Powered By Blogger

Selasa, 25 Oktober 2022

PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19

Sumber Gambar : https://banten.antaranews.com/berita/178838/pembelajaran-daring-dan-keterampilan-bahasa-yang-garing

PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

A.      Pendahuluan

            Sejak munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia, pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud) segera mengambil langkah sigap untuk menjamin keselamatan kepada semua warga sekolah. Oleh karena itu Kemendikbud RI mengambil kebijakan untuk mengalihkan proses pembelajaran dari bentuk tatap muka secara langsung di kelas (luring, luar jaringan) menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) menggunakan teknologi internet. Moda pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi internet ini dikenal dengan beberapa istilah seperti e-learning, pembelajaran daring (pembelajaran dalam jaringan), ataupun spada (sistem pembelajaran daring).

            Proses pembelajaran dipindahkan lokasinya dari sekolah ke rumah sehingga dikenal istilah BDR (Belajar Dari Rumah). Pemindahan lokasi pembelajaran dari sekolah ke rumah ini memang bukanlah langkah tanpa cacat. Banyak persoalan yang kemudian bermunculan seiring dengan waktu pengimplementasian kebijakan tersebut. Tetapi walaupun begitu, setidaknya itulah langkah terbaik dan tepat yang dapat diambil oleh Kemendikbud untuk menjamin keselamatan seluruh warga sekolah dan memastikan proses pembelajaran tetap dapat berlangsung.


B.       Pengertian Pembelajaran Daring

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (KBBI Online, 2021). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik agar terjadi proses perolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Anonim, 2019)

            Daring merupakan singkatan dari kata “dalam jaringan” yang merupakan kata serapan yang dibakukan untuk terjemahan kata “online”. Kata daring sering dikaitkan dengan internet. Jika kata “pembelajaran” dan “daring” digabung menjadi satu membentuk kata baru yaitu “pembelajaran daring”, maka hal ini mengandung makna bahwa pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilaksanakan melalui media teknologi internet. Pelaksanaan moda pembelajaran daring memerlukan sarana akses internet. Tanpa keberadaan akses internet, maka pembelajaran daring tidak bisa dilaksanakan.

Istilah pembelajaran daring menjadi popular di masa pandemi Covid-19 sejak pemerintah (Kemendikbud RI) mencanangkan kebijakan “Belajar Dari Rumah” atau BDR melalui moda pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan menggunakan media internet. Proses pembelajaran daring dilaksanakan dengan memanfaatkan beberapa aplikasi pembelajaran berbasis internet, seperti Zoom Meeting, Google Meeting, WhatsApp, Telegram, Youtube, maupun aplikasi lainnya.


C.      Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring merupakan sebuah pilihan paling tepat saat pandemi Covid-19 ini. Memang pembelajaran daring bukanlah moda pembelajaran yang terbaik, tetapi minimal dapat memfasilitasi peserta didik tetap dapat mengikuti pembelajaran (bersekolah) tanpa ada rasa kekawatiran para orang tua terhadap keselamatan mereka. Dengan pengalihan tempat pendidikan dari kelas ke rumah, para orang tua dapat ikut mendampingi anak-anaknya belajar.

Sebagai metode baru dalam pembelajaran berbasis teknologi internet, pastilah metode ini tetap memiliki keunggulan dan kelemahan. Oleh karena itu perlu sikap yang bijaksana dari para pendidik dalam menggunakan moda pembelajaran daring tersebut agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Janganlah pendidik mengalami euforia pembelajaran daring yang kemudian berpikiran akan meninggalkan pembelajaran secara luring. Ada beberapa hal terkait proses pendidikan yang tidak bisa tergantikan oleh moda pembelajaran daring.

Beberapa keunggulan dari pembelajaran daring antara lain adalah proses pembelajaran dapat diakses dengan mudah, biaya pembelajaran lebih terjangkau, waktu belajar fleksibel, dan wawasan peserta didik menjadi lebiih luas. Pelaksanaan pembelajaran daring cukup menggunakan smartphone atau laptop yang terhubung akses internet. Selain itu lebih hemat biaya karena hanya memerlukan biaya paket internet saja. Dengan model pembelajaran daring, proses pembelajaran dapat dilakukan kapanpun dan di manapun. Karena berbasis internet, maka kesempatan peserta didik untuk mengeksplorasi pengetahuan dan wawasan menjadi sangat terbuka (Anonim, 2021).

Sedangkan menurut Budiatun Kurniawati (2020), sistem pembelajaran daring memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut :

1.  Waktu dan tempat belajar lebih efektif. Peserta didik dapat langsung mengikuti proses pembelajaran dari rumah.

2.   Peserta didik tidak hanya bergantung pada guru, tetapi juga dapat untuk melakukan riset sendiri melalui internet.

3.  Otomatis peserta didik dilatih untuk lebih menguasai teknologi informasi yang terus berkembang.

4.  Menumbuhkan kesadaran pada peserta didik bahwa gawai tidak hanya sekadar untuk bermain social media dan game, tetapi bisa digunakan untuk hal-hal yang produktif dan mencerdaskan.

Di samping memiliki keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka di kelas (pembelajaran luring), pembelajaran secara daring juga memiliki beberapa kelemahan. Beberapa kelemahan pembelajaran daring menurut Budiatun Kurniawati (2020) adalah :

1. Guru kesulitan untuk mengontrol mana peserta didik yang serius mengikuti pembelajaran dan mana yang tidak serius.

2. Pembelajaran lebih banyak bersifat teoritis dan minim praktik karena tidak memungkinkan guru berinteraksi langsung dengan peserta didik.

3. Bagi peserta didik yang tinggal di lokasi yang infrastruktur komunikasinya masih kurang memadai akan mengalami kesulitan dalam mengakses internet.

4. Tidak semua peserta didik memiliki dan mampu mengakses peralatan pendukung pembelajaran daring, seperti komputer, laptop, atau smartphone.

5.  Karena pembelajaran dilakukan di rumah, maka kemungkinan muncul faktor lain yang bisa mengganggu konsentrasi peserta didik saat belajar, seperti suasana rumah, anggota keluarga, dan lain sebagainya.

Di samping beberapa kelemahan di atas, model pembelajaran daring juga mengalami kendala dalam mengajarkan pendidikan karakter dan sikap baik ke peserta didik. Pembelajaran daring cenderung hanya mampu mengakomodir proses transfer of knowledge di ranah pengetahuan (kognitif), sedangkan untuk ranah sikap dan keterampilan sulit terakomodasi.

Melihat keunggulan dan kelemahan dari moda pembelajaran daring di atas, maka cara terbaik yang dapat dilakukan pihak sekolah adalah dengan mengkombinasikan antara pembelajaran daring dan pembelajaran luring. Kombinasi moda pembelajaran daring dan luring ini dikenal dengan istilah “Blended Learning”.


D.      Profil Pelaksanaan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19

Dari mini survei yang dilakukan oleh Profesor Suhubdy (2020 : 142), ditemukan bahwa sebanyak 62,2% peserta didik mengalami kesulitan dalam pembelajaran secara daring. Dari survei tersebut juga terjaring beberapa alasan yang mendukung tentang opini “kesulitan” melakukan pembelajaran daring, di antaranya:

1)    36% responden menyatakan jaringan internet yang tidak  memadai;

2)    23,4% responden menyatakan tidak tersedianya secara khusus fasilitas yang memadai;

3)   19,8% responden menyatakan kurangnya pengetahuan tentang perangkat lunak yang dapat digunakan;

4)   8,1% responden menyatakan lingkungan tempat bekerja (WFH) kurang kondusif; dan

5)   6,3% responden menyatakan infrastruktur teknis pengajaran tidak memadai (kurang tersedianya gawai canggih seperti komputer, handphone, dll). 

Sementara itu, Puspaningtyas & Dewi (2020) berdasarkan hasil penelitiannya menemukan bahwa mayoritas peserta didik mengalami kendala terkait sinyal selama pembelajaran daring. Banyak peserta didik juga belum dapat menguasai aplikasi pembelajaran daring dengan baik sehingga berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Selain itu, peserta didik menyatakan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan guru dan lebih menyukai berdiskusi secara tatap muka serta peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi apabila hanya bersumber dari buku.

Menghadapi perubahan model pembelajaran selama pandemi Covid-19 dari moda luring menjadi moda daring tersebut, para orang tua dituntut untuk bisa mendukung program sekolah daring. Bentuk dukungan dan peran aktif orang tua dalam mendukung kesuksesan proses belajar-mengajar anak-anaknya di rumah adalah dengan mendampingi proses belajar anak. Kata mendampingi tidak hanya diartikan dengan mendampingi secara fisik, tetapi juga dapat diartikan dalam arti spirit dan motivasi serta pemenuhan kelengkapan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran daring menggunakan internet.


E.       Penutup

Kebijakan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 merupakan pilihan terbaik yang diambil oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjamin keselamatan seluruh warga (sivitas) sekolah dari potensi tertulari virus Covid-19 dan menjamin peserta didik tetap mendapatkan pendidikan. Walaupun bukan kebijakan tanpa kelemahan, namun setidaknya Kemendukbud telah mengambil langkah strategis dalam upaya menjamin terlaksananya proses pendidikan di masa pandemi Covid-19. Perlu peran aktif orang tua dalam mendukung proses pembelajaran daring agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Dukungan dan peran aktif orang tua dalam mendampingi proses belajar anak akan sangat membantu kesuksesan belajar anak-anak selama masa pandemi Covid-19. []


F.       Daftar Pustaka

Anonim. (2019, June 28). Apa itu Pembelajaran? Retrieved February 23, 2021, from https://unida.ac.id/pembelajaran/artikel/apa-itu-pembelajaran.html

Anonim. (2021). WANTIKNAS - Empat Kelebihan dan Kekurangan Dalam Menerapkan E-Learning. Retrieved February 24, 2021, from http://www.wantiknas.go.id/id/berita/empat-kelebihan-dan-kekurangan-dalam-menerapkan-e-learning

KBBI Online. (2021). Arti kata ajar—Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Retrieved February 11, 2021, from https://kbbi.web.id/ajar

Kurniawati, B. (2020, November 11). Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring. Retrieved February 24, 2021, from KOMPASIANA website: https://www.kompasiana.com/budiatun73333/5fabac87d541df232e54a673/kelebihan-dan-kekurangan-pembelajaran-daring

Puspaningtyas, N. D., & Dewi, P. S. (2020). Persepsi Peserta Didik terhadap Pembelajaran Berbasis Daring. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 3(6), 703–712. doi: http://dx.doi.org/10.22460/infinity.v6i1.234

Suhubdy. (2020). Penyiapan dan Pengemasan Materi Perkuliahan Daring di Masa Pandemi Covid-19: Kendala, Tantangan, dan Solusi. In Potret Pendidikan Tinggi di Masa Covid-19 (1st ed., pp. 135–155). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

 


 

Postingan Populer