Powered By Blogger

Rabu, 29 Januari 2025

KEUNTUNGAN MENULIS BUKU

 


KEUNTUNGAN MENULIS BUKU

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Buku merupakan salah satu media untuk mendiseminasikan ide, gagasan, pemikiran dan menyebarkan ilmu pengetahuan ke masyarakat. Buku menjadi media yang efektif untuk menyebarkan informasi karena masyarakat sudah sangat familier dengan buku. Ada banyak jenis buku, tergantung jenis buku yang mana yang ingin digunakan penulis untuk membagikan pengetahuan, ide, gagasan dan pemikirannya ke publik.

            Dalam dunia pendidikan, peran buku pelajaran menjadi sangat urgen. Buku pelajaran menjadi panduan utama bagi peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran. Buku pelajaran juga bisa menjadi alat bantu guru untuk mendorong peserta didik lebih mendalami materi pelajaran yang disampaikan secara mandiri (self learning). Tanpa keberadaan buku pelajaran, maka proses pembelajaran tidak akan berjalan maksimal dan tujuan pembelajaran juga akan lebih sulit tercapai. Walaupun ada sumber melimpah di internet, tetapi materi pelajaran yang disajikan dalam buku pelajaran lebih sistematis, terstruktur, dan mendukung aktivitas belajar peserta didik.

            Sejak kecil saya menaruh ketertarikan untuk menjadi penulis buku. Setiap kali melihat buku yang halamannya tebal berisi ratusan hingga ribuan halaman, muncul rasa kagum dan takjub di hati saya, betapa hebatnya sang penulis buku tersebut. Saya penasaran bagaimana caranya sang penulis buku tersebut mampu menulis sekian banyak halaman. Saya sangat takjub betapa tinggi dan mendalam ilmu yang dimiliki sang penulis buku sehingga mampu menuangkan pengetahuan dan pemikirannya ke dalam halaman-halaman buku yang jumlahnya sangat banyak.

            Saya ingin sekali bisa menulis buku seperti para penulis buku yang hebat-hebat tersebut. Saya selalu merasa kagum dengan kehebatan para penulis buku. Saya ingin bisa seperti mereka yang mampu menulis berates-ratus hingga beribu-ribu halaman. Saya sangat mengidolakan para penulis yang hebat-hebat tersebut. Bagi saya, penulis buku itu sangat keren, hebat, dan pastinya orang pintar. Karena kalau bukan orang pintar atau berilmu tinggi, bagaimana mungkin mereka mampu menulis buku dengan jumlah halaman yang sangat banyak. Entah sampai kapan keinginan saya untuk menjadi seorang penulis buku dapat terwujud.

            Hingga saya lulus sarjana S1, keinginan untuk bisa menulis buku masih hanya sebatas angan-angan saja. Saya belum tahu ilmunya bagaimana cara menulis sebuah buku. Selama menempuh pendidikan S1 saya belum pernah ikut kursus atau pelatihan menulis buku. Saya baru pernah mengikuti pelatihan menulis karya tulis ilmiah dan memenangkan beberapa kejuaraan lomba penulisan karya tulis ilmiah. Bekal ilmu dari mengikuti pelatihan menulis karya tulis ilmiah dan pengalaman menjadi juara lomba karya tulis ilmiah belum mampu menjadikan saya bisa menulis buku.

            Ketika bekerja sebagai guru Kimia SMA setelah lulus sarjana S1, saya pernah mendapatkan undangan dari sebuah penerbit buku untuk menulis buku pelajaran Kimia SMA. Waktu itu saya menerima undangan menulis buku pelajaran Kimia SMA dari penerbit tersebut. Dengan berbekal pengalaman menulis karya tulis ilmiah, saya mencoba menulis buku pelajaran Kimia SMA kelas X. Setelah beberapa waktu berlalu, ternyata saya belum mampu menghasilkan satu bab pun.

            Saya benar-benar mengalami kesulitan dan kebuntuan ide untuk menyelesaikan penulisan buku pelajaran Kimia SMA kelas X. Akhirnya saya menyatakan menyerah dan tidak melanjutkan proses penulisan buku pelajaran Kimia SMA. Meskipun undangan penulisan buku pelajaran tersebut merupakan kesempatan langka dan berharga sekali karena ada jaminan kepastian buku akan diterbitkan oleh penerbit, tetapi saya harus menerima kenyataan pahit bahwa saya belum mampu menulis buku. Demikian pengalaman pertama saya mencoba menulis buku dan berakhir dengan sebuah kegagalan.

            Kesempatan menulis buku kedua datang berupa penawaran untuk menulis buku pelajaran Kimia SMA tetapi dalam bentuk buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Mendapatkan tawaran tersebut, saya menyanggupinya dan berusaha sekuat tenaga menyelesaikan naskah buku LKSnya. Setelah berjuang dengan sekuat tenaga dan bersungguh-sungguh, akhirnya saya mampu menyelesaikan satu naskah buku LKS Kimia SMA dengan baik. Pengalaman pertama menulis buku LKS Kimia SMA ini akhirnya menjadi bekal saya untuk menyelesaikan projek-projek penulisan buku pelajaran berikutnya. Master dokumen buku LKS Kimia SMA yang saya buat tersebut juga kelak akan saya pergunakan untuk bahan menulis buku pelajaran Kimia SMA pada ajang lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI.

            Setelah menjadi dosen PNS di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, saya bersama-sama dengan kolega dosen di Program Studi Pendidikan Kimia menulis buku pelajaran Kimia SMA. Buku pelajaran Kimia SMA yang kami hasilkan tersebut akhirnya dibeli hak ciptanya  oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional RI dan statusnya menjadi BSE (Buku Sekolah Elektronik) yang dapat diunduh dan dicetak oleh siapapun dan bahkan bebas diperjual belikan dengan mengikuti HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah. Royalti bagi hasil dari pembelian hak cipta buku tersebut kemudian saya pergunakan untuk membelikan motor baru untuk istri tercinta.

            Pengalaman menulis buku pelajaran Kimia SMA/MA berikutnya adalah ketika saya dan teman Studi Pascasarjana S2 mengikuti lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI. Saya mengerjakan projek penulisan buku pelajaran Kimia SMA/MA untuk kepentingan lomba tersebut saat sedang menempuh pendidikan studi lanjut Pascasarjana Kimia di Program Studi S2 Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Alhamdulillah buku yang kami tulis mendapatkan apresiasi dan penghargaan sebagai juara 1 Nasional. Dari memenangkan lomba penulisan buku pelajaran Kimia SMA/MA tersebut, saya mendapatkan hadiah uang yang jumlahnya cukup besar. Uang hadiah memenangkan lomba penulisan buku pelajaran MIPA tersebut kemudian saya pergunakan untuk membeli sebuah rumah yang kami tempati hingga sekarang ini.

            Setelah memenangkan lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI tersebut, kami mendapat undangan dari panitia lomba untuk membahas rencana penerbitan buku-buku pemenang lomba. Dikarenakan sejak awal di pengumuman lomba dinyatakan bahwa hak cipta buku pemenang lomba ada pada penulis, maka ketika buku kami diterbitkan oleh Kementerian Agama RI melalui proyek pengadaan buku pelajaran MIPA untuk MA seluruh Indonesia, maka kami selaku penulis buku berhak atas royalty dari biaya pengadaan buku tersebut. Alhamdulillah dari penerbitan buku tersebut, saya mendapatkan royalty yang cukup besar dan kemudian saya pergunakan untuk biaya merenovasi rumah yaitu menambah luas bangunan rumah.

            Setelah lulus studi lanjut Pascasarjana S2, saya mengikuti lomba penulisan buku pengayaan yang diselenggarakan oleh Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional RI. Walaupun tidak memperoleh juara, tetapi saya mendapatkan bantuan sosial berupa uang beberapa juta rupiah untuk memperbaiki kualitas buku dan biaya penerbitan buku. Buku tersebut di kemudian hari saya terbitkan di sebuah penerbit buku di kota Malang.

            Di kampus saya, kemudian ada penawaran pemberian insentif penulisan buku ajar untuk mendukung perkuliahan. Mendengar informasi tersebut, saya langsung tertarik mengikutinya. Alhamdulillah akhirnya saya dapat menyelesaikan satu naskah buku ajar untuk mata kuliah yang saya ajar dan mendapatkan insentif uang beberapa juta rupiah. Di kemudian hari, buku ajar tersebut saya terbitkan di penerbit buku di kota Yogyakarta. Hingga saat ini, buku ajar saya tersebut masih dicetak dan diperjualbelikan. Dan setiap tahun saya masih mendapatkan royalty dari hasil penjualan buku ajar kimia yang saya tulis tersebut.

            Sejak pengalaman-pengalaman menyenangkan dalam menulis buku tersebut, saya semakin semangat dalam menulis buku. Saya semakin produktif menulis dan menerbitkan buku setiap tahunnya. Selain menulis buku tunggal, saya juga banyak menulis buku-buku kolaborasi bersama kolega penulis maupun dosen-dosen di seluruh Indonesia. Hingga artikel ini ditulis, saya tercatat telah menulis dan menerbitkan buku sebanyak 121 judul buku, baik buku tunggal maupun buku kolaborasi. Selain itu saya juga telah memiliki sertifikat hak cipta buku dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebanyak 46 buah. Untuk mendukung kompetensi saya sebagai penulis buku secara forma, saya telah memiliki sertifikat kompetensi sebagai penulis buku non fiksi dari BNSP [1].

            Demikian cerita keuntungan-keuntungan yang saya peroleh setelah menjalani aktivitas menulis buku. Saya merasa sangat bersyukur sekali karena dari aktivitas menulis yang semula hanya sebuah hobi atau kesenangan belaka akhirnya bisa menjadi sumber pendapatan alternatif selain penghasilan rutin selaku dosen PNS. Selain mendapatkan keuntungan material berupa keuntungan finansial, setelah menekuni aktivitas menulis buku saya juga mendapatkan keuntungan immaterial yaitu berupa kepuasan dan kebanggaan serta kebahagiaan karena cita-cita dan keinginan saya terdahulu untuk mampu menulis buku akhirnya terwujud. Dari aktif menulis buku tersebut, akhirnya saya juga bisa mengenal banyak penulis hebat lain sehingga bermanfaat memotivasi spirit menulis saya.

Sebagai seorang akademisi yang bekerja di perguruan tinggi, aktivitas menulis buku yang saya jalani sangat mendukung profesi sebagai dosen. Berkat ketekunan saya dalam menulis buku, baik buku tunggal maupun buku-buku kolaborasi dengan para kolega dosen dari berbagai perguruan tinggi, profil Google Scholar saya memiliki jumlah sitasi dan h-indeks yang relative tinggi. Hingga saat artikel ini ditulis, tercatat akun Google Scholar saya memiliki jumlah kutipan: 4.086, indeks-h: 36, dan indeks-i10: 69 [2].

Dari ketekunan menulis buku juga saya pernah dua kali mendapatkan penghargaan Rektor Universitas Sebelas Maret sebagai “Inovasi dan P2M Award” Peringkat 2 dan 3 Kategori Lektor Bidang Sainstek pada tahun 2022 dan 2023. Selain itu, berkat aktif menulis buku nama saya juga masuk dalam daftar Indonesia Top 10.000 Scientists yang dikeluarkan oleh lembaga pengindeks dari USA yakni AD Scientific Index. Awal tahun 2025 ini, di daftar World Scientist and University Ranking 2025 yang dirilis oleh AD Scientific Index, saya menduduki posisi peringkat 1 di bidang Chemical Sciences dan Natural Sciences tingkat Universitas. Di tingkat Nasional, saya menduduki peringkat 8 bidang Chemical Sciences dan peringkat 40 bidang Natural Sciences [3]. []

 

 

Surakarta, 30 Januari 2025

 

Tautan pendukung artikel:

[1]

https://sharing-literasi.blogspot.com/2024/11/profil-penulis-agung-nugroho-catur.html

[2]

https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=SVzbvn4AAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate&gmla=AGd7smHKVMe22xVNZoCcONyKS1fXsYfxhKHxwLwJU5klwA1zlbp2j5BMOLuFk6oBXWPB-1foglnV6txbHhQDWmVur_kamyNpwJBiNWmbPA6tXtU6OrtV4QRaSg&sciund=6561976900141841353

[3]

https://www.adscientificindex.com/scientist/agung-nugroho-catur-saputro/301914

 

Tidak ada komentar:

Postingan Populer