Sumber gambar : https://kaltim.tribunnews.com/2020/10/27/kamis-29-oktober-2020-memperingati-maulid-nabi-muhammad-saw-ini-amalan-sunnah-yang-bisa-dikerjakan |
Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Tahun 1987 Dr. Michael H. Hart pernah menerbitkan
sebuah buku yang sangat mengejutkan seluruh dunia yaitu berjudul The
100 yang diterjemahkan menjadi 100
Orang paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang
Sejarah. Buku tersebut sangat mengejutkan dunia karena Michael H. Hart telah
menempatkan Rasulullah Muhammad Saw di urutan pertama dari daftar 100
tokoh dunia paling berpengaruh dalam sejarah. Mengapa Rasulullah Muhammad Saw
bisa ditempatkan di urutan nomor wahid mengalahkan tokoh-tokoh besar dunia
lainnya? Michael H. Hart menjelaskan alasannya. Dia meyakini bahwa Nabi
Muhammad Saw adalah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih
kesuksesan luar bisaa baik ditinjau dari ukuran agama maupun ruang lingkup
duniawi (King, 2008).
Apa yang dilakukan oleh
Michael H. Hart tersebut tidaklah berlebihan. Apa yang dikatakannya adalah
benar adanya. Selain Michael H. Hart, banyak ahli sejarah dunia yang memiliki
pemikiran dan pandangan yang senada dengan pendapatnya. Allan Menzies (1845), Profesor of Divinity and Biblical Criticism,
University of St Andrews, Edinburgh, Skotlandia dalam bukunya History of Religion memaparkan apa yang paling luar bisaa tentang
Islam adalah kecepatan pertumbuhannya. Muhammad Saw mengawali hidupnya sebagai
seorang penggembala miskin, dan pada saat wafatnya mewariskan kepada umat Islam
sebuah negara yang dalam waktu singkat mampu mengalahkan negara-negara besar
lain. Dalam setengah abad, Islam telah menjadi agama bangsanya yang semula
menentangnya, dan tidak hanya bangsanya sendiri, tetapi banyak negara lainnya. Dalam
waktu yang singkat, agama yang dibawanya (Islam) telah menjadi agama nasional,
dan bahkan telah melampaui nasional ke tahap universal, dimana hanya dua agama
lain yang telah mencapainya. Kemajuan yang dicapai Kristen yang perlu waktu
berabad-abad, dicapai Islam dalam beberapa dekade. Gelar Islam sebagai agama
universal tidak dapat dipungkiri (Menzies, 2015).
Pendapat lain tentang
luar biasanya Rasulullah Muhammad Saw disampaikan oleh Philip K. Hitti (1886) dalam bukunya The Arabs : A Short History. Philip K. Hitti menggambarkan kekagumannya
pada sosok Rasulullah Muhammad Saw dengan ungkapan kalimat, ”Dalam rentang
hidupnya yang singkat, dan beranjak dari lingkungan yang tidak menjanjikan,
Muhammad telah mengilhami terbentuknya satu bangsa yang tidak pernah bersatu
sebelumnya, di sebuah negeri yang hingga saat ini hanyalah satu ungkapan
geografis; membangun sebuah agama yang luas wilayahnya mengalahkan Kristen dan
Yahudi, serta diikuti sejumlah besar manusia; ia telah meletakkan landasan bagi
sebuah imperium yang dalam waktu singkat berhasil memperluas batas wilayahnya
dan membangun berbagai kota yang kelak menjadi pusat-pusat peradaban dunia” (Hitti, 2018).
Beberapa
pendapat para penulis sejarah dunia tersebut di atas menunjukkan bahwa
Rasulullah Muhammad Saw adalah seorang nabi dan rasul yang memiliki kepribadian
yang berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Keistimewaan yang ada pada diri
Rasulullah Saw tercermin dalam akhlak dan kepribadian beliau. Akhlak dan segala
tindakan yang dilakukan Rasulullah Saw adalah berdasarkan wahyu dari Allah swt
yang mengandung ajaran penting bagi umat Islam. Segala tindakan, sikap, dan
ketetapan beliau merupakan penjelasan Al-Quran, yang dikenal dengan al-Hadis
atau sunah rasul. Aisyah r.a. pernah mengatakan bahwa jika ingin melihat
Al-Qura’an berjalan, maka lihatlah akhlak Rasulullah Muhammad Saw. Perkataan
istri beliau tersebut menunjukkan bahwa akhlak Rasulullah Saw dalam kehidupan
sehari-hari tidak berdasarkan keinginan dan nafsu pribadi beliau tetapi
semuanya adalah didasarkan atas wahyu yang diwahyukan.
Berangkat
dari pemikiran di atas, sudah sepatutnya kita umat Islam untuk meneladani dan
mencontoh akhlak Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku, sikap
dan tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita nisbatkan pada
akhlak Rasulullah Saw. Mencontoh akhlak Rasulullah Saw tidak hanya sebatas pada
lingkup tuntutan ibadah, tetapi juga sampai hal-hal kecil dalam kehidupan. Amal
ibadah dan akhlak kita hendaknya mencontoh kepada ibadah dan akhlak Rasulullah Saw.
Bagi
para pemimpin bisa mencontoh bagaimana beliau memimpin umat Islam. Bagi para
pemuda bisa mencontoh bagaimana akhlak beliau ketika masih muda. Bagi para
pebisnis dan pedagang bisa mencontoh bagaimana cara beliau berdagang. Bagi para
pendidik bisa mencontoh bagaimana beliau mendidik para sahabat dan umat Islam
sehingga menjadi umat yang disegani dunia. Bagi para pejabat pemerintahan bisa
mencontoh bagaimana beliau menjalankan roda pemerintahan. Bagi para suami bisa
mencontoh bagaimana akhlak beliau kepada keluarganya. Bagi para aktivis dakwah bisa
mencontoh bagaimana cara beliau mendakwahkan agama Islam. Dan lain sebagainya.
Hampir semua lini kehidupan ada contohnya pada diri Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw memang
diturunkan ke dunia untuk menyempurnakan akhlak yang baik (akhlak al-karimah). Sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasulullah,
beliau telah menunjukkan akhlak yang mulia. Bukti bagaimana ketinggian akhlak
beliau adalah kaum Quraisy di Mekkah memberi beliau gelar “al-Amin” yang artinya orang yang terpercaya. Gelar tersebut tidak
mungkin disematkan ke beliau jika beliau bukan orang yang bisa dipercaya dan
bahkan sangat bisa dipercaya. Gelar penghormatan tersebut hanya mungkin beliau
peroleh jika beliau memang orang yang sangat bisa dipercaya atau sangat jujur, dan
orang-orang di sekitarnya yang pernah berinteraksi dengan beliau mengetahui dan
menyaksikan sendiri bagaimana keluhuran akhlak budi pekerti beliau.
Ketika Rasulullah saw
berusia 35 tahun, kaum Quraisy mengadakan pertemuan dalam rangka perbaikan
bangunan Ka’bah. Mereka bermaksud memberi atap pada Ka’bah. Bangunan Ka’bah
pada saat itu terdiri atas batu-batu yang disusun bertumpang-tindih, tanpa
dicampur dengan tanah, dengan bangunan yang tinggi. Oleh karena itu, harus
dihancurkan dan dibuat bangunan yang baru (Hasani an-Nadwi, 2020 : 179). Proses
perbaikan bangunan Ka’bah awalnya baik-baik dan lancar-lancar saja hingga
akhirnya terjadi perselisihan yang hebat dan hampir berujung pada pertumpahan
darah antar suku. Apakah gerangan yang diperselisihkan oleh para kepala suku di
Mekkah hingga hampir terjadi pertumpahan darah di antara mereka? Ternyata
sumber terjadinya perselisihan adalah siapakah yang paling berhak untuk
meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya semula. Setiap kepala suku mengklaim dirinya
dan sukunya sebagai yang paling terhormat sehingga paling berhak untuk
mengembalikan batu mulia tersebut ke tempatnya. Karena semua suku saling
mengklaim dirinya yang paling berhak meletakkan Hajar Aswad, maka terjadilah
perselisihan hebat dan hampir berakhir dengan pertumpahan darah.
Perselisihan yang hebat
dan hampir menumpahkan darah tersebut akhirnya dapat dihentikan dengan adanya
kesepakatan di antara mereka bahwa orang pertama yang masuk dari pintu Masjidil
Haram akan memutuskan perselisihan di antara mereka. Dan ternyata orang pertama
yang masuk dari pintu Masjidil Haram adalah Rasulullah Muhammad saw. Ketika
mereka melihatnya, mereka berkata, “Ia orang yang tepercaya, kami rela! Ia
adalah Muhammad.” (Hasani an-Nadwi, 2020 : 180). Semua kepala
suku menyetujui Rasululah saw yang
meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya. Semua kepala suku menyetujui dipilihnya Rasulullah
saw karena mereka semua mengetahui bahwa Rasulullah saw adalah orang yang
sangat dapat dipercaya. Rasulullah saw adalah orang yang sangat jujur dan
berbudi pekerti yang baik. Rasulullah saw adalah orang yang paling tepat untuk
memperoleh kehormatan mengembalikan Hajar Aswad ke tempatnya semula.
Berdasarkan kesepakatan
para kepala suku tersebut, kemudian Rasulullah saw meminta sehelai kain. Beliau
mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di atas kain dengan tangan beliau
sendiri. Kemudian beliau berkata, “Setiap (pemimpin) suku hendaknya memegang
sudut kain ini, kemudian angkatlah bersama-sama.” Mereka melakukan perintah
Rasulullah saw. Ketika sampai pada tempatnya, beliau mengambil Hajar Aswad dan
meletakkannya di tempat semula. Selanjutnya pembangunan diteruskan hingga
selesai. Tindakan Rasulullah saw melibatkan semua kepala suku dalam proses
peletakkan Hajar Aswad menunjukkan keluhuran akhlak beliau. Beliau tetap
menghormati para kepala suku dengan mengikutkan serta dalam peletakkan Hajar Aswad
ke tempat semula (Hasani an-Nadwi, 2020 : 180).
Rasulullah saw memiliki
akhlak yang luhur. Keluhuran akhlak Rasulullah saw bahkan mendapat pengakuan
dari Allah swt sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al Qalam [68] : 4).
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Q.S. Al Qalam [68] : 4)
Juga firman Allah dalam Q.S. Al Ahzab [33] : 21
Sesungguhnya
Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. (Q.S. Al Ahzab [33] : 21)
Tentang keluhuran budi
pekerti Rasulullah Saw, Syekh Mahmud al-Mishri dalam bukunya Sirah Rasulullah : Perjalanan Hidup Manusia
Mulia menuliskan bahwa “Budi pekerti Nabi Muhammad saw yang agung sangat
tampak dalam kesehariannya, seperti 1). Memiliki keistimewaan berupa lisan yang
fasih dan mengena dalam berbicara., 2). Sosok yang penyantun, penyabar, dan
pemaaf. Sifat-sifat tersebut merupakan didikan langsung dari Allah. Setiap
penyantun dikenal kebaikannya dan terjaga dari kesalahan. Rasulullah saw
memiliki kesabaran luar biasa meskipun makin banyak yang menyakitinya. Begitu
juga, beliau selalu bersikap santun terhadap perbuatan berlebihan yang
dilakukan orang-orang jahil terhadapnya” (Al-Mishri, 2014 : 10).
Bukti-bukti tentang
keluhuran akhlak dan kemuliaan kepribadian baginda Rasulullah Muhammad saw
banyak diriwayatkan oleh para ulama. Dalam beberapa literatur diceritakan
bagaimana luhur dan mulianya akhlak Rasulullah saw. Rasulullah saw adalah seorarng
yang dermawan. Bukti dari sifat dermawan beliau adalah selalu memberi tanpa ada
rasa takut menjadi fakir. Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi saw adalah orang
yang paling dermawan, apalagi di bulan Ramadhan, yaitu saat malaikat Jibril
menemuinya. Malaikat Jibril sendiri menemui beliau setiap malam di bulan
Ramadhan untuk tadarus Al-Quran. Rasulullah lebih cepat dalam menggapai
kebaikan daripada angina yang berhembus (HR. Bukhori) (Al-Mishri, 2014 : 10).
Rasulullah saw adalah
seorang yang sangat pemberani dan seorang pemimpin yang melindungi keselamatan
rakyatnya. Anas mengatakan bahwa tatkala penduduk Madinah dikagetkan pada suatu
malam, mereka mendatangi sumber suara. Rasulullah menjumpai mereka-setelah
mendahului mereka dalam mendatangi sumber suara-, beliau dalam keadaan
menunggang kuda milik Abu Thalhah yang berkalung pedang di lehernya. Beliau pun
bersabda, “Kalian belum terjaga, kalian belum terjaga” (HR. Bukhari, Muslim,
dan Turmudzi) (Al-Mishri, 2014 : 11).
Rasulullah saw adalah
seorang pendidik. Rasulullah saw telah mendefiniskan tugas asasinya, “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk memberi
pengajaran”. Al-Quran al-Karim
dengan sangat tegas juga menyebut tugas asasi Rasulullah saw ini dalam
firman-Nya,
Dia-lah
yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang
membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan
mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya
benar-benar dalam kesesatan yang nyata, (Q.S. Al-Jum’ah [62]:
2).
Ayat ini menyebutkan bahwa tugas
Rasulullah saw adalah mengajar, mendidik, mengajarkan Al-Kitab dan hikmah,
serta mendidik orang berdasarkan keduanya. Sebagian terbesar kehidupan Rasul saw
dihabiskan untuk ini, karena dari hal inilah segala kebaikan akan lahir (Hawwa, 2002 : 212).
Rasulullah saw adalah
orang yang rendah hati dan bersahaja. Dalam kitab Bathalul Abthaal, penulisnya mengatakan, “Sifat yang dimiliki
seorang pahlawan terdepan, dari dulu hingga kini masih hidup, jelas sepanjang
sejarah kepribadiannya yang mulia yaitu kesahajaan dan kerendahan hati. Dengan
keduanya Muhammad saw menjadi contoh nyata, seorang yang mulia, yang lahir dari
lubuk hatinya dan tidak dibuat-buat dengan cara menipu. Muhammad adalah
kesahajaan yang menjelma dalam bentuk manusia, lahir dari lubuk hatinya yang
paling dalam. Menghapus gemerlapnya pemimpin dari kerajaan, perhiasan dan
kepongahan, serta ucapan dan perbuatan yang menipu manusia. Muhammad adalah
seorang yang dekat, mudah, dan bersahaja. Mengunjungi orang-orang yang terjauh
dan yang terdekat, sahabat-sahabatnya, musuh-musuhnya, anggota keluarganya.
Menemui delegasi-delegasi dari berbagai Negara tanpa dibuat-buat atau
bersandiwara, tetapi dengan sebenarnya, tanpa bersandiwara (Hawwa, 2002 : 181).
Demikian tulisan singkat yang memotret tentang keluhuran akhlak dan kepribadian Rasulullah Muhammad saw. Bertepatan dengan momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1442 H ini, dengan membaca sejarah kehidupan beliau yang penuh hikmah semoga kita dapat meneladani akhlak mulia beliau. Marilah kita selalu membaca shalawat kepada Rasulullah saw. Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.”[]
Referensi
Al-Mishri, S. M.
(2014). Sirah Rasulullah: Perjalanan Hidup Manusia Mulia. Surakarta:
Tinta Medina.
Hasani an-Nadwi, A. H. al-Ali. (2020). Sirah Nabawiyah: Sejarah Lengkap Nabi Muhammad Saw. Yogyakarta: DIVA Press.
Hawwa, S. (2002). Ar-Rasul Muhammad Saw. Surakarta: Media Insani Press.
Menzies, A. (2015). History of Religion: Sejarah Kepercayaan dan Agama-Agama Besar Dunia (Terjemahan dari History of Religion, diterbitkan New York Charles Scribner’s Son, New York, 1895). Yogyakarta: Penerbit INDOLITERASI.
Gumpang Baru, 29 Oktober 2020
____________________________________
*) Penulis adalah
staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret
(UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran
MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku tersertifikasi BNSP, Penulis
dan pegiat literasi yang telah menerbitkan 30 judul buku, Konsultan penerbitan
buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2.
Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email :
anc_saputro@yahoo.co.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar