Powered By Blogger

Sabtu, 29 Mei 2021

MANFAAT MENULIS BUKU SEBAGAI BUKTI EKSISTENSI DIRI

 


MANFAAT MENULIS BUKU SEBAGAI BUKTI EKSISTENSI DIRI

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

 

Question         :

Kak, adek ingin tahu apa saja sih manfaat kita menulis?

Answer           :

Beneran nih adek pingin tahu? Baiklah akan kakak jelaskan. Menulis itu ibaratnya menuangkan isi pikiran yang ada di kepala. Menulis adalah mengubah isi pikiran kita menjadi bentuk tulisan. Nah, di antara manfaat dari menulis adalah sebagai bukti eksistensi diri

Waktu kita hidup di dunia ini tidak lama, bahkan sangat singkat dibandingkan usia dunia ini. Orang Jawa menganalogikan sangat singkatnya waktu atau usia manusia hidup di dunia ini dengan ungkapan "Urip ning dunya mung koyo wong mampir ngombe" (terj. Hidup di dunia bagaikan orang mampir minum saja).

Ungkapan orang Jawa tersebut mengandung makna bahwa kehidupan manusia di dunia memang sangat singkat dibandingkan waktu dunia, ibaratnya waktu orang mampir untuk minum itu pasti sangat singkat dibandingkan usia keseluruhan orang tersebut. Berapa lama waktu yang kita butuhkan ketika minum? Paling antara 1-2 menit. Bandingkan waktu minum yang antara 1-2 menit tersebut dengan keseluruhan waktu hidup kita? Dari perbandingan ini, kita pasti bisa memahami bahwa waktu untuk kita minum (representasi waktu hidup di dunia) sangat-sangat singkat. Maka tepat sekali orang Jawa zaman dulu dalam membuat perumpamaan atau analogi tersebut.

Dengan usia hidup yang sangat singkat tersebut, apa yang telah dan akan kita lakukan agar eksistensi kita diakui? Apa yang telah dan akan kita lakukan agar kita dikenang sepanjang masa walau ketika nanti kita sudah meninggalkan kehidupan dunia yang fana ini? Dalam salah satu hadis,Rasulullah Saw pernah bersabda, "Jika anak keturunan manusia telah meninggal, maka terputuslah seluruh (pahala) amal-amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan dan doa anak shalih/shalihah untuk kedua orang tuanya" (HR. Muslim). Dari hadis Rasulullah Saw ini, saya ingin lebih fokus membahas tentang ilmu yang bermanfaat.

Ilmu yang bermanfaat merupakan salah satu perkara yang tidak pernah putus aliran pahalanya walau sang pemilik ilmu telah tiada. Ilmu yang bermanfaat merupakan salah satu amal yang berkesinambungan aliran pahala kebaikannya yang menembus batas-batas ruang dan waktu. Kalau kehidupan kita di dunia ini dibatasi oleh dinding-dinding pembatas waktu, maka ilmu yang kita miliki dan memberikan manfaat untuk orang lain justru mampu menembus batas-batas waktu tersebut. Perhatikan penjelasan tersebut, betapa Allah Swt sungguh-sungguh peduli dan care pada kita? Walau umur kita dibatasi tetapi Allah Swt tidak membatasi aktivitas kebaikan kita melalui kemanfaatan ilmu yang kita miliki. Sungguh Allah Swt sangat sayang pada umat-Nya. Subhanallah..

Sekarang marilah kita renungkan, bagaimana cara kita agar ilmu kita bertahan lama dan terus bermanfaat? Maka jawabannya adalah ilmu kita tersebut harus diikat dalam suatu media sehingga dapat diakses dan dimanfaatkan orang sampai kapanpun. Nah, salah satu media pengikat ilmu adalah tulisan, dan kumpulan tulisan-tulisan ilmu tersebut dapat disatukan dalam bentuk BUKU, baik buku cetak maupun buku digital (ebook). Ya, buku dapat menjadi sarana keterlaksanaan dari isi hadis Rasulullah Saw di atas.

Perhatikan wahyu pertama yang diterima Rasulullah Saw, berbunyi IQRA' ! (bacalah). Coba pikirkan, perintah dalam firman Allah Swt tersebut hanya dapat terlaksana jika ada objek yang dibaca. Apakah objek yang dibaca? Bacaan. Ya, bacaan adalah objek yang diperlukan untuk melaksanakan perintah dalam wahyu pertama tersebut. Bacaan itu bisa berupa tulisan dalam bentuk buku. Jadi, buku adalah salah satu media sarana untuk melaksanakan perintah iqra' dan penulis buku adalah orang yang baik karena telah berjasa menjadi perantara keterlaksanaan wahyu pertama tersebut. Betapa beruntungnya para penulis (buku, majalah, jurnal, dll) karena turut serta membantu tercapainya tujuan diturunkannya wahyu pertama.

Melalui menulis, seorang penulis akan mampu menembus batas ruang dan waktu untuk mewujudkan kebermanfaatan dari ilmu-ilmu yang dimilikinya yang telah diikatnya dalam wujud tulisan di buku-bukunya. Melalui tulisan dan menerbitkannya dalam bentuk buku, ilmu seseorang dapat dibaca dan dimanfaatkan oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun. Inilah yang saya maksud dengan ungkapan "ilmu yang diikat melalui media tulisan dan dibukukan akan mampu menembus batas-batas dinding ruang dan waktu". Dan tentunya, kalau ilmu seseorang mampu menembus batas ruang dan waktu maka pastilah kebermanfaatan ilmunya juga akan mampu menembus batas ruang dan waktu.

Selain bisa menjadi sarana menyebarkan manfaat (kebaikan) yang dapat menembus batas ruang (lintas wilayah) dan waktu (lintas generasi), tulisan (yang dibukukan) juga mampu menjadi bukti eksistensi seseorang. Ingat peribahasa "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati...? Jawabannya adalah meninggalkan nama. Nah, sekarang bagaimana cara kita meninggalkan "nama" kita agar dikenal oleh generasi yang akan datang? Di manakah kita akan meletakkan "nama" kita agar dikenang oleh generasi masa depan? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini ada di BUKU. Ya, buku bisa menjadi alternatif sarana/media dan cara kita meninggalkan "nama" kita agar dikenal dan dikenang orang-orang di masa depan. Buku bisa menjadi bukti dan saksi atas eksistensi kita di masa sekarang untuk diketahui oleh orang-orang generasi masa depan. WaAllahu a'lam. []

 

___________________________________

 

Biodata Penulis

Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc., ICT. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan dasar dan menengah dijalani di madrasah, yaitu MI Al-Islam 1 Ngesrep, MTs Nurul Islam 2 Ngesrep, dan MAN 1 Surakarta. Pendidikan sarjana (S.Pd) ditempuh di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana tingkat Master (M.Sc.) ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain aktif sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan lebih dari 50 judul buku (baik buku solo maupun buku antologi), Peraih Juara 1 Nasional bidang kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku non fiksi yang telah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2 dan SINTA 3, Auditor internal Certified Internal Quality Audit SMM ISO 9001:2008, Internatioal Certified ThinkBuzan iMindMap Leader (UK), Indomindmap Certified Trainer-ICT (Indonesia), dan International Certified ThinkBuzan Facilitator in Applied Innovation-CTFAI (UK). Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-artikel penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Postingan Populer