MEMAKNAI RAMADAN SEBAGAI BULAN KEILMUAN
Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh
kebaikan. Di dalam bulan ini, umat Islam berlomba-lomba mengisinya dengan
aktivitas-aktivitas yang tidak jauh dari aktivitas keilmuan, seperti membaca
Al-Qur’an, mengkaji isi kandungan Al-Qur’an, mengikuti kajian-kajian keagamaan,dan
lain sebagainya. Ada kajian menjelang buka puasa, ada kajian bakda Shubuh, ada
kultum Tarawih, ada tadarus Al-Qur’an, dan lain-lain yang semuanya itu
bertujuan untuk mendalami ilmu agama. Jadi aktivitas di bulan Ramadan ternyata
tidak lepas dari aktivitas mengkaji ilmu. Walaupun umumnya kegiatan kajian yang
diselenggarakan masih seputar mengkaji ilmu agama, tetapi sebenarnya tidak
menutup kemungkinan juga jika diisi dengan kajian-kajian ilmu yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat, seperti ilmu ekonomi, ilmu sains, ilmu hukum, ilmu
kesehatan, dan lain sebagainya. Ilmu yang diperlukan dan bermanfaat bagi masyarakat
bukan hanya ilmu agama saja, tetapi juga ilmu-ilmu penunjang lainnya. Penguasaan
ilmu agama tanpa didukung dengan penguasaan ilmu-ilmu duniawi lain sebagai penunjang
kehidupan, maka kehidupan masyarakat akan berjalan secara kurang seimbang. Ilmu
agama dan ilmu umum adalah saling mendukung dan saling melengkapi. Kedua jenis
ilmu tersebut sama-sama penting bagi proses kehidupan manusia.
Ramadan adalah bulan keilmuan. Di dalam
bulan Ramadan terdapat peristiwa penting dan istimewa yaitu diturunkannya
Al-Quran. Al-Qur’an adalah petunjuk dan pedoman hidup bagi umat Islam dan umat manusia
pada umumnya. Wahyu Al-Qur’an pertama yang diturunkan kepada Rasulullah
Muhammad Saw adalah berisi perintah membaca, yaitu iqra’ (bacalah). Jika bulan
Ramadan merupakan bulan yang sangat mulia karena di dalamnya diturunkannya
Al-Qur’an yang memerintahkan umat Islam untuk membaca (mencintai ilmu), maka
bulan Ramadan adalah bulan keilmuan. Ingat Ramadan, maka ingat ilmu. Ingat puasa
Ramadan, maka ingat menuntut ilmu. Demikianlah eratnya hubungan puasa Ramadan
dengan aktivitas keilmuan. Maka sudah saatnya umat Islam mengisi bulan Ramadan
dengan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan peningkatan keilmuan,
kompetensi, keterampilan, dan wawasan pengetahuannya. Bulan Ramadan adalah
momentum terbaik untuk peningkatan kualitas diri, yakni kualitas keilmuan dengan
ditunjang dengan kualitas spiritual.
Di tahun 2021 ini, bersamaan dengan datangnya
bulan Ramadan, bangsa Indonesia juga memperingati Hari Pendidikan Nasional. Karena
bulan Ramadan sangat berhubungan erat dengan aktivitas keilmuan, maka
peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021 ini terasa sangat
istimewa. Mengapa? Karena peringatan Hari Pendidikan Nasional berada di dalam
bulan Ramadan. Semoga momen kebersamaan bulan Ramadan dan peringatan Hari
Pendidikan Nasional ini akan memberikan pengaruh positif pada kemajuan
pendidikan nasional. Semoga keagungan dan kemuliaan bulan Ramadan tahun ini juga
akan membawa keberkahan tersendiri bagi kemajuan pendidikan nasional. Melalui
keagungan bulan Ramadan, marilah kita majukan pendidikan nasional bangsa
Indonesia dengan menjalankan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan
literasi seperti membaca, menulis, mengkaji, mendiskusikan, dan menseminarkan. Ide-ide
dan gagasan kreatif serta pemikiran-pemikiran kita seputar upaya memajukan
dunia pendidikan Indonesia, marilah kita tulis dan kita sebarkan melalui media sosial,
media massa, maupun media blog/website. Marilah kita ungkapkan ide-ide, gagasan-gagasan,
dan pemikiran-pemikiran brilliant kita kepada masyarakat luas agar bangsa ini
penuh dengan gagasan-gagasan positif dan keoptimisan tentang masa depan pembangunan
sistem pendidikan nasional.
Pendidikan merupakan sarana yang sangat
penting untuk membangun peradaban maju. Melalui sistem pendidikan yang baik,
banyak negara yang awalnya terpuruk sekarang menjadi negara yang maju, makmur, dan
sejahtera. Negara-negara yang maju pasti kehidupan warga negaranya juga
sejahtera. Negara-negara yang maju pasti memiliki sistem pendidikan yang
berkualitas tinggi. Justru fenomena yang sebaliknya terjadi di negara-negara berkembang
yang banyak mengalami permasalahan. Maka agar bangsa Indonesia mampu menjadi
bangsa yang maju, makmur, dan sejahtera, maka setiap warga negara harus memiliki
kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Semua warga negara Indonesia harus
memiliki kesempatan mengakses pendidikan secara adil dan merata. Semua wilayah di
Negara Kesatuan Republik Indonesia harus memiliki pusat-pusat pengkajian ilmu
pengetahun berwujud bangunan-bangunan sekolah yang berkualitas tinggi. Hanya melalui pengelolaan dan penataan
sistem pendidikan yang bermutu tinggi dan meratanya kesempatan akses pendidikan
bagi semua wara negara Indonesia, bangsa Indonesia akan berpeluang menjadi
bangsa yang besar, maju, makmur, dan sejahtera.
Bagi penulis pribadi, pendidikan
memegang peranan penting dalam mengubah kehidupan penulis dari tidak punya
apa-apa dan bukan siapa-siapa menjadi sekarang ini. Penulis sekarang dapat menjalani
profesi terhormat sebagai pendidik di jenjang pendidikan tinggi juga karena tidak
lepas dari faktor pendidikan. Penulis memiliki kehidupan yang berkecukupan juga
karena faktor pendidikan. Penulis dapat membangun harkat dan martabat diri dan
keluarga juga karena faktor pendidikan. Jadi, pendidikan memiliki arti yang
sangat penting dan istimewa bagi penulis. Tanpa jalur pendidikan yang pernah
penulis tempuh dulu, mungkin kehidupan dan karier penulis tidak akan seperti
sekarang ini. Pendidikan adalah sarana untuk membangun kehormatan, harkat, martabat
dan meningkatkan kesejahteraan. Allah Swt sendiri telah menegaskan melalui
firman-Nya dalam surat Al-Mujadilah ayat 11 bahwa DIA akan meningkatkan derajat
orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan beberapa
derajat.
Untuk mewujudkan Ramadan yang berkah dan
penuh kebaikan, maka penulis berusaha mengisinya dengan aktivitas literasi
berwujud menulis setiap hari. Penulis berusaha menjadikan bulan Ramadan tahun ini sebagai bulan literasi, bulan keilmuan,
dan bulan peningkatan kualitas diri. Penulis berharap setelah keluar dari bulan
yang penuh keagungan dan keistimewaan ini, penulis mampu menghasilkan satu buku
solo hasil perenungan dan pemaknaan terhadap aktivitas puasa Ramadan. Demikianlah
cara penulis dalam mengisi dan memaknai bulan Ramadan tahun ini, bulan yang
sangat diistimewakan oleh Allah Swt. Jika Allah Swt saja mengistimewakan bulan
Ramadan, mengapa kita tidak ikut juga mengistimewakannya dengan menjadikan
sebagai momentum untuk mencatatkan rekam jejak berkarya kita.
Selamat memperingati Hari Pendidikan
Nasional 2 Mei 2021. Mari kita bersama-sama “Serentak Bergerak, (me)-Wujudkan
Merdeka Belajar”. Belajar adalah hak kemerdekaan setiap orang. Tanpa kemerdekaan
dalam belajar, maka hanya akan dihasilkan pribadi-pribadi yang tidak maksimal menggunakan
potensinya. Merdeka [dalam] Belajar adalah cara untuk memerdekakan setiap
peserta didik dalam menggali, mengenali, mengembangkan, dan meningkatkan
potensi dan bakat minatnya. Melalui program Merdeka Belajar, mari kita songsong
Indonesia Emas 2045. []
Gumpang Baru, 20 Ramadhan 1442 H (02 Mei
2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar