Powered By Blogger

Sabtu, 01 Oktober 2022

TAKZIYAH SUAMI TEMAN


TAKZIYAH SUAMI TEMAN

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro*

 

 

Seminggu yang lalu mendapat kabar lelayu bahwa suami salah satu teman kuliah S1 telah dipanggil kembali oleh Allah Swt. Karena dulu waktu kuliah pernah menjadi Kating (ketua tingkat) (dan saat ini kata teman-teman juga masih dianggap sebagai Kating Description: 😄), maka saya mengkoordinir penghimpunan dana bantuan dari teman-teman seangkatan untuk diberikan kepada teman yang sedang mendapatkan ujian tersebut sebagai bentuk ungkapan ikut berduka cita dan dukungan kepada beliau agar tetap tegar, sabar, dan ikhlas.

 

Alhamdulillah kepedulian dan dukungan teman-teman seangkatan cukup tinggi terbukti dari uang duka cita yang masuk ke rekening saya lumayan besar. Selama satu Minggu secara periodik saya memberikan laporan progres jumlah dana yang terkumpul di grup WhatsApp yang khusus dibuat untuk acara tersebut. Walaupun belum semua teman seangkatan ikut berpartisipasi tetapi mayoritas telah menunjukkan kontribusi dan supportnya. Maka selanjutnya disepakati hari Minggu untuk takziyah ke rumah teman yang berduka cita.

 

Sejak hari Jumat siang penyakit lama saya kambuh sehingga kondisi kesehatan saya agak ngedrop. Sabtu pagi sudah terjadwal menjadi juri National Essay Competition di FMIPA UNS. Selesai acara lomba, saya melanjutkan istirahat karena badan terasa demam dan kepala pusing. Minggu pagi badan belum benar-benar fit, badan sedikit demam dan kepala masih sedikit pusing. Tetapi demi mensukseskan acara takziyah bersama teman-teman seangkatan, apalagi ada teman yang agak jauh yakni dari Demak yang rela ikut takziyah, maka dengan berbekal minum obat agar badan agak enakan, saya berangkat takziyah bersama istri dan si kecil. Sebenarnya istri sempat ragu-ragu dengan kondisi kesehatan saya.

 

Setelah perjalanan kurang lebih satu jam, akhirnya sampai di lokasi takziyah. Alhamdulillah acara takziyah berjalan lancar, dan saya dapat menyampaikan amanat titipan uang duka cita dari teman-teman seangkatan secara langsung kepada teman yang berduka cita. Berkah dari acara tersebut adalah selain takziyah, saya dapat bertemu dengan beberapa teman kuliah yang telah puluhan tahun tidak bertemu sejak lulus S1 dan bahkan dapat bersilaturahmi ke rumah beberapa teman.

 

Acara takziyah dan silaturahmi akhirnya selesai bakda Ashar. Saat perjalanan pulang, badan mulai terasa semakin panas dan kepala semakin pusing. Saya pun meminta istri untuk mengambilkan obat di jok belakang. Janji untuk mampir ke rumah salah satu teman yang kebetulan rumahnya sejalur dengan jalan pulang saya batalkan karena sudah terlalu sore dan kepala saya semakin pusing. Karena perjalanan sudah agak dekat dengan rumah, maka saya berani minum obat sakit kepala. Tetapi ternyata si kecil belum mau langsung pulang, dia ingin main dulu ke kids fun. Maka demi menyenangkan si kecil, mobilpun saya belokkan ke mall terdekat. Sampai di parkiran mall sambil menunggu azan Maghrib, di dalam mobil saya rebahan dan memejamkan mata sebentar agar rasa sakit kepala agak berkurang.

 

Setelah sholat Maghrib saya pun mengantar si kecil masuk ke mall. Ada kejadian lucu saat kami mau masuk ke mall. Di pintu masuk mall tersebut dipasang alat pengukur suhu badan otomatis dan setiap pengunjung mall harus melakukan pengukuran suhu badan. Saya dalam hati sudah ragu-ragu apakah suhu badan saya normal karena kondisi saya sedang demam. Ketika saya menempelkan telapak tangan ke sensor deteksi suhu tersebut, muncul indikator warna merah yang seharusnya warna hijau, yang berarti suhu badan saya tidak normal. Tetapi ketika suara dari alat pengukur suhu tersebut sedang proses membacakan hasil pembacaan suhu badan saya yang pasti tidak normal (baru terdengar kata "suhu anda..."), tiba-tiba si kecil langsung ikut menempelkan telapak tangannya ke alat sensor suhu sehingga alat langsung membaca suhu badan si kecil dan hasilnya terdengar "suhu anda normal". Mungkin saat itu karena antrian pengunjung mall banyak yang mau masuk mall sehingga petugas sekuriti kurang memperhatikan saya, maka saya pun bisa masuk mall. Di dalam mall tidak lama, hanya sekadar menemani si kecil main dan setelah selesai langsung pulang karena badan saya terus keluar keringat dingin dan kepala pusing.

 

Hari Senin dengan ditemani istri, saya akhirnya memeriksakan diri ke dokter. Alhamdulillah setelah minum obat dari dokter dan istirahat, kondisi kesehatan badan saya sekarang berangsur mulai semakin membaik walau kepala masih sedikit pusing. Semoga tidak lama lagi badan saya bisa benar-benar sehat kembali. Amin. []

 

_________________________________________

*) Penulis adalah Ketua komunitas menulis SAHABAT PENA KITA (SPK), sebuah komunitas menulis yang yang sejak 23 Juli 2019 sudah berbadan hukum, dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-001097.AH.01.04.Tahun 2019, tentang pengesahan pendirian badan hukum Yayasan Sahabat Pena Kita.

Tidak ada komentar:

Postingan Populer