SPIRIT MENULIS: ANTARA MENJAGA KESEHATAN DAN PRODUKTIVITAS
Oleh:
Agung
Nugroho Catur Saputro
Menulis merupakan aktivitas yang banyak manfaatnya, di antaranya adalah menulis berpengaruh positif terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mental (psikis). Kesehatan mental sangat penting bagi setiap orang. Orang yang mengalami gangguan mental akan juga mengalami gangguan kesehatan fisik atau jasmaninya. Kesehatan mental sangat berkaitan erat dengan kesehatan jasmani.
Mengutip dari Intermountain
Healthcare, menulis dapat membantu mengekspresikan emosi melalui kata-kata
sehingga dapat membantu penyembuhan. Menulis juga bisa menjadi
salah satu cara mengatur dan mengurangi stres. Hal itu karena stres bisa
merusak kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang. Berdasarkan
penelitian terbitan Advances In Psychiatric Treatment, diketahui bahwa menulis selama 15-20 menit setiap 3-5
hari dalam 4 bulan bisa menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi hati.
Selain itu, ternyata menulis tentang pengalaman hidup dan cerita yang membuat
stres akan membantu mengelola stres dengan cara yang sehat. Bahkan, menulis
bisa menjadi kebiasaan meditasi sebelum tidur yang membantu melepas dan
menghilangkan stress (Herliafifah,
2022).
Saat seseorang sedang menulis, dia
sedang menuangkan isi pikirannya. Semua ide, gagasan dan pemikirannya yang ada
di otaknya dia pindahkan ke bentuk tulisan. Menuangkan isi pikiran ke dalam
bentuk tulisan itu merupakan aktivitas yang menyehatkan. Mengapa? Karena
seseorang yang banyak memiliki pikiran, jika tidak dikeluarkan akan menganggu
kesehatannya. Menulis dapat diibaratkan seperti orang yang sedang curhat
(mencurahkan isi hati). Kalau curhat lebih berkaitan dengan mengeluarkan isi
perasaan atau isi hatinya, sedangkan menulis lebih kepada mengeluarkan isi
pikirannya.
Jika seseorang memiliki banyak masalah
yang dipikirkan, sedangkan ia tidak mempunyai wadah untuk menuangkan isi
pikirannya, maka hal itu bisa berpengaruh negatif terhadap kesehatan mental dan
jasmaninya. Oleh karena itu, pantaslah ketika seseorang yang sedang mempunyai
banyak masalah yang dipikirkan, kemudian ia menemukan teman ngobrol yang cocok sehingga
ia bisa menceritakan segala permasalahan di pikirannya atau melakukan curhat,
maka ia setelah itu akan merasa plong, pikirannya menjadi lebih jernih dan
hatinya menjadi lebih tenang.
Kalau dengan curhat ke seseorang, orang
yang sedang memiliki banyak masalah yang dipikirkan bisa mengembalikan kesehatan mental dan
jasmaninya, maka tentunya hal yang sama juga bisa berlaku ketika seseorang
menuangkan segala permasalahan di pikirannya menjadi bentuk tulisan. Menulis dapat
dijadikan sebagai sarana curhat, bedanya kalau curhat memerlukan bantuan orang
lain yang mau mendengarkan curahan isi pikirannya, sedangkan menulis tidak
membutuhkan bantuan orang lain. Orang yang ingin curhat melalui menulis hanya
membutuhkan alat tulis dan media untuk menulis saja.
Menurut Dr. James W Pennebaker, seorang Psikolog dan ahli bahasa, seorang yang memelopori terapi kejiwaan dengan menulis. Melalui karyanya yang berjudul Opening Up: The Healing Power of Expressing Emotion“. Penebaker mengatakan jika sedang mengalami permasalahan, mulailah menulis sedikit demi sedikit, kata demi kata. Untuk mengurangi depresi yang menekan jiwa, maka tuliskan saja apa saja yang kita bisa tuliskan. Menulis tentang hal-hal yang negatif akan memberikan pelepasan emosi yang dapat membangkitkan perasaan puas dan lega. Dari sisi kesehatan jiwa, bagi orang yang dapat menuliskan pikiran dan perasaan terdalam mereka mengenai pengalaman traumatisnya, berdasarkan risetnya menunjukkan akan terjadi peningkatan kekebalan tubuhnya dibandingkan dengan orang yang hanya menuliskan masalah-masalah yang remeh-temeh saja (Lisa, 2023).
Orang dapat menulis sebebas-bebasnya apa
yang ingin ditulis tanpa memerlukan bantuan orang lain. Cukup dengan menuliskan
segala isi pikiran atau permasalahan yang ada di pikirannya menjadi bentuk
tulisan, maka seseorang dapat kembali bugar mental dan jasmaninya. Berdasarkan manfaat menulis, salah satunya adalah
terkait dengan manfaat dalam kesehatan mental, menulis bisa dijadikan sarana
untuk menuliskan suasana hati, terapi dan juga untuk melepaskan emosi. Menulis
juga bisa menjadi jembatan informasi pengalaman kehidupan yang bisa kita bisa
ambil hikmahnya kelak, pengingat pembelajaran hidup ataupun bisa juga menjadi
pembelajaran kehidupan buat orang lain (Lisa, 2023).
Melalui aktivitas menulis, orang dapat mengembalikan kesehatan mental dan jasmaninya, serta sekaligus meningkatkan produktivitasnya dalam berkarya. Ada beberapa orang yang awalnya menulis hanya untuk sekadar menyalurkan uneg-uneg pikirannya. Tetapi setelah merasakan manfaatnya terhadap kesehatannya mental dan jasmaninya, mereka akhirnya meneruskan aktivitas menulisnya. Hingga akhirnya, ketika mereka sudah pulih kesehatannya, mereka tetap melanjutkan aktivitas literasinya dan akhirnya menjadi penulis yang produktif.
Menjadi penulis yang produktif tidak
muncul dengan sendirinya. Perlu usaha dan komitmen yang tinggi untuk bisa
menjadi seorang penulis yang produktif. Banyak gangguan dan hambatan yang akan
dihadapi saat seseorang ingin aktif menulis. Mulai dari kesibukan alias merasa
tidak punya waktu untuk menulis hingga merasa kehilangan mood atau semangat
menulis. Hambatan-hambatan menulis seperti itu bisa menghinggapi siapapun. Bukan
hanya para penulis pemula yang mengalami kondisi kurang mood menulis, bahkan
para penulis yang sudah memiliki jam terbang tinggi dalam menulis juga bisa
mengalami kondisi stagnan tersebut.
Untuk meningkatkan produktivitas dalam menulis,
seseorang harus menjaga spirit menulisnya. Spirit menulis itu bersifat
fluktuatif, terkadang tinggi dan terkadang rendah. Oleh karena itu perlu upaya
bagaimana agar tetap mampu menjaga spirit menulis tetap optimal. Salah satu
cara menjaga spirit menulis agar tetap tinggi adalah melalui menjaga motivasi
menulis. Untuk menjaga motivasi menulis selalu tinggi, kita bisa menyiasatinya
dengan berada di lingkungan yang kondusif untuk selalu menulis. Caranya adalah
dengan bergaul dengan para penulis lain yang produktif menulis.
Untuk dapat berada di lingkugan
pergaulan para penulis produktif, kita bisa bergabung dalam sebuah komunitas
menulis. Di komunitas menulis, biasanya para anggota berusaha menjaga ritme dan
spirit menulisnya dengan cara rutin menulis setiap waktu. Dengan berada di
lingkungan yang berisi para penulis produktif tersebut, kita akan juga
terpengaruh untuk produktif menulis. Ketika bergabung di sebuah komunitas
menulis, kita harus meniatkan diri untuk terus belajar menulis dan menjaga
spirit menulis. Di komunitas menulis, kita harus juga aktif menulis setiap
waktu. Hanya dengan aktif dan rutin menulis setiap waktu, kita akan mampu
menjaga spirit menulis kita yang pada akhirnya kita akan mampu meningkatkan
produktivitas kita dalam menghasilkan karya-karya tulis.
Dengan semangat menulis setiap waktu dan
terus meningkatkan kualitas tulisan dengan cara banyak membaca karya-karya
tulis penulis lain yang memiliki jam terbang tinggi dalam menulis, maka lambat
laun kualitas tulisan yang kita hasilkan juga akan meningkatkan kualitasnya. Kualitas
yang tinggi tidak bisa diperoleh dengan cara instan, melainkan harus melalui proses
perjalanan panjang dan perjuangan yang berat. Para penulis pemula harus selalu
ingat bahwa para penulis professional dan memiliki jam terbang tinggi dalam
menulis dulunya juga berawal dari seorang penulis pemula. Karya-karya besar
para penulis hebat dulunya juga berawal dari tulisan-tulisan sederhana. []
Gumpang Baru, 01 Maret 2025
Referensi
Herliafifah,
R. (2022, February 9). 7 Manfaat Menulis untuk Kesehatan, Termasuk Mengasah
Memori. Hello Sehat.
https://hellosehat.com/mental/stres/manfaat-menulis-untuk-kesehatan/#google_vignette
Lisa,
W. (2023, July 11). Sehat Mental Dengan Menulis – Prodi Psikologi.
https://fpsi.gunadarma.ac.id/psikologi/2023/07/11/sehat-mental-dengan-menulis/
2 komentar:
Semoga sehat selalu dan terus produktif berkarya. Amin.
Aamiin Allahumma Aamiin...Matur nuwun sanget doanya Prof Ngainun. Doa yang sama kagem panjenengan njih.
Posting Komentar