Powered By Blogger

Selasa, 18 Juli 2023

MEMULAI KEMBALI PROGRAM KAJIAN KELUARGA

 

MEMULAI KEMBALI PROGRAM KAJIAN KELUARGA

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Sejak masa pandemi Covid-19 di mana pendidikan anak sekolah dilakukan secara daring melalui internet, saya dan istri menggagas program pendidikan keluarga untuk mendukung program pendidikan yang diselenggarakan sekolah. Program pendidikan keluarga yang kami gagas lebih ke arah program pendidikan karakter untuk anak-anak. Wujud nyata program pendidikan karakter di lingkungan keluarga yang kami laksanakan berupa program kajian rutin setiap bakda Maghrib. Setiap bakda salat Maghrib, kami sekeluarga membaca Al-Qur’an. Setelah selesai membaca Al-Qur’an, barulah saya mengisi kajian keluarga sampai masuk waktu salat Isya’.

 

Program kajian keluarga yang kami gagas telah berjalan hampir tiga tahun lamanya. Tidak mudah untuk menjalankan program pendidikan karakter di keluarga. Banyak kendala dan hambatan yang dihadapi. Hambatan terbesar adalah bagaimana menjaga motivasi anak untuk mengikuti kajian dengan antusias. Sering sekali ketika saya sedang berbicara, anak malah kepalanya terkantuk-kantuk karena mengantuk. Untuk membangkitkan semangat anak untuk mengikuti kajian, terkadang anak saya minta untuk cuci muka agar tidak mengantuk, anak saya minta bawa minuman, anak saya perbolehkan membawa makanan cemilan, dan lain sebagainya. Berbagai upaya tersebut kami lakukan agar anak bisa lebih konsentrasi dalam mengikuti kajian. Terkadang di tengah menjelaskan materi kajian, saya sengaja bertanya pada anak agar anak berpikir dan terjadi komunikasi dua arah sekaligus agar anak tidak mengantuk.

 

Selama hampir tiga tahun melaksanakan program kajian rutin untuk keluarga, kami menyadari bahwa mendidik keluarga sendiri itu tidak mudah. Perlu semangat dan kesadaran yang tinggi untuk melaksanakannya. Perlu komitmen yang tinggi bagi semua anggota keluarga untuk mendukung keberlanjutan program tersebut. Perlu kedisiplinan yang tinggi untuk bisa konsisten menyelenggarakan program kajian secara rutin setiap bakda Maghrib. Perlu persiapan yang matang, khususnya pemilihan materi kajian yang up to date, kontekstual, dan relevan dengan isu-isu terkini. Alhamdulillah di perpustakaan keluarga terdapat banyak buku yang bisa dijadikan materi kajian. Jadi lebih sering saya membaca isi buku kemudian membahasnya. Tetapi saya tetap perlu melakukan pemilihan materi yang urgen dan relevan untuk didiskusikan bersama.

 

Sejak bulan Oktober 2022 hingga Juni 2023 program kajian keluarga tidak berjalan. Hal itu dikarenakan saya sedang sakit dan menjalani proses pengobatan secara intensif dengan dokter Rumah Sakit. Kondisi saya yang sedang sakit yang lebih banyak beraktivitas di tempat tidur dan juga faktor rasa sakit yang sering terasa menyebabkan kondisi yang kurang nyaman untuk duduk. Untuk salat pun saya lebih sering dengan posisi berbaring dan terkadang duduk ketika badan lumayan nyaman.

 

Setelah menjalani proses pengobatan hampir 9 bulan lamanya dan menjalani tindakan operasi beberapa kali, alhamdulillah kondisi kesehatan saya semakin membaik dan mulai bisa untuk beraktivitas. Walaupun sudah bisa untuk beraktivitas, tetapi saya membatasi diri dari melakukan aktivitas yang berat-berat dulu karena pernah beberapa kali setelah melakukan aktivitas yang cukup berat, tiba-tiba kondisi badan saya ngedrop dan mengalami demam tinggi. Saat ini saya masih menjalani proses pengobatan dengan rawat jalan dan setiap minggu rutin kontrol ke dokter.

 

Dikarenakan kondisi kesehatan yang sudah cukup baik dan lumayan nyaman untuk beraktivitas, maka saya mulai kembali melanjutkan program kajian keluarga setiap bakda Maghrib. Program kajian keluarga merupakan kesempatan saya untuk berbincang-bincang santai dengan istri dan anak-anak. Dalam program kajian keluarga tersebut, saya tidak melulu mengisi dengan materi  agama tetapi terkadang juga saya pergunakan untuk membahas perkembangan sekolah anak. Dan yang terpenting adalah program kajian keluarga merupakan momentum untuk melaksanakan program pendidikan karakter di lingkup keluarga.

 

Pengalaman ketika masa pandemi Covid-19 kemarin, dimana anak lebih banyak beraktivitas di depan laptop karena pembelajaran secara daring, maka aspek pendidikan karakter sedikit terlewatkan. Program pendidikan karakter di keluarga yang kami laksanakan setiap bakda maghrib dapat mendukung dan melengkapi kekurangan dari pembelajaran daring yang diselenggarakan sekolah. Kami percaya bahwa pembentukan karakter yang baik pada anak harus dimulai dari lingkungan keluarga.

 

Keluarga yang karakternya baik, berperilaku yang baik, dan bertutur kata yang baik akan membentuk anak-anak yang berkarakter baik pula. Pembiasaan berperilaku dan berkarakter baik harus dilakukan di kehidupan keluarga. Apa yang diajarkan harus terlihat dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Nah, program kajian keluarga inilah yang kami manfaatkan untuk memonitor dan mengevaluasi perkembangan karakter dan perilaku anak. Apa yang terjadi pada anak, apa yang dilakukan anak, bagaimana perilaku anak di sekolah, bagaimana penilaian guru terhadap anak, semuanya kami bahas dalam forum kajian keluarga tersebut. Jadi kami menjadikan program kajian keluarga setiap bakda Maghrib sebagai forum musyawarah, pendidikan, dan monev perkembangan anak.[]

 

Gumpang Baru, 18 Juli 2023

 

 

____________________________

*Agung Nugroho Catur Saputro, Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Penulis buku Berpikir untuk Pendidikan (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2022), Bongkar Rahasia Cara Mudah Produktif Menulis Buku (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2023), dan 90-an buku lainnya.

Tidak ada komentar:

Postingan Populer