MEMELIHARA SPIRIT MENULIS
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Menulis bukanlah
aktivitas yang mudah dilakukan. Menulis memang berat bagi kebanyakan orang.
Tetapi aktivitas menulis bisa menjadi mudah dan ringan dilakukan manakala
dilakukan secara rutin. Segala aktivitas jika dilakukan secara rutin dan
terus-menerus akan menjadi terasa ringan. Demikian pula dengan aktivitas
menulis, perlu ke-ajeg-an dan
komitmen tinggi untuk mampu menjadi seorang penulis. Menulis membutuhkan
kemauan dan kemampuan. Antara kemauan dan kemampua, maka factor kemauan yang
lebih utama. Seseorang yang mampu menulis tapi tidak ada kemauan untuk menulis,
maka tidak akan menghasilkan tulisan. Sementara orang yang tidak mampu tetapi
memiliki kemauan untuk menulis, maka ia akan semangat belajar menulis dan
akhirnya akan mampu menghasilkan tulisan.
Untuk mampu menulis
secara rutin dan terus-menerus memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak
mungkin dilakukan. Kuncinya hanya pada kemauan untuk secara kontinyu menulis
setiap waktu. Komitmen mau menulis setiap waktu (hari, minggu, bulan) menjadi
kunci kesuksesan seseorang dalam menekuni dunia kepenulisan. Menulis tidak
membutuhkan banyak sarana prasarana, hanya kemauan dan kemampuan untuk action menulis saja yang dibutuhkan. Media
menulis bisa bermacam-macam, misalnya seperti buku tulis, handphone, laptop,
tablet, dan lain sebagainya.
Upaya memelihara spirit menulis dapat
dilakukan melalui berinteraksi dengan para penulis lain. Dengan berinteraksi
dengan para penulis lain yang produktif menulis, maka aura spirit menulisnya
akan mempengaruhi diri kita. Dengan bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang
yang rutin menulis, maka kita juga akan tertulari kebiasaan menulisnnya. Cara
berinteraksi dengan para penulis lain yang produktif menulis adalah melalui
bergabung ke dalam komunitas menulis yang aktif menulis. Di dalam komunitas
menulis yang hidup, maka suasana dan semangat menulis para anggota komunitas
akan mendorong setiap anggotanya juga ingin mampu produktif menulis.
Sahabat Pena Kita (SPK)
yang sebelumnya bernama Sahabat Pena Nusantara (SPN) merupakan salah satu
komunitas menulis yang masih eksis hingga sekarang. Komunitas menulis Sahabat
Pena Kita (SPK) telah berusia lima tahun lebih dan telah berbadan hukum sesuai surat
keputusan dari Kemenkumham RI. Di usinya yang dibilang masih muda tersebut,
grup SPK telah menunjukkan hasil kerja nyata. Sudah cukup banyak buku yang
telah ditulis oleh para anggota grup SPK dan menerbitkannya sehingga bisa
dinikmati oleh masyarakat luas. Selain buku-buku karya anggota SPK yang
diterbitkan dalam bentuk buku antologi, para anggota grup SPK juga banyak yang
menerbitkan buku tunggal.
Grup SPK terus berusaha
mendorong dan memfasilitasi para anggotanya untuk terus belajar menulis dan
meningkatkan keterampilan menulisnya melalui program menulis Setoran Wajib dan
Setoran Sunnah. Program menulis rutin setiap bulan berupa Setoran Wajib dan
Setoran Sunnah merupakan wujud nyata usaha pengurus grup SPK untuk mendorong,
melatih, dan memfasilitasi seluruh anggota grup SPK untuk disiplin dan konsiten
menulis setiap bulannya. Dengan membiasakan dan melatih diri menulis secara
rutin dan disiplin menulis minimal satu artikel tulisan setiap bulannya,
diharapkan setiap anggota grup SPK akan mampu memelihara spirit menulisnya.
Demikianlah yang
diharapkan para sesepuh grup SPK agar setiap anggota grup SPK bisa menjaga
spirit menulisnya dengan disiplin dan komitmen mengirimkan tulisan setoran
wajibnya. Hal itu dikarenakan spirit menulis itu bisa mengalami fluktuasi
setiap saat. Terkadang semangat menulis seseorang bisa begitu tinggi sehingga
bisa menghasilkan banyak tulisan dalam waktu yang singkat, tetapi terkadang
juga spirit menulis mengalami kemunduran sehingga bahkan dalam sebulan pun
tidak mampu menghasilkan satu tulisanpun. Inilah yang sangat ditekankan oleh
para pembina (sesepuh) grup SPK agar semua anggota grup SPK berusaha menjaga
spirit menulisnya dengan melalui komitmen mengirimkan tulisan setoran wajib
setiap bulannya.
Sejak
bergabung menjadi anggota grup SPK di tahun 2019, saya berusaha mematuhi aturan
komunitas yaitu komitmen mengirimkan tulisan setoran wajib setiap bulan. Selama
menjadi anggota grup SPK, alhamdulilah saya belum pernah mendapat status
“pentol merah” yang artinya saya tidak pernah bolos mengirimkan tulisan setoran
wajib. Memang sejak awal memutuskan bergabung di grup SPK, saya telah
memantapkan diri untuk memanfaatkan komunitas menulis sebagai sarana untuk
meningkatkan kemampuan menulis dan mendisiplinkan diri agar bisa rutin menulis.
Bergabung di grup SPK saya pergunakan sebagai sarana memelihara spirit menulis
yang sering turun. Dengan berada di lingkungan yang kondusif di antara para
penulis, saya akan termotivasi untuk terus belajar menulis sehingga saya bisa
lebih disiplin dalam menulis setiap waktu.
Salah
satu permasalahan yang dihadapi semua komunitas menulis adalah bagaimana
mendorong anggota komunitas mau disiplin menulis. Hal itu dikarenakan dalam
sebuah komunitas menulis, ada beragam karakter anggotanya. Ada anggota yang
sudah bisa rutin menulis, ada anggota yang menulis hanya ketika mood saja, ada
anggota yang menulis jika dimotivasi, dan ada anggota yang jarang menulis alias
hanya sebaga silent reader. Berbagai karakter anggota yang berbeda-beda
tersebut harus mendapat perhatian khusus dari pengurus komunitas. Pengurus
komunitas harus berupaya mendesain program komunitas yang dapat mendorong dan
memfasilitasi anggota komunitas bisa belajar menulis dan akhirnya terbangun
spirit menulisnya. Target akhir yang diharapkan adalah setiap anggota mampu
disiplin menulis setiap waktu dalam kondisi apapun, baik ketika ada mood atau
tidak, dan ketika kondisi sibuk maupun longgar.
Dalam
lingkup komunitas menulis grup SPK, pengurus grup SPK terus berusaha memotivasi
dan memfasilitasi anggota untuk produktif menulis. Pengurus grup SPK menyadari
bahwa membangkitkan dan memelihata spirit menulis memanglah tidak mudah.
Memotivasi diri sendiri untuk menulis tidaklah ringan. Oleh karena itu, perlu
ada stimulus eksternal untuk membantu membangkitkan spirit menulis para anggota
grup. Karena masing-masing anggota memiliki bakat dan minat tersendiri terhadap
genre tulisan, maka mendesain program menulis yang mengakomodir berbagai genre
tulisan adalah sebuah langkah yang sangat
baik.
Dengan mendesain
program menulis setoran wajib yang mengakomodir karakteristik berbagai genre
tulisan anggota, maka diharapkan grup SPK akan semakin bergeliat dalam
membumikan budaya literasi menulis dan membaca. Dalam program setoran wajib
yang didesain oleh pengurus SPK sekarang di bawah kepimpinan ibu Dr. Hitta Alfi
Muhimmah, M.Pd. yang mengakomodir karakteristik genre tulisan anggota grup
dengan menyediakan fasilitas tulisan mandiri sebagai tulisan setoran wajib,
maka diharapkan semua anggota grup SPK kembali bangkit semangat menulisnya.
Jika sebelumnya ada anggota yang tidak mengirim tulisan setoran wajib
dikarenakan alasan tema setoran wajib sulit atau kurang dikuasai, maka sekarang
anggota diperbolehkan mengirimkan tulisan sesuai genre yang dikuasai sebagai
tulisan setoran wajib.
Setelah bergabung di
grup SPK selama lima tahun ini, saya melihat fenomena bahwa tidak semua anggota
grup serius menekuni aktivitas menulis. Hal ini terlihat dari rekapan data setoran
wajib setiap bulan yang mana masih ada anggota grup yang tidak mengirimkan
tulisan setoran wajib. Menurut pendapat saya, ketika seseorang memutuskan diri
untuk bergabung ke dalam sebuah komunitas menulis, maka seharusnya ia tidak
hanya pasif dengan menjadi silent reader
saja, melainkan harus aktif meningkatkan kemampuan menulisnya dengan rutin belajar
menulis. Hanya dengan latihan menulis terus-menerus dan menjaga komitmen
sebagai anggota grup SPK untuk disiplin mengirimkan tulisan setoran wajib, maka
kemampuan menulis akan semakit meningkat. Dengan desain program menulis wajib
yang semakin mengakomodir karakteristik anggota grup SPK, semoga komunitas menulis
Sahabat Pena Kita (SPK) tetap eksis dan semakin menunjukkan kiprahnya dalam
membudayakan literasi menulis dan membaca di bumi nusantara. Amin. []
Surakarta, 30 Juli 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar