Sumber gambar : https://www.wujudaksinyata.org/news/menebar-kebaikan-itu-indah
KEBAIKAN MILIK SEMUA ORANG
Oleh :
Agung Nugroho Catur Saputro
Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan
fitrah, yaitu baik. Karena fitrahnya baik, maka pada dasarnya setiap orang
menyukai kebaikan. Hanya karena pengaruh lingkungan yang kurang baik
menyebabkan seseorang menjauh dari fitrahnya dan terjerumus ke perbuatan tidak
baik.
Kebaikan adalah fitrah manusia. Maka manusia
secara alami akan cenderung menyukai hal-hal yang baik. Oleh karena itu,
berbuat baik merupakan nilai - nilai kebaikan yang universal. Kebaikan ada di
setiap diri manusia, walau sekecil apapun karena itu fitrahnya. Kebaikan tidak
hanya ada di agama, suku, ras, dan bangsa tertentu saja, tetapi ada di manapun
dan pada siapapun.
Kebaikan adalah milik semua orang tanpa
kecuali. Setiap orang berhak berbuat kebaikan. Pun demikian pula setiap orang
berhak mendapatkan kebaikan. Tidak boleh ada larangan seseorang ingin berbuat
baik. Tidak boleh ada alasan apapun yang melarang seseorang berbuat baik untuk
sesama manusia. Semua manusia adalah makhluk Tuhan. Maka berbuat baik kepada
sesama manusia adalah sesuatu perbuatan yang wajar.
Kebaikan itu bersifat alami. Sedangkan
kebaikan yang direkayasa tidak akan bertahan lama. Seseorang yang memang orang
baik akan melakukan kebaikan tanpa perlu alasan dan tanpa beban. Misalnya
ketika kita akan menolong orang lain, kita tidak perlu dalil, tidak perlu tahu
dapat pahala atau tidak, ataupun tidak perlu tahu orang yang kita tolong
seagama atau tidak. Cukup atas dasar rasa kemanusiaan kita menolong orang lain
yang sedang membutuhkan pertolongan. Saling tolong menolong adalah kebaikan
universal.
Sedangkan orang yang melakukan kebaikan karena
ada kepentingan tertentu pasti tidak alami dan tidak akan bertahan lama.
Kebaikan yang direkayasa akan menjadi beban. Hanya karena punya tujuan dan
maksud tertentu, seseorang mau melakukan kebaikan tersebut.
Kebaikan yang tidak alami dan direkayasa pada
hakikatnya bukanlah kebaikan. Mungkinkah kebaikan hasil rekayasa seperti ini
akan mendapat ridho Tuhan? Saya yakin orang yang berpikiran sehat akan dapat
menduga jawabannya.
Berbuat kebaikan tentu harusnya tidak berharap
dapat balasan kebaikan. Jika masih berharap mendapatkan balasan kebaikan yang
berlipat ganda, maka tentunya belum masuk kategori alami atau belum ikhlas.
Padahal hanya amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas saja yang akan
diridhoi Allah Swt.
Sebanyak apapun amal kebaikan jika tidak
ikhlas maka jangan berharap mendapat balasan dari Allah Swt. Memberikan balasan
kebaikan (yang berlipat ganda) adalah hak Allah, bukan kewajiban Allah. Maka
jangan pernah kita menagih balasan berlipat ganda kepada Allah ketika kita
telah berbuat kebaikan. Kita serahkan sepenuhnya kepada Allah tanpa
mengharapkan apapun. Biarlah jadi urusan Allah semata, mau dibalas atau tidak
itu haknya Allah. Urusan kita adalah berbuat baik karena berbuat kebaikan itu
adalah fitrah dan ciri manusia. Wallahu a'lam. []
Gumpang Baru, 01 Oktober 2022
________________________
*) Penulis adalah Ketua komunitas menulis SAHABAT PENA KITA
(SPK), sebuah komunitas menulis skala nasional yang sejak 23 Juli 2019 sudah
berbadan hukum, sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Nomor: AHU-001097.AH.01.04.Tahun 2019, tentang pengesahan pendirian badan hukum
Yayasan Sahabat Pena Kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar