Oleh:
Agung
Nugroho Catur Saputro
Di dalam Al-Qur’an surat Al-Insyirah
ayat 5-8 Allah Swt. berfirman:
“(5).
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (6). Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan., (7). Maka apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain, (8). Dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyirah [94]: 5-8).
Firman Allah tersebut menjadi panduan
bagi umat manusia bahwa kehidupan itu harus terus berlanjut. Setiap orang harus
terus melanjutkan kehidupannya walaupun seberat apapun beban masalah hidup yang
dihadapi. Kita tidak boleh berhenti, berputus asa, dan stagnan dalam menjalani
kehidupan ini, melainkan kita harus terus semangat, pantang menyerah, move on,
dan selalu dinamis dalam menjalani hidup.
Kehidupan ini harus terus diperjuangkan
dan dijalani sampai takdir memisahkan kita dari kehidupan dunia ini. Tetapi selama
kita masih memiliki kemampuan untuk berikhtiar dan berjuang, maka kita harus
tetap semangat melanjutkan kehidupan. Memang di masa depan akan semakin banyak rintangan,
hambatan, dan tantangan yang menghadang kita, tetapi penting kita tanamkan
dalam diri kita bahwa setiap tantangan, rintangan, dan hambatan merupakan
mekanisme Allah untuk menguji kesungguhan dan ketangguhan kita dalam
melanjutkan hidup. Jika kita mampu melalui semua masalah, rintangan, hambatan
dan tantangan hidup, maka grade kualitas hidup kita akan meningkat.
Dengan berparadigma pada surat al-Insyirah
ayat 5-8 di atas, maka setiap masalah, rintangan, hambatan, dan tantangan yang
kita hadapi dalam kehidupan ini merupakan pertanda bahwa pada proses kehidupan
selanjutnya kita akan menemukan kemudahan, kesuksesan, kebahagiaan, maupun
kesejahteraan hidup. Segala masalah dan kesulitan hidup yang kita jalani akan
menjadi batu loncatan kita mencapai tangga kesuksesan hidup. Kesuksesan hidup
itu memang harus diraih melalui usaha dan perjuangan yang sungguh-sungguh dan bahkan
dengan bercucuran keringat. Hidup itu itu terlalu mahal jika hanya dijalani
seadanya tanpa ada fase perjuangan dan usaha sungguh-sungguh menuju kehidupan
yang lebih baik lagi. Hidup adalah perjuangan dan perbaikan diri.
Dalam menjalani roda kehidupan ini,
penulis juga mengalami banyak masalah dan kesulitan hidup yang memaksa penulis
harus berjuang melalui itu semua. Jika penulis dulu tidak berjuang melalui
semua masalah dan cobaan hidup dengan bersungguh-sungguh, maka mungkin kondisi
kehidupan penulis tidak seperti saat ini. Sekarang penulis sudah menikmati
hasil dari perjuangan masa lalu. Sekarang penulis bisa merasakan betapa
nikmatnya itu sebuah kesuksesan hidup. Ternyata perjuangan itu mampu mendatangkan
kenikmatan hidup yang tiada tara.
Apakah setelah kita melewati masalah dan
rintangan hidup dan menikmati kemenangan, lantas kita tidak akan menemui
masalah lagi? Jawabannya adalah kita tetap dan akan selalu menemui masalah,
dimana jenis dan kadar masalah yang kita hadapi akan berbeda-beda. Semakin berat
beban masalah hidup yang kita hadapi maka juga akan semakin nikmat rasanya kemenangan
dan kesuksesan nanti ketika kita telah berhasil melewatinya.
Setiap masalah hidup itu berjenjang
kadar kesulitannya, semakin lama semakin berat dan sulit untuk melewatinya. Semua
masalah hidup yang berbeda-beda tersebut merupakan mekanisme yang dibuat Allah Swt untuk mengukur dan
menaikkan level kualitas hidup kita. Maka kita harus selalu semangat menjalani
kehidupan dan selalu berpikiran positif terhadap setiap masalah yang kita
hadapi. Kita harus ingat dengan petunjuk dari Allah Swt dalam surat al-Insyirah
di atas bahwa sesudah kesulitan akan ada kemudahan. Jadi yakinkan pada diri
sendiri bahwa kita pasti akan menemukan kemudahan dalam hidup ini, kita pasti
akan bisa sukses.
Tentang kapan datangnya kesuksesan itu
hanya masalah waktu saja, tugas kita sekarang hanyalah terus berusaha dan
berjuang meraih kesuksesan dan kebermaknaan hidup sebagaimana dipandukan oleh
Allah Swt melalui ketauladanan Rasulullah Muhammad Saw. Kita harus terus
semangat berusaha menaklukkan segala rintangan dan hambatan hidup yang
menghadang sambil juga terus berusaha meningkatkan kompetensi dan kualitas
hidup, serta terus berikhtiar menjadi pribadi yang lebih baik. Proses perbaikan
diri atau transformasi itu bersifat terus-menerus, bukan hanya sekali jadi,
melainkan proses yang berkesinambungan. Maka, jadilah pribadi yang continuous improvement sepanjang hidup. Semoga
kita diberikan kemampuan dan kekuatan untuk mewujudkan diri menjadi orang yang
baik dan sukses. Amin. []
Gumpang Baru, 07 Maret 2023
________________________________
*Agung Nugroho Catur Saputro, Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Penulis buku Berpikir untuk Pendidikan (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2022), Bongkar Rahasia Cara Mudah Produktif Menulis Buku (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2023), dan 90-an buku lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar