Powered By Blogger

Senin, 07 Februari 2022

PERJUANGAN ITU SEKARANG TERASA BEGITU NIKMAT

 


PERJUANGAN ITU SEKARANG TERASA BEGITU NIKMAT

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

            Saya meyakini bahwa setiap perjuangan dalam hidup ini tidak pernah sia-sia. Setiap tetesan keringat yang keluar dari tubuh kita karena kerja keras kita untuk menggapai kehidupan yang lebih baik pasti akan membuahkan hasil yang memuaskan, walau entah kapan. Dunia ini berproses mengikuti hukum kausalitas atau hukum sebab akibat. Oleh karena itu, setiap usaha pasti akan membuahkan hasil. Begitu juga setiap usaha untuk meningkatkan kualitas diri ataupun untuk memperbaiki kondisi kehidupan menjadi lebih baik juga pasti akan membuahkan hasil. Allah Swt tidak akan mengubah hukum sebab akibat tersebut, sehingga setiap usaha yang dilakukan orang pasti akan menemukan hasilnya. Saya percaya bahwa Allah swt akan meridai setiap usaha dan doa-doa hamba-Nya yang ingin menggapai kehidupan yang lebih baik. Kesuksesan itu harus diusahakan dan diperjuangkan. Setelah itu baru tawakkal kepada-Nya.

Saya adalah anak desa yang kehidupannya berteman akrab dengan yang namanya “serba kekurangan”. Ya, kehidupan saya dulu memang ditemani kondisi serba kekurangan karena  keluarga saya bukan keluarga orang kaya atau berkecukupan. Untuk makan enak seperti lauk daging ayam saja bisa hanya setahun sekali saat lebaran. Ingin punya baju baru juga hanya terwujud ketika datang waktu lebaran idul fitri. Setiap harinya makan dengan lauk ala kadarnya, yang seringnya adalah adonan tepung beras diberi potongan kelapa kemudian digoreng. Jika sedang tidak punya minyak goreng, maka ikan asin (gereh) yang dibakar di bara api kayu bakar pun sudah cukup untuk menemani makan nasi. Jika sedang tidak punya beras, ibu masak nasi aking atau terkadang nasi tiwul. Itulah menu makanan yang dapat dihidangkan oleh ibu karena memang kondisi ekonomi keluarga hanya mampu menyajikan makanan seperti itu.

Walaupun kondisi perekonomian keluarga yang serba kekurangan tersebut, satu hal yang saya kagumi dari orang tua kami, khususnya ayah kami adalah semangatnya untuk menyekolahkan anak-anaknya. Berbagai cara ditempuh ayah agar anak-anaknya dapat sekolah. Terkadang ayah berutang untuk membayar biaya pendidikan anak-anaknya. Untuk dapat membayar uang SPP sekolah kelima anak-anaknya, ayah saya menggunakan metode giliran, yaitu uang SPP dibayarkan secara bergantian untuk setiap anak. Sebagai misal, bulan ini SPP kakak tertua dibayarkan untuk beberapa bulan sedangkan SPP adik-adiknya di bayarkan di bulan berikutnya. Seperti itu dilakukan secara bergiliran untuk masing-masing anak. Dengan upaya seperti itu, ayah dapat membiayai biaya sekolah anak-anaknya.

Ayah saya adalah seorang pegawai negeri golongan rendah (ketika pensiun golongan terakhirnya adalah IIc), ibu seorang ibu rumah tangga, dan jumlah anak-anaknya semuanya ada lima orang. Saya adalah anak keempat dari lima orang bersaudara. Dari lima anak, dua orang perempuan dan tiga orang laki-laki. Semua anak-anaknya di sekolahkan di madrasah, mulai madrasah ibtidaiyah hinggga madrasah aliyah. Hanya di jenjang pendidkan tinggi saja anak-anaknya dibebaskan mengambil jurusan ilmu umum atau agama.

Ketika menempuh pendidikan di perguruan tinggi, saya pernah dua kali mendapatkan beasiswa pendidikan, yaitu beasiswa Supersemar dan beasiswa kerja mahasiswa. Saya juga  sering menjadi asisten dosen untuk matakuliah praktikum. Dari uang beasiswa dan honor menjadi asisten dosen serta honor dari menjadi guru tidak tetap di MTs, saya dapat membantu orang tua dalam membiayai sebagian biaya kuliah. Pun demikian yang dilakukan kakak pertama saya yang juga kuliah sambil bekerja untuk membantu biaya kuliah. Hanya anak terakhir saja yang murni biaya kuliahnya dibiayai orang tua karena kebetulan kakak-kakaknya sudah mandiri atau sudah bekerja.

Jika teringat masa-masa kecil dahulu, saya sangat bersyukur dengan keadaan kehidupan saya yang sekarang ini. Saya sekarang dapat hidup bersama keluarga kecil saya dengan kehidupan yang berkecukupan, tingkat perekonomian cukup baik, dan memiliki pekerjaan tetap sebagai seorang dosen PNS. Dengan profesi yang saya jalani sekarang ini, maka saya memiliki penghasilan yang cukup untuk mensejahterakan kehidupan keluarga. Apa yang sekarang saya capai ini adalah hasil dari doa-doa almarhum/ah kedua orang tua saya dan usaha atau perjuangan saya untuk dapat hidup dengan lebih baik. Sejak kecil saya sudah dididik untuk giat belajar dan pantang mudah menyerah agar masa depannnya nanti gemilang.

Saya sejak kecil sudah mengalami gemblengan kehidupan yang cukup keras hingga sekarang saya menjadi sosok yang memiliki sikap mandiri dan tangguh menghadapi permasalahan hidup. Kedua orang tua saya telah membentuk kepribadian saya ini dengan mencontohkan sikap hidup yang tidak senang dikasihani orang lain. Dari didikan kedua orang tua saya tersebut, akhirnya saya menjadi pribadi yang mengutamakan hasil usaha sendiri dibandingkan menggantungka pada bantuan orang lain. Alhamdulillah saya akhirnya lolos tes seleksi CPNS Dosen juga murni dari kemampuan sendiri, bukan karena ada unsur bantuan dari pihak lain.

Sejak dulu, saya dan keempat saudara kandung saya sudah dididik oleh orag tua untuk menyukai dunia literasi. Ayah saya setiap bulan berlangganan majalah sehingga sejak kecil kami terbiasa membaca. Saya ingat sekali bagaimana setiap sore kami sekeluarga sering menghabiskan waktu sambil menunggu datangnya waktu Maghrib dengan membaca Koran, majalah ataupun buku. Semua orang di kelarga kami suka membaca. Dampak dari kebiasaan keluarga yang positif tersebut adalah saya menjadi menyukai dunia literasi. Karena suka menghabiskan waktu dengan membaca, maka saya akhirnya bercita-cita ingin bisa menulis buku. Dulu saya sering kagum dengan para penulis buku yang mampu menulis buku dengan jumlah halaman yang banyak. Saya dulu berpikir bagaimana cara penulisnya dapat menulis buku yang tebal-tebal tersebut.

Saya mengawali menekuni dunia literasi menulis ketika sedang menempuh pendidikan tinggi. Saat kuliah S1, saya sering mengikuti training atau pelatihan menulis karya ilmiah dan mengikuti lomba karya tulis ilmiah.  Dari keaktifan mengikuti lomba karya tulis ilmiah tersebut, saya pernah mendapatkan juara 1 tingkat jurusan hingga juara 3 tingkat universitas, serta pernah mewakili universitas mengikuti ajang kompetisi ilmiah tingkat nasional di acara PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Kebiasaan mengikuti lomba karya tulis ilmiah tersebut tetap berlanjut hingga saya lulus sarjana dan menjadi dosen.

Ketika sedang menempuh studi pascasarjana S2 saya pernah mengikuti lomba penulisan buku pelajaran kimia SMA/MA tingkat nasional di Kementerian Agama RI. Alhamdulilah dari mengikuti lomba penulisan buku pelajaran tersebut saya memperoleh juara 1 nasional bidang kimia dan mendapatkan hadiah uang yang lumayan besar. Uang hadiah memenangkan lomba buku pelajaran tersebut akhirnya berdasarkan hasil diskusi dengan istri saya belikan rumah yang sekarang kami tempati bersama keluarga kecil saya. Satu tahun kemudian saya mendapatkan royalty dari penerbitan buku pemenang lomba tersebut dengan besaran jumlah yang hampir sama. Juga di tahun yang sama saya mendapatkan royalty dari buku yang saya tulis bersama kolega dosen. Dari uang royalty buku-buku tersebut saya pergunakan untuk membayar SPP kuliah S2, membelikan motor baru untuk istri dan untuk biaya merenovasi rumah.

Sampai sekarang saya masih menekuni aktivitas literasi menulis buku. Dalam beberapa tahun terakhir ini, rata-rata setiap tahun saya mampu menerbitkan puluhan buku. Hingga saat tulisan ini saya tulis, tercatat saya telah menerbitkan 72 judul buku, baik berupa buku solo maupun buku-buku kolaborasi. Dari sekian banyak buku-buku yang saya terbitkan tersebut, memang kebanyakan berupa buku-buku kolaborasi. Saat ini saya sedang lebih berkonsentrasi ke penulisan buku-buku referensi bidang pendidikan, walaupun juga tetap menulis buku-buku tema lain. Lantas, apa yang saya peroleh dari aktivitas menulis buku tersebut? Alhamdulillah dari aktivitas produktif menulis buku tersebut, Allah Swt memberikan bonus tambahan rezeki yang cukup besar, bahkan pernah lebih besar dari gaji saya selama setahun sebagai dosen PNS.

Saya sangat mensyukuri nikmat rezeki karunia Allah Swt tersebut. Apa yang dulu saya perjuangkan sekarang telah saya petik hasilnya. Sekarang saya dapat menikmati hasil panen dari apa yang dulu saya tanam, yaitu ketekunan, komitmen, dan konsistensi dalam menjalani aktivitas menulis. Ternyata, perjuangan saya dulu yang disertai dengan tetesan air mata dan keringat bercucuran, sekarang terasa sangat nikmat. Benar kata peribahasa “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Untuk para sahabat pembaca yang budiman….Selamat berjuang menjalani kehidupan ini. Hidup adalah perjuangan, maka berjuanglah dengan segenap daya dan kemampuan, suatu saat nanti Anda akan merasakan nikmatnya hasil perjuangan tersebut. Selalu iringi usaha, ikhtiar, dan perjuangan Anda dengan doa-doa terbaik kepada Allah Swt, Tuhan yang Maha Mengabulkan doa agar usaha, ikhtiar dan perjuangan Anda diridai dan diberkahi oleh-Nya. Amin. []


Gumpang Baru, 28 Januari 2022

 


Biodata Penulis

Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan sarjana (S.Pd) ditempuh di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana tingkat Master (M.Sc.) ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan lebih dari 70 judul buku (baik buku solo maupun buku kolaborasi), Peraih Juara 1 nasional lomba penulisan buku pelajaran kimia di Kementerian Agama RI (2007), Peraih SPK Award Peringkat 1 Kategori “Anggota Teraktif” (2021), Penulis buku non fiksi tersertifikasi BNSP, Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2 dan 3, dan trainer tersertifikasi Indomindmap Certified Trainer-ICT (Indonesia), ThinkBuzan Certified iMindMap Leader (UK), ThinkBuzan Certified Applied Innovation Facilitator (UK), ThinkBuzan Certified Speed Reading Practitioner (UK), ThinkBuzan Certified Memory Practitioner (UK), dan Indomindmap Certified Growth Mindset Coach-GMC. Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-tulisan penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Postingan Populer