Powered By Blogger

Senin, 28 Februari 2022

SEGUMPAL DAGING ITU ADALAH JANTUNG : Literasi Makna Al-Qalbu dalam Hadis Rasulullah Saw. Tentang Kesehatan

 


SEGUMPAL DAGING ITU ADALAH JANTUNG :

Literasi Makna Al-Qalbu dalam Hadis Rasulullah Saw. Tentang Kesehatan

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Sembilan belas tahun yang lalu, tepatnya tanggal 26 Desember 2002 saya pernah membeli sebuah buku yang membahas hadis-hadis yang berkaitan dengan kesehatan. Saya tertarik untuk membeli buku tersebut karena menurut saya isi pembahasan dalam bukunya sangat menarik. Masih jarang atau sedikit kajian-kajian dari disiplin ilmu umum terhadap isi hadis, khususnya  yang berkaitan dengan tema kesehatan. Judul buku tersebut adalah “Sehat itu Nikmat : Telaah Hadis Tentang Kesehatan” yang ditulis oleh Muhammad Hasan Aydid, diterbitkan oleh Gema Insani Press Tahun 1996.

        Ketika membuka buku tersebut langsung memberikan kesan bahwa buku tersebut adalah buku yang berkualitas. Kesan ini muncul dilihat dari banyaknya tokoh-tokoh yang memberikan kata sambutan pada buku tersebut. Di dalam buku tersebut terdapat kata sambutan dari Ketua MUI DKI Jakarta, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia, Dokter ahli penyakit jantung RS. Jantung Harapan Kita, dan Dokter Spesialis Paru-Paru RS. Persahabatan Jakarta. Dengan melihat tokoh-tokoh penting dan kompeten di bidang kesehatan yang memberikan kata sambutan, menunjukkan bahwa buku tersebut berkualitas tinggi karena orang-orang hebat tersebut berkenan memberikan kata sambutan. Dengan demikian, saya berasumsi bahwa penulisnya juga seorang penulis yang berkualitas tinggi yang kompeten di bidang ilmu hadis dan ilmu kedokteran atau kesehatan. Sangat disayangkan di dalam buku tersebut tidak disertakan biografi singkat  penulisnya sehingga saya kesulitan mencari informasi tentang profil penulisnya. Saya sudah mencoba melakukan penelusuran di Google dengan menggunakan kata kunci nama penulis buku tersebut dengan harapan mendapatkan sedikit informasi tentang rekam jejak dan profil penulisnya, tetapi sangat disayangkan saya tidak mendapatkan informasi apapun selain foto sampul bukunya yang dijual di beberapa toko online. Saya juga tidak menemukan buku-buku atau karya tulis lain dari sang penulis.

            Setelah membuka-buka isi buku, saya sangat tertarik dengan pembahasan di bab 3, yaitu hadis tentang kesehatan jantung (al-qalbu). Di dalam bab 3, penulis membahas satu hadis Rasulullah Muhammad Saw yang sangat terkenal. Banyak buku-buku agama terutama topik manajemen qalbu dan tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) yang membahas hadis tersebut. Walaupun sudah banyak buku-buku karya penulis lain yang membahas hadis tersebut, ternyata tidak menyurutkan Muhammad Hasan Aydid untuk membahas hadis tersebut juga dalam bukunya. Namun, ada yang berbeda dan unik dari pembahasan yang ditulis oleh Muhammad Hasan Aydid, yaitu beliau membahas hadis tersebut dikaitkan dengan aspek kesehatan, sedangkan para penulis buku lainnya kebanyakan mengkaitkannya dengan topik pembahasan tentang penyucian hati atau jiwa. Alasan inilah yang membuat saya tertarik untuk membeli buku karya Muhammad Hasan Aydid tersebut. Saya sangat penasaran bagaimana ia mengkaji hadis tersebut dikaitkan dengan kesehatan jasmani.

            Apakah hadis yang saya bicarakan tersebut? Hadis Rasulullah Saw yang saya maksud dalam artikel ini adalah hadis berikut.

Dari Nu’man bin Basyir r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HR. Bukhari dan Muslim). (Tuasikal, 2012)

 

Ini adalah contoh salah satu kutipan terjemahan hadis yang umumnya dituliskan dalam buku-buku manajemen qalbu dan tazkiyatun nafs.  Banyak penulis menerjahkan kata al-qalbu dalam hadis tersebut sebagai “hati”. Tetapi dalam buku “Sehat itu Nikmat”, Muhammad Hasan Aydid tidak demikian mengartikan kata al-qalbu, dia menerjemahkan kata al-qalbu dengan “jantung”. Dalam bukunya tersebut, beliau menuliskan hadis tersebut dengan kalimat redaksional sebagai berikut.

“Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging, bila ia baik maka akan sehatlah seluruh tubuh ini; dan jika ia rusak maka akan sakitlah seluruh tubuh itu. Sesungguhnya itu adalah jantung” (HR. Bukhari dan Muslim).

           

Dengan membandingkan penggunaan kalimat redaksional kedua sumber tersebut, terdapat dua kata yang berbeda secara prinsip, yaitu kata “baik-sehat” dan “hati-jantung”. Dalam banyak buku-buku topik manajemen qalbu dan tazkiyatun nafs digunakan kata baik dan hati, sedangkan di buku “Sehat Itu Nikmat digunakan kata “sehat” dan “jantung. Apa perbedaan implikasi dari cara penerjemahan dan pemaknaan kedua sumber pustaka tersebut? Menurut pendapat saya pribadi, penggunaan kata “baik” merujuk kepada sikap, karakter, perilaku, akhlak; dan kata “hati” merujuk kepada jiwa, ruh. Jadi penggunaan terjemahan kata baik dan hati lebih cenderung memaknai al-qalbu bukan sebagai benda fisik tetapi jiwa, ruh, atau sesuatu yang abstrak karena hati (jiwa) yang mempengaruhi akhlak dan karakter seseorang. sementara pemilihan kata sehat dan jantung lebih merujuk ke makna benda fisik atau jasmani. Sehingga kandungan pesan hadis tersebut dapat dimaknai bahwa jantung yang sehat akan membuat tubuh jasmani juga sehat dan sebaliknya.

Saya sendiri lebih setuju mengartikan kata al-qalbu dalam hadis Rasulullah Saw di atas dengan “jantung” karena pemaknaan jantung tidak memiliki makna lain selain benda fisik. Hal ini sesuai dengan analogi yang dipergunakan Rasulullah Saw dengan menyebutkan kata mudhghah atau “segumpal daging”. Saya rasa kata “segumpal daging” jelas-jelas merujuk ke benda jasmani atau benda fisik, bukan benda non fisik yang abstrak seperti jiwa atau ruh karena jiwa tidak mendeskripsikan bentuk yang tertentu (tidak bisa dilihat maupun diraba).

Apa yang menjadi alasan Muhammad Hasan Aydid dalam buku “Sehat Itu Nikmat” mengartikan al-qalbu dengan jantung? Ada empat faktor yang menjadi argumentasi beliau mengapa kata al-qalbu bermakna jantung (Aydid, 1996 : 31), yaitu:

1.    Rasulullah Saw mengungkapkan kata jasad yang berarti tubuh manusia.

2.    Rasulullah Saw menekankan adanya mudhghah, yaitu segumpal daging (sebesar geganggaman tangan dan berada di dalam tubuh manusia). ketika Rasulullah Saw menyabdakan hadis tersebut, beliau menggenggamkan/mengepalkan tangannya.

3.    Rasulullah Saw menjelaskan bahwa segumpal daging yang dimaksud adalah al-qalbu yang lazim diartikan jantung, bukan hati karena bahasa Arab hati adalah al-kabida. Itulah sebabnya Rasulullah Saw tidak menyebut al-mudhghah dengan al-kabidu.

4.    Rasulullah Saw menegaskan jika segumpal daging atau al-qalbu itu sehat maka sehatlah seluruh tubuh kita, sebaliknya jika segumpal daging itu rusak, akan sakitlah seluruh tubuh kita.

Jantung merupakan organ tubuh tubuh kita yang paling rajin bekerja dan setia menjaga tubuh kita bahkan meskipun kita sedang tidur. Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah ke seluruh tubuh. Setiap menit jantung akan memompa 4,5 liter darah ke seluruh tubuh sehingga sehari jantung kita memompa 6480 liter darah (bayangkah satu tangki berisi 5000 liter minyak, sebanyak itulah jantung kita memompa darah sehari-harinya). Sementara itu, darah merupakan cairan terpenting yang menghidupi setiap organ tubuh kita. Di dalam tubuh manusia terdapat + 5 liter darah yang terus-menerus mengalir ke seluruh tubuh. Dikatakan juga bahwa berat jantung manusia hanya sekitar 250 s.d. 340 gr, sedangkan berat tubuh yang harus diberi darah sekitar 60 s.d. 100 kg.  Dari sini dapat terlihat betapa berat dan kerasnya jantung kita bekerja. Dalam keadaan istirahat, jantung berdenyut + 70 kali semenit; berarti 4200 kali dalam satu jam (Aydid, 1996 : 34).

Berdasarkan penjelasan fungsi jantung di atas, betapa pentingnya fungsi jantung bagi kelangsungan hidup kita. Dari penjelasan tersebut kita juga jadi mengetahui betapa beratnya kerja jantung kita setiap menitnya. Oleh karena itu, kita harus berusaha selalu menjaga dan merawat agar jantung kita tetap sehat. Ketidaknormalan kerja jantung bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit berat hingga kematian. Sampai saat ini penyakit jantung masih menjadi juara penyebab kematian. Penyakit kardiovaskuler atau jantung merupakan penyebab nomor satu kematian di dunia. Pada tahun 2019, WHO mencatat adannya 17,9 juta orang yang meninggal dunia karena penyakit jantung dengan 85% di antaranya disebabkan oleh serangan jantung dan stroke (Wibawa, 2021). Jantung yang sehat akan membuat seluruh tubuh juga sehat, sebaliknya jantung yang sakit atau tidak normal akan membuat seluruh tubuh juga sakit. Sangat tepatlah apa yang dinyatakan Rasulullah Saw dalam hadisnya di atas.

            Terkait dengan buku “Sehat Itu Nikmat” karya Muhammad Hasan Aydid tersebut, saya sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas upaya dan sumbangsihnya dalam menuliskan karya tulis berkualitas dalam wujud buku tentang topik hadis-hadis Rasulullah Saw yang berkaitan dengan ilmu kesehatan. Apa yang dilakukan oleh Muhammad Hasan Aydid melalui karya tulis dan karya pemikirannya yang berasal dari hasil  telaah hadis-hadis Rasulullah Saw tentang kesehatan patut untuk dicontoh dan ditindaklanjuti oleh para akademisi dan intelektual muslim lainnya. Umat Islam membutuhkan sebanyak-banyaknya muslim muslimah akademisi dan intelektual yang menguasai atau memiliki kompetensi di bidang ilmu-ilmu umum (sains) untuk menuliskan hasil telaah, kajian, penelitian dan pemikirannya tentang keterkaitan ajaran agama Islam dengan ilmu sains.

Saya sendiri selaku akademisi juga sudah pernah menulis artikel tentang hubungan antara reaksi kimia dengan bersuci atau thaharah (Saputro, 2017). Bidang keilmuan akademik saya adalah kimia dan pendidikan kimia, yang dibuktikan dari riwayat pendidikan tinggi saya dari jenjang sarjana hingga saat ini menempuh pendidikan doktoral. Dengan bekal pengetahuan ilmu kimia yang saya miliki, saya mencoba berkontribusi positif terhadap dakwah agama Islam dalam menjelaskan hukum air untuk bersuci (thaharah) ditinjau dari disiplin ilmu kimia. Saya mengamati bahwa aturan penetapan kesucian air untuk thaharah dapat dijelaskan dengan pendekatan menggunakan konsep reaksi kimia. Dengan menggunakan pendekatan  konsep reaksi kimia, aturan hukum air suci untuk thaharah dapat lebih mudah dipahami oleh akal atau lebih rasional.

            Sebagai penutup artikel ini, saya mengajak kepada para akademisi dan intelektual muslim khususnya yang mendalami ilmu-ilmu umum (sains) hendaknya ikut memberikan kontribusi positif terhadap dakwah agama Islam dengan membuat karya-karya tulis dan karya pemikiran  seputar ajaran agama Islam ditinjau dari sisi ilmu sains. Banyak ayat-ayat maupun hadis-hadis Rasulullah Saw yang berkaitan dengan ilmu sains. Sumbangsih pemikiran dan ide gagasan dari para akademisi dan kaum intelektual yang menguasai ilmu-ilmu sains akan dapat membantu umat memahami aturan-aturan agama secara lebih rasional sehingga tidak mudah jatuh pada tindakan taklid buta atau sekadar ikut-ikutan tanpa dilandasi pemahaman yang benar dan mendalam.

Setiap muslim dan muslimah dapat ikut berdakwah melalui bidang keahlian atau kompetensi dan profesinya masing-masing tanpa harus menjadi penceramah agama. Untuk ajaran-ajaran agama yang bersinggungan dengan ilmu sains atau gejala alam, maka yang lebih layak menjelaskan adalah orang yang mendalami ilmu sains. Sebagai contoh tentang pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus Corona, maka yang layak memberikan penjelasan adalah para ahli virus (virologis) atau dokter, bukan orang yang sama sekali tidak memiliki kompetensi di bidang kesehatan dan virus. Jika dipaksakan, maka yang terjadi adalah penjelasan yang tidak berdasar dan asal-asalan saja. Agama Islam sangat menjunjung tinggi proses berpikir dan menalar, maka jangan sampai umat Islam disuguhi dengan informasi-informasi yang hanya berdasarkan asumsi, perkiraan, dugaan, dan ilmu cocoklogi yang tidak memiliki bukti dan evidensi yang kuat. []

 

Gumpang Baru, 28 Februari 2022

 

Sumber Referensi

Aydid, M. H. (1996). Sehat Itu Nikmat: Telaah Hadits Tentang Kesehatan. Jakarta: Gema Insani Press.

Saputro, A. N. C. (2017, Oktober). MENGUNGKAP HUBUNGAN REAKSI KIMIA DAN THOHAROH : Sebuah Pemikiran Analisis Korelasional Antara Reaksi Kimia dan Syarat Air Suci. Retrieved February 28, 2022, from https://www.facebook.com/agung.n.saputro.5/posts/832184630296678

Tuasikal, M. A. (2012, December 9). Jika Hati Baik ... Retrieved February 28, 2022, from Rumaysho.Com website: https://rumaysho.com/3028-jika-hati-baik.html

Wibawa, S. W. (2021, October 12). Penyakit Jantung Penyebab Nomor 1 Kematian di Dunia, Bagaimana Mencegahnya? Halaman all. Retrieved February 28, 2022, from KOMPAS.com website: https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/12/163000123/penyakit-jantung-penyebab-nomor-1-kematian-di-dunia-bagaimana-mencegahnya

 

             

Biodata Penulis

Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan sarjana (S.Pd) ditempuh di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana tingkat Master (M.Sc.) ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan 75 judul buku (baik buku solo maupun buku kolaborasi), Peraih Juara 1 nasional lomba penulisan buku pelajaran kimia di Kementerian Agama RI (2007), Peraih SPK Award Peringkat 1 Kategori “Anggota Teraktif” (2021), Penulis buku non fiksi tersertifikasi BNSP, Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2 dan 3, dan trainer tersertifikasi Indomindmap Certified Trainer-ICT (Indonesia), ThinkBuzan Certified iMindMap Leader (UK), ThinkBuzan Certified Applied Innovation Facilitator (UK), ThinkBuzan Certified Speed Reading Practitioner (UK), ThinkBuzan Certified Memory Practitioner (UK), dan Indomindmap Certified Growth Mindset Coach-GMC. Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-tulisan penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com

 

Postingan Populer