AKTIF VS PRODUKTIF
Oleh:
Agung Nugroho Catur Saputro
Dalam kehidupan ini, setiap orang
hendaknya dapat menghasilkan karya-karya yang bermanfaat jangka panjang.
Penting sekali untuk dapat mewariskan karya peninggalan yang dapat diakses oleh
generasi lintas geografis maupun lintas waktu. Salah satu karya warisan yang termasuk kategori tersebut adalah karya tulis.
Aktivitas menulis merupakan kerja keabadian karena karya tulis yang dihasilkan
dapat menjadi warisan yang mampu menembus batas-batas geografis dan bahkan
lintas generasi. Menulis dapat menjadi sarana mengabadikan diri-dalam arti nama
penulis akan dikenang sepanjang waktu.
Menulis bukan pekerjaan jangka pendek,
melainkan kerja jangka panjang. Menulis bukan hanya terkait kemampuan menulis,
tetapi juga berkaitan dengan daya tahan, komitmen, dan konsistensi. Menulis
membutuhkan daya tahan yang prima karena seorang penulis harus mampu menulis
secara terus-menerus dalam situasi dan kondisi apapun, bukan hanya saat mood
saja. Oleh karena itu, menulis membutuhkan stamina semangat yang terus-menerus,
bukan semangat sesaat.
Menulis juga membutuhkan komitmen yang
tinggi. Tanpa memiliki komitmen yang tinggi, umumnya orang yang tidak mampu
memenuhi target penulisan. Terkadang menulis itu dibatasi oleh waktu, khususnya
ketika menulis yang berkaitan dengan pihak lain, maka pasti ada target waktu
yang harus dipenuhi. Nah, penulis yang tidak memiliki komitmen tinggi
seringkali molor waktu penyelesaian naskah tulisannya, dan hal itu pastinya
merugikan karena akan berdampak pada perubahan jadwal. Apalagi jika menulis
karya kolaborasi yang melibatkan banyak orang, pasti dituntut mematuhi jadwal
waktu penyelesaian naskah karena walau ada satu saja penulis yang tidak tepat
waktu maka akan berdampak ke mundurnya jadwal penyelesaian naskah yang akhirnya
pasti juga merugikan penulis lain yang tepat waktu.
Seorang penulis tidak boleh bersikap
egois dengan hanya memikirkan kepentingan diri sendirinya, tetapi ia juga harus
memikirkan kepentingan orang lain. Jangan sampai karena
alasan kesibukan diri- menganggap orang lain tidak sibuk- kemudian meminta
orang lain memaklumi keterlambatannya dalam mengirimkan naskah tulisan sesuai
waktu yang disepakati. Di sinilah pentingnya memiliki komitmen tinggi ketika
mau menekuni aktivitas menulis. Bisa menulis saja tidak cukup, tapi masih perlu
memiliki komitmen yang tinggi.
Untuk dapat menjadi penulis yang profesional
juga harus konsisten dalam menulis. Menulis tidak hanya di waktu-waktu tertentu
saja tetapi setiap waktu harus siap menulis. Menulis tidak hanya saat ada mood
saja, tetapi setiap saat pada kondisi apapun harus siap menulis. Oleh karena
itu, seseorang yang sedang belajar menulis harus berlatih menulis di setiap
waktu dan kondisi apapun. Berlatih menulis berbagai tema juga bagus untuk
melatih konsistensi menulis. Maka perlu terus berlatih mencari ide-ide tulisan
dan terus melatih pikiran agar peka dalam menangkap ide bahan tulisan. Ide
tulisan bisa diperoleh di manapun dan dalam situasi apapun. Selama pikiran siap
dan peka terhadap bersitan ide di pikiran, maka pasti akan ada bahan untuk
ditulis.
Menjadi seorang penulis harus memiliki
tekat untuk produktif menghasilkan karya. Produktif berkarya dalam arti secara
kuantitas jumlah karya tulisnya terus bertambah banyak dan secara kualitas
karya tulis yang dihasilkan terus meningkat mutunya. Produktif harus mencakup
dua parameter tersebut, yaitu kuantitas dan kualitas. Maka ketika saat ini sedang
banyak orang yang demam teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk membuat
karya tulis, mungkin secara kuantitas bisa menghasilkan banyak tulisan secara
cepat karena pada dasarnya yang membuat tulisan bukan mereka, melainkan komputer
yang bekerja. Tetapi secara kualitas sama sekali tidak ada peningkatan karena pada
dasarnya mereka tidak pernah menghasilkan karya sama sekali. Jumlah karya tulis
yang dihasilkan dengan bantuan AI bukanlah hasil karya mereka. Jadi jumlah
karya tulis yang banyak tersebut hanyalah tumpukan karya tanpa makna terhadap
kompetensi menulisnya.
Kondisi seperti itu tidaklah termasuk
kategori produktif. Memang mereka aktif, tetapi tidak produktif karena yang
bekerja bukan mereka melainkan komputer.
Di sinilah bedanya aktif dengan produktif. Jadi jangan tertipu dengan kata
aktif yang belum tentu produktif. Justru kata produktif pasti juga mencakup
kata aktif. Orang yang produktif menghasilkan karya pastilah aktif menulis.
Tetapi aktif menulis menggunakan bantuan AI bukanlah produktif. Orang-orang
yang menghasilkan karya tulis dengan bantuan AI dan mengklaim sebagai hasil
karya sendiri adalah orang-orang yang sedang bermimpi. Mereka membohongi diri
mereka sendiri dengan menganggap dirinya produktif berkarya. Semoga kita tidak
termasuk orang-orang seperti mereka. Semoga kita menjadi orang yang benar-benar
kompeten dan produktif berkarya. Amin. []
Gumpang Baru, 07 Oktober 2023
___________________________
*Agung Nugroho Catur Saputro adalah Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia
FKIP Universitas Sebelas Maret. Peraih juara 1 Nasional lomba penulisan buku
pelajaran Kimia SMA/MA di Kementerian Agama RI. Penulis Buku Nonfiksi
tersertifikasi BNSP yang telah menerbitkan 100+ judul buku dan memiliki 38
sertifikat hak cipta dari Kemenkumham RI. Penulis dapat dihubungi melalui nomor
WhatsApp: 081329023054, email: anc_saputro@yahoo.co.id, dan website: https://sharing-literasi.blogspot.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar