Powered By Blogger

Rabu, 29 April 2020

MENULIS DAN MEMBANGUN PERSONAL BRANDING


Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro


Pada suatu hari, penulis kedatangan seorang tamu. Tamu tersebut tidak lain adalah seorang pimpinan editor sebuah penerbit buku di kota Solo. Beliau mengantarkan paket buku pelajaran Kimia SMA/MA kelas X,XI, dan XII untuk penulis. Buku kimia yang diberikan ke penulis adalah sampel buku yang telah diterbitkan. Penulis bukanlah penulis buku kimia tersebut, tetapi penulis berhak memperoleh sampel buku tersebut. Mengapa penulis berhak memperoleh sampel buku kimia tersebut? Ya, karena di dalam buku kimia tersebut tercantum nama penulis. Nama penulis tercantum di halaman belakang buku kimia tersebut sebagai Konsultan.

Penulis terlibat dalam proses penerbitan buku kimia tersebut. Sebelum proses pencetakan, terlebih dahulu penulis membaca draft buku tersebut secara keseluruhan dan memberikan saran-saran perbaikan. Itulah wewenang dari pihak penerbit yang diberikan ke penulis selaku Konsultan Buku Pelajaran bidang Kimia dan IPA.

Bagaimana proses penulis bisa menjadi seorang Konsultan Buku di Penerbit? Semuanya berawal dari peristiwa di awal tahun 2017. Waktu itu penulis sedang mengikuti meeting di salah satu hotel di kota Solo, tiba-tiba HP penulis bergetar (penulis selalu men-silent HP dan hanya mengaktifkan getaran saja agar tidak terganggu jika ada telepon masuk), penulis lihat dari nomor yang tidak dikenal. Penulis biarkan, telepon tidak penulis angkat. Ternyata berkali-berkali nomor asing tersebut menelpon, tetapi tetap penulis abaikan (penulis terbiasa mengabaikan telepon dari nomor asing). Asumsi penulis, kalau sangat penting, pasti sang penelpon akan mengirim pesan SMS atau WA ke penulis. Perkiraan penulis tepat, setelah beberapa kali telepon tidak diangkat, sang penelpon mengirimkan pesan lewat WA.

Dalam pesan WA tersebut, sang pengirim pesan mengenalkan diri, asal institusi, dan maksud menghubungi penulis. Ternyata beliau yang menelpon dan mengirim pesan WA ke penulis adalah seorang pimpinan editor buku di salah satu penerbit buku di kota Solo. Maksud menghubungi penulis adalah bermaksud mengajukan permohonan kepada penulis untuk bersedia menjadi konsultan buku pelajaran bidang kimia dan IPA.

Permohonan tersebut awalnya tidak langsung penulis terima, karena penulis perlu informasi lebih lengkap lagi tentang penerbit tersebut dan kejelasan tawaran yang diajukan. Maka penulis sampaikan kepada beliau bahwa nanti malam setelah selesai meeting, penulis akan memberikan jawaban atas permohonan tersebut.

Malamnya penulis berdiskusi lebih lanjut dengan beliau tentang kejelasan hak dan kewajiban konsultan, aturan profesionalisme kerja, prinsip kerja penulis, besaran dan waktu pemberian penghargaan (honorarium), dan batasan wewenang konsultan.

Malam itu, sambil beristirahat penulis memikirkan tawaran sebagai konsultan buku tersebut. Dalam hati, penulis bertanya-tanya, mengapa tawaran sebagai konsultan tersebut bisa sangat dekat dengan passion penulis di bidang penulisan buku? Mengapa penulis yang ditawari sebagai konsultan, bukan orang lain, padahal penulis sama sekali tidak mengenal beliau dan belum pernah berinteraksi dengan penerbit tersebut? Mungkinkah Allah Swt yang menggerakkan hati dan pikiran pimpinan editor buku tersebut untuk menghubungi penulis?

Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa semua pasti sudah menjadi kehendak Allah Swt. Pasti Allah Swt berada di balik kejadian ini. Pasti Allah Swt yang sudah mengatur semuanya dan membuat mekanisme untuk mempertemukan penulis dengan penerbit buku tersebut. Mungkin ini sudah takdir Allah Swt bahwa dalam rangka meniti profesionalisme penulis di bidang penulisan buku, penulis terlebih dahulu harus melewati tahap menjadi seorang konsultan buku pelajaran di penerbit buku. Mungkin ini suatu ujian atau tantangan dari Allah Swt bagi penulis pribadi untuk menunjukkan bukti profesionalisme kerja dan kompetensi penulis di bidang penulisan buku.

Tawaran sebagai konsultan buku pelajaran tersebut menurut penulis dapat bermanfaat bagi intitusi penulis sebagai sarana membawa nama baik UNS sebagai salah satu PTN yang berkualitas dan sebagai bukti atau parameter kualitas tenaga pengajar di UNS. Di samping itu, kesempatan menjadi seorang konsultan bisa juga menjadi sarana untuk membangun "Personal Brand" penulis pribadi di bidang penulisan buku. Mungkin rekam jejak sebagai konsultan di penerbit suatu saat akan berguna bagi pengembangan kompetensi penulis dalam bidang penulisan buku.

Pagi harinya, penulis baru memberikan jawaban dan menyatakan menerima permohonan sebagai konsultan di penerbit buku tersebut. Sebagai konsultan, biodata penulis akan ditampilkan di halaman belakang setiap buku yang diterbitkan bersama biodata penulis, editor dan reviewer serta profil penerbit.

Beberapa waktu kemudian, penulis menandatangani surat pernyataan kesediaan sebagai konsultan buku pelajaran bidang kimia dan IPA beserta hak dan kewajiban yang melekat. Maka mulai terhitung tahun 2017, penulis memiliki aktivitas sampingan sebagai konsultan buku pelajaran bidang kimia dan IPA di penerbit buku tersebut dan di setiap buku pelajaran kimia dan IPA yang diterbitkan akan selalu tercantum biodata penulis selaku konsultan.

Demikian kisah perjalanan penulis dalam membangun Personal Brand sebagai penulis. Semoga bermanfaat. Salam literasi. []

Sumber Artikel :
Agung Nugroho Catur Saputro. (2028). Ketika Menulis Menjadi Sebuah Klangenan : Kumpulan Kisah dan Tips-Trik Menjadi Seorang Penulis. Ciamis : CV. Tsaqiva Publishing. 

*) Penulis adalah dosen, penulis, dan pegiat literasi di Universitas Sebelas Maret (UNS) yang telah menerbitkan lebih dari 20 buku yang mencakup buku solo maupun buku antologi. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan pascasarjana di Program Studi S3-Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta.

1 komentar:

ifasaputro mengatakan...

Semoga barokah..

Postingan Populer