Powered By Blogger

Jumat, 29 Januari 2021

MUNGKINKAH MOTIVASI BELAJAR SISWA BERUBAH?

 

Sumber Gambar : Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa » PUSTAKA EDUKASI (lamaccaweb.com)

Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

             Jika kita perhatikan bayi yang sedang tumbuh dan berkembang, maka kita akan melihat bagaimana bayi kecil tersebut belajar melakukan hal-hal yang baru, seperti belajar tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, berjalan, dan lain sebagainya. Bayi menunjukkan keinginan yang besar untuk mengenali potensi pada dirinya dan mengenali dunia sekitarnya. Apakah kita pernah melihat bayi putus asa dari belajar mengenal dunia sekitarnya? Jawabannya adalah tidak. Hal itu menunjukkan bahwa bayi memiliki motivasi yang tinggi untuk mempelajari kemampuan-kemampuan baru dan mengenali dunia sekitarnya.

            Tetapi perhatikan anak remaja yang menunjukkan keengganan untuk belajar atau mencoba hal-hal baru. Mengapa seseorang yang ketika masih bayi punya semangat yang tinggi untuk belajar dan mencoba hal-hal baru, tetapi ketika besar semangatnya menjadi kendor? Mungkinkah motivasi itu bisa berubah? Kalau motivasi seseorang bisa berubah karena faktor lain, berarti sebaliknya motivasi seseorang itu juga bisa dibangkitkan kembali.

            Berdasarkan pemikiran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi itu bersifat fluktuatif, kadang naik dan kadang turun. Motivasi sangat dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri sendiri maupun faktor dari luar diri sendiri. Dengan demikian, dalam konteks pembelajaran, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar maupun motivasi berprestasi pada peserta didik menjadi sangat penting. Baik guru maupun peserta didik perlu mengenali faktor-faktor apa saja yang dapat membuat motivasi belajar peserta didik turun dan faktor apa saja yang mampu membangkitkan atau meningkatkan motivasi belajar dan motivasi berprestasi peserta didik.

Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (KBBI Online, 2021). Sedangkan menurut Robb & Letts (2004 : 3), motivasi adalah hasrat untuk bergerak, antusiasme untuk melakukan suatu perubahan, dan tekad untuk mencari cara untuk memulai.

Ibarat motor penggerak, motivasi diperlukan oleh peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar. Motivasi yang dimiliki seorang peserta didik akan meningkatkan usaha, inisiatif, dan prestasi belajar. Motivasi yang datang dari dalam diri atau dikenal sebagai motivasi intrinsik memiliki daya dorong lebih kuat daripada motivasi dari luar diri atau motivasi ekstrinsik (Sofia, 2019 : 22). Schunk (1991) dalam Sofia, (2019 : 22) menyatakan bahwa peserta didik yang termotivasi secara intrinsik menunjukkan keterlibatan yang lebih dalam aktivitas pembelajaran, mengerjakan tugas dengan sukarela, berhasrat mempelajari materi pelajaran, memproses informasi lebih efektif, dan memperoleh hasil lebih baik.

            Robb & Letts (2004) memberikan ciri-ciri anak yang mempunyai motivasi belajar tinggi, yaitu :

1.        Memiliki keinginan untuk belajar.

2.        Memberi kesempatan dirinya untuk belajar.

3.        Ingin tahu seberapa jauh mereka dapat mengambil sesuatu.

4.        Mengetahui bahwa mencoba itu lebih baik daripada mundur.

5.        Merasa yakin bahwa mereka dapat memikirkan sesuatu.

 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Guru dan peserta didik perlu mengetahui fakto apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi belajar, baik pengaruh positif (meningkatkan) maupun pengaruh negatif (menurunkan). Dengan mengenali factor-faktor tersebut, peserta didik maupun guru mampu mengantisipasi dan memperbaiki jika motivasi belajar peserta didik menurun.

Motivasi berasal dari dalam diri (faktor internal) dan dari luar diri (faktor eksternal). Robb & Letts (2004) dalam bukunya “Creating Motivated Kids” menjelaskan bahwa motivasi yang berasal dari dalam diri kita adalah berasal dari sesuatu yang kita anggap : mungkin, masuk akal, kita dapat melakukannya, dan kita harus melakukannya. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri kita adalah apa yang kita anggap : kita mungkin dapat memperolehnya, atau kita mungkin dapat kehilangan (Robb & Letts, 2004 : 4).

Pada umumnya kita ingin dapat memotivasi diri kita sendiri untuk melakukan lebih dari apa yang kita lakukan pada saat itu. Kita memotivasi diri kita dengan memikirkan imbalan, misalnya kehidupan kita akan lebih baik, prestasi belajar kita akan meningkat, penghasilan kita akan bertambah, bisnis kita akan lebih menguntungkan, keluarga kita akan lebih harmonis, dan lain sebagainya. Kadang-kadang motivasi kita itu berhasil. Kita terus bergulir. Segala sesuatu tampak mungkin. Kita mulai mencari berbagai cara untuk memperbaiki kehidupan kita. Tetapi kadang-kadang motivasi lenyap.

Ternyata motivasi itu bersifat fluktuatif, kadang muncul dan kadang hilang. Andai saja kita dapat menemukan motivasi yang berhasil memacu kita setiap saat, maka alangkah indahnya kehidupan kita ini. Tapi, mungkinkah? Apakah ada cara untuk memotivasi diri kita setiap saat? Jawabannya adalah tidak. Mengapa? Karena kita manusia. Menjadi manusia artinya keinginan kita lebih besar daripada waktu, tenaga dan uang kita untuk mewujudkan keinginan itu. Apa yang dapat kita lakukan hanyalah kita pandai-pandai memotivasi diri kita untuk melakukan hal-hal tertentu, bukan semua hal (Robb & Letts, 2004).

Lantas, bagaimana cara kita mempertahankan motivasi diri? Penting untuk kita pahami bahwa motivasi itu bisa berbahaya. Bisa saja kita baru memulai melakukan sesuatu, tapi tiba-tiba berhenti. Kita tiba-tiba tidak ingin melanjutkan melakukan sesuatu tersebut, padahal awalnya kita sangat bersemangat melakukannya. Menurut Robb & Letts (2004 : 8), memahami apa yang dapat menghilangkan motivasi itu sama pentingnya dengan mengetahui apa yang dapat memotivasi kita, dan memahami apa yang menghilangkan motivasi juga akan membantu kita untuk mengetahui kapan motivasi kita terancam. Jika tidak, kita akan kehilangan motivasi sendiri tanpa tahu mengapa. Ketika kita mengetahui apa yang dapat menghilangkan motivasi, kita dapat melakukan sedikit penyesuaian untuk melindungi motivasi kita.

Apa saja yang dapat menghilangkan motivasi kita? Robb & Letts (2004:8) telah mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat menghilangkan motivasi seseorang, yaitu :

1.        Kejenuhan.

2.        Kegagalan.

3.        Memutuskan bahwa sesuatu terlalu sulit.

4.        Tidak ada kesempatan.

5.        Tidak ada waktu.

6.        Tidak ada bahan.

7.        Tidak ada ide.

8.        Tidak ada dukungan.

9.        Kebingungan.

10.    Keletihan.

11.    Hal-hal lain yang perlu dikerjakan.

12.    Kecemburuan.

13.    Tidak mengetahui bagaimana sesuatu akan memberikan manfaat.

14.    Tidak mau ambil risiko.

15.    Tidak mau mencoba.

16.    Tidak tahu bagaimana melakukannya.

17.    Kekecewaan.

18.    Tidak dipuji.

19.    Tidak diberi imbalan.

20.    Tidak menjadi yang terbaik.

21.    Merasa bahwa apa yang perlu dilakukan tidak berharga untuk dilakukan.

22.    Merasa dimanfaatkan oleh orang lain.

23.    Merasa tidak dihargai.

Dengan mengetahui daftar penghilang motivasi yang begitu panjang, maka adalah hal yang luar biasa jika seseorang berhasil mempertahankan motivasinya. Ternyata untuk menghindarkan diri dari perasaan di daftar tersebut di atas adalah usaha yang tidak mudah. Tanpa ada factor penyeimbang atau penetral dari perasaan negatif di atas, maka mustahil seseorang mampu mempertahankan motivasinya. Lalu, faktor apakah yang membuat seseorang tetap mampu mempunyai motivasi? Robb & Letts (2004 : 9) memberikan petunjuk perasaan yang mampu membuat seseorang tetap mempunyai motivasi, yaitu perasaan :

1.        Gembira.

2.        Puas.

3.        Lega.

4.        Bangga.

5.        Terlibat.

6.        Suka.

7.        Aman.

8.        Siap.

9.        Seimbang.

10.    Senang.

11.    Terhormat.

12.    Dipercaya.

13.    Dihargai.

Robb & Letts (2004 : 11) menambahkan, agar motivasi berhasil maka hal-hal penting yang perlu diingat setiap orang adalah :

1.        Tetap optimis.

2.        Membuat keputusan.

3.        Tidak membiarkan diri dihantui oleh kemunduran.

4.        Mengenali dan menggunakan sumber daya yang dimiliki.

 

Daftar Pustaka

KBBI Online. (2021). Arti kata motivasi—Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Retrieved January 21, 2021, from https://kbbi.web.id/motivasi

Robb, J., & Letts, H. (2004). Creating Motivated Kids. Yogyakarta: Torrent Books.

Sofia, E. (2019). Underachiever: Murid Pintar, kok Prestasinya Rendah? Surakarta: Metagraf.

 

 

BIODATA

Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc., ICT adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan sarjana (S.Pd) ditempuh di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana Master (M. Sc.) ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahapeserta didik doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain aktif sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan 46 judul buku, Peraih Juara 1 Nasional bidang kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku non fiksi yang telah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2 di Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP), serta Trainer MindMap Certified ThinkBuzan iMindMap Leader (UK) dan Indomindmap Certified Trainer-ICT (Indonesia). Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-artikel penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Postingan Populer