Sumber Gambar : Meningkatkan Keuntungan Melalui Peningkatan Produktivitas - IPQI |
Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Tahun baru identik dengan tahun harapan.
Setiap orang pasti memiliki harapan besar bahwa di tahun baru ini akan semakin
meningkat kualitas hidupnya. Harapan-harapan yang positif selalu diucapakan oleh
orang-orang optimis ketika menjelang pergantian tahun. Demikian pula halnya
tahun baru 2021 ini semua orang pasti berharap dan berdoa semoga kehidupan
semakin baik dan meningkat dalam segala hal. Apalagi di tahun 2020 seluruh
dunia mengalami goncangan karena pandemi Covid-19 yang sama sekali tidak pernah
diduga kedatangannya oleh siapapun.
Tidak ada yang menduga kalau tahun 2020
akan datang musibah pandemi Covid-19 yang telah
mengubah pola hidup manusia di seluruh dunia. Semua orang kaget dan
bingung dengan musibah global yang begitu mendadak. Semua resolusi yang dibuat
orang di akhir tahun 2019 buyar dan tinggal rencana saja. Semua berubah. Semua
berbeda. Gaya dan pola hidup berubah. Pola interaksi sesama orang juga harus
berubah. Semua orang harus siap menghadapi kehidupan dengan pola kehidupan yang
baru, yaitu kehidupan di era new normal.
Tahun 2020 yang merupakan tahun pandemi
Covid-19, banyak orang yang mengeluhkan keadaan. Mereka meluapkan kesedihannya
dengan menyalahkan orang atau pihak lain yang dianggap ikut menyebabkan
hidupnya kacau balau. Padahal terjadinya musibah pandemi Covid-19 di negeri
kita tidak ada yang menduga. Semua orang kaget dengan munculnya pandemi Covid-19
ini. Apa yang dirasakan orang Indonesia juga dirasakan oleh orang lain di
negara lain. Apa yang terjadi di Indonesia juga terjadi di negara lain. Jadi sikap
menyalahkan pihak tertentu dan mencari-cari kambing hitam atas munculnya
pandemi Covid-19 di negeri ini adalah tindakan yang sama sekali tidak ada
gunanya.
Dari kejadian pandemi Covid-19 ini, tidak
ada satu pun pihak yang diuntungkan, semua mengalami kerugian. Semua orang merasakan
efek negatifnya. Semua orang merasakan kerugian dari kejadian pandemi Covid-19.
Semua lini kehidupan terkena dampak negatifnya. Jadi di masa pandemi Covid-19
ini justru seharusnya yang perlu dibangun adalah memberikan dukungan pada
pemerintah agar mampu segera menyelesaikan permasalahan terkait pandemi
Covid-19 ini. Upaya pemerintah untuk menghilangkan virus corona dari bumi
Indonesia tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dan peran serta atif dari
setiap warga negara. Semua program-program pemerintah dalam menyelesaikan
permasalahan pandemi Covid-19 tidak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari
semua warga negara. Pemerintah tidak bisa sendirian dalam menyelesaikan
permasalah besar ini. Rakyat harus bergandengan tangan dengan pemerintah untuk
menyelesaikan permasalahan global ini.
Memasuki awal tahun 2021 ini, semua orang
pasti mengharapkan yang baik-baik. Terkhusus pandemi Covid-19 semoga segera
lenyap dari bumi nusantara dan belahan bumi manapun. Pandemi Covid-19 memang
telah menjadi masalah besar bangsa kita selama tahun 2020. Untuk tahun 2021
ini, kita jangan terus fokus hanya memikirkan Covid-19, karena kita suka atau tidak
suka memang harus hidup berdampingan dengan virus covid-19 ini. Agar hidup kita
tidak terganggu dengan keberadaan virus Covid-19, maka kita jangan memberikan
kesempatan sedikitpun kepada virus Covid-19 untuk mendekati kita dengan jalan kita
mematuhi protokol kesehatan, yaitu 3M : selalu memakai masker jika keluar
rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan selalu menjaga
jarak dengan orang lain. Dengan mematuhi aturan protokol kesehatan tersebut
secara disiplin, maka peluang virus Covid-19 akan mendekati dan mengganggu kita
akan menjadi sangat kecil. Jadi yang harus kita sadari bersama adalah saat ini
kita memang harus bisa hidup berdampingan dengan virus Covid-19, tetapi kita
harus menjaga diri kita agar jangan sampai diganggu oleh virus Covid-19.
Di tahun 2021 ini kita harus tetap
melanjutkan hidup. Walau bahaya Covid-19 selalu mengintai dan mengancam, kita harus
tetap tidak boleh lengah dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. Kita juga
harus tetap beraktivitas dan bekerja sesuai profesi kita dan melanjutkan
mewujudkan mimpi-mimpi kita. Jangan sampai karena terlalu fokus memikirkan
Covid-19 lantas membuat kita pasif, vakum dan tidak melakukan apa-apa. Keberadaan
Covid-19 jangan sampai membuat kita menjadi tidak atau kurang produktif. Justru
kita harus lebih produktif dalam menghasilkan karya-karya yang akan menjadi
bukti eksistensi kita di masa depan. Kita harus terus aktif berkarya agar
sejarah hidup kita mencatat bahwa ketika dunia dilanda musibah pandemi
Covid-19, kita memiliki rekam jejak karya dan catatan aktivitas kita. Marilah
kita tetap terus berkarya. Marilah kita terus produktif menghasilkan
karya-karya yang berkualitas. Sebuah karya berkualitas tidak akan pernah terwujud
tanpa diawali dari karya sederhana. Jadi, jangan berkecil hati jika karya kita
belum atau kurang diapresiasi orang lain. Terus saja berkarya dan meningkatkan
kualitasnya hingga suatu saat orang akan menyadari bahwa karya mampu
menghasilkan karya yang berkualitas tinggi.
Penulis sendiri juga berusaha berpikir
optimis bahwa tahun baru 2021 ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Penulis
berusaha membuat komitmen diri untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi,
baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Jika tahun 2020 kemarin penulis mampu
menulis dan menerbitkan total 15 judul buku baik buku mandiri, buku kolaborasi,
maupun buku antologi, maka di tahun 2021 ini penulis berharap dapat meningkatkan
produktivitas menulis bukunya. Penulis mentarget tahun 2021 ini mampu
menerbitkan minimal 20 judul buku. Apakah target penulis ini hanya asal saja?
Tentu saja tidak, penulis tentu telah memperkirakan kemungkinan target tersebut
dapat tercapai.
Di bulan pertama tahun 2021 ini, penulis
telah bekerja keras menulis beberapa naskah untuk buku antologi. Ada 2 judul
buku antologi yang sedianya terbit di tahun 2020 tetapi karena sesuatu halnya
akhirnya baru akan bisa terbit di tahun 2021. Kemudian di komunitas literasi
yang penulis ikuti yaitu Sahabat Pena Kita (SPK), di bulan Januari ini
insyaAllah akan melaunching 3 judul buku antologi dimana penulis ikut
berkontribusi tulisan di ketiga buku tersebut. Maka penulis akan punya 3 judul
buku antologi yang diterbitkan grup literasi Sahabat Pena Kita (SPK). Jadi di
bulan Januari ini kemungkinan penulis akan mampu menerbitkan 5 judul buku
antologi.
Di bulan Desember tahun kemarin, penulis
telah mengikuti undangan menulis buku antologi dari beberapa komunitas literasi
dan penerbit buku. Penulis telah menulis dan mengirimkan 5 naskah buku antologi
yang batas pengumpulan naskahnya akhir bulan Januari 2021. Jika jadwal
penerbitan tidak mengalami kendala, maka kemungkinan kelima buku antologi
tersebut akan terbit di bulan Febuari 2021. Semoga saja proses editing dan
penerbitan kelima buku antologi tersebut berjalan lancar dan sesuai jadwal.
Amin.
Berdasarkan paparan di atas, maka jika
semuanya berjalan lancar dan sesuai jadwal, maka bulan kedua di tahun 2021 ini
penulis akan mampu menerbitkan total 10 judul buku antologi. Perkiraan capaian di
bulan kedua tahun 2021 ini sudah 50% dari target penulis. Jadi penulis masih
memiliki sisa waktu sebelas bulan untuk memenuhi kekurangan 10 judul buku. Apakah
penulis akan bisa memenuhi kekurangan 10 judul buku tersebut? Penulis optimis
dan yakin bisa memenuhi kekurangan tersebut.
Saat ini penulis sudah memiliki tiga bahan
calon naskah buku mandiri yang tinggal memerlukan waktu untuk mengumpulkan dan
menyatukan menjadi satu file naskah buku, dan penulis rasa itu pekerjaan yang
tidak terlalu sulit karena penulis sudah sering melakukannya. Kemudian bulan
Juli nanti komunitas literasi Sahabat Pena Kita (SPK) akan kembali mengadakan
kopdar dan melaunching buku antologi. Biasanya ketika kopdar, jumlah buku
antologi yang dilaunching minimal 3 judul. Dari perhitungan ini, maka target menerbitkan
buku 20 judul insyaAllah dapat tercapai. Saat ini penulis juga sedang
menyelesaikan satu naskah calon buku antologi di sebuah penerbit buku. Biasanya
penulis juga mengikuti undangan menulis kolaborasi yang diselenggarakan
penerbit buku lain. Maka penulis optimis sampai akhir tahun 2021 nanti akan
mampu menerbitkan buku minimal 20 judul. Penulis yakin dan insyaAllah dengan
pertolongan Allah swt, semua rencana dan harapan penulis untuk terus produktif
berkarya dan menebarkan manfaat kebaikan melalui literasi menulis dapat
terwujud. Amin. []
Gumpang Baru, 16 Januari 2021
-------------------------------------------------------------------
*) Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc., ICT. adalah dosen di
Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan
dasar dan menengah dijalani di madrasah (MI, MTs, MA). Pendidikan sarjana
(S.Pd) ditempuh di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana Master
(M.Sc.) ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018
penulis tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Program Studi S3 Pendidikan
Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain aktif sebagai dosen,
beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan 36 judul
buku, Peraih Juara 1 Nasional bidang kimia pada lomba penulisan buku pelajaran
MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku non fiksi yang telah
tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Konsultan penerbitan
buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2
di Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP), serta Trainer MindMap Certified
ThinkBuzan iMindMap Leader (UK) dan Indomindmap Certified Trainer-ICT (Indonesia).
Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-artikel
penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar