Powered By Blogger

Senin, 29 September 2025

MENJAGA KESEIMBANGAN DUNIA ANAK

 


MENJAGA KESEIMBANGAN DUNIA ANAK

Oleh:
Dr. Agung Nugroho Catur Saputro, M.Sc.





Suatu hari, putri kecil kami yang bernama Aisyah Izzatunnisa Putri Nugroho atau biasa dipanggil Icha, siswa kelas 2 SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura bercerita bahwa teman-temannya banyak yang ikut les. Dia juga pernah cerita kalau pernah ditanya gurunya apakah ikut ngaji di TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an)? Ketika dia menjawab tidak, gurunya heran dan kayak tidak percaya jika Icha tidak ikut TPA.


Dia memang pernah bertanya kenapa tidak ikut les TPA. Maka saya jelaskan bahwa adek tidak ikut les TPA karena adek sudah bisa membaca Al-Quran. Teman-teman adek ikut les TPA karena mereka belum bisa membaca Al-Quran. Dengan penjelasan tersebut, si kecil Icha akhirnya bisa memahami.


Kami memang tidak ingin si kecil Icha ikut les TPA ataupun les yang lain. Kami tidak ingin dia terforsir energinya untuk belajar dari pagi sampai sore. Kami tidak ingin dia kehilangan masa kecilnya untuk bermain-main. Kami sadar bahwa dunia anak kecil adalah bermain dan bersenang-senang. Oleh karena itu, karena dia sudah sekolah full day dari pagi hingga sore, kami tidak ingin menambah lagi beban belajarnya di sekolah maupun tempat les. Kami ingin sepulang dari sekolah di sore hari, si kecil Icha masih bisa bermain-main dan mengembangkan bakat minatnya.


Aktivitas si kecil Icha setiap hari setelah pulang sekolah adalah bermain atau tidur siang. Sore setelah sholat Ashar melanjutkan aktivitas bermain atau pengembangan bakat minat seperti menggambar, mewarnai, atau membaca buku-buku cerita. Saat ini di kecil Icha memang sedang senang membaca buku-buku cerita. Buku seratusan halaman bisa dibacanya dengan cepat. Saya senang dengan aktivitas dia sekarang. Saya pun mendukung aktivitas membaca bukunya dengan membelikan buku-buku bacaan yang baru.


Malam setelah sholat Maghrib, bersama keluarga dia membaca Al-Qur'an, lanjut makan malam dan belajar materi pelajaran sekolah dengan didampingi maminya. Sebelum belajar materi sekolah, terlebih dahulu dia membaca buku iqro dan muraja'ah hafalan Al-Quran dengan didampingi maminya atau papinya.


Setelah sholat Isya barulah si kecil tidur. Terkadang setelah sholat Isya karena belum mengantuk dia masih melanjutkan aktivitas pengembangan bakat minat atau bermain. Jika malam hari tidak sempat belajar materi sekolah karena sangat mengantuk, maka saat pagi sambil sarapan pagi si kecil Icha belajar materi sekolah.


Saya dan istri memang berusaha memantau perkembangan proses belajar si kecil Icha. Kami tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk terus membersamai dan memberikan perhatian dan pendampingan dalam proses belajarnya. Saat belajar bersama tersebut, kami membuat suasana belajar terasa santai dengan candaan dan gurauan. Dengan demikian, si kecil Icha tidak merasa tertekan dalam belajar. Dan sampai sejauh ini, kami melihat si kecil Icha menjalani proses belajarnya dengan santai dan ceria. Setiap pagi ia berangkat ke sekolah juga dengan riang gembira. Dan setiap pulang dari sekolah, ia selalu semangat bercerita tentang kejadian-kejadian di sekolahnya. []



Gumpang Baru, 28 September 2025

Tidak ada komentar:

Postingan Populer