MENGUBAH CATATAN HARIAN MENJADI BUKU
Oleh:
Agung Nugroho Catur
Saputro
Dulu, bagi saya, menulis buku itu sesuatu yang
sangat sulit. Belum tentu dalam waktu satu tahun saya mampu menulis satu judul
buku. Persepsi saya dahulu adalah menulis buku itu harus dilakukan dengan
sangat serius dan fokus serta memerlukan waktu khusus. Tetapi sejak mendapatkan
pencerahan dari mentor menulis saya yaitu Prof. Dr. Ngainun Naim di tahun 2017
saat mengikuti pelatihan online menulis buku ajar, persepsi saya tersebut
berubah total. Ternyata menulis buku itu tidak sesulit yang saya bayangkan dahulu.
Ternyata menulis buku itu bisa dilakukan dengan santai. Ternyata menulis buku
itu mudah, kita hanya perlu mengetahui strateginya. Jika telah mengetahui
strateginya, maka setebal apapun buku yang ingin ditulis, maka hal itu bukanlah
sesuatu yang mustahil.
Dalam pelatihan menulis tersebut, Prof. Dr.
Ngainun Naim mengenalkan sebuah filosofis tentang menulis yaitu menulis itu
bagaikan sebuah klangenan. Bagi beliau, menulis itu seperti klangenan, menulis
itu menyenangkan. Karena menyenangkan, maka menulis itu menjadi aktivitas
harian yang tidak membosankan. Karena menyenangkan, maka beliau berusaha setiap
hari menulis. Beliau menikmati aktivitas menulis tersebut tanpa ada rasa
terbebani.
Mendengarkan penjelasan beliau tersebut,
pikiran saya menjadi terbuka. Saya merasa mendapatkan sebuah insigt baru yang
membuka tabir pikiran saya sehingga saya akhirnya memiliki cara pandang baru
tentang aktivitas menulis. Menulis sebagai klangenan adalah sebuah cara pandang
baru yang saya coba terapkan dalam kehidupan saya. Selama beberapa bulan saya
mencoba mempraktikkan formula “klangenan” dari Prof. Dr. Ngainun Naim tersebut
dengan setiap hari belajar menulis, menulis tema apapun yang muncul dalam
pikiran saya.
Sejak itu, saya terus berusaha menulis setiap
hari. Apapun ide yang terbersit dalam pikiran segera saya tulis di smartphone.
Apapun yang saya lihat dan menarik segera saya abadikan dalam sebuah tulisan di
smartphone. Apapun yang saya dengar dan itu menggelitik pikiran saya segera
saya catat di aplikasi menulis di smartphone. Demikianlah saya berusaha
memanfaatkan sisi lain dari smartphone selain sebagai alat komunikasi juga bisa
untuk belajar menulis.
Satu tahun berikutnya sejak mengikuti
pelatihan menulis online bersama Prof. Dr. Ngainun Naim dan mempraktikkan
ilmunya, saya mampu menulis dan menerbitkan empat judul buku solo. Keempat buku
solo saya tersebut semuanya berasal dari catatan-catatan harian saya selama
hampir satu tahun sebelumnya. Dari berbagai tema tulisan di catatan harian
tersebut, saya kelompokkam menjadi empat tema besar yang kemudian menjadi calon
judul buku. Keempat buku tersebut memang bukanlah buku bermutu tinggi ataupun
buku best seller karena hanya berasal dari catatan-catatan harian, tetapi yang
jelas salah satu judul buku saya tersebut sampai sekarang masih laku terjual
dan setiap tahun saya masih menerima royalty dari hasil penjualan buku oleh
penerbit.
Aktivitas menulis catatan harian tersebut
masih terus saya lakukan hingga sekarang. Catatan-catatan harian yang saya
tulis di handphone tersebut selanjutnya saya pindahkan ke komputer. Dari
kebiasaan menulis harian tersebut, akhirnya di komputer saya banyak tersimpan
file-file arsip catatan-catatan harian dengan berbagai topik. Arsip
catatan-catatan harian inilah yang dikemudian hari akan menjadi bahan untuk
menjadi buku.
Setelah sempat selama dua tahun vakum dari
menulis buku solo, saya berencana akan kembali menulis buku solo di tahun ini.
Bahan tulisan yang akan diterbitkan menjadi buku sudah ada di komputer, saya
hanya perlu menyatukan dalam satu file, kemudian memikirkan judul buku,
menyusun daftar isi, dan membuat kata pengantar. Setelah itu, selanjutnya tugas
penerbit untuk mengubah kumpulan tulisan saya tersebut menjadi buku hingga
terbit.
Di awal tahun 2023 ini, saya mengubah kumpulan
catatan harian saya yang bertema tentang aktivitas menulis menjadi sebuah buku
yang saya beri judul Bongkar Rahasia Cara Mudah Produktif Menulis Buku.
Alhamdulillah proses layout, pengurusan ISBN dan pengajuan sertifikat hak cipta
sudah selesai, tinggal menunggu proses cetak saja. Pada kesempatan ini, saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada mentor menulis saya, Prof. Dr. Ngainun
Naim yang terus mendukung aktivitas menulis saya dan telah berkenan memberikan
kata pengantar pada buku saya ini. Semoga buku karya sederhana ini bermanfaat
dan ada yang berminat membacanya. Amin. []
Gumpang Baru, 28 Februari 2023
________________________________
*Agung Nugroho Catur Saputro, Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Penulis buku Berpikir untuk Pendidikan (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2022), Bongkar Rahasia Cara Mudah Produktif Menulis Buku (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2023), dan 90-an buku lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar