Sumber gambar : https://www.indiatoday.in/education-today/news/story/ugc-966719-2017-03-21 |
Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
C. ANTARA CINTA ORANG TUA DAN CINTA TANAH AIR : Inspirasi Nasionalisme di Acara PKKMB
Hari kedua kegiatan
PKKMB Pascasarjana UNY 2018 diisi acara pemberian motivasi. Pada sesi motivasi
ini, panitia mendatangkan narasumber dan motivator yang sangat inspiratif
(menurut saya pribadi) yakni Prof. Slamet PH, MA., M.Ed., MLHR, Ph.D.
Dalam salah satu
ceramahnya, Prof. Slamet menyinggung tentang cinta tanah air dengan
menceritakan pengalaman pribadinya. Ya, pengalaman beliau sendiri terkait
bagaimana cara "unik" beliau dalam menanamkan jiwa nasionalisme dan
cinta tanah air kepada anaknya.
Dalam paparan materinya, beliau bercerita
tentang anaknya yang baru lulus kuliah di luar negeri dengan prestasi yang
membanggakan. Anaknya memberitahukan bahwa ia ditawari pekerjaan di kampusnya.
Dengan alasan ingin membalas budi atas beasiswa yang diberikan kampusnya, maka
sang anak akan menerima tawaran tersebut.
Mendengar penjelasan
anaknya tentang alasannya akan bekerja di luar negeri, maka Prof. Slamet
berkata kepada anaknya kurang lebih seperti ini (redaksional percakapan versi
penulis), "nak, kalau kamu akan bekerja di negara orang lain karena ingin
balas budi, maka ketahuilah wahai anakku bahwa ayah dan ibumu ini merawat kamu
sejak kamu lahir hingga sekarang ini dengan CINTA. Maka sebelum kamu mau
membalas budi ke orang lain (negara lain), maka terlebih dahulu balaslah CINTA
ayah dan ibumu".
Mendengar perkataan
ayahnya tersebut, sang anak lalu bertanya, " Ayah, bagaimana cara anakmu
ini akan membalas CINTA kalian?" Dengan jawaban yang tegas dan diplomatis,
sang ayah berkata, "Balaslah CINTA ayah dan ibumu ini dengan cara kamu
pulang ke Indonesia. Pulanglah ke tanah airmu. Negaramu sangat membutuhkan
ilmu-ilmumu. Bangunlah negaramu agar maju".
Demikianlah kurang
lebih percakapan Prof. Slamet dengan anaknya sesuai cerita beliau waktu mengisi
acara. Berdasarkan percakapan ayah dan anak tentang upaya sang ayah menanamkan
jiwa cinta tanah air kepada anaknya, penulis menaruh apresiasi dan kekaguman
yang sangat besar kepada Prof. Slamet.
Penulis kagum dengan
kepiawaian beliau dalam menanamkan rasa cinta tanah air kepada anaknya. Beliau
sangat pandai memanfaatkan sisi psikis anak agar mau pulang ke negaranya dan
mengaplikasikan ilmunya. Menurut penulis kisah tersebut merupakan cerita yang
sangat bermanfaat. Sebuah kisah tentang bagaimana Prof. Slamet mampu
menggunakan alasan balas budi atas limpahan cinta orang tua ke anak untuk
menanamkan rasa cinta tanah air.
Hari itu, penulis
telah belajar dari seorang ayah yang sangat mencintai negaranya dan ia ingin
anaknya juga memiliki rasa cinta pada negaranya. Hari itu penulis telah belajar
apa arti cinta tanah air dan arti cinta orang tua ke anak. Kecintaan anak kepada
tanah airnya dapat dibangun mulai dari keluarga melalui limpahan cinta dan
kasih sayang orang tua kepada anaknya.
Hari itu penulis telah
melihat langsung profil salah satu putra bangsa Indonesia dengan deretan
panjang gelar akademik yang sebagian besar diperoleh di negeri orang tetapi ia
tetap memiliki rasa cinta tanah air yang begitu besarnya dan ingin
mendarmabaktikan semua ilmu dan kompetensinya untuk kemajuan bangsa dan
negaranya. Bahkan rasa cinta kepada negaranya telah mendarah daging hingga ia ingin
putra kandungnya juga memiliki rasa yang sama. []
____________________________________
*) Penulis adalah
staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret
(UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran
MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku tersertifikasi BNSP, Penulis
dan pegiat literasi yang telah menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penerbitan
buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2.
Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email :
anc_saputro@yahoo.co.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar