SPIRITUALISME LAPAR DALAM IBADAH PUASA
Mencari Mutiara Hikmah Dibalik Kemuliaan Bulan Ramadan
(Kata Pengantar)
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa”. (Q.S. Al-Baqarah: 183)
Puji syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadhirat Allah Swt atas limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, serta nikmat waktu dan kesehatan sehingga penulis diberikan kemampuan untuk menyelesaikan
penulisan buku ini. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda
Rasulullah Muhammad Saw.
Bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa. Keistimewaannya bukan hanya karena bulan diturunkannya kitab suci Al-Qur’an hingga terdapatnya malam Lailatul Qadar. Tetapi, di bulan Ramadan juga terdapat ibadah yang diwajibkan untuk dilaksanakan oleh seluruh umat Islam, yaitu berpuasa, sebagaimana telah diperintahkan Allah Swt. dalam surat Al-Baqarah ayat 183. Karena keistimewaan inilah maka bulan Ramadan diyakini sebagai bulan yang penuh kemuliaan. Setiap datang bulan Ramadan, umat Islam di berbagai belahan dunia menyambutnya dengan gembira dan penuh harapan, yaitu harapan mendapatkan kebaikan bulan Ramadan berupa ampunan dari Allah Swt. dan dijauhkan dari siksa api neraka.
Pada
bulan yang mulia ini, diyakini setiap kebaikan akan dilipatgandakan pahala
kebaikannya. Setiap ibadah puasa di bulan Ramadan bernilai 10 pahala dan di
bulan Ramadan setiap pahala dilipatgandakan oleh Allah Swt. menjadi tak
terbatas. Bulan Ramadan adalah bulan
pelipatgandaan pahala. Setiap ibadah, pahalanya tak terbatas. Di bulan Ramadan,
dilipatgandakan oleh Allah menjadi tak terbatas. Pahala puasa dinilai langsung
oleh Allah Swt. (Nurdiarsih, 2022).
Di dalam bulan Ramadan selama
sebulan penuh umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Banyak
sekali manfaat dan hikmah kebaikan yang terkandung dalam puasa Ramadan. Terdapat
petunjuk baik yang bersumber dari ayat Al-Qur’an maupun hadis Nabi Saw yang
menunjukkan keutamaan dan manfaat puasa Ramadan. Di samping menunjukkan
keutamaan ibadah puasa Ramadan, beberapa dalil tersebut juga mengandung pesan-pesan
tersirat yang memerlukan perenungan dan penghayatan untuk memahami makna yang
terkandung dalam ibadah puasa Ramadan.
Puasa Ramadan merupakan bentuk
peribadatan yang diwajibkan Allah Swt. kepada umat Islam. Ibadah puasa Ramadan
bukanlah ibadah yang ringan karena dilaksanakan selama satu bulan penuh.
Beratnya kewajiban ibadah puasa Ramadan ini diimbangi dengan iming-iming
balasan kebaikan yang besar dari Allah Swt. Tetapi, di balik iming-iming
balasan pahala yang sangat besar tersebut, terkandung misteri tentang bagaimana
syarat mendapatkan balasan kebaikan tersebut? Allah Swt. tidak menyatakan
secara eksplisit bentuk balasannya dan juga tidak setiap puasa itu pasti
diterima oleh-Nya. Lantas, puasa yang bagaimanakah yang akan diterima Allah
Swt. dan apa balasan yang akan diberikan kepada orang yang berpuasa? Di sinilah
misteri yang harus diungkap oleh setiap orang Islam melalui pemikiran,
perenungan, dan penghayatan akan makna dari ibadah puasa Ramadan.
Buku berjudul Spiritualisme Lapar dalam Ibadah Puasa: Mencari Mutiara Hikmah Dibalik
Kemuliaan Bulan Ramadan yang ada di hadapan pembaca ini merupakan kumpulan
dari esai-esai penulis yang ditulis selama bulan Ramadan 1442 H, Ramadan di
tahun kedua masa pandemi Covid-19. Boleh dikatakan, buku ini merupakan hasil
perjalanan spiritual penulis dalam mencari makna hakiki dari ibadah puasa
Ramadan melalui proses pemikiran, perenungan dan penghayatan makna puasa.
Tidak ada seorang pun
yang berani mengatakan bahwa ibadah puasanya pasti diterima oleh Allah Swt.
Tetapi yang ada adalah semua orang berharap dan berdoa agar ibadah puasanya
dapat diterima dan diridai Allah Swt. Hal ini menunjukkan bahwa belum ada satu
pun orang yang berani mengklaim dirinya paling paham tentang puasa Ramadan.
Oleh karena itu, masih terbuka lebar kesempatan kepada siapa pun untuk
berijtihat memahami makna dan hikmah puasa Ramadan.
Penulis
mencoba menemukan hikmah dan makna terkandung di balik perintah ibadah puasa
Ramadan. Bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk banyak memikirkan dan
merenungkan makna di balik ibadah puasa Ramadan. Puasa Ramadan bukan jenis ibadah
yang hanya memerlukan kekuatan fisik berupa menahan rasa lapar dan haus, tetapi
menurut pandangan penulis juga termasuk jenis ibadah yang memerlukan kekuatan
rohani, yaitu spiritualitas dari hasil berpuasa.
Di
dalam buku ini penulis mencoba menuangkan pemikiran, perenungan dan
penghayatannya tentang makna dan hikmah di balik perintah puasa Ramadan. Apa
yang tertulis dalam buku ini hanyalah pandangan dan pendapat pribadi penulis.
Oleh karena itu, kebenaran tentang pendapat penulis dalam buku ini bersifat
relatif. Pandangan dan pemikiran penulis dalam buku ini bukan untuk menjadi
panduan atau dalil penjelasan terhadap ibadah puasa Ramadan, tetapi sekadar
inspirasi pemikiran dan melengkapi khazanah penafsiran terhadap pesan tersirat
dan hikmah puasa Ramadan. Buku ini merupakan bentuk sumbangsih dan ikhtiar
penulis dalam mengungkap hakikat tujuan ibadah puasa Ramadan.
Akhirnya penulis
berharap semoga buku ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca tentang bagaimana
menghayati makna puasa Ramadan. Semoga karya tulis sederhana ini bermanfaat dan
menjadi catatan keabadian penulis serta menjadi amal jariyah penulis kelak di yaum al-akhir. Hanya kepada Allah Swt.
semata penulis berserah diri dan mengharap keridaan-Nya. Amin. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar