Powered By Blogger

Minggu, 21 Mei 2023

LAGU KEBANGSAAN SEBAGAI SARANA MENANAMKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA ANAK

 

Sumber Gambar: https://protokol.probolinggokab.go.id/wp-content/uploads/2021/11/d0ece3f59ecdd4acc78b314dfa4a6f35.jpg

 LAGU KEBANGSAAN SEBAGAI SARANA MENANAMKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA ANAK

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

 

Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa para pahlawannya (Ir. Soekarno, Bapak Proklamator Indonesia)

 


Pada momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2023 ini, saya kira sangat tepat jika kita membahas tentang tema penanaman jiwa nasionalisme pada anak-anak. Anak-anak Indonesia saat ini merupakan generasi yang akan meneruskan keberlanjutan bangsa Indonesia. Bagaimana tingkat nasionalisme anak-anak Indonesia sekarang akan menentukan wajah dan nasib bangsa Indonesia. Apakah bangsa Indonesia akan tetap ada di masa depan ataukah akan hilang dari permukaan bumi, semuanya tergantung bagaimana jiwa nasionalisme anak-anak zaman sekarang. Merekalah penerus estafet keberlangsungan bangsa Indonesia.

 

Setiap anak Indonesia harus memiliki kebanggaan sebagai warga negara Indonesia. Rasa cinta pada tanah air harus terpatri di setiap dada putra dan putri Indonesia. Jiwa nasionalisme harus terbangun dalam pikiran dan hati setiap anak-anak Indonesia. Jiwa nasionalisme dan kebanggaan pada bangsa dan negara merupakan pondasi dasar untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju, sejahtera, dan dihormati bangsa lain di dunia.

 

Anak-anak zaman sekarang sangat dekat dengan perangkat gadget. Mereka sudah biasa melihat tontonan-tontonan yang bebas diakses melalui chanel Youtube. Mereka sudah biasa mendengar lagu-lagu apapun yang dapat mereka akses dari telepon seluler. Anak-anak sekarang bagaikan berada di sebuah dunia yang tanpa sekat dan dinding pembatas. Mereka dapat berselancar dan pergi ke manapun di dunia maya untuk menemukan apapun yang ingin mereka cari.

 

Kemudahan mengakses teknologi informasi dan teknologi digital tersebut jika tidak dibarengi dengan pembentukan sikap yang baik akan berpotensi mengotori jiwa-jiwa murni mereka.  Termasuk dalam hal ini adalah jiwa nasionalisme mereka dapat tergerus dan terkikis oleh tontonan-tontonan yang tidak nasionalisme. Oleh karena itu perlu upaya yang perlu dilakukan oleh para orang tua agar bagaimana anak-anak dapat mengenal bangsanya dan pada akhirnya diharapkan mereka bangga dengan bangsanya sendiri.

 

Mengajarkan jiwa dan sikap nasionalisme merupakan kewajiban setiap orang tua. Anak-anak sejak kecil harus memiliki jiwa nasionalisme. Anak-anak sejak kecil harus sudah memiliki perasaan cinta pada tanah air. Anak-anak sejak kecil harus mulai dibangkitkan rasa kebanggaan pada bangsa dan negaranya. Jika tugas pendidikan ini terabaikan oleh para orang tua, maka dikawatirkan di masa depan bangsa Indonesia akan kehilangan penerus.  

 

Salah satu strategi untuk membangunkan dan membangkitkan jiwa nasionalisme pada diri anak-anak adalah dengan mengenalkan mereka dengan lagu-lagu wajib nasional. Dengan sering memperdengarkan lagu-lagu kebangsaan Indonesia ke anak-anak, diharapkan dalam memori jangka panjang mereka akan tersimpan ingatan tentang lagu-lagu penggugah patriotisme dan bangsanya, yakni bangsa Indonesia. Jika kata “Indonesia” sering mereka dengar dengan iringan irama lagu-lagu yang membangkitkan semangat tersebut, diharapkan jiwa dan pikiran anak-anak akan terisi oleh spirit cinta tanah air dan bangsa.

 

Demikianlah yang beberapa waktu ini coba saya terapkan di lingkungan keluarga. Putri kecil saya yang sudah sekolah TK A ketika mendengar lagu-lagu kebangsaan ternyata menyahut, ia tertarik untuk mendengarkan. Katanya ia pernah mendengar lagu-lagu tersebut diperdengarkan di sekolah. Di sinilah terjadi sinkronisasi antara pendidikan karakter di sekolah dengan pendidikan karakter di keluarga. Ketika pendidikan sekolah dan pendidikan di keluarga terjadi sinergisitas, maka hasilnya akan jauh lebih baik. Karakter cinta tanah air dan bangsa diharapkan dapat tumbuh pada diri putri kecil saya. Semoga kelak ketika dewasa, ia dapat menjadi orang yang sangat bangga dengan negaranya dan berusaha mengambil peran positif dalam memajukan bangsa Indonesia. Amin. []

 

Gumpang Baru, 21 Mei 2023

 

_____________________________________

*Agung Nugroho Catur Saputro, Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Penulis buku Berpikir untuk Pendidikan (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2022), Spiritualisme Lapar dalam Ibadah Puasa (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2023), dan 90-an buku lainnya.

 

Tidak ada komentar:

Postingan Populer