si. Terima kasih untuk diskusi hangatnya
seputar statistik untuk penelitian pendidikan, dan kesabarannya dalam
membimbing penulis belajar mengoperasionalkan program SPSS,
Tidak lupa, secara
khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat bapak Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D., Kepala Program Studi S3
Pendidikan IPA Universitas Sebelas Maret Surakarta, dosen sekaligus kolega
penulis di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret yang
telah berkenan memberikan kata pengantar pada buku ini. Penulis mendoakan
semoga pihak-pihak yang terlibat dalam penulisan buku ini, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung senantiasa dalam ridha Allah Swt dan memperoleh
balasan kebaikan yang berlipat-lipat.
Penulis berharap
semoga kumpulan ide, gagasan, dan pemikiran penulis seputar dunia pendidikan
ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan sumbagsih pemikiran untuk
kemajuan pendidikan nasional. Amin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Sukoharjo, 15 Februari 2020
Penulis
Agung Nugroho Catur Saputro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar