Powered By Blogger

Sabtu, 19 September 2020

MENGGAGAS PENDIDIKAN BERBASIS NILAI : Pengantar Penulis

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

“Jenis pendidikan sekolah apa yang diperlukan untuk mencapai harapan cerah? Pengetahuan memberikan sumbangan bagi pencerahan, tapi pengetahuan yang mencerahkan harapan meliputi pengetahuan ilmiah dan pengetahuan nilai….. pengetahuan untuk harapan cerah kadang disebut kearifan, yang memadukan pengetahuan manusia dengan kejernihan berpikir tentang apa yang dapat dan tidak dapat dicapai”. (Harry Broudy, 1905-1998)

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, serta karunia nikmat kesehatan dan kelonggaran waktu sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan buku ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa dihaturkan kepada Rasulullah Muhammad Saw. atas perjuangannya mendakwahkan ajaran Islam sehingga Islam dikenal di segala penjuru dunia.

Pendidikan merupakan topik pembicaraan yang selalu seksi untuk dikaji dan didiskusikan. Bahkan indikator kemajuan suatu bangsa selalu dikaitkan dengan kualitas sistem pendidikan yang dipergunakan. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan oleh para ahli dan praktisi pendidikan untuk menemukan sistem pendidikan yang terbaik. Semua pimpinan negara di dunia berlomba-lomba menemukan sistem pendidikan terbaik dan paling sesuai untuk negaranya sehingga dapat mendukung untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera.

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang memanusiakan manusia, artinya pendidikan yang melihat peserta didik sebagai manusia yang seutuhnya dengan segala potensi diri yang dimiliki. Pendidikan merupakan jalan menuju peradaban yang maju. Oleh karena itu, pendidikan perlu memperoleh perhatian yang lebih dari setiap orang. Pendidikan merupakan bidang kajian yang dapat didiskusikan oleh semua orang karena setiap sendi kehidupan sangat terkait dengan pendidikan.

Pakar pendidikan karakter Thomas Lickona (1991) menyatakan bahwa pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggungjawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya. Nilai-nilai kehidupan dan prinsip-prinsip living value education (pendidikan nilai-nilai kehidupan) perlu diintegrasikan ke dalam keseluruhan komponen pembelajaran di sekolah yang meliputi materi, metode, media, sumber belajar, dan penilaian (Komalasari dan Saripudin, 2017).

Pendidikan bukan sekadar transfer informasi tentang ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan suatu proses pembentukan karakter. Ada tiga misi utama pendidikan yaitu pewarisan pengetahuan (transfer of knowledge), pewarisan budaya (transfer of culture), dan pewarisan nilai (transfer of value). Sebab itu, pendidikan dapat dipahami sebagai suatu proses transformasi nilai-nilai dalam rangka pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya (Syahidin, 2009). Menurut Prof. Dr. Kasmadi Imam Supardi (2017), selama ini penanaman nilai-nilai karakter kepada siswa dalam lembaga pendidikan formal terutama ditugaskan pada mata pelajaran tertentu seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Moral Pancasila dan mata pelajaran sejenisnya. Penanaman nilai-nilai karakter religius seolah hanya menjadi tugas dan tanggung jawab guru mata pelajaran tersebut. Sementara guru mata pelajaran lainnya seperti guru bahasa, ilmu pengetahuan social dan apalagi guru ilmu pengetahuan alam seolah merasa tidak ditugasi menanamkan nilai-nilai karakter religius.

Penanaman nilai-nilai karakter religius sesunguhnya tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab guru mata pelajaran tertentu saja, tetapi seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab semua guru mata pelajaran. Apalagi dalam kurikulum 2013 telah mencantumkan KI-1 yang menyatakan setiap materi pelajaran harus bermuatan nilai-nilai moral termasuk nilai-nilai religius. Dengan demikian, penanaman nilai-nilai karakter religius seharusnya juga dilakukan oleh setiap guru mata pelajaran (Supardi, 2017).

Dewasa ini perbincangan terkait isu-isu pendidikan selalu dikaitkan dengan pendidikan karakter dan kompetensi. Terlebih setelah pengangkatan Nadiem Anwar Makarim yang merupakan CEO Gojek menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI masa jabatan 2019-2024, maka isu tentang penguatan karakter dan kompetensi menjadi sorotan publik. Pada rapat pertama Medikbud Nadiem Makarim dengan DPR, beliau menekankan bahwa fokus kerjanya adalah memperbaiki karakter dan meningkatkan kompetensi. Bertemali dengan tujuan Mendikbud tersebut, buku ini mengawali pembahasannya dengan mengangkat topik pendidikan karakter di awal bab, kemudian dilanjutkan tentang disain kurikulum pendidikan kimia, perbandingan kurikulum sains antar negara, menjadi pendidik yang profesional, dan diakhiri dengan pembahasan tentang perkembangan riset kimia terkini.

Buku ini berisi kumpulan essai penulis yang berupa ide, gagasan, dan pemikiran penulis terhadap isu-isu di bidang pendidikan sains, khususnya pendidikan kimia. Bahan tulisan di buku ini berasal dari berbagai artikel tulisan penulis yang pernah dipublikasikan di buku, jurnal ilmiah, prosiding seminar, website komunitas literasi Sahabat Pena Kita (https://sahabatpenakita.id), akun media sosial Facebook penulis, maupun tugas-tugas penyusunan makalah selama ketika menempuh studi S3.

Penyajian buku ini dikelompokkan ke dalam lima bagian, yaitu bagian pertama membahas tentang pengembangan pendidikan karakter, bagian kedua membahas tentang disain kurikulum pembelajaran kimia, bagian ketiga membahas tentang perbandingan kurikulum sains antarnegara, bagian keempat membahas tentang menjadi pendidik profesional, dan bagian kelima membahas tentang perkembangan riset kimia terkini. Setiap bagian terdiri atas beberapa artikel pemikiran penulis yang membahas topik yang sesuai.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen penulis di Program Studi S3 Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya yang sangat berharga kepada penulis.

1.      Kepada yang terhormat bapak Prof. Dr. Hari Sutrisno, M.Si., Kepala Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta. Terima kasih telah banyak memberikan pencerahan kepada penulis seputar penulisan ilmiah, riset material anorganik, visualisasi dan pemodelan pembelajaran kimia di setiap sesi perkuliahan, dan diskusi hangatnya seputar karakter dan nilai-nilai kehidupan dalam bermasyarakat, bernegara dan beragama.

2.    Kepada yang terhormat ibu Prof. Dr. Nurfina Aznam, Apt., M.S. selaku dosen pengampu mata kuliah dan sekaligus Promotor disertasi penulis. Terima kasih atas diskusi hangatnya tentang filsafat pendidikan, sharing pengalaman tentang ikhtiar dan doa mencari kesembuhan dan kesehatan, dan nasihat-nasihatnya yang menenteramkan hati.

3.    Kepada yang terhormat bapak Jaslin Ikhsan, M.appl.Sc., Ph.D. Terima kasih untuk diskusi hangatnya seputar media pendidikan dan pengintegrasian nilai-nilai kearifan dalam pembelajaran kimia.

4.        Kepada yang terhormat ibu Dr. Das Salirawati, M.Si. Terima kasih atas diskusi hangatnya seputar penilaian dan evaluasi pendidikan, sharing pengalaman, motivasi dan dukungannya agar penulis terus berproses menjadi pribadi yang lebih baik. Terima kasih juga untuk perhatian dan kasih sayangnya berupa kado boneka cantik untuk ultah putri kecil penulis. Semoga kebahagiaan dan kesehatan senantiasa menyertai beliau. Aamiin.

5.        Kepada yang terhormat ibu Prof. Dr. Eli Rohaeti, M.Si. Terima kasih atas keramahan dan suasana yang bersahabat selama perkuliahan dan diskusi hangatnya seputar isu-isu dan trend penelitian pendidikan kimia. Terima kasih juga untuk kenang-kenangan buku Kimia Polimernya.

6.        Kepada yang terhormat Ibu Prof. Dr. Endang Widjajanti L.F.X., M.S. Terima kasih untuk diskusi hangat dan sharing pengalamannya serta nasihat-nasihatnya yang sangat bermanfaat bagi penulis.

7.     Kepada yang terhormat Ibu Prof. Dr. Indyah Sulistyo Arty, M.S. Terima kasih dan salam takzim penulis atas diskusi hangatnya tentang kimia organik dan biokimia dan sharing pemahaman seputar implementasi kehidupan beragama dan pelajaran berharganya tentang bagaimana memandang permasalahan seputar agama.

8.        Kepada yang terhormat Ibu Dr. Antuni Wiyarsi, S.Pd.Si., M.Sc. Dosen muda yang banyak berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar trend penelitian pendidikan dan metode penelitian pendidikan. Terima kasih telah menjadi dosen dan sekaligus teman diskusi yang menyenangkan.

9.     Kepada yang terhormat bapak Dr. Crys Fajar Partana, M.Si. Dosen dan sekaligus Co-Promotor disertasi penulis. Terima kasih atas suasana yang ramah, bersahabat dan penuh keakraban selama proses perkuliahan dan pembimbingan.

10.    Kepada yang terhormat bapak Prof. Dr. Edy Istiyono, M.Si. Terima kasih untuk sikap ramah dan diskusi hangatnya tentang penilaian dan evaluasi pembelajaran selama perkuliahan.

11.  Kepada yang terhormat bapak Prof. K.H. Sugijarto, M.Sc., Ph.D. Terima kasih untuk materi perkuliahannya sehingga dapat menambah wawasan keilmuwan penulis tentang topik kimia anorganik.

12.  Kepada yang terhormat ibu Dr. Dhoriva Urwatul Wutsqa, M.Si. Terima kasih untuk diskusi hangatnya seputar statistik untuk penelitian pendidikan, dan kesabarannya dalam membimbing penulis belajar mengoperasionalkan program SPSS,

Tidak lupa, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat bapak Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D., Kepala Program Studi S3 Pendidikan IPA Universitas Sebelas Maret Surakarta, dosen sekaligus kolega penulis di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret yang telah berkenan memberikan kata pengantar pada buku ini. Penulis mendoakan semoga pihak-pihak yang terlibat dalam penulisan buku ini, baik secara langsung maupun secara tidak langsung senantiasa dalam ridha Allah Swt dan memperoleh balasan kebaikan yang berlipat-lipat.

Penulis berharap semoga kumpulan ide, gagasan, dan pemikiran penulis seputar dunia pendidikan ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan sumbagsih pemikiran untuk kemajuan pendidikan nasional. Amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Sukoharjo, 15 Februari 2020

Penulis

Agung Nugroho Catur Saputro

  

Tidak ada komentar:

Postingan Populer