KARYA BUKU SOLO DI AKHIR TAHUN 2022
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Sejak bertemu dengan
Prof Dr. Ngainun Naim
di Pelatihan Menulis Buku Ajar (PMBA), sebuah pelatihan online berbasis
aplikasi Telegram yang diinisiasi oleh ibunda Dr. Amie Primarni
melalui Yayasan Matapena School di tahun 2017 yang lalu, saya berusaha
mengaplikasikan ilmu menulis yang beliau ajarkan, yaitu menulis setiap hari.
Salah satu ilmu
menulis yang sangat penting bagi saya yang diajarkan oleh Prof Ngainun Naim
adalah menulis sebagai Klangenan, yang maknanya menjadikan aktivitas menulis
bagaikan sebuah Klangenan atau kesenangan. Menurut saya, "Menulis sebagai
Klangenan" merupakan sebuah filosofi menulis yang luar biasa dan tidak
biasa. Mengapa? Karena sudah umum dibenarkan banyak orang bahwa menulis itu
sulit dan berat. Jadi menjadikan kegiatan menulis sebagai aktivitas yang
menyenangkan itu adalah sesuatu yang sulit dan tidak masuk akal.
Setelah mencoba
menerapkan ilmu menulis dari Prof Ngainun Naim tersebut selama beberapa waktu,
saya mulai merasakan manfaatnya. Ketika awalnya saya memaksakan diri untuk
menulis setiap hari, maka selanjutnya saya kecanduan untuk menulis setiap hari.
Saya merasakan nikmat dan bahagia ketika selesai menulis. Saya menuliskan
apapun ide tulisan yang muncul di pikiran, termasuk tulisan-tulisan sederhana
dan bahkan sekadar menceritakan kejadian sehari-hari yang menurut saya ada
hikmah yang bisa diambil.
Salah satu tema
tulisan yang saya hasilkan adalah tulisan-tulisan terkait pendidikan. Saya
tidak melulu menulis tema pendidikan yang berat-berat yang memerlukan referensi
jurnal ilmiah. Saya terkadang juga menulis tema pendidikan yang ringan-ringan
saja, misalnya seperti tema tentang rak buku khusus untuk putri kecilku yang
mulai tertarik dengan buku.Tema seperti ini sangat sederhana tetapi bisa
menjadi inspirasi bagi para orang tua tentang bagaimana membangun dan
mengenalkan budaya membaca di lingkungan keluarga.
Beberapa waktu yang
lalu, saya mencoba membuka-buka kembali arsip kumpulan tulisan harian saya
tentang pendidikan. Ternyata jumlah tulisannya cukup banyak. Maka kemudian saya
berencana untuk menyatukan tulisan-tulisan tersebut menjadi satu dokumen dalam
bentuk buku. Dengan menjadikannya menjadi buku, tulisan-tulisan lepas tersebut
dapat tersusun lebih rapi dan sistematis.
Setelah tersusun
menjadi satu file buku, saya merancang judul calon buku, menuliskan kata
pengantar dan daftar isi. Setelah semua proses penyusunan draft buku tersebut
telah selesai, barulah saya menghubungi penerbit buku untuk menerbitkan buku
saya tersebut.
Setelah beberapa
waktu, penerbit melaporkan progres penerbitan buku dengan mengirimkan file buku
hasil layout untuk dicek penulis dan draft desain cover buku. Setelah mengecek
kembali draft buku dan memberikan catatan-catatan revisi, file buku saya
kirimkan kembali ke pihak penerbit. Beberapa waktu kemudian, penerbit
mengirimkan lagi draft buku yang sudah diperbaiki. Setelah saya mengecek lagi
dan menyatakan sudah benar, maka draft buku tersebut dinyatakan final. Sekarang
proses penerbitan buku saya tersebut sedang tahap proses pengajuan ISBN ke
perpusnas. Semoga sebelum berakhirnya tahun ini, buku saya tersebut sudah bisa
terbit dan menjadi karya buku solo saya di akhir tahun 2022. Amin. []
Gumpang Baru, 22 November 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar