Sumber Gambar : Pentingnya Komitmen dalam Karir - Kompasiana.com |
Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Menulis adalah kegiatan yang banyak
manfaatnya. Telah banyak penulis yang merasakan manfaat dari menulis. Menulis
itu bisa menyehatkan badan karena dengan menulis kita dapat melepaskan
beban-beban pikiran sehingga pikiran menjadi ringan dan badan menjadi lebih sejat.
Menulis itu membahagiakan karena dengan menulis kita dapat mengeluarkan semua
unek-unek yang mengganjal pikiran, mengungkapkan isi hati, melampiaskan
kemarahan, menceritakan kesedihan, mengungkapkan rasa syukur, mengungkapkan
kegembiraan dan kebahagiaan, dan lain sebagainya.
Menekuni aktivitas menulis tidak hanya
butuh kemampuan menulis saja. Menulis membutuhkan kemampuan manajemen diri yang
tinggi. Seseorang yang tidak mampu mengatur diri akan mengalami kendala dalam
menulis. Salah satu sikap yang harus dimilili oleh siapapun yang ingin menjadi
seorang penulis adalah komitmen diri. Seseorang yang ingin menjadi penulis professional
harus memiliki komitmen yang tinggi untuk terus menulis dan meningkatkan
keterampilan menulisnya. Penulis yang berkualitas adalah penulis yang mampu
menjaga ritme menulisnya secara konsisten dan teratur. Setiap waktu yang
tetapkan untuk menulis selalu ditepati.
Seorang penulis yang baik akan menulis
tidak hanya ketika waktunya longgar saja, tetapi ketika sibuk pun ia tetap
menulis sesuai jadwal waktu yang ia tetapkan. Ia menulis tidak hanya ketika
mood saja, melainkan kapanpun kondisi dirinya ia sempatkan untuk tetap menulis.
Menulis itu memang bukan menunggu ketika waktunya longgar. Menulis itu justru
harus disempatkan di kondisi apapun dan sesibuk apapun. Menulis itu adalah
keterampilan yang harus terus dipraktikkan. Seseorang yang telah sangat hafal
teori-teori menulis pun belum tentu menjamin dirinya mampu menghasilkan tulisan
yang baik. Kemampuan menulis itu memang harus terus dilatih dan diasah agar
semakin mahir. Seorang penulis professional pun jika lama tidak menulis pasti
akan mengalami kesulitan ketika mau menulis kembali. Ia perlu waktu lagi untuk
membiasakan dirinya lancar dalam menulis. Jadi, mari kita terus menulis di
kondisi apapun, baik saat waktunya longgar maupun saat waktunya sempit, baik
saat mood maupun saat tidak mood.
Setiap penulis ataupun yang sedang mau
belajar menulis harus memiliki komitmen tinggi untuk rutin menulis. Menjadikan
aktivitas menulis sebagai kegiatan rutin adalah sebuah langkah jitu untuk
menjadi seorang penulis yang produktif. Jangan pernah beranggapan bahwa para
penulis yang produktif itu menghasilkan karya tulis itu hanya menulis saat mood
saja. Tidak! Mereka pasti memiliki kedisiplinan yang tinggi untuk mewajibkan
dirinya sendiri konsisten menulis. Mereka pastilah memiliki komitmen yang
tinggi untuk mematuhi target waktu yang ditetapkan ketika menulis untuk pihak
lain. Mereka tidak mungkin seenak dan semaunya sendiri menulis menyesuaikan
moodnya. Jika sudah menyepakati jadwal penyerahan naskah dengan pihak atau
orang lain, mereka pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan naskah
tulisan sesuai batas waktu yang ditetapkan dan disepakati. Mereka tidak akan
beralasan karena kurang mood, kurang konsentrasi, banyak kesibukan, dan
alasan-alasan lain yang dapat membenarkan mereka bahwa mereka tidak dapat
memenuhi target tulisan itu bisa dimaklumi. Sekali lagi Tidak! Menjaga komitmen
dan disiplin waktu dalam menulis adalah salah satu modal dasar seorang penulis.
Bisa menulis itu belum cukup untuk menjadi seorang penulis professional. Bisa
menulis baik itu belum cukup untuk menjadi seorang penulis produktif. Selama seseorang
itu menulis hanya ketika mood saja, maka ia tidak akan pernah dapat menjadi
penulis yang professional dan produktif karena penulis professional harus siap
setiap saat untuk menulis.
Ada kejadian yang menarik – tapi tidak
untuk dicontoh- di salah satu grup penulis yang penulis ikuti. Grup penulis
tersebut membuat program menulis buku antologi dengan tema tertentu. Panitia
menyampaikan aturan penulisan buku dan batas waktu pengumpulan naskah. Panitia
memberikan batas waktu penulisan naskah sampai pengumpulan sekitar 2 minggu
saja karena dengan pertimbangan tema tulisan bersifat umum dan ringan. Saya
ikut bergabung di grup tersebut melalui tautan yang dibagikan. Karena saya
serius berniat ingin ikut menulis dalam buku antologi tersebut, maka setelah
ketentuan penulisan diinformasikan oleh panitia, maka saya pun segera menulis
dan menyelesaikan naskah tulisan dalam dua hari dan segera mengirimkannya ke
alamat email panitia. Setelah batas waktu pengumpulan naskah telah terlewati,
saya mengira panitia sudah menutup waktu penerimaan naskah dari peserta. Tetapi
ternyata beberapa hari pasca berakhirnya batas waktu, masih ada beberapa
anggota yang baru bergabung di grup dan panitia kembali memposting aturan
penulisan. Ternyata panitia masih membuka kesempatan anggota baru untuk
mengirimkan naskah tulisan. Tetapi ketika saya baca ulang ketentuan penulisan
yang dishare, ternyata batas waktunya masih sama dengan yang dulu, batas waktu
pengumpulan naskah tidak diubah.
Kejadian seperti itu berlangsung selama 2
minggu dan hingga tulisan ini saya tulis masih berlangsung. Saya sangat
menyayangkan langkah panitia yang terkesan tidak profesional dan tidak
menghargai kedisiplinan waktu tersebut. Dengan terus menerima naskah-naskah
anggota baru, berarti panitia mengabaikan dan melanggar sendiri peraturan yang
dibuatnya sendiri. Panitia tidak menghargai anggota yang bekerja keras
menyelesaikan naskah tulisan tepat waktu. Panitia menganggap remeh sikap
disiplin dan komitmen. Saya pribadi sangat-sangat menyayangkan sikap dan
langkah yang diambil panitia. Dengan alasan memberikan kesempatan peserta lain
yang belum sempat megirimkan naskahnya, menunjukkan bahwa panitia sama sekali
tidak menghargai peserta yang mengirimkan naskah tepat waktu. Panitia tidak
memiliki karakter yang baik dengan melanggar sendiri ketentuan yang dibuatnya.
Sementara itu, kejadian yang
berkebalikan terjadi di beberapa grup penulis lain yang saya ikuti. Ketika
batas waktu pengiriman naskah mendekati, panitia selalu mengingatkan peserta
bahwa batas waktu pengiriman naskah tulisan sudah hampir habis, dimohon peserta
segera mengirimkan naskah tulisannya. Dan ternyata setelah batas waktu
pengiriman naskah tulisan telah berlalu, panitia menyatakan tidak menerima
naskah tulisan lagi karena waktu pengiriman sudah habis. Panitia memginformasikan
akan segera mengedit naskah tulisan yang masuk agar buku dapat segera diterbitkan
sesuai jadwal. Saya pribadi sangat senang dan setuju dengan langkah yang
diambil panitia tersebut karena sangat mengedepankan komitmen dan disiplin
waktu. Panitia telah memberikan contoh nyata bahwa menjadi seorang penulis itu
harus menjunjung tinggi kedisiplinan dan komitmen diri. Menulis perlu komitmen!
[]
Gumpang Baru, 16 Januari 2021
__________________________________________________
*) Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc., ICT. adalah dosen di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Pendidikan dasar dan menengah dijalani di madrasah (MI, MTs, MA). Pendidikan sarjana (S.Pd) ditempuh di Universitas Sebelas Maret dan pendidikan pascasarjana Master (M.Sc.) ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Mulai tahun 2018 penulis tercatat sebagai mahasiswa doktoral di Program Studi S3 Pendidikan Kimia PPs Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Selain aktif sebagai dosen, beliau juga seorang pegiat literasi dan penulis yang telah menerbitkan 36 judul buku, Peraih Juara 1 Nasional bidang kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku non fiksi yang telah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2 di Universitas Diponegoro Semarang (UNDIP), serta Trainer MindMap Certified ThinkBuzan iMindMap Leader (UK) dan Indomindmap Certified Trainer-ICT (Indonesia). Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-artikel penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar