Powered By Blogger

Rabu, 06 Januari 2021

UNTUK SIAPA KITA BERKARYA?

 


Oleh :

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Setiap orang pasti menginginkan punya prestasi yang membanggakan. Sebuah prestasi yang akan mengingatkan orang terhadap diri kita. Prestasi membanggakan dalam wujud karya-karya yang abadi. Walau ketika nanti kita sudah tidak ada di dunia ini, orang-orang masih mengenal kita melalui karya-karya yang kita tinggalkan. Betapa beruntungnya orang yang namanya tetap mengabadi walau dia telah tiada. Salah satu untuk mengabadikan nama kita adalah melalui karya yang kita tinggalkan. Sudahkah kita memiliki karya yang akan mengabadikan nama kita?

           

Masing-masing orang memiliki motivasi berkarya yang berbeda-beda. Ada orang yang berkarya untuk tujuan mendapatkan keuntungan finansial, tetapi ada juga orang yang berkarya untuk tujuan kepuasan diri. Bahkan ada juga orang yang berkarya untuk mengabdikan diri kepada institusinya dan untuk negaranya. Di antara tujuan-tujuan tersebut, mungkin juga ada beberapa orang yang berkarya agar tampak hebat atau agar dapat pujian dari atasannya. Manakah tujuan yang paling baik? Kita kembalikan ke masing-masing orang. Setiap keputusan akan memiliki konsekuensi masing-masing. Ada keuntungan dan kerugian dari setiap keputusan yang diambil.

             

Dalam kehidupan ini penting untuk kita perhatikan bahwa apakah setiap aktivitas kita ada tujuan berbagi berbagi manfaat kebaikan kepada orang lain? Berbagi manfaat merupakan ciri kebaikan. Ada sebuah dalil agama yang menyatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dari dalil agama ini, maka dapat kita pahami bahwa orang yang baik itu dapat dilihat dari seberapa banyak ia berbagi manfaat untuk orang lain? Berdasarkan pemikiran tersebut, dapat kita temukan benang merah hubungan antara berkarya dan berbagi manfaat. Setiap karya yang kita hasilkan sebaiknya ada unsur manfaat.

           

Setiap karya yang kita hasilkan sebaiknya mengandung unsur kebermanfaatan, baik  manfaat untuk diri sendiri maupun manfaat untuk orang lain. Lebih-lebih bermanfaat untuk mendekatkan diri kepada sang khalik, Allah swt. Sebuah karya yang mampu mengajak diri dan orang lain menyadari keagungan dan kemahakuasaan Tuhan pencipta alam adalah karya yang seyogyanya kita hasilkan dalam perjalanan hidup kita. Karya-karya yang menembus sisi spiritual tanpa meninggalkan unsur keduniawian akan bermanfaat untuk kepentingan duniawi maupun ukhrowi. Setiap karya yang kita hasilkan kita usahakan berorientasi kepentingan duniawi dan juga ukhrowi sehingga jalan hidup kita memang mengarah ke kehidupan akhirat. Kehidupan dunia adalah jalan menuju kehidupan akhirat. Maka apapun yang kita lakukan selama hidup di dunia ini harus kita orientasikan untuk kehidupan akhirat.

           

Allah swt sama sekali tidak membutuhkan amal kebaikan dan ibadah kita. Semua ibadah dan amal kebaikan yang kita lakukan sebenarnya bukan untuk kepentingan Allah swt, tetapi justru untuk kepentingan kita sendiri nanti di kehidupan akhirat yang abadi. Sebanyak apapun ibadah dan amal kebaikan kita lakukan atau sebanyak apapun pahala yang kita kumpulkan sama sekali tidak akan mempengaruhi kemahabesaran Allah swt.

 

Kebaikan yang kita lakukan selama hidup di dunia sebaiknya kita orientasikan untuk mengharapkan ridha Allah swt. Jika Allah swt ridha dengan amal-amal kebaikan kita yang berdampak pada kebermanfaatan untuk orang banyak, maka Allah swt akan menghargainya dengan hadiah terbaik yang sangat diharapkan oleh seluruh manusia. Hadiah terbaik dari Allah swt itulah yang banyak diharapkan  oleh seluruh manusia di dunia. Tetapi sayang jika cara berharapnya keliru dalam memilih jalannya dengan berharap pada hadiah. Justru seharusnya adalah berharapnya pada yang memberi hadiah yakni Allah swt, sang pemilik kunci surga.

 

Wahai sahabatku. Marilah kita mulai mengukir jejak kehidupan kita yang akan terus mengabadi sepeninggal kita di dunia ini. Marilah kita mulai melukiskan rekam jejak kehidupan kita untuk generasi yang akan datang melalui karya-karya yang baik, yaitu karya-karya yang memberikan manfaat kebaikan bagi banyak orang. Sebuah karya legendaris yang akan mengabadikan nama kita sepanjang masa. Karya-karya kita akan menjadi warisan keabadian nama kita bagi anak cucu keturunan kita di masa depan.

 

Jangan pernah takut untuk memulai berkarya. Jangan pernah kawatir jika karyamu tidak bagus. Jangan risau jika karyamu tidak ada yang memuji. Pujian dari manusia itu hanya bayang-bayang kehidupan saja. Pujian yang hakiki adalah dari Allah swt, Tuhan pemilik alam semesta, yaitu keridhaan-Nya. Yakinlah bahwa setiap karya pasti akan menemukan pengagumnya, entah kapan. Yang pasti, suatu saat karya-karya kita akan dikenal orang dan menjadi wasilah keabadian nama kita. WaAllahu a’lam. []

 

Gumpang Baru, 7 Januari 2021

 

  ____________________________________

*) Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd.,M.Sc., C.TBIL., ICT. adalah staff pengajar di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS), Peraih juara 1 nasional bidang Kimia pada lomba penulisan buku pelajaran MIPA di Kementerian Agama RI (2007), Penulis buku non fiksi tersertifikasi BNSP, Penulis dan pegiat literasi yang telah menerbitkan 36 judul buku, Konsultan penerbitan buku pelajaran Kimia dan IPA, dan Reviewer jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2, serta Trainer MindMap tersertifikasi ThinkBuzan iMindMap Leader dan Indomindmap Certified Trainer-ICT. Penulis dapat dihubungi melalui nomor WhatsApp +6281329023054 dan email : anc_saputro@yahoo.co.id. Tulisan-artikel penulis dapat dibaca di akun Facebook : Agung Nugroho Catur Saputro, website : https://sahabatpenakita.id dan blog : https://sharing-literasi.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Postingan Populer