Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Berikut ini merupakan draft pengantar (sekapur sirih) untuk calon buku baru saya yang berjudul HARMONI KEHIDUPAN.
MERAIH KENIKMATAN HIDUP BAHAGIA
Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashash [28]:77)
Dalam buku MindFul
Life karya Darmawan Aji dikisahkan bahwa pada suatu hari Socrates
mengajukan sebuah pertanyaan kepada murid-muridnya, “Apa yang menjadi hal
terbaik bagi manusia?” Socrates ingin mengajak murid-muridnya berdiskusi
tentang tujuan akhir kehidupan manusia. Salah satu muridnya, Aristippos dari
Kyrene menjawab bahwa yang menjadi hal terbaik bagi manusia adalah kenikmatan.
Argumentasi Aristippos adalah bahwa manusia sejak kecilnya selalu mencari
kenikmatan dan bila tidak mendapatkannya, dia akan mencari sesuatu yang lain
lagi. Dari sinilah kemudian muncul filsafat hedonism yang diprakarsai oleh
Aristippos. Istilah hedonisme berasal dari kata hedone (bahasa Yunani) yang berarti kenikmatan (pleasure). Filsafat hedonisme menyatakan
kita hanya termotivasi oleh dua hal : kenikmatan dan kesengsaraan. Maka untuk
mencapai hidup yang bahagia kita perlu
mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan[1].
Semua orang pasti
mengharapkan kehidupan yang bahagia. Tapi sayangnya tidak setiap orang
mengetahui bagaimana cara menjalani hidup yang bahagia dan ternyata juga tidak
setiap orang mampu menemukan kebahagiaan
dalam hidupnya. Karena tidak mudahnya mendapatkan kebahagiaan, Hendrik Ibsen,
seorang filosof bangsa Norwegia (1828-1906) sampai berkeyakinan bahwa mencari
bahagia itu hanya menghabiskan umur saja, karena jalan untuk menempuhnya sangat
tertutup, dan setiap ikhtiar untuk melangkah ke sana senantiasa terbentur.[2]
Sebenarnya, apakah yang
dimaksud kebahagiaan itu? Mengapa tidak semua orang mampu menemukan kebahagiaan
dalam kehidupannya? Bagaimakah cara kita menjalani kehidupan di dunia ini agar
bahagia? Mark Nepo dalam buku The Book
Awakening : Having the Life You Want by Being Present to the Life You Have
yang dalam terbitan versi bahasa Indonesia berjudul Kitab Kebahagiaan : Rahasia Hidup Tenteram dan Bahagia Setiap Hari mengawali pembahasan bukunya
dengan judul pertama “Kelahiran Manusia
yang Berharga”. Melalui tulisannya tersebut, Mark mengajak kita untuk
menghargai setiap waktu yang kita miliki. Mark ingin mengajak kita menyadari
betapa berharganya hari-hari yang kita jalani. Dia ingin menyadarkan kita
tentang berharganya “menjadi manusia”. Dengan menyadari betapa berharga dan
bernilanya kita dan waktu yang kita miliki, maka akan muncul rasa syukur[3].
Jiwa yang senantiasa bersyukur akan merasakan kebahagiaan. Maka, untuk
merasakan kebahagian hidup, bersyukurlah setiap waktu atas nikmat hari-hari yang
telah kita jalani. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani menjadi faktor penting
yang harus mendapatkan perhatian bagi semua orang.
Kebahagiaan merupakan
perasaan jiwa yang sulit dikatakan. Perasaan bahagia itu begitu nyata tetapi
sulit digambarkan. Muhammad Iqbal, seorang tokoh pemikir muslim modern
berpendapat bahwa kebahagiaan yang agung akan diperoleh jika manusia telah
mencapai taraf insan kamil, yaitu
kesempurnaan proses kehidupan di dalam ego (pribadi). Semakin sempurna
kepribadian, maka semakin sejati ego, dan semakin dekat pula kepada Tuhan.[4] Dr.
Didi Junaedi, MA dalam bukunya Tafsir Kebahagiaan, menjelaskan
langkah-langkah meraih kebahagiaan menurut al-Qur’an adalah dengan memahami
sumber-sumber kebahagiaan, penghalang kebahagiaan, serta langkah-langkah meraih
kebahagiaan. Adapun sumber-sumber kebahagiaan berupa relasi intrapersonal, yang
meliputi: sabar dan syukur, relasi interpersonal, yang meliputi: mencinati,
memberi, dan memaafkan, dan relasi spiritual, yaitu : tawakal. Sedangkan penghalang
kebahagiaan meliputi: disharmoni relasi intrapersonal, disharmoni relasi
interpersonal, dan disharmoni relasi spiritual. Langkah-langkah meraih
kebahagiaan meliputi : berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan sesama,
dan mendekatkan diri kepada Tuhan. [5]
Dalam kehidupan nyata
sehari-hari, bagaimanakah cara menciptakan kebahagiaan? Apakah kita perlu mencontoh
pola kehidupan orang-orang zaman dulu ataukah kita cukup menciptakan pola
kehidupan kita sendiri yang sesuai dengan keinginan kita dan sesuai dengan
kondisi zaman sekarang? Nah, buku yang sedang di hadapan pembaca ini yang berjudul
Harmoni
Kehidupan ini akan memberikan gambaran bagaimana menciptakan
kebahagiaan di zaman sekarang yang berbasis dari pengalaman nyata penulisnya.
Penulis buku ini mencoba memotret gaya hidup kekinian yang disarikan dari
pemahamannya terhadap ajaran agama Islam yang bertujuan menuju kebahagiaan. Kehidupan
yang harmoni dan seimbang antara orientasi duniawi dan orientasi ukhrawi
menjadi titik sasaran buku ini. Di dalam buku ini penulis juga menjelaskan
pendapat, pandangan dan pemikirannya seputar isu-isu yang masih populer atau
sering diperbincangkan kaitannya dengan hukum agama Islam.
Untuk
memudahkan pembaca dalam memahami isi buku ini, maka buku ini disusun secara
sistematis dan dibagi ke dalam enam bagian. Bagian pertama membahas
tentang mensyukuri nikmat waktu dan umur. Bagian pertama ini terdiri atas empat
judul tulisan. Bagian kedua membahas tentang membuka
pintu rezeki. Pada bagian kedua ini penulis memaparkan enam judul tulisan.
Bagian ketiga membahas tentang menggapai hidup bahagia. Di bagian ini penulis
mencoba memberikan gambaran-gambaran kehidupan yang bahagia dalam bentuk tujuh
judul tulisan. Bagian keempat membahas tentang bagaimana
menghadirkan kebahagiaan di rumah. Di sini penulis menjelaskan enam judul
tulisan. Bagian kelima membahas tentang kenikmatan hidup yang seimbang. Bagian kelima ini berisi tujuh
judul tulisan. Dan bagian keenam membahas tentang bagaimana
menjadi seorang pembelajar kehidupan. Di bagian terakhir dari buku ini penulis
berusaha memberikan gambaran tentang bagaimana seharusnya seorang muslim itu
menjalani kehidupannya. Juga tentang bagaimana seharusnya seorang muslim itu
menjadi seorang pembelajar kehidupan yang ideal.
Penulis
berharap semoga buku ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca tentang
alternative-alternatif menjalani kehidupan yang seimbang sehingga memperoleh
kebahagian adalah sebuah keniscayaan. Kebahagiaan bukanlah bergantung pada apa
yang kita miliki, tetapi bergantung pada bagaimana kita memaknai kehidupan ini.
Kebahagiaan bukan datang dengan sendirinya, tetapi kebahagiaan harus kita
ciptakan dalam kehidupan kita. Hidup seimbang dan bahagia adalah dambaan semua
orang. Salam sehat dan bahagia.
Akhirnya, penulis
berharap semoga karya tulis sederhana ini bermanfaat dan menjadi catatan
keabadian penulis serta menjadi amal jariyah penulis kelak di yaumil akhir.
Hanya kepada Allah lah semata penulis berserah diri dan mengharap keridhaan-Nya.
Amin. []
Gumpang
Baru, 2 Oktober 2020
Penulis,
Agung Nugroho Catur Saputro
[1]
Darmawan Aji, MindFul Life (Surakarta
: Metagraf, 2019), 20
[2]
Hamka, Tasawuf Modern (Jakarta :
Republika, 2020), 20.
[3]
Mark Nepo, Kitab Kebahagiaan : Rahasia Hidup Tenteram dan Bahagia Setiap
hari. Terjemahan dari The Book
Awakening : Having the Life You Want by Being Present to the Life You Have (Jakarta,
Gramedia, 2015),1.
[4]
Muhammad Iqbal, The Reconstruction of
Religion Thought in Islam (New Delhi : Kitab Bhavan, 1981), 11-12.
[5] Didi Junaedi, Tafsir Kebahagiaan (Brebes : Rahmadina Publishing, 2019), 261.
_____________________________
*) Penulis adalah
staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret
(UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran
MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku tersertifikasi BNSP, Penulis
dan pegiat literasi yang telah menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penerbitan
buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2.
Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email :
anc_saputro@yahoo.co.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar