Powered By Blogger

Jumat, 15 Januari 2021

MENGAWALI TAHUN BARU DENGAN PRODUKTIF BERKARYA

 

Sumber Gambar : Meningkatkan Keuntungan Melalui Peningkatan Produktivitas - IPQI

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Tahun baru identik dengan tahun harapan. Setiap orang pasti memiliki harapan besar bahwa di tahun baru ini akan semakin meningkat kualitas hidupnya. Harapan-harapan yang positif selalu diucapakan oleh orang-orang optimis ketika menjelang pergantian tahun. Demikian pula halnya tahun baru 2021 ini semua orang pasti berharap dan berdoa semoga kehidupan semakin baik dan meningkat dalam segala hal. Apalagi di tahun 2020 seluruh dunia mengalami goncangan karena pandemi Covid-19 yang sama sekali tidak pernah diduga kedatangannya oleh siapapun.

 

Tidak ada yang menduga kalau tahun 2020 akan datang musibah pandemi Covid-19 yang telah  mengubah pola hidup manusia di seluruh dunia. Semua orang kaget dan bingung dengan musibah global yang begitu mendadak. Semua resolusi yang dibuat orang di akhir tahun 2019 buyar dan tinggal rencana saja. Semua berubah. Semua berbeda. Gaya dan pola hidup berubah. Pola interaksi sesama orang juga harus berubah. Semua orang harus siap menghadapi kehidupan dengan pola kehidupan yang baru, yaitu kehidupan di era new normal.

 

Tahun 2020 yang merupakan tahun pandemi Covid-19, banyak orang yang mengeluhkan keadaan. Mereka meluapkan kesedihannya dengan menyalahkan orang atau pihak lain yang dianggap ikut menyebabkan hidupnya kacau balau. Padahal terjadinya musibah pandemi Covid-19 di negeri kita tidak ada yang menduga. Semua orang kaget dengan munculnya pandemi Covid-19 ini. Apa yang dirasakan orang Indonesia juga dirasakan oleh orang lain di negara lain. Apa yang terjadi di Indonesia juga terjadi di negara lain. Jadi sikap menyalahkan pihak tertentu dan mencari-cari kambing hitam atas munculnya pandemi Covid-19 di negeri ini adalah tindakan yang sama sekali tidak ada gunanya.

 

Dari kejadian pandemi Covid-19 ini, tidak ada satu pun pihak yang diuntungkan, semua mengalami kerugian. Semua orang merasakan efek negatifnya. Semua orang merasakan kerugian dari kejadian pandemi Covid-19. Semua lini kehidupan terkena dampak negatifnya. Jadi di masa pandemi Covid-19 ini justru seharusnya yang perlu dibangun adalah memberikan dukungan pada pemerintah agar mampu segera menyelesaikan permasalahan terkait pandemi Covid-19 ini. Upaya pemerintah untuk menghilangkan virus corona dari bumi Indonesia tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dan peran serta atif dari setiap warga negara. Semua program-program pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan pandemi Covid-19 tidak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari semua warga negara. Pemerintah tidak bisa sendirian dalam menyelesaikan permasalah besar ini. Rakyat harus bergandengan tangan dengan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan global ini.  

 

Memasuki awal tahun 2021 ini, semua orang pasti mengharapkan yang baik-baik. Terkhusus pandemi Covid-19 semoga segera lenyap dari bumi nusantara dan belahan bumi manapun. Pandemi Covid-19 memang telah menjadi masalah besar bangsa kita selama tahun 2020. Untuk tahun 2021 ini, kita jangan terus fokus hanya memikirkan Covid-19, karena kita suka atau tidak suka memang harus hidup berdampingan dengan virus covid-19 ini. Agar hidup kita tidak terganggu dengan keberadaan virus Covid-19, maka kita jangan memberikan kesempatan sedikitpun kepada virus Covid-19 untuk mendekati kita dengan jalan kita mematuhi protokol kesehatan, yaitu 3M : selalu memakai masker jika keluar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan selalu menjaga jarak dengan orang lain. Dengan mematuhi aturan protokol kesehatan tersebut secara disiplin, maka peluang virus Covid-19 akan mendekati dan mengganggu kita akan menjadi sangat kecil. Jadi yang harus kita sadari bersama adalah saat ini kita memang harus bisa hidup berdampingan dengan virus Covid-19, tetapi kita harus menjaga diri kita agar jangan sampai diganggu oleh virus Covid-19.

 

Di tahun 2021 ini kita harus tetap melanjutkan hidup. Walau bahaya Covid-19 selalu mengintai dan mengancam, kita harus tetap tidak boleh lengah dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. Kita juga harus tetap beraktivitas dan bekerja sesuai profesi kita dan melanjutkan mewujudkan mimpi-mimpi kita. Jangan sampai karena terlalu fokus memikirkan Covid-19 lantas membuat kita pasif, vakum dan tidak melakukan apa-apa. Keberadaan Covid-19 jangan sampai membuat kita menjadi tidak atau kurang produktif. Justru kita harus lebih produktif dalam menghasilkan karya-karya yang akan menjadi bukti eksistensi kita di masa depan. Kita harus terus aktif berkarya agar sejarah hidup kita mencatat bahwa ketika dunia dilanda musibah pandemi Covid-19, kita memiliki rekam jejak karya dan catatan aktivitas kita. Marilah kita tetap terus berkarya. Marilah kita terus produktif menghasilkan karya-karya yang berkualitas. Sebuah karya berkualitas tidak akan pernah terwujud tanpa diawali dari karya sederhana. Jadi, jangan berkecil hati jika karya kita belum atau kurang diapresiasi orang lain. Terus saja berkarya dan meningkatkan kualitasnya hingga suatu saat orang akan menyadari bahwa karya mampu menghasilkan karya yang berkualitas tinggi.

 

Penulis sendiri juga berusaha berpikir optimis bahwa tahun baru 2021 ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Penulis berusaha membuat komitmen diri untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Jika tahun 2020 kemarin penulis mampu menulis dan menerbitkan total 15 judul buku baik buku mandiri, buku kolaborasi, maupun buku antologi, maka di tahun 2021 ini penulis berharap dapat meningkatkan produktivitas menulis bukunya. Penulis mentarget tahun 2021 ini mampu menerbitkan minimal 20 judul buku. Apakah target penulis ini hanya asal saja? Tentu saja tidak, penulis tentu telah memperkirakan kemungkinan target tersebut dapat tercapai.

 

Di bulan pertama tahun 2021 ini, penulis telah bekerja keras menulis beberapa naskah untuk buku antologi. Ada 2 judul buku antologi yang sedianya terbit di tahun 2020 tetapi karena sesuatu halnya akhirnya baru akan bisa terbit di tahun 2021. Kemudian di komunitas literasi yang penulis ikuti yaitu Sahabat Pena Kita (SPK), di bulan Januari ini insyaAllah akan melaunching 3 judul buku antologi dimana penulis ikut berkontribusi tulisan di ketiga buku tersebut. Maka penulis akan punya 3 judul buku antologi yang diterbitkan grup literasi Sahabat Pena Kita (SPK). Jadi di bulan Januari ini kemungkinan penulis akan mampu menerbitkan 5 judul buku antologi.

 

Di bulan Desember tahun kemarin, penulis telah mengikuti undangan menulis buku antologi dari beberapa komunitas literasi dan penerbit buku. Penulis telah menulis dan mengirimkan 5 naskah buku antologi yang batas pengumpulan naskahnya akhir bulan Januari 2021. Jika jadwal penerbitan tidak mengalami kendala, maka kemungkinan kelima buku antologi tersebut akan terbit di bulan Febuari 2021. Semoga saja proses editing dan penerbitan kelima buku antologi tersebut berjalan lancar dan sesuai jadwal. Amin.

 

Berdasarkan paparan di atas, maka jika semuanya berjalan lancar dan sesuai jadwal, maka bulan kedua di tahun 2021 ini penulis akan mampu menerbitkan total 10 judul buku antologi. Perkiraan capaian di bulan kedua tahun 2021 ini sudah 50% dari target penulis. Jadi penulis masih memiliki sisa waktu sebelas bulan untuk memenuhi kekurangan 10 judul buku. Apakah penulis akan bisa memenuhi kekurangan 10 judul buku tersebut? Penulis optimis dan yakin bisa memenuhi kekurangan tersebut.

 

Saat ini penulis sudah memiliki tiga bahan calon naskah buku mandiri yang tinggal memerlukan waktu untuk mengumpulkan dan menyatukan menjadi satu file naskah buku, dan penulis rasa itu pekerjaan yang tidak terlalu sulit karena penulis sudah sering melakukannya. Kemudian bulan Juli nanti komunitas literasi Sahabat Pena Kita (SPK) akan kembali mengadakan kopdar dan melaunching buku antologi. Biasanya ketika kopdar, jumlah buku antologi yang dilaunching minimal 3 judul. Dari perhitungan ini, maka target menerbitkan buku 20 judul insyaAllah dapat tercapai. Saat ini penulis juga sedang menyelesaikan satu naskah calon buku antologi di sebuah penerbit buku. Biasanya penulis juga mengikuti undangan menulis kolaborasi yang diselenggarakan penerbit buku lain. Maka penulis optimis sampai akhir tahun 2021 nanti akan mampu menerbitkan buku minimal 20 judul. Penulis yakin dan insyaAllah dengan pertolongan Allah swt, semua rencana dan harapan penulis untuk terus produktif berkarya dan menebarkan manfaat kebaikan melalui literasi menulis dapat terwujud. Amin. []

 

Gumpang Baru, 16 Januari 2021

 

 

-------------------------------------------------------------------

*) Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc., ICT. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan dasar dan menengah dijalani di madrasah (MI, MTs, MA). Pendidikan sarjana (S.Pd) ditempuh di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana Master (M.Sc.) ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain aktif sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan 36 judul buku, Peraih Juara 1 Nasional bidang kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku non fiksi yang telah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2 di Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP), serta Trainer MindMap Certified ThinkBuzan iMindMap Leader (UK) dan Indomindmap Certified Trainer-ICT (Indonesia). Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-artikel penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Postingan Populer