KEUNTUNGAN MENULIS BUKU
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Buku
merupakan salah satu media untuk mendiseminasikan ide, gagasan, pemikiran dan
menyebarkan ilmu pengetahuan ke masyarakat. Buku menjadi media yang efektif
untuk menyebarkan informasi karena masyarakat sudah sangat familier dengan
buku. Ada banyak jenis buku, tergantung jenis buku yang mana yang ingin digunakan
penulis untuk membagikan pengetahuan, ide, gagasan dan pemikirannya ke publik.
Dalam dunia pendidikan, peran buku
pelajaran menjadi sangat urgen. Buku pelajaran menjadi panduan utama bagi
peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran. Buku pelajaran juga bisa
menjadi alat bantu guru untuk mendorong peserta didik lebih mendalami materi
pelajaran yang disampaikan secara mandiri (self
learning). Tanpa keberadaan buku pelajaran, maka proses pembelajaran tidak
akan berjalan maksimal dan tujuan pembelajaran juga akan lebih sulit tercapai. Walaupun
ada sumber melimpah di internet, tetapi materi pelajaran yang disajikan dalam
buku pelajaran lebih sistematis, terstruktur, dan mendukung aktivitas belajar
peserta didik.
Sejak kecil saya menaruh
ketertarikan untuk menjadi penulis buku. Setiap kali melihat buku yang
halamannya tebal berisi ratusan hingga ribuan halaman, muncul rasa kagum dan
takjub di hati saya, betapa hebatnya sang penulis buku tersebut. Saya penasaran
bagaimana caranya sang penulis buku tersebut mampu menulis sekian banyak
halaman. Saya sangat takjub betapa tinggi dan mendalam ilmu yang dimiliki sang
penulis buku sehingga mampu menuangkan pengetahuan dan pemikirannya ke dalam
halaman-halaman buku yang jumlahnya sangat banyak.
Saya ingin sekali bisa menulis buku
seperti para penulis buku yang hebat-hebat tersebut. Saya selalu merasa kagum
dengan kehebatan para penulis buku. Saya ingin bisa seperti mereka yang mampu
menulis berates-ratus hingga beribu-ribu halaman. Saya sangat mengidolakan para
penulis yang hebat-hebat tersebut. Bagi saya, penulis buku itu sangat keren,
hebat, dan pastinya orang pintar. Karena kalau bukan orang pintar atau berilmu
tinggi, bagaimana mungkin mereka mampu menulis buku dengan jumlah halaman yang
sangat banyak. Entah sampai kapan keinginan saya untuk menjadi seorang penulis
buku dapat terwujud.
Hingga saya lulus sarjana S1,
keinginan untuk bisa menulis buku masih hanya sebatas angan-angan saja. Saya belum
tahu ilmunya bagaimana cara menulis sebuah buku. Selama menempuh pendidikan S1
saya belum pernah ikut kursus atau pelatihan menulis buku. Saya baru pernah
mengikuti pelatihan menulis karya tulis ilmiah dan memenangkan beberapa
kejuaraan lomba penulisan karya tulis ilmiah. Bekal ilmu dari mengikuti
pelatihan menulis karya tulis ilmiah dan pengalaman menjadi juara lomba karya
tulis ilmiah belum mampu menjadikan saya bisa menulis buku.
Ketika bekerja sebagai guru Kimia SMA
setelah lulus sarjana S1, saya pernah mendapatkan undangan dari sebuah penerbit
buku untuk menulis buku pelajaran Kimia SMA. Waktu itu saya menerima undangan
menulis buku pelajaran Kimia SMA dari penerbit tersebut. Dengan berbekal
pengalaman menulis karya tulis ilmiah, saya mencoba menulis buku pelajaran
Kimia SMA kelas X. Setelah beberapa waktu berlalu, ternyata saya belum mampu
menghasilkan satu bab pun.
Saya benar-benar mengalami kesulitan
dan kebuntuan ide untuk menyelesaikan penulisan buku pelajaran Kimia SMA kelas
X. Akhirnya saya menyatakan menyerah dan tidak melanjutkan proses penulisan
buku pelajaran Kimia SMA. Meskipun undangan penulisan buku pelajaran tersebut
merupakan kesempatan langka dan berharga sekali karena ada jaminan kepastian
buku akan diterbitkan oleh penerbit, tetapi saya harus menerima kenyataan pahit
bahwa saya belum mampu menulis buku. Demikian pengalaman pertama saya mencoba
menulis buku dan berakhir dengan sebuah kegagalan.
Kesempatan menulis buku kedua datang
berupa penawaran untuk menulis buku pelajaran Kimia SMA tetapi dalam bentuk
buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Mendapatkan tawaran tersebut, saya
menyanggupinya dan berusaha sekuat tenaga menyelesaikan naskah buku LKSnya.
Setelah berjuang dengan sekuat tenaga dan bersungguh-sungguh, akhirnya saya
mampu menyelesaikan satu naskah buku LKS Kimia SMA dengan baik. Pengalaman pertama
menulis buku LKS Kimia SMA ini akhirnya menjadi bekal saya untuk menyelesaikan
projek-projek penulisan buku pelajaran berikutnya. Master dokumen buku LKS
Kimia SMA yang saya buat tersebut juga kelak akan saya pergunakan untuk bahan
menulis buku pelajaran Kimia SMA pada ajang lomba penulisan buku pelajaran MIPA
di Kementerian Agama RI.
Setelah menjadi dosen PNS di
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, saya bersama-sama dengan kolega dosen di Program
Studi Pendidikan Kimia menulis buku pelajaran Kimia SMA. Buku pelajaran Kimia
SMA yang kami hasilkan tersebut akhirnya dibeli hak ciptanya oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan
Nasional RI dan statusnya menjadi BSE (Buku Sekolah Elektronik) yang dapat
diunduh dan dicetak oleh siapapun dan bahkan bebas diperjual belikan dengan
mengikuti HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah. Royalti bagi
hasil dari pembelian hak cipta buku tersebut kemudian saya pergunakan untuk
membelikan motor baru untuk istri tercinta.
Pengalaman menulis buku pelajaran
Kimia SMA/MA berikutnya adalah ketika saya dan teman Studi Pascasarjana S2 mengikuti
lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI. Saya mengerjakan
projek penulisan buku pelajaran Kimia SMA/MA untuk kepentingan lomba tersebut
saat sedang menempuh pendidikan studi lanjut Pascasarjana Kimia di Program
Studi S2 Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Alhamdulillah buku
yang kami tulis mendapatkan apresiasi dan penghargaan sebagai juara 1 Nasional.
Dari memenangkan lomba penulisan buku pelajaran Kimia SMA/MA tersebut, saya
mendapatkan hadiah uang yang jumlahnya cukup besar. Uang hadiah memenangkan
lomba penulisan buku pelajaran MIPA tersebut kemudian saya pergunakan untuk
membeli sebuah rumah yang kami tempati hingga sekarang ini.
Setelah memenangkan lomba penulisan
buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI tersebut, kami mendapat undangan
dari panitia lomba untuk membahas rencana penerbitan buku-buku pemenang lomba. Dikarenakan
sejak awal di pengumuman lomba dinyatakan bahwa hak cipta buku pemenang lomba
ada pada penulis, maka ketika buku kami diterbitkan oleh Kementerian Agama RI
melalui proyek pengadaan buku pelajaran MIPA untuk MA seluruh Indonesia, maka
kami selaku penulis buku berhak atas royalty dari biaya pengadaan buku
tersebut. Alhamdulillah dari penerbitan buku tersebut, saya mendapatkan royalty
yang cukup besar dan kemudian saya pergunakan untuk biaya merenovasi rumah
yaitu menambah luas bangunan rumah.
Setelah lulus studi lanjut
Pascasarjana S2, saya mengikuti lomba penulisan buku pengayaan yang
diselenggarakan oleh Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional RI.
Walaupun tidak memperoleh juara, tetapi saya mendapatkan bantuan sosial berupa
uang beberapa juta rupiah untuk memperbaiki kualitas buku dan biaya penerbitan
buku. Buku tersebut di kemudian hari saya terbitkan di sebuah penerbit buku di
kota Malang.
Di kampus saya, kemudian ada
penawaran pemberian insentif penulisan buku ajar untuk mendukung perkuliahan. Mendengar
informasi tersebut, saya langsung tertarik mengikutinya. Alhamdulillah akhirnya
saya dapat menyelesaikan satu naskah buku ajar untuk mata kuliah yang saya ajar
dan mendapatkan insentif uang beberapa juta rupiah. Di kemudian hari, buku ajar
tersebut saya terbitkan di penerbit buku di kota Yogyakarta. Hingga saat ini,
buku ajar saya tersebut masih dicetak dan diperjualbelikan. Dan setiap tahun
saya masih mendapatkan royalty dari hasil penjualan buku ajar kimia yang saya
tulis tersebut.
