Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Pada suatu hari, penulis kedatangan seorang tamu. Tamu tersebut
tidak lain adalah seorang pimpinan editor sebuah penerbit buku di kota Solo.
Beliau mengantarkan paket buku pelajaran Kimia SMA/MA kelas X,XI, dan XII untuk
penulis. Buku kimia yang diberikan ke penulis
adalah sampel buku yang telah diterbitkan. Penulis bukanlah penulis buku kimia
tersebut, tetapi penulis berhak memperoleh sampel buku tersebut. Mengapa penulis
berhak memperoleh sampel buku kimia tersebut? Ya, karena di dalam buku kimia
tersebut tercantum nama penulis. Nama penulis tercantum di halaman belakang
buku kimia tersebut sebagai Konsultan.
Penulis terlibat dalam proses penerbitan buku kimia
tersebut. Sebelum proses pencetakan, terlebih dahulu penulis membaca draft buku
tersebut secara keseluruhan dan memberikan saran-saran perbaikan. Itulah wewenang
dari pihak penerbit yang diberikan ke penulis selaku Konsultan Buku Pelajaran
bidang Kimia dan IPA.
Bagaimana proses penulis bisa menjadi seorang
Konsultan Buku di Penerbit? Semuanya berawal dari peristiwa di awal tahun 2017.
Waktu itu penulis sedang mengikuti meeting di salah satu hotel di kota Solo,
tiba-tiba HP penulis bergetar (penulis selalu men-silent HP dan hanya
mengaktifkan getaran saja agar tidak terganggu jika ada telepon masuk), penulis
lihat dari nomor yang tidak dikenal. Penulis biarkan, telepon tidak penulis angkat.
Ternyata berkali-berkali nomor asing tersebut menelpon, tetapi tetap penulis
abaikan (penulis terbiasa mengabaikan telepon dari nomor asing). Asumsi penulis,
kalau sangat penting, pasti sang penelpon akan mengirim pesan SMS atau WA ke penulis.
Perkiraan penulis tepat, setelah beberapa kali telepon tidak diangkat, sang
penelpon mengirimkan pesan lewat WA.
Dalam pesan WA tersebut, sang pengirim pesan
mengenalkan diri, asal institusi, dan maksud menghubungi penulis. Ternyata
beliau yang menelpon dan mengirim pesan WA ke penulis adalah seorang pimpinan
editor buku di salah satu penerbit buku di kota Solo. Maksud menghubungi penulis
adalah bermaksud mengajukan permohonan kepada penulis untuk bersedia menjadi
konsultan buku pelajaran bidang kimia dan IPA.
Permohonan tersebut awalnya tidak langsung penulis
terima, karena penulis perlu informasi lebih lengkap lagi tentang penerbit
tersebut dan kejelasan tawaran yang diajukan. Maka penulis sampaikan kepada
beliau bahwa nanti malam setelah selesai meeting, penulis akan memberikan
jawaban atas permohonan tersebut.
Malamnya penulis berdiskusi lebih lanjut dengan
beliau tentang kejelasan hak dan kewajiban konsultan, aturan profesionalisme
kerja, prinsip kerja penulis, besaran dan waktu pemberian penghargaan
(honorarium), dan batasan wewenang konsultan.
Malam itu, sambil beristirahat penulis memikirkan
tawaran sebagai konsultan buku tersebut. Dalam hati, penulis bertanya-tanya,
mengapa tawaran sebagai konsultan tersebut bisa sangat dekat dengan passion penulis di bidang penulisan
buku? Mengapa penulis yang ditawari sebagai konsultan, bukan orang lain, padahal penulis sama sekali tidak mengenal
beliau dan belum pernah berinteraksi dengan penerbit tersebut? Mungkinkah Allah
Swt yang menggerakkan hati dan pikiran pimpinan editor buku tersebut untuk
menghubungi penulis?
Akhirnya penulis menyimpulkan bahwa semua pasti
sudah menjadi kehendak Allah Swt. Pasti Allah Swt berada di balik kejadian ini.
Pasti Allah Swt yang sudah mengatur semuanya dan membuat mekanisme untuk
mempertemukan penulis dengan penerbit buku tersebut. Mungkin ini sudah takdir Allah Swt bahwa dalam
rangka meniti profesionalisme penulis di bidang penulisan buku, penulis
terlebih dahulu harus melewati tahap menjadi seorang konsultan buku pelajaran
di penerbit buku. Mungkin ini suatu ujian atau tantangan dari Allah Swt bagi penulis
pribadi untuk menunjukkan bukti profesionalisme kerja dan kompetensi penulis di
bidang penulisan buku.
Tawaran sebagai konsultan buku pelajaran tersebut
menurut penulis dapat bermanfaat bagi intitusi penulis sebagai sarana membawa
nama baik UNS sebagai salah satu PTN
yang berkualitas dan sebagai bukti atau parameter kualitas tenaga pengajar di
UNS. Di samping itu, kesempatan menjadi seorang konsultan bisa juga menjadi
sarana untuk membangun "Personal
Brand" penulis pribadi di bidang penulisan buku. Mungkin rekam jejak sebagai konsultan di
penerbit suatu saat akan berguna bagi pengembangan kompetensi penulis dalam
bidang penulisan buku.
Pagi harinya, penulis baru memberikan jawaban dan
menyatakan menerima permohonan sebagai konsultan di penerbit buku tersebut.
Sebagai konsultan, biodata penulis akan ditampilkan di halaman belakang setiap
buku yang diterbitkan bersama biodata penulis, editor dan reviewer serta profil
penerbit.
Beberapa waktu kemudian, penulis menandatangani
surat pernyataan kesediaan sebagai konsultan buku pelajaran bidang kimia dan
IPA beserta hak dan kewajiban yang melekat. Maka mulai terhitung tahun 2017, penulis
memiliki aktivitas sampingan sebagai konsultan buku pelajaran bidang kimia dan
IPA di penerbit buku tersebut dan di setiap buku pelajaran kimia dan IPA yang
diterbitkan akan selalu tercantum biodata penulis selaku konsultan.
Demikian kisah perjalanan penulis dalam membangun Personal Brand sebagai penulis. Semoga bermanfaat. Salam literasi. []
Sumber Artikel :
Agung Nugroho Catur Saputro. (2028). Ketika Menulis Menjadi Sebuah Klangenan :
Kumpulan Kisah dan Tips-Trik Menjadi Seorang Penulis. Ciamis : CV. Tsaqiva
Publishing.
*) Penulis adalah dosen, penulis, dan pegiat literasi di Universitas
Sebelas Maret (UNS) yang telah menerbitkan lebih dari 20 buku yang mencakup buku
solo maupun buku antologi. Saat ini penulis sedang menempuh pendidikan
pascasarjana di Program Studi S3-Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri
Yogyakarta.
1 komentar:
Semoga barokah..
Posting Komentar