Powered By Blogger

Minggu, 10 September 2023

INSPIRASI HIDUP SEIMBANG DARI KEHIDUPAN BAYI

 


INSPIRASI HIDUP SEIMBANG DARI KEHIDUPAN BAYI

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

 

Manusia diciptakan Allah Swt melalui mekanisme dilahirkan oleh seorang ibu ke dunia ini untuk tujuan tertentu. Setiap manusia yang terlahir di dunia ini membawa misi mulia, yakni menyembah Tuhan yang menciptakannya. Implementasi dari menyembah Tuhan adalah melakukan ibadah sesuai tuntunan yang diberikan melalui utusan-Nya.

 

Selama menjalankan kewajibannya terhadap Tuhannya (ibadah) ketika hidup di dunia, manusia juga harus menyiapkan bekal untuk kehidupan berikutnya dan juga perlu menikmati kehidupannya. Bagaimana cara menjalankan dua peran tersebut? Seperti apa kehidupan yang sebaiknya kita jalankan agar kedua tujuan yakni menyembah Allah Swt, menyiapkan bekal kehidupan akhirat sekaligus menikmati kehidupan secara normal?

 

Terkait pertanyaan di atas, ada baiknya kalau kita sejenak memperhatikan bagaimana bayi menjalani hidup sehari-hari. Seorang bayi yang baru saja dilahirkan belum bisa mengurus dirinya sendiri, ia masih sangat tergantung pada bantuan orang lain di sekitarnya. Walaupun belum bisa mengurus diri sendiri, bayi sudah membawa potensi diri untuk tumbuh dan berkembang. Si bayi akan menjalani kehidupannya sesuai tugas perkembangan yang melekat pada dirinya.

 

Selama menjalani kehidupannya, bayi juga mempelajari semua kompetensi dan ketrampilan yang akan diperlukan di masa depan. Bayi akan berusaha mengeksplorasi dan mengenali potensi-potensi yang dia miliki sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Swt.

 

Bayi belajar mensyukuri nikmat karunia Allah Swt yang tersimpan di dalam dirinya dengan cara menjalankan kewajibannya yaitu mengeksplorasi semua kemampuan yang dimiliki. Proses eksplorasi dan pengenalan potensi diri tersebut berlangsung seiring pertumbuhan dan perkembangan sang bayi. Jadi di samping menjalani (menikmati) kehidupannya, sang bayi juga sekalian mempersiapkan diri untuk kehidupan di masa depan dengan tunduk menjalankan perintah Tuhannya.

 

Kehidupan bayi adalah contoh kehidupan yang ideal dan seimbang. Dalam kehidupan bayi, antara menikmati hidup, menjalankan perintah Allah Swt, dan mempersiapkan untuk kehidupan berikutnya berjalan beriringan. Inilah model kehidupan yang seimbang. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt dalam Al Quran: "Dan carilah pada apa yang dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi…" (QS. Al Qashash [28]: 77).

 

Berdasarkan pemikiran di atas, maka seyogyanya kita menjalani kehidupan ini secara seimbang antara kepentingan untuk bekal kehidupan di akhirat dan kepentingan hidup di dunia. Kita hidup dengan waktu yang sangat singkat ini memang harus pandai-pandai dalam mengelola waktu. Kita harus menyiapkan bekal amal kebaikan sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat yang kekal, tetapi kita juga tidak boleh mengesampingkan kebutuhan duniawi selaku manusia, seperti bekerja mencari rezeki (nafkah untuk keluarga), belajar menuntut ilmu untuk meningkatkan kompetensi dan bersosialisasi sesama manusia (hidup bermasyarakat). WaAllahu a'lam. []

 

_______________________________

*Agung Nugroho Catur Saputro, Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Penulis buku Berpikir untuk Pendidikan (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2022), Bongkar Rahasia Cara Mudah Produktif Menulis Buku (Yogyakarta: KBM Indonesia, 2023), dan 90-an buku lainnya.

Tidak ada komentar:

Postingan Populer