Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Keluarga terbentuk
karena adanya ikatan berbasis cinta yang mempersatukan dua insan bervisi sama
untuk membangun sebuah keluarga. Dalam keluarga tidak ada yang namanya visi-misi
suami ataupun visi-misi istri. Dalam keluarga tidak dikenal namanya tujuan
suami maupun tujuan istri. Dalam keluarga yang ada adalah visi-misi dan tujuan
keluarga yang merupakan perpaduan dan
peleburan dari visi-misi dan tujuan dari suami dan istri. Jadi dalam sebuah keluarga
hendaknya tidak ada lagi egoisme individual suami maupun istri. Semuanya harus
menyatu membentuk satu visi-misi dan tujuan bersama.
Keluarga
dapat dianalogikan sebagai sebuah bahtera atau kapal yang sedang mengarungi
samudera kehidupan. Dalam perjalanan mengarungi samudera kehidupan, terkadang
akan menghadapi ombak dan badai yang dapat mengancam keutuhan keluarga. Maka dalam
proses mengarungi samudera kehidupan yang penuh tantangan dan godaan tersebut,
diperlukan kerjasama yang solid antar
awak kapal yakni anggota keluarga. Setiap anggota keluarga harus memainkan
peran masing-masing yang mendukung tercapainya tujuan keluarga. Setiap anggota
keluarga harus menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing sesuai tupoksinya
tanpa ada rasa iri dan keterpaksaan terhadap anggota keluarga yang lain.
Demikianlah
skenario jalannya bahtera keluarga yang sedang saya jalankan. Saya dan istri
mencoba belajar berbagi tugas dan kewajiban dalam mengatur jalannya keluarga. Demikian
pula anak kita coba libatkan dalam peran menjalankan bahtera keluarga agar
jalannya bahtera keluarga bisa lancar dan sampai ke tujuan dengan selamat.
Seperti
sekarang ini. Istri memiliki keinginan untuk membuat akun channel Youtube yang
akan dipergunakan untuk mengaktualisasikan keterampilannya dalam menjalankan
peran ibu rumah tangga yaitu memasak. Saya memang suka dengan menu masakan istri.
Makanya saya lebih suka makan di rumah. Kalaupun kami sekeluarga makan di luar semata-mata
sekadar untuk sarana mencari suasana
lain dan mengisi memori kebersamaan keluarga. Karena anak lanang yang menguasai
keterampilan editing video (anak lanang sudah terlebih dahulu memiliki akun
channel Youtube), maka istri bekerjasama dengan anak lanang dalam proses
pembuatan video. Istri yang menjadi model video sedangkan anak lanang yang
merekam dan mengedit video hingga jadi dan siap diupload di akun channel
Youtube yang dibuat oleh anak lanang. Lalu, dimana peran saya selaku suami dan
ayah? Peran saya adalah mendukung keinginan istri dan memberikan dorongan semangat
ke anak lanang agar mau membantu maminya dalam membuat video-video. Saya terkadang
juga memberikan saran-saran dalam proses editing video agar video yang
dihasilkan menjadi lebih baik,
Channel
Youtube istri saya adalah “Mommy Ifah
Channel”. Wujud dukungan saya selaku suami kepada istri adalah ikut
mempromosikan channel Youtube istri. Oleh karena itu, kepada bapak ibu sahabat
pembaca yang budiman, mohon dukungan dan bantuanya untuk menonton video di akun
Youtube “Mommy Ifah Channel” dengan meng-klik link https://youtu.be/HDzpYVZVuaQ. Mohon
juga partisipasinya untuk memberikan like, komen dan subscribe. Bantuan bapak
ibu sahabat pembaca yang budiman dapat menjadi motivasi dan penyemangat bagi istri
saya untuk lebih semangat lagi dalam membuat video-video yang bermanfaat. Semoga
partisipasi dan kebaikan bapak ibu sahabat pembaca dalam memberikan dukungan ke
akun channel Youtube istri saya dapat menjadi kebaikan jariyah bagi bapak ibu
semua. Amin. Salam sehat dan bahagia selalu..[]
Gumpang Baru, 16 Oktober 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar