Powered By Blogger

Sabtu, 29 April 2023

MENJALIN SILATURAHMI MELALUI BUKU

Foto bersama dr. Nur Fathonah, Sp.B
(Dokter Spesialis Bedah RS UNS)

MENJALIN SILATURAHMI MELALUI BUKU
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro





Saya senang menjalin silaturahmi dengan banyak orang. Menjalin silaturahmi dengan banyak orang akan mendatangkan manfaat dan kebaikan. Menjalin silaturahmi itu sendiri merupakan kebaikan. Bahagia rasanya ketika bisa menjalin silaturahmi dengan orang-orang yang tadinya belum kita kenal.


Saya tidak membeda-bedakan dengan siapa saya menjalin silaturahmi. Bagi saya, setiap jalinan silaturahmi yang terbentuk pasti mendatangkan manfaat kebaikan. Menjalin silaturahmi merupakan tujuan dari penciptaan manusia yang berbeda-beda. Allah Swt menciptakan manusia berbeda suku, bangsa, bahasa, ras agar saling mengenal. Jika sudah saling mengenal akan terjalin silaturahmi.


Ada beragam tujuan dan sarana untuk menjalin silaturahmi. Saya sendiri senang menjalin silaturahmi dengan banyak orang karena saya meyakini bahwa dari setiap jalinan silaturahmi yang terjalin akan mendatangkan kebaikan. Dalam kehidupan ini kita pasti selalu berharap mendapatkan kebaikan.


Sedangkan sarana untuk menjalin silaturahmi yang saya gunakan salah satunya adalah melalui buku. Ya, saya menggunakan buku-buku karya saya untuk sarana menjalin silaturahmi dengan orang-orang yang baru saya kenal. Dengan saya memberikan hadiah atau kenang-kenangan berupa buku karya saya sendiri, selain sebagai pengganti kartu nama, saya juga berharap buku-buku saya tersebut bisa menjadi sarana terjalinnya tali silaturahmi.


Demikianlah yang saya lakukan dengan beberapa dokter yang selama beberapa bulan ini mengobati dan merawat saya. Salah satu dokter yang merawat saya saat proses pengobatan penyakit Fistula Ani adalah ibu dr. Nur Fathonah, Sp.B. Beliau adalah dokter spesialis bedah di RS UNS. Selama kurang lebih dua bulan saya berinteraksi secara intensif dengan beliau. Beliau adalah dokter yang mengoperasi penyakit Fistula Ani saya.


dr. Nur Fathonah, Sp.B. merupakan dokter yang ramah dan sangat care kepada pasiennya. Selama menjalani proses operasi dan perawatan pasca operasi selama dua bulan dengan beliau, beliau sangat perhatian, teliti, dan hati-hati dalam melakukan perawatan luka operasi. Setiap Minggu saya rutin kontrol perkembangan luka operasi ke beliau. Setiap kali kontrol, beliau sangat teliti dan serius memeriksa perkembangan luka operasi saya.


Beliau sangat tegas dalam memberikan tindakan medis. Beliau tidak sembrono dalam memberikan tindakan medis. Semua tindakan medis yang diberikan selalu terukur dan terencana. Tetapi di balik ketegasan beliau, beliau adalah sosok dokter yang ramah, humanis dan menyenangkan ketika ngobrol. Setiap kali bertemu saat kontrol rutin, beliau tidak melulu berbicara tentang penyakit saya, tetapi terkadang membahas topik lain yang ringan-ringan seperti tentang keluarga, pekerjaan, dan topik lainnya.


Setelah beliau merujuk saya ke dokter bedah lain yang lebih spesifik untuk melanjutkan proses penyembuhan penyakit Fistula Ani yang saya derita, saya tidak bertemu lagi dengan beliau selama beberapa waktu. Hingga di suatu kesempatan yang tidak disengaja di RS UNS ketika sedang menjalani prosedur akan operasi batu ginjal, saya bertemu lagi dengan beliau. Beliau ternyata masih ingat saya, terbukti dengan beliau yang menyapa duluan karena waktu itu saya tidak menyadari kalau beliau di samping saya.


Momentum pertemuan yang tidak disengaja itupun tidak saya sia-siakan. Setelah menceritakan perkembangan penyakit Fistula Ani saya yang sudah sembuh dan mengucapkan terima kasih atas bantuan pengobatan selama ini, saya mohon izin untuk berfoto dengan beliau untuk mengabadikan momen tersebut. Ternyata  beliau bersedia dengan senang hati untuk berfoto dengan saya dan istri saya. Bahkan beliau berkenan memberikan nomor kontaknya kepada saya.


Ketika pertemuan tersebut sebenarnya saya ingin memberikan kenang-kenangan kepada beliau beberapa buku saya tetapi kebetulan pas saya  tidak membawa buku. Maka saya pun berencana memberikan buku karya saya ke beliau di lain waktu. Akhirnya beberapa hari yang lalu saat saya ada jadwal kontrol ke dokter urologi, saya menyempatkan diri menitipkan hadiah buku ke beliau melalui perawat ruang poli.


Setelah menitipkan buku untuk beliau ke perawat poli, saya kemudian mengabari beliau sambil mengucapkan selamat Idul Fitri dan mengirimkan foto bersama yang dulu karena dulu beliau minta dikirimi foto kenang-kenangan kebersamaan tersebut. Alhamdulillah beliau senang dan berkenan menerima hadiah kenang-kenangan berupa dua buku sederhana karya saya.


Di kesempatan yang baik tersebut, saya pun memohon izin kepada beliau untuk berkenan memberikan kata pengantar untuk buku yang akan saya tulis. Saya berencana menuliskan pengalaman menderita penyakit Fistula Ani selama tujuh tahun menjadi sebuah buku, walau belum tahu entah kapan akan selesai penulisannya.


Penyakit Fistula Ani merupakan jenis penyakit yang masih kategori langka, sulit penyembuhannya, dan belum banyak dikenal masyarakat. Banyak orang yang masih awam dengan penyakit Fistula Ani. Saya merasa terpanggil untuk ikut mensosialisasikan penyakit Fistula Ani dan cara penyembuhannya melalui operasi berdasarkan pengalaman pribadi.


Karena beliau adalah dokter bedah yang terlibat dalam proses penyembuhan penyakit Fistula Ani saya, maka saya pikir beliau pantas mendapatkan kehormatan untuk memberikan kata pengantar di calon buku saya tersebut. Alhamdulillah ternyata beliau menyambut gembira rencana saya untuk menulis buku tersebut dan berkenan akan memberikan kata pengantar nantinya jika draft buku sudah selesai. Terima kasih bu dokter. []


Gumpang Baru, 29 April 2023


 ________________________________

*Agung Nugroho Catur Saputro, Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Penulis buku Berpikir untuk Pendidikan (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2022), Bongkar Rahasia Cara Mudah Produktif Menulis Buku (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2023), dan 90-an buku lainnya.

Tidak ada komentar:

Postingan Populer