Powered By Blogger

Selasa, 31 Desember 2024

KIMIA , PROSES ALAM, DAN NILAI-NILAI RELIGIUS

 Seri Filsafat Kimia (5)


KIMIA , PROSES ALAM, DAN NILAI-NILAI RELIGIUS

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro 



Sifat-sifat materi dan perubahannya mengikuti hukum alam yang berlaku. Hukum alam merepresentasikan kehendak sang Khalik (Maha Pencipta). Allah SWT mengatur alam semesta melalui penetapan sunnatullah atau hukum alam. Mekanisme kerja alam semesta mengikuti sunnatullah yang ditetapkan Allah SWT. 


Allah SWT menciptakan alam semesta bukan tanpa tujuan. Alam semesta dan segala proses yang terjadi menjadi bahan pembelajaran bagi umat manusia. Allah SWT mengajarkan ilmu-ilmu-Nya kepada manusia melalui terjadinya fenomena alam.  Segala yang terjadi di alam merupakan bagian dari cara Allah SWT mengajarkan ilmu-ilmu-Nya kepada umat manusia yang mau berpikir.


Salah satu bidang ilmu sains yang mengkaji materi adalah kimia. Kimia mengkaji sifat materi di alam semesta dengan fokus pada kajian struktur, komposisi, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Jadi lingkup kajian ilmu kimia adalah sifat dan perubahan materi di tingkat mikroskopis yaitu level atomik.


Kimia fokus mengkaji sifat dan perubahan materi pada level atomik. Sifat dan perubahan materi tingkat mikroskopis mengandung pesan-pesan Allah SWT baik yang tersirat maupun yang tersirat. Pesan tersurat dapat dipelajari dari perubahan sifat yang timbul dari dampak terjadinya proses dan perubahan materi. Sedangkan pesan tersirat merupakan nilai-nilai yang terkandung di balik perubahan materi. Nilai-nilai yang tersirat dari perubahan atau proses alam merepresentasikan pesan ilahi. 


Pesan tersurat dalam proses kimia di alam dapat diketahui secara langsung ketika mempelajari ilmu kimia. Pesan tersurat dalam ilmu kimia adalah pengetahuan kimia itu sendiri. Jadi saat seseorang sedang mempelajari ilmu kimia atau melakukan percobaan kimia di laboratorium, maka ia sedang mempelajari pesan tersurat yang terkandung dalam proses kimia. 


Adapun pesan tersirat dalam ilmu kimia adalah nilai-nilai kehidupan yang terkandung di balik proses kimia. Pesan tersirat ini tidak dapat langsung diperoleh saat mengkaji proses kimia. Pesan tersirat dapat diketahui melalui proses memikirkan, menghayati, dan merenungkan proses kimia untuk menemukan hikmah kebaikan atau ibrah yang terkandung di balik proses kimia. 


Pesan-pesan tersirat yang terkandung di balik proses-proses kimia merupakan nilai-nilai religius karena berupa pesan-pesan moral dan kebaikan yang dititipkan sang Khalik untuk umat manusia. Nilai-nilai karakter religius yang terdapat dalam setiap proses kimia hanya dapat diketahui oleh orang-orang terpilih. Siapakah orang-orang terpilih yang dimaksud? 


Orang-orang terpilih yang dimaksud di atas adalah orang-orang yang mampu mengungkap pesan-pesan moral kebaikan yang tersirat di balik proses-proses kimia, yaitu orang-orang yang mampu melihat pesan-pesan ilahi atau maksud dari proses kimia. Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang senang memikirkan alam ciptaan Tuhan dan selalu berpikiran positif bahwa di balik setiap kehendak dan takdir Tuhan yang berlaku di alam ini bertujuan untuk kebaikan umat manusia. 


Orang-orang terpilih tersebut berpikiran bahwa setiap peristiwa dan gejala yang terjadi di alam selalu ada berhubungan dengan kehendak sang Khalik. Mereka selalu berpandangan bahwa terdapat keterkaitan atau relasi antara manusia, alam, dan Tuhan. Trilogi relasi kehidupan tersebut mengindikasikan bahwa setiap peristiwa alam yang terjadi ada campur tangan Tuhan dan bertujuan untuk kebaikan kehidupan umat manusia. 


Melalui aktivitas selalu memikirkan, merenungkan, dan menghayati gejala dan fenomena alam serta selalu berusaha menemukan ibrah atau hikmah kebaikan di balik setiap peristiwa akan mengantarkan seseorang menjadi memiliki kesadaran yang tinggi terhadap religiusitas. Kesadaran religiusitas yang tinggi tersebut akan menjadikan seseorang tersebut akan memiliki hati yang lembut dan kepekaan yang tinggi terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. 


Sebagai contoh ketika mengamati proses terjadinya pelapukan batu-batuan vulkanik menjadi kerikil dan pasir, akan muncul kesadaran dalam diri orang-orang terpilih tersebut bahwa peristiwa pelapukan batu-batuan vulkanik tersebut terjadi atas kehendak Tuhan. Tanpa kehendak-Nya, tidak mungkin batu-batu vulkanik dari gunung berapi tersebut akan mengalami proses pelapukan secara alami. Kehendak Tuhan yang berlaku pada batu-batuan vulkanik tersebut terwujud dalam bentuk hukum-hukum alam, yaitu proses pelapukan. 


Selain kesadaran ada campur tangan Tuhan pada proses pelapukan batu-batu vulkanik, orang-orang terpilih tersebut juga berpikiran bahwa proses pelapukan batu-batuan vulkanik pasti bertujuan untuk kebaikan kehidupan umat manusia. Dan hal ini terbukti dengan fakta manusia memanfaatkan batu kerikil dan pasir untuk keperluan konstruksi bangunan seperti membangun gedung-gedung bertingkat, jalan raya maupun jembatan penghubung antar wilayah. Ternyata untuk keperluan pemenuhan kebutuhan hidup manusia berupa pembangunan infrastruktur bangunan, Tuhan telah menyiapkan bahan-bahan bakunya berupa batu kerikil dan pasir melalui proses alam yaitu pelapukan batu-batuan vulkanik. Wallahu A'lam. []


Gumpang Baru, 01 Januari 2025

Tidak ada komentar:

Postingan Populer