SCIENTIFIC
WRITING VS FREE WRITING
Oleh:
Agung
Nugroho Catur Saputro
Saya mengawali belajar
menulis mulai dengan tulisan-tulisan bebas di buku harian. Kemudian berlanjut
dengan menulis karya tulis ilmiah waktu sekolah di Madrasah Aliyah. Ketika
mahasiswa aktif menulis ilmiah melalui lomba karya tulis ilmiah mahasiswa
(LKTM). Saya pernah menjuarai beberapa lomba karya tulis mahasiswa, mulai
tingkat jurusan hingga tingkat universitas, bahkan pernah menjadi finalis pada
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) bidang Penulisan Ilmiah mewakili
Universitas Sebelas Maret. Setelah lulus sarjana, kebiasaan mengikuti
lomba-lomba karya tulis ilmiah terus berlanjut. Setelah lulus sarjana, saya
bekerja menjadi guru Kimia SMA. Saat menjadi guru inilah saya kembali menjadi
juara 1 lomba karya tulis ilmiah guru yang diselenggarakan sekolah dalam rangka
HUT sekolah.
Setelah menjadi guru honorer
di SMA selama 2,5 tahun, akhirnya saya bisa lolos seleksi tes CPNS dosen di
Universitas Sebelas Maret. Setelah menjadi dosen, kebiasaan menulis ilmiah
semakin terasah melalui penulisan artikel ilmiah di jurnal ilmiah maupun
dipresentasikan di seminar ilmiah. Pasca lulus master (S2), semangat menulis
ilmiah semakin menggelora dengan menulis proposal penelitian dan artikel
publikasi ilmiah. Dalam rentang tahun 2009-2014 usulan proposal penelitian yang
saya ajukan selalu lolos didanai dan setiap tahun mampu mempublikasikan artikel
ilmiah baik di jurnal ilmiah nasional maupun forum seminar ilmiah nasional.
Setiap hari muncul ide-ide untuk dibuat artikel ilmiah. Setiap semester saya
hampir rutin mampu mempublikasikan sebuah artikel ilmiah. Waktu itu saya merasa
cukup produktif dalam menulis artikel ilmiah dan mempublikasikannya. Waktu itu,
saya begitu menikmati proses kreatif menulis ilmiah. Saya sama sekali tidak
merasa berat dan malas untuk menulis artikel ilmiah. Saya bahkan telah menulis
beberapa draft artikel ilmiah untuk dipublikasikan di waktu yang akan datang.
Begitulah kondisi saya saat itu yang begitu enjoy menikmati spirit menulis
artikel ilmiah.
Sejak tahun 2017 saya
mulai tertarik menulis tema-tema bebas. Saya mulai menulis tulisan-tulisan
bebas dengan tema beragam, mulai tema tentang agama, pendidikan, kimia,
kehidupan sehari-hari, dan lain sebagainya. Setiap hari saya menulis apa saja
yang muncul dalam pikiran. Dalam sehari terkadang saya bisa menulis satu atau
dua artikel bebas dengan ketebalan 2-3 halaman. Saya tidak menentukan tema
tertentu untuk saya tulis, pokoknya apapun yang muncul dalam pikiran saya
tulis. Oleh karena itu, tulisan-tulisan saya beragam temanya. Strategi yang
saya lakukan agar di kemudian hari saya mudah dalam mengorganisir
tulisan-tulisan tersebut adalah dengan memberikan tema di setiap artikel
tulisan yang saya buat. Misalnya artikel-artikel tulisan saya tentang kimia
yang saya kaitkan dengan nilai-nilai karakter religius saya berikan tema ‘Kimia
Kehidupan”. Di kemudian hari kumpulan artikel tulisan tema kimia kehidupan
tersebut akhirnya saya terbitkan menjadi sebuah buku yang berjudul “Kimia
Kehidupan: Model Integrasi Sains-Agama sebagai Panduan Pendidikan Karakter
dalam Pembelajaran Kimia”. Demikianlah strategi yang saya lakukan agar bisa
produktif menerbitkan buku dari kumpulan artikel-artikel tulisan yang saya
tulis setiap harinya. Dengan menerapkan strategi tersebut, dalam satu tahun
saya bisa mempunyai dua sampai tiga draft buku untuk diterbitkan.
Selain menulis
tema-tema bebas yang akhirnya saya mengetahui cara menulis seperti itu disebut
“free writing”, saya juga menulis untuk tema-tema tertentu untuk diterbitkan
dalam buku kolaborasi ataupun buku antologi (book chapter). Saya menulis tema
tertentu untuk memenuhi tagihan rutin dari komunitas penulis Sahabat Pena Kita,
dimana saya bergabung menjadi anggota komunitas sejak tahun 2019. Selain itu,
saya juga bergabung dalam grup penulis di beberapa penerbit buku dimana setiap
bulannya juga membuat program menulis buku kolaborasi maupun book chapter. Buku-buku
yang akan diterbitkan oleh penerbit telah ditentukan tema dan judul babnya,
anggota cukup memilih tema dan bab berapa yang akan ditulisnya. Dengan mengikuti
program-program menulis kolaborasi tersebut saya bisa rutin setiap bulan
mempunyai buku baru yang terbit. Sedangkan untuk buku-buku karya solo, saya bisa
menerbitkan dua atau tiga judul setiap tahunnya. Dengan demikian, dalam waktu
satu tahun saya bisa mempunyai buku baru antara lima sampai lima belas buku. Bahkan
pernah dalam satu tahun saya mampu mempunyai buku baru (buku kolaborasi dan
antologi) yang terbit sebanyak 34 judul. Ini adalah capaian prestasi
produktivitas menulis buku saya yang paling banyak dalam perjalanan karier
kepenulisan saya.
Berdasarkan pemaparan
di atas, dapat diketahui bahwa saya pernah menikmati poses kreatif menulis
untuk dua jenis tulisan, yaitu genre tulisan ilmiah (scientific writing) dan genre tulisan bebas (free writing). Saya merasakan adanya perbedaan antara menulis
ilmiah dengan menulis bebas. Menulis ilmiah itu bersifat kaku karena harus
mengikuti alur penulisan yang sudah baku, sedangkan menulis bebas bersifat
lentur tanpa ada panduan yang baku. Ketika menulis ilmiah harus selalu
menyertakan referensi yang mendukung argumentasi kita agar argumentasi kita
kuat, sedangkan tulisan bebas tidak selalu harus menyertakan referensi karena
bisa dari apapun yang kita pikirkan. Menulis ilmiah terkesan kreativitas kita
terbatasi, sedangkan ketika menulis bebas kreativitas kita bisa benar-benar
bebas tanpa ada batas yang menghalangi.
Apakah saya mengalami
kesulitan beralih dari terbiasa menulis ilmiah bergeser ke menulis bebas?
Secara jujur saya katakana iya, saya mengalami kesulitan untuk menyesuaikan
pola pikir. Saya harus berusaha membuat kebiasaan baru dari biasa mencari
referensi ketika menulis ilmiah menjadi
tidak memerlukan referensi ketika menulis bebas. Ketika menulis bebas, saya
hanya perlu menggali ide sebanyak-banyaknya dan mengembangkan kreativitas
seluas-luasnya. Saya tidak perlu terpancang pada ada atau tidak referensi
pendukungnya karena ketika menulis bebas, argumentasi kita lah yang menjadi
pendukung alur tulisan kita. Inilah perbedaan pokok yang bagi saya cukup sulit
untuk berganti-ganti (shifting) dari
tulisan ilmiah ke tulisan bebas, ataupun sebaliknya.
Saat ini saya sedang
menempuh studi doktoral dimana harus mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal
sebagian bagian dari syarat menyelesaikan studi. Oleh karena itu saya harus
mampu kembali membiasakan diri untuk menulis artikel ilmiah. Karena sempat
beberapa tahun saya vakum dari menulis artikel ilmiah dan lebih fokus menulis
bebas, maka saya harus memulai dari awal kembali untuk membuat kebiasaan baru
yaitu menulis artikel ilmiah yang selalu menggunakan referensi literatur
ilmiah. Selama menulis bebas, saya lebih sering membaca buku-buku sebagai bahan
untuk menulis artikel ataupun buku, sedangkan sekarang karena saya akan menulis
artikel ilmiah maka saya harus mulai membiasakan diri untuk membaca
artikel-artikel jurnal sebagai bahan untuk menulis artikel ilmiah. Agar mampu
memiliki spirit menulis artikel ilmiah dan menjiwai seperti dulu, saya sampai
harus melatih diri dengan menulis buku-buku referensi sebagai sarana latihan
menulis ilmiah. Sejak tahun 2019 saya aktif mengikuti program menulis buku
kolaborasi di bidang pendidikan yang diselenggarakan oleh penerbit buku referensi
dan telah menghasilkan 28 judul buku referensi bidang pendidikan, serta
memiliki 28 sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) berupa hak cipta buku
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Hasil dari berlatih
menulis buku-buku referensi di bidang pendidikan akhirnya mampu membuat pola
pikir dan kebiasaan baru pada diri saya untuk menulis artikel ilmiah. Saya
menjadi merasa tidak berat lagi ketika harus loncat sana sini dari menulis dan
membaca referensi. Hasil dari proses latihan tersebut Alhamdulillah akhirnya
membuahkan hasil. Setelah beberapa tahun vakum dari menulis ilmiah, akhirnya di
tahun 2022 ini saya mampu menghasilkan sebuah artikel ilmiah yang terbit di
jurnal nasional terakreditasi sinta 2. Saya sangat bersyukur akhirnya mindset
dan pikiran saya kembali terbiasa dan siap untuk menulis artikel ilmiah.
Demikian pengalaman
perjalanan saya menekuni dunia kepenulisan artikel ilmiah dan penulisan artikel
bebas (artikel popular). Setiap jenis tulisan memiliki gaya tulisan dan
kekhasan tersendiri sehingga juga memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda.
Seorang penulis harus mampu menyesuaikan diri ketika akan menulis jenis tulisan
yang berbeda genre. Idealnya seorang penulis memiliki kemampuan menulis tulisan
berbagai genre berbeda dan juga mudah menyesuaikan diri dengan karakteristik
genre tulisan tersebut. Menjadi penulis yang multitalenta memang tidak mudah,
perlu terus berlatih dan menempa diri dengan berbagai jenis tulisan. []
Gumpang Baru, 13 Mei 2022
BIODATA PENULIS
Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc. (ICT, C.MMF,
C.AIF, C.GMC, C.CEP, C.MIP, C.SRP, C.MP) adalah dosen di Program Studi
Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Menempuh Pendidikan
S1 (S.Pd) di Universitas Sebelas Maret dan Pendidikan S2 (M.Sc.) di Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa
doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY). Selain sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan
penulis yang telah menerbitkan lebih dari 80 judul buku (baik buku solo maupun
buku kolaborasi) dan memiliki 28 sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
berupa hak cipta buku, Peraih Juara 1 Nasional lomba penulisan buku pelajaran
kimia MA/SMA (2007), Peraih SPK AWARD Peringkat 1 (2021), Peraih Inovasi dan P2M
Award LPPM UNS Peringkat 2 (2022), Peraih Indonesia Top 5000 Scientists ”AD
Scientific Index” (2022), Penulis buku non fiksi tersertifikasi BNSP (2020),
Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, Reviewer jurnal ilmiah
terakreditasi SINTA 2 dan 3, dan Trainer tersertifikasi Indomindmap Certified
Trainer-ICT, Indomindmap Certified
Growth Mindset Coach, Indomindmap Certified Multipe Intelligences Practitioner,
Indomindmap Certified Character Education Practitioner, ThinkBuzan Certified
Applied Innovation Facilitator (UK), ThinkBuzan Certified Speed Reading
Practitioner (UK), ThinkBuzan Certified Memory Practitioner (UK), dan
ThinkBuzan Certified Mind Map Facilitator (UK). Penulis dapat dihubungi melalui
nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id.
Tulisan-tulisan penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur
Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar