Sumber Gambar: https://islamlib.com/agama/relasi-sains-dan-agama/ |
SAINS, AGAMA, DAN PENDIDIKAN:
Kajian
Relasi Sains dan Agama dalam Bingkai Pendidikan Karakter
(Kata
Pengantar)
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Sains
dan agama merupakan dua bidang ilmu yang sering dipertentangkan. Ada sebagian
orang yang berpendapat bahwa sains dan agama tidak bisa disatukan, sementara
yang lain berpendapat bahwa sains dan agama bisa disatukan. Apakah sains dan
agama itu memang berseberangan ataukah bisa berdampingan?
Kajian
tentang keterkaitan antara sains dan agama akan terus relevan untuk dilakukan.
Sains yang berbasis rasionalitas-empiris dan agama yang berbasis teologis-spiritualis
memang memiliki karakteristik yang berbeda. Sepintas sains dan agama merupakan
dua bidang ilmu yang sangat berbeda dan tidak berkaitan satu dengan yang lain. Hal
itu dikarenakan metode pemerolehan kedua bidang ilmu tersebut sangatlah
berbeda.
Sains
diperoleh melalui proses berpikir rasional dan berbasis data pengamatan
empiris. Sedangkan agama diperoleh berdasarkan wahyu dan pengalaman spiritual. Tetapi
ketika pikiran kita difokuskan pada pemahaman bahwa segala materi dan proses di
alam semesta ini adalah hasil dari kehendak Tuhan, maka pikiran akal sehat kita
akan menemukan adanya keterkaitan yang sangat erat antara ilmu sains dan ilmu
agama. Mengapa? Karena kedua ilmu tersebut pada dasarnya sama-sama berasal dari sumber yang
sama, yaitu Tuhan Yang Maha Pencipta.
Akal
sehat kita akan menolak pemikiran bahwa ilmu Tuhan yang diperoleh dari pengamatan
alam semesta dapat bertentangan dengan ilmu yang berasal dari wahyu-Nya. Pikiran
akal sehat pasti meyakini bahwa kedua ilmu tersebut pasti sama dan tidak ada
pertentangan sedikitpun di antara keduanya. Jika akhirnya terkesan ada perbedaan antara temuan sains
dengan informasi dalam kitab suci (wahyu), maka hal itu kemungkinan besar
dipengaruhi oleh faktor subjektivitas penafsiran manusia yang kebenarannya sangat relatif.
Penulis
merupakan salah satu orang yang berpendapat bahwa sains dan agama itu dapat
berdampingan. Sains dan agama jika bisa diintegrasikan maka akan menghasilkan
peradaban manusia yang maju dan beradab. Ikhtiar mengintegrasikan sains dan
agama yang penulis lakukan bukan bertujuan untuk pembentukan disiplin ilmu baru
tetapi lebih diarahkan untuk tujuan pembentukan karakter. Sains yang diwarnai
dengan ilmu agama akan membentuk karakter yang baik, baik performance character maupun moral
character.
Sudah
lama penulis menaruh minat pada kajian tentang integrasi sains dan agama.
Penulis merasa tertarik untuk terus menggali dan mengkaji konsep-konsep sains
dalam perspektif Al-Qur’an. Penulis banyak menulis esai-esai tentang ilmu
sains, khususnya ilmu kimia-bidang ilmu yang menjadi keahlian penulis- yang
dikaitkan dengan ilmu agama dan pendidikan karakter religius. Beberapa artikel
ilmiah dan buku tentang integrasi sains dan agama telah penulis hasilkan, yaitu
antara lain: (1). Analisis Nilai-nilai Relegius dalam
Konsep Ikatan Kimia pada Pelajaran Kimia SMA (Jurnal Ilmiah ber-ISSN, 2008), (2). Pengintegrasian Nilai-nilai Relegius dalam
Buku Pelajaran Kimia SMA/MA sebagai Metode Alternatif Membentuk Karakter Insan
Mulia pada Siswa (Prosiding Seminar Nasional, 2011), (3). Pemanfaatan Kisah Pendirian Benteng Besi Iskandar
Zulkarnain sebagai Sumber Inspirasi dalam Pembelajaran Kimia SMA/MA Konsep Sel
Elektrokimia dan Pembentukan Karakter Insan Mulia (Prosiding
Seminar Nasional, 2014), (4). Kimia: Seandainya Kehidupan tanpa
Kimia? Jilid 1. Buku pelajaran kimia untuk siswa SMA/MA kelas X (Kementerian Agama RI, 2007), (5). Bertualang di Dunia Kimia. Buku referensi
kimia untuk SMA/MA (PT. Pustaka Insan Madani, 2008), (6). Kimia Kehidupan: Model Integrasi Sains-Agama
sebagai Panduan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Kimia (Deepublish,
2018), (7). Sains Kehidupan: Mengungkap
Rahasia Alam untuk Membangkitkan Energi Kehidupan (Farha Pustaka, 2020), (8). Menggagas Pendidikan Berbasis Nilai
(Farha Pustaka, 2020), (9), Sains dan
Agama, Selaras atau Bertentangan? Book Chapter dalam buku Mengurai Konflik Agama dan Kitab Suci
(Licensi, 2021), dan (10). Integration
Method of Religious Character Value in Chemistry Learning (Jurnal Nasional Terakreditasi
SINTA 2, 2022).
Buku yang berjudul “Sains,
Agama, dan Pendidikan: Kajian Relasi Sains dan Agama dalam Bingkai
Pendidikan Karakter”
ini merupakan kelanjutan dari karya-karya pemikiran penulis tentang tema
integrasi sains dan agama. Buku ini berasal dari kumpulan artikel-artikel tema
integrasi sains, agama, dan pendidikan yang pernah penulis tulis dan sudah
cukup lama tersimpan di komputer. Agar pemikiran-pemikiran penulis tentang tema
integrasi sains, agama, dan pendidikan tersebut dapat lebih bermanfaat dan
dapat dibaca oleh orang lain, maka untuk tujuan itulah buku ini disusun. Karena disiplin keilmuan
penulis adalah ilmu kimia, maka topik-topik kajian sains dalam buku ini
didominasi oleh topik kajian ilmu kimia.
Penulisan buku ini bertujuan untuk menambah
khasanah pemikiran tentang pengintegrasian sains dan agama, dan dikaitkan
dengan pendidikan. Semakin banyak pemikiran integrasi sains dan agama dari para
sarjana dan cendekiawan muslim yang dipublikasikan secara luas akan memperluas wawasan
dan cara pandang masyarakat terhadap hubungan sains dan agama. Masyarakat akan
semakin pintar menempatkan posisi sains dan agama dalam penyelesaian
permasalahan-permasalahan yang muncul di masyarakat. Masyarakat akan terhindar
dari pemikiran sempit dalam memandang suatu permasalahan.
Akhirnya, penulis berharap semoga buku ini bermanfaat dan memberikan sumbangsih pemikiran bagi kemajuan peradaban dunia yang lebih maju, sejahtera, dan beradab. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, maka saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan karya tulis ini. Saran, tanggapan, masukan dan kritik membangun tentang buku ini bisa dikirimkan ke alamat elektronik penulis: anc_saputro@yahoo.co.id. Selamat membaca.
_______________________________
*Agung Nugroho Catur Saputro, Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Penulis buku Berpikir untuk Pendidikan (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2022), Spiritualisme Lapar dalam Ibadah Puasa (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2023), dan 90-an buku lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar