Powered By Blogger

Senin, 10 Oktober 2022

MENGENAL SOSOK GURU INSPIRATIF

 

Sumber Gambar : https://www.sman-5-mtr.sch.id/detail-berita-4-menjadi-guru-inspiratif.html

MENGENAL SOSOK GURU INSPIRATIF

Oleh:

Agung Nugroho Catur Saputro

 

 

Guru atau pendidik adalah sebuah profesi terhormat. Profesi guru tidak akan pernah hilang dan akan tetap eksis sampai kapanpun. Tidak ada profesi lain yang dapat menggantikan profesi guru. Mengapa? Karena di setiap zaman pasti ada orang-orang yang tidak mampu belajar secara mandiri atau autodidak. Walaupun saat ini terus dikembangkan teknologi bagaimana siswa dapat belajar mandiri dengan memanfaatkan kemajuan teknologi IT, saya percaya bahwa pengembangan teknologi tersebut bukan untuk menggantikan profesi pendidik.

 

Profesi guru bukanlah profesi sembarangan. Profesi guru adalah profesi terhormat yang sangat berkaitan dengan nasib peradaban dunia di masa depan. Tanpa keberadaan guru-guru yang hebat, niscaya peradaban manusia akan mengalami kemunduran yang signifikan. Akankah peristiwa ini akan terjadi? Saya sangat berharap peristiwa kemunduran peradaban dunia tersebut tidak akan benar-benar terjadi. InsyaAllah. Amin. Oleh karena itu diperlukan sosok-sosok guru yang hebat dalam mendidik.

 

Terkait istilah "guru", orang Jawa mengatakan, guru itu digugu lan ditiru (guru itu dipercaya dan diikuti). Jadi dapat dipahami bahwa profesi guru itu bukan profesi sembarangan. Tidak semua orang bisa jadi guru. Hanya orang-orang yang memiliki jiwa atau spirit mengajarkan kebaikan dan mampu memberikan contoh yang baik lewat dirinya sendiri yang layak disebut guru. Guru harus bisa menjadi tauladan yang baik bagi anak didiknya.

 

Apakah setiap orang yang mengajar di lembaga pendidikan formal bisa dipanggil guru? Secara formal iya karena guru sangat dekat lembaga pendidikan formal. Tetapi secara hakikat pendidikan, orang-orang tersebut belum tentu layak diakui sebagai guru. Masih banyak orang-orang yang baru mengajar tapi belum mendidik. Mereka baru sebatas mentransfer knowledge kepada siswa-siswinya tapi belum membangun karakter dan kepribadian siswa melalui pemberian contoh nyata karakter yang baik. Karakter yang baik tidak hanya berkaitan dengan moral character tapi juga performance character. Guru yang baik harus mampu menjadi tauladan dalam sikap moral maupun kinerja yang baik.

 

Untuk layak menjadi seorang guru, seseorang haruslah orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, maksudnya dia sudah selesai dalam mencari jati diri dan ilmu kebajikan karena ia akan membagi atau mencontohkan kebaikan-kebaikan kepada siswa-siswinya. Orang yang masih proses pencarian jati diri bagaimana mungkin akan mampu membimbing siswa menemukan potensi dirinya yang masih laten? Itulah mengapa, seorang guru haruslah orang-orang yang sudah "menep" hatinya dan sudah mumpuni ilmu dan pandangan hidupnya.

 

Menjadi guru bukan sekadar bisa mengajar. Menjadi guru bukan hanya bisa mentransfer knowledge. Tetapi menjadi guru itu memerlukan banyak kompetensi dan keterampilan. Menjadi guru harus mampu menjadi panutan bagi siswa-siswinya. Menjadi guru harus mampu menjadi suri tauladan bagi siswa-siswinya. Menjadi guru harus bisa menjadi inspirasi dan sumber motivasi bagi siswa-siswinya. Menjadi guru harus memiliki pengetahuan tentang perkembangan peserta didik. Menjadi guru harus mampu bersikap sebagai teman dan sekaligus orang tua bagi siswa-siswinya.

 

Seorang guru atau pendidik yang profesional harus memahami betul apa tujuan pendidikan. Haidar Bagir (2019) menegaskan bahwa tujuan setiap upaya pendidikan adalah memanusiakan manusia. Beliau menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan untuk mengaktualkan potensi manusia sehingga benar-benar menjadi manusia sejati. Sedangkan John A. Laska (1976) mendefinisikan Pendidikan sebagai upaya sengaja yang dilakukan pelajar (yang disertai) orang lainnya untuk mengontrol (atau memandu, mengarahkan, mempengaruhi dan mengelola) situasi belajar agar dapat meraih hasil belajar yang diinginkan.

 

Berdasarkan definisi tersebut di atas, tampak jelas bahwa proses pendidikan berfokus pada siswa. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa dalam menjalankan profesinya, seorang guru harus mengutamakan kepentingan anak didiknya agar mereka dapat mengenali, mengembangkan, dan mengaktualkan potensi dirinya. Untuk dapat memotivasi dan menggerakkan siswa-siswi agar mau mengembangkan potensi dirinya, diperlukan sosok-sosok guru yang menginspirasi. Sudahkah kita menjadi guru inspiratif? []

 

 

Gumpang Baru, 11 Oktober 2022

______________________________

*) Penulis adalah Ketua komunitas menulis SAHABAT PENA KITA (SPK), sebuah komunitas menulis skala nasional yang sejak 23 Juli 2019 sudah berbadan hukum, sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-001097.AH.01.04.Tahun 2019, tentang pengesahan pendirian badan hukum Yayasan Sahabat Pena Kita.


Tidak ada komentar:

Postingan Populer