Sejak pengalaman-pengalaman
menyenangkan dalam menulis buku tersebut, saya semakin semangat dalam menulis
buku. Saya semakin produktif menulis dan menerbitkan buku setiap tahunnya. Selain
menulis buku tunggal, saya juga banyak menulis buku-buku kolaborasi bersama
kolega penulis maupun dosen-dosen di seluruh Indonesia. Hingga artikel ini
ditulis, saya tercatat telah menulis dan menerbitkan buku sebanyak 121 judul
buku, baik buku tunggal maupun buku kolaborasi. Selain itu saya juga telah
memiliki sertifikat hak cipta buku dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
RI sebanyak 46 buah. Untuk mendukung kompetensi saya sebagai penulis buku
secara forma, saya telah memiliki sertifikat kompetensi sebagai penulis buku
non fiksi dari BNSP [1].
Demikian cerita
keuntungan-keuntungan yang saya peroleh setelah menjalani aktivitas menulis
buku. Saya merasa sangat bersyukur sekali karena dari aktivitas menulis yang
semula hanya sebuah hobi atau kesenangan belaka akhirnya bisa menjadi sumber
pendapatan alternatif selain penghasilan rutin selaku dosen PNS. Selain mendapatkan
keuntungan material berupa keuntungan finansial, setelah menekuni aktivitas
menulis buku saya juga mendapatkan keuntungan immaterial yaitu berupa kepuasan
dan kebanggaan serta kebahagiaan karena cita-cita dan keinginan saya terdahulu
untuk mampu menulis buku akhirnya terwujud. Dari aktif menulis buku tersebut,
akhirnya saya juga bisa mengenal banyak penulis hebat lain sehingga bermanfaat
memotivasi spirit menulis saya.
Sebagai
seorang akademisi yang bekerja di perguruan tinggi, aktivitas menulis buku yang
saya jalani sangat mendukung profesi sebagai dosen. Berkat ketekunan saya dalam
menulis buku, baik buku tunggal maupun buku-buku kolaborasi dengan para kolega
dosen dari berbagai perguruan tinggi, profil Google Scholar saya memiliki
jumlah sitasi dan h-indeks yang relative tinggi. Hingga saat artikel ini
ditulis, tercatat akun Google Scholar saya memiliki jumlah kutipan: 4.086,
indeks-h: 36, dan indeks-i10: 69 [2].
Dari
ketekunan menulis buku juga saya pernah dua kali mendapatkan penghargaan Rektor
Universitas Sebelas Maret sebagai “Inovasi dan P2M Award” Peringkat 2 dan 3
Kategori Lektor Bidang Sainstek pada tahun 2022 dan 2023. Selain itu, berkat
aktif menulis buku nama saya juga masuk dalam daftar Indonesia Top 10.000
Scientists yang dikeluarkan oleh lembaga pengindeks dari USA yakni AD
Scientific Index. Awal tahun 2025 ini, di daftar World Scientist and University
Ranking 2025 yang dirilis oleh AD Scientific Index, saya menduduki posisi peringkat
1 di bidang Chemical Sciences dan Natural Sciences tingkat Universitas. Di tingkat
Nasional, saya menduduki peringkat 8 bidang Chemical Sciences dan peringkat 40
bidang Natural Sciences [3]. []
Surakarta, 30 Januari 2025
Tautan
pendukung artikel:
[1] |
https://sharing-literasi.blogspot.com/2024/11/profil-penulis-agung-nugroho-catur.html |
[2] |
https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&user=SVzbvn4AAAAJ&view_op=list_works&sortby=pubdate&gmla=AGd7smHKVMe22xVNZoCcONyKS1fXsYfxhKHxwLwJU5klwA1zlbp2j5BMOLuFk6oBXWPB-1foglnV6txbHhQDWmVur_kamyNpwJBiNWmbPA6tXtU6OrtV4QRaSg&sciund=6561976900141841353 |
[3] |
https://www.adscientificindex.com/scientist/agung-nugroho-catur-saputro/301914 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar