Powered By Blogger

Minggu, 02 Juni 2024

UKURAN KEMAMPUAN DIRI

 


UKURAN KEMAMPUAN DIRI

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro



Setiap orang dilahirkan dengan keistimewaan masing-masing. Setiap orang adalah unik dengan bakat minatnya. Setiap orang adalah juara dengan kehebatan dirinya. Dan setiap orang adalah unggul dengan segala kompetensinya. 


Tidak ada manusia yang tidak memiliki kemampuan. Setiap manusia sejak lahir sudah dibekali oleh Tuhan sang Maha Pencipta dengan kemampuan yang disebut potensi diri. Potensi diri setiap orang bersifat laten,yang artinya tersembunyi atau masih tertidur. 


Selama menjalani hidup, setiap orang harus mampu menemukan atau membangunkan potensi dirinya. Cara untuk menemukan atau mengenali potensi diri adalah melalui aktifitas belajar. Belajar merupakan aktivitas jasmani, kognitif maupun rohani yang disengaja untuk menghasilkan perubahan hasil belajar yang bersifat permanen. Belajar adalah perubahan yang bertahan lama (konstan).


Belajar merupakan aktivitas mencoba hal-hal baru, seperti kemampuan baru, keterampilan baru, pemikiran baru, sikap hidup baru, dan lain sebagainya. Melalui aktivitas belajar inilah, seseorang dapat menilai dirinya sendiri apakah mampu mengalami perubahan ke arah lebih baik atau tidak. 


Ketika seseorang sedang belajar, pada dasarnya ia sedang mengeksplorasi potensi dirinya yang tersembunyi. Melalui aktivitas-aktivitas dalam kegiatan belajar, seseorang sedang mencoba-coba pengalaman baru dan mengevaluasi apakah dirinya mampu atau tidak. 


Ketika seseorang lulus atau tuntas menguasai kompetensi yang dipelajari, maka ia telah mengetahui bahwa dirinya mampu menguasai kompetensi tersebut. Dan sebaliknya, jika ia gagal menuntaskan tahapan belajarnya menunjukkan bahwa dia tidak berbakat atau tidak menguasai kompetensi tersebut. 


Kegiatan belajar dalam rangka mengeksplorasi, mengenali dan mengembangkan potensi diri menjadi kompetensi dan skill pada dasarnya dapat dipandang sebagai manifestasi dari perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT. Allah SWT membekali setiap manusia yang merupakan makhluk ciptaan-Nya dengan benih potensi diri untuk ditumbuhkan dan dikembangkan di lahan lingkungan belajar (pendidikan) hingga dapat menjadi bekal menjalani kehidupan di dunia. 


Potensi diri yang tertanam dalam diri setiap orang tiada terbatas karena kuasa Allah SWT tiada terbatas. Manusia sendirilah yang membuat batasan atas dirinya sendiri. Batasan kemampuan diri yang ditetapkan masing-masing orang atas dirinya inilah yang menjadi ukuran kemampuan diri. Wallahu A'lam. []


Ruang Tunggu Lantai 2 RS UNS, 03 Juni 2024

Tidak ada komentar:

Postingan Populer