Powered By Blogger

Sabtu, 23 September 2023

MENGENAL SOSOK GURU INSPIRATIF

 


MENGENAL SOSOK GURU INSPIRATIF

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Guru atau pendidik adalah sebuah profesi terhormat. Profesi guru tidak akan pernah hilang dan akan tetap eksis sampai kapanpun. Tidak ada profesi lain yang dapat menggantikan profesi guru. Mengapa? Karena di setiap zaman pasti ada orang-orang yang tidak mampu belajar secara mandiri atau autodidak. Walaupun saat ini terus dikembangkan teknologi bagaimana siswa dapat belajar mandiri dengan memanfaatkan kemajuan teknologi IT, saya percaya bahwa pengembangan teknologi tersebut bukan untuk menggantikan profesi pendidik.

Profesi guru bukanlah profesi sembarangan. Profesi guru adalah profesi terhormat yang sangat berkaitan dengan nasib peradaban dunia di masa depan. Tanpa keberadaan guru-guru yang hebat, niscaya peradaban manusia akan mengalami kemunduran yang signifikan. Akankah peristiwa ini akan terjadi? Saya sangat berharap peristiwa kemunduran peradaban dunia tersebut tidak akan benar-benar terjadi. InsyaAllah. Amin. Oleh karena itu diperlukan sosok-sosok guru yang hebat dalam mendidik.

Terkait istilah "guru", orang Jawa mengatakan, guru itu digugu lan ditiru (guru itu dipercaya dan diikuti). Jadi dapat dipahami bahwa profesi guru itu bukan profesi sembarangan. Tidak semua orang bisa jadi guru. Hanya orang-orang yang memiliki jiwa atau spirit mengajarkan kebaikan dan mampu memberikan contoh yang baik lewat dirinya sendiri yang layak disebut guru. Guru harus bisa menjadi tauladan yang baik bagi anak didiknya.

Apakah setiap orang yang mengajar di lembaga pendidikan formal bisa dipanggil guru? Secara formal iya karena guru sangat dekat lembaga pendidikan formal. Tetapi secara hakikat pendidikan, orang-orang tersebut belum tentu layak diakui sebagai guru. Masih banyak orang-orang yang baru mengajar tapi belum mendidik. Mereka baru sebatas mentransfer knowledge kepada siswa-siswinya tapi belum membangun karakter dan kepribadian siswa melalui pemberian contoh nyata karakter yang baik. Karakter yang baik tidak hanya berkaitan dengan moral character tapi juga performance character. Guru yang baik harus mampu menjadi tauladan dalam sikap moral maupun kinerja yang baik.

Untuk layak menjadi seorang guru, seseorang haruslah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, maksudnya dia sudah selesai dalam mencari jati diri dan ilmu kebajikan karena ia akan membagi atau mencontohkan kebaikan-kebaikan kepada siswa-siswinya. Orang yang masih proses pencarian jati diri bagaimana mungkin akan mampu membimbing siswa menemukan potensi dirinya yang masih laten? Itulah mengapa, seorang guru haruslah orang-orang yang sudah "menep" hatinya dan sudah mumpuni ilmu dan pandangan hidupnya.

Menjadi guru bukan sekadar bisa mengajar. Menjadi guru bukan hanya bisa mentransfer knowledge. Tetapi menjadi guru itu memerlukan banyak kompetensi dan keterampilan. Menjadi guru harus mampu menjadi panutan bagi siswa-siswinya. Menjadi guru harus mampu menjadi suri tauladan bagi siswa-siswinya. Menjadi guru harus bisa menjadi inspirasi dan sumber motivasi bagi siswa-siswinya. Menjadi guru harus memiliki pengetahuan tentang perkembangan peserta didik. Menjadi guru harus mampu bersikap sebagai teman dan sekaligus orang tua bagi siswa-siswinya.

Seorang guru atau pendidik yang profesional harus memahami betul apa tujuan pendidikan. Haidar Bagir (2019) menegaskan bahwa tujuan setiap upaya pendidikan adalah memanusiakan manusia. Beliau menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan untuk mengaktualkan potensi manusia sehingga benar-benar menjadi manusia sejati. Sedangkan John A. Laska (1976) mendefinisikan Pendidikan sebagai upaya sengaja yang dilakukan pelajar (yang disertai) orang lainnya untuk mengontrol (atau memandu, mengarahkan, mempengaruhi dan mengelola) situasi belajar agar dapat meraih hasil belajar yang diinginkan (Knight, 2007).

Berdasarkan definisi tersebut di atas, tampak jelas bahwa proses pendidikan berfokus pada siswa. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa dalam menjalankan profesinya, seorang guru harus mengutamakan kepentingan anak didiknya agar mereka dapat mengenali, mengembangkan, dan mengaktualkan potensi dirinya. Untuk dapat memotivasi dan menggerakkan siswa-siswi agar mau mengembangkan potensi dirinya, diperlukan sosok-sosok guru yang menginspirasi. Sudahkah kita menjadi guru inspiratif?

Menjadi guru inspiratif seharusnya menjadi impian setiap orang guru. Guru inspiratif adalah sosok guru yang selalu menginspirasi anak didiknya melalui sikap perilaku nyata sehari-hari dan prestasi-prestasinya. Guru inspiratif bukan guru biasa, tetapi ia merupakan sosok guru yang dirindukan oleh semua anak didiknya. Keberadaan sosok guru inspiratif selalu ditunggu siswa-siswinya. Jika seorang guru inspiratif berhalangan hadir di kelas karena ada sesuatu sebab atau sedang mendapatkan tugas lain di luar sekolah, maka kelasnya terasa sepi dan kehilangan ruh kehidupan karena guru inspiratif memang bagaikan ruh kehidupan yang memberikan kehidupan di setiap kelas yang diajarnya.

Menjadi guru yang menginspirasi siswa-siswinya memanglah tidak mudah. Karakter guru inspiratif tidak datang sendiri melainkan harus dilatih dan dibiasakan hingga menjadi sikap dn perilaku sehari-hati. Agar dapat memiliki karakter guru inspiratif, seorang guru harus mulai memperbaiki pola pikirrnya tentang mendidik. Mendidik bukan hanya mengajar tetapi lebih luas lagi cakupan pengertiannya. Jika mengajar hanya sebatas mentransfer pengetahuan atau isi materi pelajaran ke siswa, maka mendidik selain hal tersebut juga mencakup memperbaiki dan menunjukkan jalan kebaikan kepada siswa-siswi. Untuk mampu menunjukkan jalan kebaikan, maka tentulah sang guru sudah mencapai level derajat kebaikan tersebut. Guru inspiratif tentulah sosok guru yang telah melalui perjalanan spiritual mencari hakikat kebenaran hingga akhirnya menemukan dan memahami kebenaran yang hakiki. Guru yang inspiratif akan memandang segala persoalan dan permasalahan yang muncul di kelas melalui sudut pandang kebaikan. Selalu ada hikmah kebaikan di balik setiap kejadian, itulah keyakinan dan mindset hidup guru inspiratif. Tidak ada yang sia-sia dari setiap kejadian di kelasnya, ia akan selalu berusaha mencari sisi positif dari kejadian tersebut dan mengajak anak didiknya untuk memahami hal tersebut.

Guru inspiratif pastilah seorang pendidik yang profesional. Guru sebagai tenaga profesional memiliki tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Profesional merupakan orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan. Pendidik yang profesional harus mampu berpikir sebagaimana tingkat berpikir peserta didik agar mampu memahami bagaimana peserta didik berpikir dan belajar. Sehingga, proses pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Dengan memahami tingkat berpikir peserta didik, seorang pendidik dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajarannya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Ada beberapa profil pendidik profesional, seperti selalu dirindukan oleh peserta didik, kesuksesan belajar peserta didik adalah segala-galanya, jaminan mutu bahwa peserta didik mampu mengembangkan potensi kemampuannya, mementingkan kepentingan peserta didik, dan nilai pengabdian tertinggi ialah memberikan layanan keprofesionalan di bidang pendidikan (Safitri, 2021).

Jadilah guru yang berprestasi. Dengan begitu, peserta didik kita akan meneladani dan meniru untuk selalu berprestasi. Jadilah guru yang hebat dan diidolakan anak-anak kita. Jangan jadi guru yang biasa saja. Jadilah guru yang inspiratif yang selalu menginspirasi siswa. Jadilah guru yang selalu dirindukan kehadirannya di kelas karena setiap sikap dan perilakunya selalu menginspirasi dan memotivasi. Sudahkah kita menjadi guru yang inspiratif? [].

  

Referensi

Bagir, H. (2019). Memulihkan Sekolah Memulihkan Manusia: Meluruskan Kembali Falsafah Pendidikan Kita. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Knight, G. R. (2007). Filsafat Pendidikan [Translated from Issues and Alternatives in Educational Philosophy by George R. Knight]. Yogyakarta: Gama Media.

Safitri, A. (2021, October 28). Dosen UNS: Jadilah Guru Berprestasi yang Diidolakan Peserta Didik! Retrieved October 12, 2022, from Sahabat Guru website: https://www.sahabatguru.com/dosen-uns-jadilah-guru-berprestasi-yang-diidolakan-peserta-didik

 

 

__________________________________________

*Agung Nugroho Catur Saputro. Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret. Peraih juara 1 Nasional lomba penulisan buku pelajaran Kimia SMA/MA di Kementerian Agama RI. Penulis Buku Nonfiksi tersertifikasi BNSP yang telah menerbitkan 100+ judul buku dan memiliki 38 sertifikat hak cipta dari Kemenkumham RI. Beliau dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp: 081329023054, email: anc_saputro@yahoo.co.id, dan website: https://sharing-literasi.blogspot.com.

 

Tidak ada komentar:

Postingan Populer