Sumber Gambar : https://redaksiindonesia.com/wp-content/uploads/2019/12/Perempuan.jpg |
PEMIMPIN PEREMPUAN, MENGAPA TIDAK?
Oleh:
Agung
Nugroho Catur Saputro
Setiap orang memiliki potensi
diri dan kemampuan yang karakteristik. Kemampuan masing-masing orang bisa
berbeda-beda. Kemampuan yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh usaha yang
dilakukan untuk memiliki kemampuan tersebut. Walaupun dimungkinkan ada unsur
bakat bawaan sejak lahir, tetapi kalau tidak diasah dan dilatihkan secara
serius maka kemampuan bawaan lahir tersebut tidak akan berkembang secara
maksimal. Di sinilah pentingnya faktor belajar dan berlatih untuk mengenali,
mengeksplorasi dan mengembangkan potensi dan kemampuan diri.
Laki-laki dan perempuan
sama-sama memiliki potensi dan kemampuan diri sebagai anugerah dari Tuhan yang Maha
Menciptakan. Walaupun memiliki perbedaan dalam hal psikologis, antara laki-laki
dan perempuan sama-sama dapat menggali dan mengembangkan kemampuan dirinya
secara maksimal. Termasuk dalam hal ini adalah kemampuan dalam manajemen dan
kepemimpinan, antara laki-laki dan perempuan tidak ada bedanya. Hal ini
dikarenakan kemampuan manajerial dan leadership merupakan kemampuan yang dapat
dipelajari dan dilatihkan. Oleh karena itu perempuan jika mau belajar dan
berlatih ilmu manajemen dan kepemimpinan akan mampu memimpin dan menjadi
pemimpin seperti laki-laki.
Di masa sekarang,
perempuan memang tidak lagi menjadi kaum terbelakang dengan stereotip-stereotip
lama yang mengekang. Stereotif-stereotif lama tersebut sangat membatasi
kebebasan bagi kaum perempuan untuk berkiprah dan mengembangkan diri. Dulu,
kiprah perempuan identik dengan tiga hal yaitu: dapur, sumur, dan kasur. Namun,
kini dari tahun ke tahun jurang kesenjangan peran antara perempuan dan
laki-laki perlahan ditinggalkan. Gerakan meninggalkan kesenjangan gender ini
didukung oleh The United Nations Entity
for Gender Equality and the Empowerment of Women, atau biasa disebut UN
Women. UN Women mengusung tema “Perempuan dalam Kepemimpinan: Mencapai Masa
Depan yang Setara di Dunia Covid-19” pada peringatan International Women’s Day
atau Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 2021 (Nofitri, 2021).
Dalam sejarah Islam
kita mengenal tokoh Aisyah r.a., istri Rasulullah Saw. yang memimpin pasukan
perang pada perang jamal. Dalam bukunya Women and Gender in Islam:
Historical Roots of a Modern Debate, Leila Ahmed mengatakan bahwa dari segi
politik, Aisyah juga dijadikan pemimpin dan disegani komunitas muslim. Setelah
wafatnya Nabi Muhammad pada 632 M, tumpuan komunitas muslim adalah Aisyah. Saat
ada perseteruan terhadap sesuatu atau keputusan besar, Aisyah sering dilibatkan
dan ia selalu diminta pendapat tatkala hendak memutuskan sesuatu yang bisa.
Aisyah memberi solusi sebagaimana pesan-pesan Muhammad kepadanya (Parhani, 2020).
Di benua Eropa kita
mengenal Ratu Elizabeth II yang memimpin kerajaan Inggris. Dalam sejarah
kerajaan di pulau Jawa kita mengenal tokoh Ratu Shima, sang penguasa kerajaan Kalingga
yang dikenal sangat tegas dalam memimpin. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan
bangsa Indonesia, kita mengenal tokoh-tokoh perempuan heroik yang ikut terjun berperang
di medan perang maupun aktif menggerakkan para perempuan Indonesia untuk maju, seperti
Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Nyi Ageng Serang, RA Kartini, dan lain sebagainya.
Maya
Juwita, Eksekutif Direktur Indonesia
Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) mengungkapkan Indonesia
menduduki peringkat keempat yang memiliki pemimpin perempuan terbanyak di dunia
dengan persentase sebanyak 37%. Namun sayangnya, hampir 90% laki-laki dan
perempuan memiliki semacam bias terhadap perempuan. Hal ini berdasarkan data
dari The Gender Social Norms Index,
UNDP, 2020 (Handayani,
2021).
Berdasarkan sejarah
kepemimpinan para perempuan hebat tersebut di atas, sangat jelas terlihat bahwa
perempuan juga bisa menjadi pemimpin dan mempunyai kemampuan memimpin
sebagaimana kaum laki-laki. Oleh karena itu pandangan miring yang menganggap
bahwa perempuan tidak layak menjadi pemimpin atau perempuan itu tercipta hanya
untuk melayani laki-laki adalah pemikiran yang sangat sempit dan dangkal.
Sejarah telah membuktikan bahwa kaum perempuan juga mampu menjadi pemimpin dan
layak untuk memimpin. Selama memiliki kemampuan dan kompetensi dalam memimpin,
maka perempuan menjadi pemimpin mengapa tidak?
Statistik telah
menunjukkan perkembangan positif bagi gender perempuan baik dari segi angka
harapan hidup, indeks pemberdayaan gender, bahkan sampai kepada angka investasi
ritel. Lebih lanjut survei membuktikan bahwa proporsi perempuan di posisi
strategis perusahaan terus bertumbuh, serta terdapat proyeksi tambahan PDB
dunia sebesar USD 28 triliun apabila terdapat kesetaraan gender. Hal positif
tersebut kian mendefinisikan peran perempuan sebagai natural born
leader yang memegang keseimbangan di dunia profesional hingga rumah
tangga (Haryono, 2022).
Menurut
pandangan penulis, menjadi pemimpin dan memimpin merupakan hak bagi perempuan
sebagaimana hak yang dimiliki oleh laki-laki. Tidak ada perbedaan hak dalam
ranah kepemimpinan antara laki-laki dan perempuan. Pantas atau tidaknya
seseorang itu menjadi pemimpin bukan ditentukan oleh faktor gender, tetapi
sangat ditentukan oleh kemampuan dan
kompetensi dalam bidang manajerial dan kepemimpinan. Maka, siapa pun dan
perempuan manapun, entah dari suku atau ras apapun berhak untuk menjadi dan
dipilih menjadi seorang pemimpin selama ia memiliki kapasitas untuk memimpin.
Yang penting ketika seorang perempuan menjadi pemimpin, ia tidak meninggalkan
kodratnya sebagai perempuan. Inilah yang harus dipahami dan disadari oleh
setiap perempuan yang ingin menjadi pemimpin. Setiap perempuan bebas
beraktivitas dan mengembangkan diri sampai ke ranah kepemimpinan, tetapi tetap
harus menyadari bahwa ia memiliki kodrat sebagai seorang perempuan. []
Gumpang Baru, 14 Juni 2022
Sumber
Referensi
Handayani, I.
(2021, April 27). Indonesia Peringkat Keempat Pemimpin Perempuan Terbanyak di
Dunia. Retrieved June 14, 2022, from Investor.id website: https://investor.id/national/246322/indonesia-peringkat-keempat-pemimpin-perempuan-terbanyak-di-dunia
Haryono, E.
(2022, April 1). Kepemimpinan Perempuan Indonesia Semakin Kuat. Retrieved June
14, 2022, from Bank Indonesia website: https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_249522.aspx
Nofitri. (2021,
March 10). Pemimpin Perempuan, Why Not? Retrieved June 14, 2022, from
Kementerian Keuangan Republik Indonesia website:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13750/Pemimpin-Perempuan-Why-Not.html
Parhani, S.
(2020, October 21). Pemimpin Perempuan dalam Islam, dari Khadijah sampai Fatima
Al-Fihri. Retrieved June 14, 2022, from Berita terkini tentang kepemimpinan
perempuan: Women Lead—Magdalene website: https://womenlead.magdalene.co/2020/10/21/3-pemimpin-perempuan-islam-dalam-sejarah/
BIODATA PENULIS
Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Menempuh Pendidikan S1 (S.Pd) di
Universitas Sebelas Maret dan Pendidikan S2 (M.Sc.) di Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa doktoral di
Program Studi S3 Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Selain sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang
telah menerbitkan lebih dari 75 judul buku (baik buku solo maupun buku
kolaborasi), Peraih Juara 1 Nasional lomba penulisan buku pelajaran kimia
MA/SMA (2007), Peraih SPK AWARD Peringkat 1 (2021), Peraih INOVASI DAN P2M
AWARD LPPM UNS Peringkat 2 (2022), Peraih INDONESIA TOP 5000 SCIENTISTS (2022),
Penulis buku non fiksi tersertifikasi BNSP (2020), Konsultan penerbitan buku
pelajaran Kimia dan IPA, Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2 dan 3,
dan Trainer tersertifikasi Indomindmap Certified Trainer-ICT & Indomindmap Certified Growth Mindset Coach
(Indonesia), ThinkBuzan Certified Applied Innovation Facilitator (UK),
ThinkBuzan Certified Speed Reading Practitioner (UK), ThinkBuzan Certified
Memory Practitioner (UK), dan ThinkBuzan Certified Mind Map Facilitator (UK).
Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email :
anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-tulisan penulis dapat dibaca di akun Facebook
: Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar